Trauma Viona

"Mari kita menikah," ajak Xander tiba-tiba membuat Viona terkejut bukan main. Wanita itu termangu, entah apa yang ada dalam pikirannya.

Hanya saja ajakan menikah Xander terngiang-ngiang dalam benaknya. Menikah? Dirinya sendiri tidak pernah bermimpi akan menikah, sebab trauma dengan pernikahan orang tuanya. Dia menjadi korban keegoisan orang tuanya.

Sontak saja dia menggelengkan kepalanya cepat. Wanita itu mendorong dada bidang Xander, dia menatap pria itu dengan tatapan takut.

"Aku tidak mau menikah. Tidak mau! Sampai kapanpun aku tidak mau menikah. Kalau memang kamu mau menikah, cari gadis lain! Tapi, jangan ajak aku." Dia menolak untuk menikah. Wanita itu tidak ingin mengulangi kisah yang sama dengan orang tuanya dulu.

Andai saja waktu bisa di putar kembali, wanita itu tidak mau menolong Xander. Atau bahkan dia tidak mau ke Qatar hanya.untuk menyaksikan pertandingan idola nya.

Namun, waktu teys berjalan. Gak bisa di putar kembali! Dia sekarang berada di tempat yang tidak ia tahu bersama pria asing yang pernah ia tolong.

"Aku tetap mau menikah denganmu, tidak peduli kamu mau atau tidak. Yang jelas aku mau menikah! Dan itu hanya bersamamu. Siap tidak siap, kita harus menikah."

Xander berkata dengan nada tegas membuat tubuh Viona bergetar hebat. Tiba-tiba wanita itu pingsan dan mengalami kejang-kejang.

"Hey, kamu kenapa?" tanya Xander panik tak membuat Viona menjawab. Wanita itu mengalami sesak nafas.

Keringat dingin membasahi tubuh Viona. Membuat Xander takut juga khawatir. Segera pria itu menghubungi sahabatnya yang berada di Amerika.

"Zein, tolong ke hotel XX sekarang juga."

Setelah mengatakan hal itu dia langsung memutuskan panggilan itu. Viona sudah tak sadarkan diri dengan nafas yang masih tersendat-sendat.

Xander mencari kantong plastik. Lalu ia letakkan bagian terbuka pada hidung dan mulut Viona. Membuat plastik itu menggembung karena udara lalu kembali kempes karena Viona menghirup nya kembali.

Xander mengetahui trik itu karena pernah melihatnya di film.

"Ya Tuhan, apa dia punya penyakit mematikan? Haduh … semoga saja tidak. Hey, baby. Jangan mati dulu! Kalau kamu mati aku menikah dengan siapa? Ck … mana aku sudah jatuh cinta padamu lagi? Ya Tuhan … mana si Zein, kenapa buk datang-datang? Padahal rumahnya sangat dekat dengan hotel ini!" omel Xander panjang lebar.

Pria itu berkeringat dingin, dia sangat takut bila hal buruk menimpa gadis yang ia sukai. Baru kali ini jatuh cinta, masa harus berakhir tragis?

"Ya Tuhan, panjangkan umurnya. Jangan cabut nyawanya! Kalau kau cabut, sangat tak adil bagiku, Tuhan! Masak si Abraham yang bajingan istrinya bisa hidup sampai sekarang. Di Adam yang gatal seperti ulat bulu, bisa punya istri baik dan penyayang. Lah, aku yang tampan dan dermawan, masak tragis begini kisah percintaan ku?"

Tak berhenti pria itu mengoceh. Dia terus memberikan pertolongan pertama pada Viona. Hingga 10 menit berlalu barulah pintu kamarnya di ketuk.

"Nah, dokter cabul itu akhirnya datang juga," ujar Xander panik lalu bangkit untuk membuka pintu kamar hotel nya.

Tampak seorang pria tampan berambut acak-acakan dan hanya memakai kaos oblong juga celana pendek dengan menenteng tas hitam.

"Sialan kau emang! Sudah tahu aku libur hari ini dan mau istirahat. Masih aja kau telepon," umpat Zein kesal pada sahabatnya membuat Xander mendengus sinis.

"Kalau mau istirahat jadi pengangguran saja kau. Daripada jadi dokter!" balas Xander tak kalah tajam.

Zein pun masuk dan melihat wanita cantik berkulit eksotis sedang pingsan dan nafasnya tak teratur.

Segera saja dia masuk ke dalam dan menghampiri Viona.

Pria itu membuka tas nya lalu memasangkan tabung oksigen portable ke hidung Viona. Wanita itu kembali bernafas teratur, setelahnya Zein memeriksa nadi wanita itu.

"Apa yang terjadi sebelum dia sesak seperti ini?" tanya Zein serius membuat Xander terdiam beberapa saat. Dia tampak sedang berpikir keras.

"Ah iya … aku baru saja memperkosa nya. Tapi, saat dia bangun dia baik-baik saja!" balas Xander polos membuat Zein tercengang.

Plak.

Zein memukul kepala bagian belakang Xander. Tidak menyangka kalau temannya bisa sejahat itu.

"Bajingan kau memang. Main perkosa anak perempuan orang!" umpat Zein marah.

"Bukan karena aku perkosa dia begini. Tapi, dia jadi sesak saat aku mengajaknya menikah!" jelas Xander cepat tak ingin Zein salah paham membuat pria itu terdiam.

Zein berpikir keras tentang penyakit Viona. Hingga beberapa saat dia menganggukkan kepalanya paham.

"Apa yang terjadi padanya?" tanya Xander serius.

"Sepertinya dia mengalami trauma. Bisa saja di mendapatkan trauma berat dari orang tuanya. Itulah sebabnya dia jadi begini, saat kau ajak menikah. Dia takut kalau kembali mengulangi kisah lama seperti yang sudah-sudah di lakukan oleh orang tuanya!" jelas Zein tak kalah serius membuat Xander paham.

"Kita pantau dulu perkembangan nya seperti apa. Kalau memang nanti siang atau sore dia kembali sesak. Maka terpaksa dia harus rawat inap di rumah sakit. Untuk saat ini biarkan dia istirahat. Kalau nanti dia sadar, jangan langsung bahas pernikahan! Kasihan dia. Pasti punya rekaman masa lalu yang menyakitkan tentang pernikahan."

Zein menjelaskan dengan terperinci membuat Xander cukup terkejut. Dia sendiri tidak tahu kalau Viona sampai trauma.

Menurut informan yang ia sewa di Indonesia. Viona hanya tidak mau bertemu dengan ayahnya yang pemabuk dan penjudi.

"Emang bisa separah itu yah trauma nya? Tapi, menurutku dia sangat lemah, masak hanya trauma dengan pernikahan orang tuanya, dia bisa seperti ini. I mean ini tidak masuk akal?" tanya Xander membuat Zein menganggukkan kepalanya.

"Trauma setiap orang itu berbeda. Terkadang hal remeh menurut kita dan menganggap kalau mereka terlalu lebay itu, ternyata sangat parah bagi mereka. Trust issue orang itu beda-beda, kita sebagai kerabat hanya bisa mendengar keluh kesah mereka saja. Jangan tambah beban mereka dengan kata-kata menyakitkan seperti 'Ah kamu terlalu lemah, ah kamu lebay'. Diluar sana banyak orang yang memilih bunuh diri karena tidak sanggup menghadapi rasa trauma mereka!"

"Bagi mereka yang punya trauma. Memiliki orang yang mau mendengar keluh kesah mereka merupakan suatu anugerah yang patut di syukuri. Jadi, nanti kalau dia sudah sadar. Tanya baik-baik, ajak dia mengobrol denganmu. Dengarkan dia dengan baik. Agar dia nyaman denganmu dan mau menikah denganmu," balas Zein seraya mengedipkan matanya sebelah membuat Xander tersenyum lebar.

"Aku paham maksudmu. Ha ha … sepertinya aku punya cara agar dia mau menikah denganku," kata Xander dengan mata berbinar.

*

*

Maaf telat up

Bersambung.

Jangan lupa like coment vote dan beri rating 5 yah kakak 🥰

Salem Aneuk Nanggroe Aceh ❤️

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

sabar Xander, anggap lah itu suatu cobaan

2024-09-02

0

Sweet Girl

Sweet Girl

Menikahi Viona tanpa sepengetahuan orangnya gituuuu???

2024-08-08

0

Sweet Girl

Sweet Girl

Tampan dan dermawan, tapi ngambil harta Karun nya Viona tanpa bilang.

2024-08-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!