MPB 5

“ Kau.. siapa kau sebenarnya?” Luther menarik tangan Rose dengan kuat dan menatap mata gadis itu .

“ bagaimana kau tahu?” tanya Luther.

Seutas senyum tipis tergambar di wajah Rose, terlihat dia sangat percaya diri dan handal dalam mempermainkan emosi orang lain,” hah jadi benar ya, ada alasan kenapa kau menatap Yotan dengan tatapan itu? Wahhh aku hanya mencoba memancing mu tak taunya kau malah memberitahuku rahasiamu,” ucap Rose dengan senyuman licik di wajahnya.

Luther mengeraskan rahangnya, ini kali pertama dia mati kata di depan seorang perempuan .

Sementara itu, nyonya Park tampak berjalan mendekati tuan Kim yang menatap mereka berdua dengan tatapan melongo. Wanita itu menarik lengan tuan Kim hingga membuat pria itu membungkuk. Nyonya Park membisikkan sesuatu di telinga suaminya.

“ Mama menyukainya, biarkan mereka, kita istirahat saja,” ucap wanita itu sangat pelan.

Tuan Kim paham maksud istrinya, dia mengangguk dan tersenyum penuh kelembutan sambil menggenggam tangan istrinya,” baiklah, ayo ma, mau ke kamar itu hari ini?” tanya tuan Kim penuh perhatian.

Nyonya Park mengangguk pelan sambil menundukkan kepalanya dan menggenggam tangan suaminya seolah dia sedang meredam rasa takut dan kesedihan mendalam.

Tuan Kim merangkul lembut tubuh istrinya yang terlihat seperti gadis muda. Siapa pun yang melihat perempuan itu akan takjub dengan proporsi tubuh nyonya Park, wajahnya juga lembut tetapi tak ada yang tahu identitas sebenarnya dari wanita itu.

Tuan Kim sangat mencintai istrinya. Keduanya adalah anak yang lahir dari darah campuran. Tuan Kim berdarah Korea Jerman dan Nyonya Park berdarah campuran Korea Inggris. Itu salah satu alasan Luther memiliki proporsi tubuh yang tinggi dan tegap dengan wajah tampan dan unik sebelum semuanya rusak karena terbakar.

Mereka pergi dari sana memberikan ruang bagi Luther dan Rose untuk berdebat satu sama lain.

“ yang benar saja, kenapa kau sangat pintar berdebat, kau siapa sebenarnya?” tanya Luther sambil berkancah pinggang, menatap heran pada Rose yang selalu berhasil membalas ucapannya.

“ Seseorang yang tak ingin kau kenal lebih dalam,” jawab Rose dengan gamblang.

Luther memutar malas kedua boal matanya,” hah dasar perempuan aneh,” ucap Luther.

“ kau yang aneh, sepertinya kau tidak sudi menampakkan wajahmu padaku, jika demikian untuk apa kita satu ruangan? Toh pernikahan ini terjadi karea.n insiden yang tidak mungkin pernah terjadi,” ucap Rose dengan yakin.

Tiba tiba Luther tersenyum sambil menatap Rose,” bagaimana kau tahu kalau kita tidak melakukan apa apa malam itu Rose?” Luther menatap istrinya sambil berjalan mendekat perlahan seraya mendesak Rose.

“ bagaimana akau tahu kalau kita tidak melakukan apa apa malam itu hmmm?” tanya Luther lagi.

Glekkk..

Rose menelan kasar salivanya saat melihat aura mematikan dari pria di depannya itu. Sifat Luther benar benar sesuai dengan rumor yang dia dengar selama ini.

“ kata kan padaku, bagaimana kau bisa tahu?” tanya Luther yang berhasil mendesak Rose ke dinding. Mereka berdua berdiri dengan jarak yang sangat dekat, saling menatap satu sama lain seolah hanya ada mereka di dunia ini.

Luther menatap gadis itu dengan serius,” Aku jelas tahu, karena aku tidak merasakan apa pun yang lain pada tubuhku, semua sama seperti sedia kala!" ucap Rose dengan polosnya.

“ kau yakin?” tanya Luther seraya menatap tubuh Rose dari kepala sampai dada gadis itu.

“ Da.. dasar mesum, kenapa kau menatapku seperti itu?” ucap Rose dengan kesal.

Luther malah tersenyum licik,” aku pasti akan ingat jika melihatnya langsung, aku yakin itu Rose,” ucap Luther.

Rose membulatkan kedua matanya tak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar.

Di saat yang sama, dua anak manusia masuk ke dalam rumah itu sambil mengendap endap sembari menatap ke arah Rose dan Luther yang berada dalam posisi ambigu.

“ ya ampun ada yang mau cip0kan, ya ampun ini momen langka si topeng monyet itu dekat sama cewek, kerjain ahh...” bisik salah satu dari dua pria yang baru masuk ke rumah itu setelah pulang dari tempat kerja masing masing dnegan keadaan berantakan.

“ Kerjain apanya, itu istrinya dodol, kau kebanyakan nonton konten prank sih, jangan jangan kau lahirnya juga karena prank,” balas pria tampan bertubuh tegap yang berdiri sambil menatap orang itu dengan tatapan datar . Rambutnya pendek berwarna pirang keemasan, sangat jarang warna rambut seperti itu di temukan, bola matanya bersinar terang berwarna cokelat kehijauan, kulitnya putih bersih dan tubuhnya tegap sekali, ada beberapa lencana di pakaiannya dan bekas luka di tubuhnya.

“ Detektif gila sepertimu tidak akan tahu apa yang ku maksud, saatnya dokter cinta beraksi,” ucap pria itu sambil berjalan mengendap endap seperti pencuri mendekati Luther dan Rose yang masih saling menatap dan saling adu mulut. Jelas sekali auranya sedang sangat menegangkan.

“ Jangan sok, kau tidak tahu aku siapa,” balas Rose dengan nada kesal.

“ Cihhhh dasar songong, kau gadis paling cerewet, dasar perempuan aneh, sok pakai identitas misterius hahaha.... apa apan itu..” balas Luther .

“ Anda yang apa apaan, baru juga bertemu hari ini tapi terlalu percaya diri kalau aku mau satu kamar denganmu hah? Aku tidak sudi!!" ucap Rose lagi.

“ siapa juga yang sudi dengan perempuan... hempkkkk....

Tiba tiba keduanya berhenti berdebat. Mata Luther dan Rose membuat sempurna kala posisi mereka kini ada dalam posisi yang sangat mengejutkan.

“ Hihihi akhirnya cip0kan... cup cup cup ummahhh jadi baby Luther xixixiixix...” Pria bernama Eric itu tertawa cekikikan setelah mendorong tubuh Luther dengan sengaja sampai membuat kedua manusia itu saling bersentuhan di bibir mereka.

“Hahahha cie yang ciuman , sudah gerah ya, malam pertama gitulohhh... panas euuiii panashhh gerah akutuhhh..” celetuk Eric sambil tertawa cekikikan seraya mengipasi tubuhnya sendiri.

Di ujung sana, Thunder berdiri dengan mulut menganga menatap apa yang dilakukan si pria pirang di depannya itu,” orang sinting ini memang tidak pernah bertobat,” gumamnya sambil geleng geleng kepala.

Rose dan Luther terdiam dengan posisi berciuman, bibir Luther menempel tepat di bibir empuk nan ranum milik Rose. Kedua netra mereka saling bertatapan, nafas mereka menjadi satu dan jantung mereka masing masing berdebar sangat kenang. Yang benar saja, bukannya di lepas, keduanya malah terdiam membatu dengan posisi ambigu itu.

“ Ekhhmmm.. kehmmm lanjut di kamar akang ganteng eneng cantik, malu atuh dilihat orang..” celetuk Eric sambil tertawa cekikikan menatap mereka, serta menggaruk garuk tubuhnya yang gatal karena belum mandi seharian.

“ Puuuehhhh... hakkk cuihhh arkrhhh apa apaan ini!!"

Rose dan Luther berteriak kesal sambil mengusap bibir mereka masing masing seolah jijik dan baru sadar dengan apa yang baru saja terjadi.

“ beraninya kau..” Keduanya kompak berteriak menatap Eric si jahil dari gua hantu yang sedang tertawa cekikikan sambil berjalan menjauh dari hadapan mereka berdua.

“ Pffthhhbwaghahahah ciuman panas panas sayang ummah ullalala,... ciee ciee yang ******* depan umum bahahahahhaa...bye bye...” Eric berlari terbirit-birit sambil melemparkan flying kiss pada keduanya dan langsung membanting pintu kamarnya mengunci diri di sana sebelum di kejar oleh Luther dan Rose.

“ arhhh najis...” teriak Luther sambil mengusap bibirnya.

Mendengar itu membuat Rose menggelengkan kepalanya,” barusan aku ditempeli ikan asin, dasar bau jigong sialan ahahrhrr!" Rose benar benar kacau dia sampai mengacak acak rambutnya saking marah dengan kejadian ini.

“ Awas kau nanti Eric!" teriakan Luther menggelegar di seluruh ruangan rumah itu. Bahkan sampai terdengar ke kamar seorang perempuan berwajah lesu,” Apa itu Luther? Kapan dia pulang? Kenapa dia marah? Apa yang terjadi pada kesayanganku?” suara perempuan itu terdengar lembut di telinga tuan kim dan nyonya Park.

“ ahhh itu Luther nak dia sudah pulang, mau bertemu dia?” tanya Tuan Kim.

Gadis itu mengangguk sambil memeluk sebuah foto pernikahan , di sana ada dirinya dan foto Luther di sampingnya sedang tersenyum ke arah kamera.

"Aku mau bertemu Luther," ucapnya sambil tersenyum dan mengusap perutnya.

.

.

.

Like, vote dan komen

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***