Hilang

Aku pulang jam sebelas malam, begitu sampai di depan rumah, aku merasa heran kenapa lampu di rumah kami mati, sedangkan di rumah tetangga yang aku lewati di jalan tadi semuanya pada hidup. Aku masuk ke dalam rumah dengan mengucap salam dan mengetuk pintu, setelah mencoba beberapa kali tidak ada jawaban dari dalam, akhirnya aku membuka pintu dengan kunci cadangan yang aku bawa. Mungkin Zulaikha sudah tidur, pikirku.

Begitu pintu sudah terbuka, aku masuk ke dalam rumah, tapi sebelum itu, aku mengambil kursi yang ada di teras rumah, lalu aku mengecek ampere listrik yang ada di dekat pintu utama, dan benar saja, ternyata tombol ampere bergeser menjadi tombol off. Aku pun menggeser tombol ke posisi on, dan setelah itu lampu menyala kembali. Aku tersenyum lega karenanya. Setelah itu aku melanjutkan langkah kaki ku masuk ke dalam rumah, aku langsung saja menuju kamar, karena terlalu lama duduk di rumah Pak RT tadi, membuat punggung ku sedikit pegal, rasanya aku ingin segera merebahkan tubuh di atas kasur di samping istri ku.

Begitu sampai di dalam kamar, aku melihat istri dan anakku tidak ada di dalam kamar kami, dan tempat tidur juga terlihat berantakan dengan sprai dan selimut yang berjatuhan ke lantai, aku sungguh heran melihat kekacauan yang terjadi di rumah yang baru kami tempati, entah kenapa perasaan ku jadi tidak enak. Aku lalu berjalan menuju kamar putra ku, dan sama saja, aku tetap tidak menemukan keberadaan dua orang yang begitu berarti di dalam hidup ku.

Aku berteriak panik memanggil anak dan istriku, aku berjalan ke depan dan kebelakang dengan langkah kaki lebar, begitu tiba di belakang, aku melihat pintu belakang terbuka lebar. Akupun lalu memanggil istri dan anakku dengan suara sengaja aku keras kan. Suasana di belakang rumah terasa menyeramkan, apalagi rimbunnya pohon bambu yang tumbuh subur di belakang rumah semakin membuat bulu kudukku merinding. Ah, mana mungkin Zulaikha keluar malam-malam dengan membawa putra kami yang masih kecil, tapi kalau di pikir-pikir aneh juga, ke mana perginya Zulaikha dan anak kami malam-malam begini? Dan kenapa pintu belakang terbuka lebar.

Karena tidak ada tetangga samping rumah kami, membuat aku begitu kebingungan harus bertanya kepada siapa. Aku tidak tahu harus mencari istri dan anakku kemana, desa dan tempat ini masih terasa begitu asing untukku.

Aku ingin menutup pintu belakang, aku akan melaporkan kehilangan anak dan istriku kepada Pak RT dan warga setempat, aku tidak mungkin mencari keberadaan ku sendiri, karena aku benar-benar tidak tahu anak dan istri ku berada di mana.

Saat aku akan menutup pintu belakang, aku tidak sengaja melihat bayangan putih terbang di dekat pucuk pohon bambu, aku mengucek mataku beberapa kali untuk memastikan kalau aku tidak salah lihat, dan benar saja setelah itu aku tidak melihat apa-apa lagi. Mungkin aku hanya berhalusinasi saja, karena merasa begitu takut, membuat aku berpikiran yang aneh.

Aku berjalan menuju motorku yang ada di depan teras, tapi saat aku akan menaiki motorku, aku mendengar suara teriakan seseorang dari rumah besar tak berpenghuni yang ada di sebelah rumah kami. Aku melihat ke arah rumah itu, rumah itu tampak sangat menyeramkan.

Bersambung.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!