bram yang sudah menyangka akan mudah itu salah gerakan cepatnya tidak menghasilkan apapun dia hanya menangkap udara kosong.
" kurasa kamu begitu lambat bram. " ujar tua song.
bram tidak menjawab dia hanya tersenyum kemudian bergerak lagi tapi hasilnya sama dia hanya menangkap udara kosong. hal itu semakin membuat bram menghangat bram mulai intens bergerak untuk mendapatkan obat di tangan orang tua renta.
usaha dan cara sudah bram coba tapi masih gagal bukannya berhasil bram malah di pecundangi oleh orang tua song itu.
bram sampai di buat terjatuh, mencium alas sepatu, dan banyak hal yang membuat bram seperti mainan bagi tua song hingga akhirnya tua song mendapatkan posisi yang pas untuk mengakhiri perebutan itu dengan mengadu bokong bersama bram yang membuat bram jatuh mencium lantai.
" hah...
kamu payah bram orang tua ini tidak sampai berkeringat. " ujar tua song duduk di kursinya kembali dengan senyuman.
" aduh....
mengapa aku seperti di pecundang dangi ya....
kakek song sebenarnya teknik apa yang di gunakan kakek song mengapa begitu licin dan hanya gerakan kecil saja sudah bisa membuatku sampai terdorong bahkan terjatuh. " ujar bram segera duduk kembali di kursinya wajahnya begitu kikuk harus di kalahkan oleh orang tau renta tanpa usaha yang berarti.
" hahaha....
aliran darahmu bagus jadi tidak ada salahnya jika kamu ingin belajar. " ujar tua song. bukannya menjawab pertanyaan bram.
" eh....
kakek song apa benar kakek mau mengajari aku sungguh aku mau kek. " ujar bram bahagia.
" jika begitu segera lakukan pengesahan huru dan murid tuangkan teh untuk ku makan kau sudah bisa memanggilku guru setelah itu. " ujar tua song.
bram tidak membantah dia segera melakukannya dengan sangat baik. tua song senang dengan tingkah sikap bram.
" kembalilah esok sebelum matahari mulai panas " ujar tua song.
" baik lah kek sampai jumpa esok. " ujar bram bersemangat
hari itu berlalu bram datang ke toko itu pukul 7 pagi. tua song sudah berada di depan tokonya segera membawa bram ke halaman belakang setelah melakukan sapaan murid dan guru.
mulai hari itu bram mulai di latih dengan berbagai metode yang sangat sederhana tapi begitu bermanfaat. satu hari berlalu berganti minggu lalu berganti bulan dan seterusnya. bram hari ini tidak melakukan latihan sang guru membawa bram untuk duduk.
" bram dunia ini luas pengetahuan yang aku berikan padamu itu hanya setetes jadi jangan sombong teruslah berlatih dan gali lah apa yang sudah kamu punya hingga dalam. " ujar tua song.
" baik guru aku mengerti.. "
" bagus ayo ikuti aku sekarang. "
bram segera ikut saja tidak mengajukan pertanyaan atau membantah.
" han seorang yang memiliki kemampuan seni beladiri juga harus memiliki ketenangan jiwa jadi sekarang kamu akan berlatih ketenangan jiwa dan jika kamu berhasil dalam itu kamu juga bisa menciptakan kekuatan luar biasa dari dalam dirimu, lihat ini. " tua song kemudian mempraktekkan sesuatu tua song hanya memejamkan mata kemudian menghirup dan membuang nafas secara perlahan dan halus sebanyak tiga kali setelah itu tua song mengangkat tangannya dan menjatuhkan begitu saja pada sebuah batu.
bram yang melihat itu sudah berpikir jika batu itu akan terbelah atau hancur tapi ekspetasi nya salah batu itu masih utuh tidak terjadi apa apa.
" ambillah. " ujar tua song.
bram segera melakukan apa yang di katakan tua song tapi saat batu itu sudah di pegang oleh bram terdengar sura batu itu berderit dan tak lama kemudian hancur menjadi potongan kecil kecil.
" itu adalah dasar bram. " ujar tua song.
" apa.... "
" sudah sekarang berlatih lah aku akan mengawasi mu. "
sejak hari itu lah bram belajar tantang ketenangan jiwa karena jiwa yang tenang bisa mengendalikan apa saja di sekitarnya.
flashback off.
" jadi kamu belajar pada seorang penjual obat bram. " tanya lucas.
" iya begitu lah ketua. itu terjadi begitu saja dan aku sungguh tidak merencanakannya. " ujar bram jujur.
" kamu sungguh beruntung bram. lalu di mana dia sekarang aku ingin bertemu dengannya. " ujar lucas.
" ketua kakek song sudah pergi entah kemana beberapa bulan yang lalu aku sudah mencoba berbagai cara untuk menemukannya tapi tak pernah menemukannya. " jelas bram mengatakan yang sebenarnya.
" sayang sekali.
lalu jika boleh tau apa saja yang kamu pelajari dari kakek song itu. " tanya lucas
" aku hanya di ajarkan tentang makna dari tubuh ketua karena tubuh ini memiliki potensi yang perlu di asah.
potensi yang aku miliki adalah mataku bisa mengimbangi setiap gerak cepat musuh. dan aku juga memiliki insting untuk mengetahui gerakan selanjutnya dari musuh bahkan aku juga bisa menahan serangan musuh tanpa harus terluka tapi ketiak aku menyerang makan pilihannya hanya ada dua terluka atau mati. " jelas bram tidak menyebutkan semuanya karena bram tidak tau harus memulai dari mana menjelaskan.
" lalu mengapa kamu bisa kalah dari kawanku itu. " ujar lucas bingung.
" hehe...
itu sebenarnya aku tidak menggunakan semua yang aku pelajari ketua aku lebih menggunakan teknik bertarung yang sesekali di selingi dengan apa yang aku pelajari dari kakek song. " ujar bram.
" hah kau ini ada ada saja.
ya sudah sekarang lebih baik istirahat saja karena kawanku dan tuannya akan kembali lagi untuk menjemputmu. " lucas.
" baik ketua... " jawab bram
setelah lucas keluar bram segera duduk bersila dan mulai tengelam dalam meditasinya. bram melakukan itu untuk memperbaiki keadaan tubuhnya yang terasa sakit.
setelah dua jam bram mulai membuka matanya dia mulai menggerakkan tubuhnya, setelah itu bram mulai tersenyum cerah.
" ternyata banyak sekali manfaat dari belajar teknik pernafasan alam. selain untuk ketenangan jiwa aku bisa gunakan ini untuk menyembuhkan luka dan rasa sakit. " ujar bram.
" saatnya istirahat. " ujar bram lalu membaringkan tubuhnya.
pagi masih sekitar pukul tujuh bram sudah mengenakan pakaian rapi bersiap untuk melatih fisiknya.
" bram apa kamu sudah sangat baik mengapa sudah mengenakan seragam latihan. " ujar lucas di buat terkejut saat baru saja memasuki ruang rawat bram.
" ketua aku sudah sepenuhnya sembuh ketua tenang saja. " ujar bram.
" eh...
benar juga kau tampak baik bahkan lebam di wajahmu sudah hilang. baram apa yang sudah kamu lakukan. " tanya lucas dengan tatapan menyelidik.
" tidak tau ketua semalam setelah ketua pergi aku segera tidur saja tapi saat pagi saat aku bangun aku sudah merasa sangat baik jadi aku putuskan untuk berolah raga saja. " ujar bram sedikit membelokkan cerita yang sebenarnya.
" hah....
aneh sekalipun obat aku rasa tidak akan secepat itu....
hem....
bram aku rasa ada sesuatu yang lain yang ada di tubuhmu itu. " ujar lucas.
" apa yang ketua katakan aku merasa biasa saja tidak ada yang spasial. " ujar bram. lucas hanya diam melihat seluruh tubuh bram.
" sudah ketua aku pergi dahulu segera hubungi aku jika tuan igor dan kawan ketua sudah datang. " ujar bram kemudian pergi dari sana.
" ya....
baik lah.... " jawab lucas
" anak ini sungguh berbeda, entah apa yang sudah di dapatkan selama ini. semoga dia selalu mendapatkan kebahagiaan. " gumam hati lucas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
N
makin seru aja ceritanya
2022-12-31
1