Hadir Di Perusahaan

Senyuman smirk mengembang di wajah cantik milik Ratu, wanita yang baru saja tiba di Indonesia usai menyelesaikan studinya di Amerika. Berkat keinginannya yang penasaran dengan dunia luar negeri akhirnya ia pun setuju dengan persyaratan sang ayah untuk kuliah di luar negeri dengan satu pilihan mengambil jurusan bisnis.

Beberapa waktu terlewatkan dengan aksi kejar mengejar kendaraan roda empat, Ratu sama sekali tak terlihat ingin mengalah. Beberapa kali wanita itu membunyikan ban mobil saat ingin memutar haluan. Beberapa pria di belakang sana sampai menggelengkan kepalanya melihat tingkah sang nona muda.

"Astaga...ku pikir setelah menempuh kuliah di luar negeri tingkahnya sudah berubah." gerutu Fincen yang merupakan salah satu anak buah Tuan Raul.

"Bukannya makin anggun, Nona Ratu justru semakin liar." sahut Tirta yang juga sama terkejutnya melihat tingkah wanita yang berada dalam ingatannya saat ini masih berada di bangku SMA.

Helaan napas kasar pun terdengar dari sosok Faldo yang duduk di samping kemudi. "Kerjaan kita akan semakin bertambah lagi seperti dulu. Bagaimana caranya mengembalikan wanita ini ke luar negeri lagi? Setidaknya pekerjaan kita murni untuk perusahaan dan Tuan Raul saja." Mendengar keluhan sang teman, beberapa pria lainnya justru menatap datar. Tak ada yang berani mendukung ucapan frontal dari Faldo barusan.

"Jangan sampai ucapan mu saat ini terdengar oleh Tuan. Bisa di pecat kita semua." peringat Tirta lagi.

Sementara Banu terus fokus mengemudikan mobil mereka yang berada di belakang mobil Dani dan Jery. Dani adalah bodyguard utama yang sudah Tuan Raul tunjuk sebelum sang anak tiba di Indonesia. Sementara Jery merupakan asisten pribadi Ratu di perusahaan nantinya.

Hingga ketiga mobil itu berhenti tepat di pertigaan yang lumayan padat. Lampu merah yang tak bisa di terobos oleh Ratu membuat wanita itu menyerahkan dirinya dengan menghentikan laju mobil. Matanya memutar malas melihat beberapa pria sudah mengetuk pintu mobil miliknya. Segera Ratu membuka jendela kaca itu.

"Nona, ayo mari kita ke kantor. Tuan Raul sudah menunggu anda." ujar Dani memohon agar Ratu tak berulah kembali.

"Huh mengganggu kesenangan orang saja." dengus Ratu yang membuka kunci mobilnya.

Kini dengan iringan mobil mereka pun melaju menuju ke arah perusahaan di mana pria paruh baya tengah mengetuk-ngetuk meja di depannya menunggu kehadiran seseorang dari arah pintu utama ruang meeting. Dimana banyak para petinggi perusahaan yang juga tampak menunggu sosok yang dikatakan berkualitas oleh pemilik perusahaan ini.

Beberapa kali Raul menarik napas lalu menghemnbuskannya perlahan. Matanya menatap tajam pada pintu yang tak kunjung terbuka itu. Sebab dari perkiraan seharusnya lima belas menit lalu Ratu sudah tiba di perusahaan miliknya.

Hingga beberapa wajah di ruangan itu tampak saling melempar pandangan mereka seolah bertanya apa yang terjadi? Dimana orang yang mereka tunggu sedari tadi?

Tok Tok Tok

Suara ketukan pun akhirnya terdengar juga. Saat itu juga Tuan Raul menghela napas kasar, sebab ia yakin jika yang datang pastilah sang anak nakalnya itu. Dan di detik berikutnya matanya menangkap sosok wanita cantik dengan tampilah yang sungguh memukau. Bukan rok span atau dress, melainkan celana slim berbahan latex mengkilat hitam yang memperlihatkan kedua kaki jenjangnya serta heels maroon yang menampakkan warna kaki putih itu membuat beberapa mata menatap lapar.

Pandangan mereka bergerak seolah meneliti dari kaki hingga ke atas sosok wanita yang kini berjalan dengan dagu terangkat tinggi menuju kursi yang kosong satu-satunya untuk dirinya.

"Hai, Papi." sapa Ratu seolah sedang menyapa temannya.

Tuan Raul sampai mengerjapkan matanya meyakini jika tingkah sang anak seperti itu. Berharap Ratu akan menyapa dengan mencium pipi atau mencium punggung tangannya. Namun, yang Ratu lakukan berbeda dan semua terlihat oleh mata yang ada di ruangan itu.

Acuh dengan sikap dingin sang papi, Ratu beralih menatap satu persatu orang yang duduk bersamanya saat ini. Hingga tatapan mata wanita itu jatuh pada wajah pria yang sedari tadi menunduk.

"Alfat?" Ratu berucap lirih kala menyadari siapa sosok pria yang ada di hadapannya saat ini.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!