Mulut Pedas Rohana

"Enak ya kamu ini. Pergi pagi, pulang malam cuman makan masuk kamar nggak ngurusin apa-apa. Cuman ngurusin merhatiin suami saja. Semuanya sudah dikerjain sama pembantu. Enak bener hidup kamu Din. Tidak kerjain apa-apa di rumah ini. Seolah-olah yang ada di rumah ini adalah pesuruh mu." ujar Rohana, sang mertua Nandini saat mereka bertemu di dapur untuk menyiapkan makan malam.

"Dini harus bagaimana memangnya Ma. Mama tahu sendirikan, Dini juga masih kerja. Tiap pagi Mama juga tau Dini berangkat pagi dan pulang malam sama Mas El. Setiap hari memang Dini sampai rumah sudah malam. Setelah makan malam ya istirahat Ma. Lalu, maksudnya Mama apa dengan bertanya seperti itu?" Tanya Nandini memberanikan diri untuk bertanya balik pada Mama mertuanya.

"Mama perhatiin kamu ini makin hari makin berani ya sama Mama. Kamu nggak bisa menilai maksud Mama itu apa. Memang Ini rumah siapa? Ini bukan rumahmu. Ini rumah putraku Gabriel dan keluarga besar kami. Kamu tuh hanya numpang di sini. Tapi lihat gayamu, kamu berlagak sok menjadi penguasa di rumah ini. Kamu hanya makan tidur dan cuma melayani Gabriel. Seharusnya kamu bisa kan urus diri ku sendiri. Urusan dan cuci pakaian mu sendiri. Jangan suruh suruh pembantu." jawab Rohana tak kalah ketus."

"Loh, memang Andini harus mengerjakan pekerjaan itu ya Ma? Bukankah di sini memang sudah menjadi tugas art untuk membereskan semuanya. Maaf Ma, bukannya Dini lancang. Apakah maksud Mama itu Dini harus mengerjakan semua pekerjaannya yang berhubungan dengan Dini. Dini lakukan semuanya sendiri. Seperti mengepel kamar, mencuci, memasak dan semuanya.'

"Ya iyalah. Seharusnya kamu melakukan semua tugas-tugas itu. Enak saja kamu di sini enak enakan. Karena kamu kerja lantas jangan di jadikan alasan malas mengerjakan tugas rumah. Memangnya siapa yang menggaji art di rumah ini."

Dalam hati Nandini mulai geram. Tapi sebisa mungkin Nandini berusaha untuk bersabar. Karena apa yang dikatakan oleh sang Mama mertua benar-benar sangat menguji dirinya.

Sabar Dini sabar. Tahan emosimu. Kamu sudah tahu kan mertuamu itu seperti apa. Jadi kamu harus sabar.

"Kalau Mama nggak terima art di rumah ini untuk mencuci baju-baju Dini. Nggak apa-apa Ma. Aku bisa urusan baju-baju kotor ku sendiri nanti. Sekalian saja nanti punya Mas El juga biar saja Dini yang urus."

"Baguslah kalau kamu tahu diri." jawab Rohana kemudian dia melenggang pergi dari hadapan Nandini.

Sepeninggal sang Mama mertua. Nandini menghela nafas panjang untuk bisa meredam emosinya. Sebelum ia pergi ke ruang makan.

Karena pada saat itu makan malam akan segera di mulai.

Seperti biasanya, setiap pagi dan malam, mereka akan berada dalam satu meja untuk makan bersama.

🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼

"El, bagaimana urusan kantor?" Tanya Rohana, pada sang anak kesayangannya Gabriel.

"Semua baik Ma. Semua lancar."

"Bagus, kamu adalah pengganti Papa. Jadilah pemimpin yang baik di perusahaan ya sayang. Jika bisa, perusahaan kita harus lebih berkembang dan maju lagi. Ingat pesan Papa sebelum meninggal. Kamu harus bisa mengharumkan nama perusahaan dan juga keluarga kita pada kalangan kerabat dan saoudara kita. Agar kita di pandang hebat." ucap Rohana, sambil melirik dengan sinis ke arah Nandini.

"Iya Ma," jawab Gabriel singkat.

Sedangkan Nandini sendiri yang duduk di samping sang suami. Sudah paham dan terbiasa mendengar sindiran halus berbau ejekan yang di alamatkan sang Mama mertuanya pada dirinya.

Terpopuler

Comments

Pisces97

Pisces97

semua mertua mana ada yang tidak punya mulut pedas level 100
ini kebanyakan mantu takut serumah sama mertua 🤭
untung punya mantu baik dan sabar kalau aku jadi mantu nya aaa. sikat sampai mulut tak bisa bicara 🤣🤣🤣

2023-01-04

6

🍾⃝ͩ sᷞuͧ ᴄᷠIͣ Hiatus🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ

🍾⃝ͩ sᷞuͧ ᴄᷠIͣ Hiatus🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ

aduuh susah yaa berada di sisi bang el,,.
disatu sisi ada ibu ny dan disisi lain ada istri ny,,
krn bagaimana pun org tua bang el hanya tinggal ibu ny sja tp kenpa sifat ny kek gtu siiiih 😫,,

2023-01-03

9

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!