Seorang pria tampan yang sedang terbaring atas ranjang rumah sakit membuka matanya perlahan. Pria itu menyentuh keningnya yang terasa pusing. Lintasan ingatan semalam membuat pria itu mengumpat kesal. Dia tidak menyangka akan berjumpa dengan musuhnya.
"Sial, ternyata Leo juga penggemar sepak bola! Andai aku tahu dia ada di sini, aku bersumpah tidak akan kemari. Haiss … aku kesal!" umpatnya geram lalu membuka paksa jarum infus yang menancap di punggung tangan nya.
Perawat yang sedang mengurus pasien di sebelah Xander pun terkejut. Dia segera menghentikan Xander agar pria itu tidak menyakiti diri sendiri.
"Tuan, jangan di lepas! Anda belum sembuh!" tegur perawat itu tak di gubris oleh Xander.
"Aku sembuh." Xander pun segera keluar dari rumah sakit tanpa mempedulikan teguran perawat. Saat dirinya melangkah di pelataran parkir rumah sakit. Dia terhenyak saat teringat akan sosok gadis penyelamat nya.
Dia tersenyum tipis, entah apa niatnya sehingga membuat pria itu tampak bahagia. Dia segera menghubungi bawahannya.
"Jemput aku di rumah sakit XX!" titahnya dengan nada dingin.
*
*
Viona hampir saja terlambat datang ke stadion, karena semalam menginap di rumah sakit sebab menolong pria yang terluka. Dari rumah sakit gadis itu langsung naik taksi menuju stadion. Dia menitipkan kopernya pada supir taksi itu.
Viona tidak merasa takut kehilangan barang sebab dia berada di negara Qatar. Di mana tidak ada kejahatan karena hukum Islam di sana sangatlah kuat. Siapa yang mencuri tangannya akan dipotong.
Viona meneteskan air matanya karena Portugal kalah. Gadis itu menangis sesenggukan melihat idolanya Cristiano Ronaldo menangis. Sosok idola yang menginspirasi semua orang itu kalah di pertandingan terakhirnya.
"Hiks … tidak apa-apa, Bang Dodo. Mau kamu kalah atau menang, kamu tetap di hati. Aku suka sepak bola juga karena mu! Hiks … ya Tuhan … semoga Bang Dodo bahagia selalu!"
Viona menangisi sang legenda. Segera dia keluar dari stadion sebab tak ingin menyaksikan lawan Portugal merayakan kemenangan mereka.
Banyak sekali media yang meliput Ronaldo saat itu. Viona hanya melihat dari kejauhan, idola nya berjalan seraya mengusap matanya sesekali.
Sedih hatinya, namun dia yakin kalau Ronaldo pasti menemukan jalan nya suatu hari nanti. Pria itu pasti akan bahagia kembali dengan caranya sendiri.
Tiba-tiba seseorang memotret dirinya membuat Viona terkejut. Dia melihat ke arah orang itu.
"Kenapa Anda memfoto saya?" tanya Viona dengan bahasa Inggris pada pria itu.
"Seseorang memasang iklan untuk mencari mu. Mungkin itu adalah keluarga mu, aku hanya membantu orang itu agar dia menemukan mu!" jelas pria itu ramah membuat Viona mengernyitkan dahinya. Gadis itu heran dengan jawaban orang asing di hadapannya.
Tidak mungkin ada yang mencari dirinya, karena Viona tak memiliki siapapun yang menyayangi dirinya. Keluarga? Ha ha … makhluk apa itu? Senyuman miris terpasang di wajahnya.
"Tidak mungkin, aku hidup sebatang kara!" bantah Viona membuat pria itu mengernyitkan dahinya. Dia merasa bingung, tetapi hanya mampu menatap iba Viona setelahnya.
"Semoga kau bahagia selalu!" Pria itu berdoa membuat hati Viona sedikit menghangat.
Segera saja Viona tersenyum tipis lalu pamit dari hadapan pria itu. Saat berada di luar stadion. Seorang pria tampan dengan bekas luka lebam di wajahnya mendatangi Viona.
"Halo, Baby girl!" sapa pria itu dengan suara bariton nya membuat Viona menelan ludahnya. Tampang pria itu sangat tampan, namun dia memiringkan kepalanya menatap lekat wajah pria itu.
Aaa … tidak salah lagi. Pria itu adalah pria yang ia tolong semalam.
"Eh, sedang apa kau di sini? Bukannya, kau harus ada di rumah sakit, karena keadaan mu lumayan parah?" tanya Viona menggunakan bahasa Inggris.
Gadis itu memasang raut wajah kebingungan membuat pria itu tak lain adalah Xander tersenyum kecil.
Xander, pria itu memasang iklan gambaran wajah Viona, berdasarkan gambar yang ia ambil pada CCTV rumah sakit. Terekam wajah Viona di sana dan dia segera menyuruh orang-orang nya untuk mencari Viona.
Ada alasan tertentu mengapa Xander rela memasang iklan untuk mencari Viona.
"Bagaimana mungkin aku terbaring di ranjang rumah sakit di saat kekasih ku jauh dariku!" ujarnya santai membuat Viona terhenyak.
Gadis itu menoleh ke belakang dan kiri kanan. Mencari kekasih Xander. Tetapi, orang-orang di sekitar nya sibuk dengan urusan nya masing-masing.
"Kekasihmu? Siapa? Di mana dia?" tanya Viona polos dengan raut wajah heran.
Xander terkekeh kecil, lalu segera menarik tangan Viona. Gadis itu ingin memberontak, namun sesuatu menusuk lengan nya membuat gadis itu pusing dan melangkah cepat mengikuti pria itu masuk ke dalam mobil.
Saat tiba di mobil, Viona langsung ambruk dalam pelukan Xander. Pria itu tersenyum penuh arti.
"Semua sudah siap, Tuan. Koper Nona Viona juga telah berhasil kami ambil dari supir taksi itu!" lapor sang sopir pada Xander membuat pria itu mengangguk kepalanya pelan.
"Bagus, kalau begitu kita langsung ke bandara sekarang." Pria itu memberi perintah pada bawahannya.
"Siap, Tuan!"
Mobil Van berwarna hitam itu melaju kencang ke bandara. Siang itu juga mereka kembali ke Amerika, karena Qatar adalah negara Islam. Semua hukum nya berdasarkan ajaran Islam. Akan menyulitkan Xander dan bawahannya bila menyangkut hal kriminal. Dirinya bisa repot bila tersandung kasus di negara ini.
Berbeda dengan Amerika atau negara lainnya. Karena di sana uang dan jabatan yang berbicara.
*
*
Di dalam jet pribadi Xander. Tubuh Viona tiba-tiba panas, dia menggeliat seperti cacing kepanasan. Gadis itu melenguh pelan, tangannya meraba-raba tubuhnya sendiri, gadis itu menggigit bibir bawahnya.
"Eugh … panas!" racau nya sedari tadi tak henti-hentinya meraba bagian pribadinya.
Xander yang melihat itu pun tersenyum manis. Pria itu bahagia, dia bertepuk tangan nya girang seperti anak kecil yang mendapatkan mainan barunya.
"Yes, obatnya sudah bekerja," pekik Xander bahagia langsung membuka seluruh pakaian nya.
Dia naik ke atas ranjang membuat gadis cantik yang tadinya menutup matanya, perlahan sadar. Dia menatap Xander dengan tatapan penuh hasrat dan damba.
Jari nakal pria itu membelai perut rata Viona. Berhasil membuat mangsa nya merem melek. Xander si pria licik penuh misteri berhasil melakukan aksinya.
"Ah …" d*sah gadis itu terdengar manja mampu memantik hasrat asmara terpendam dalam tubuh Xander. Pria itu tersenyum manis. Dia merasa bahagia, karena berhasil melakukan apa yang ia inginkan.
Berbagai rencana masa depan terancang dalam benaknya. Dia merasa bahagia sebab berhasil memantik hasrat gadis muda di hadapannya.
"Hey, Baby. Open your eyes and looked me now!" bisik Xander di telinga nya membuat Viona membuka matanya menatap dalam bola mata Xander.
Ah.
Gadis itu membusungkan dadanya saat sesuatu menyentuh area pribadinya. Dia menggigit bibirnya kembali membuat Xander tersenyum penuh arti.
"Let's play the game, Baby!" bisik Xander langsung melahap habis bibir Viona membuat gadis itu antara sadar dan tak sadar menyambut ciuman Xander dengan penuh semangat.
Plak.
"Akkk," teriak Viona keras.
*
*
Wkwkwkwk si Xander main sentuh aja tuh anak gadis orang.
Bersambung.
Jangan lupa like coment vote dan beri rating 5 yah kakak 🥰🥰
Salem Aneuk Nanggroe Aceh ❤️🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
sungguh jahat kau Xander,Viona menolong mu dengan ikhlas tapi balasan mu sungguh keji 😏
2024-09-02
0
Yunerty Blessa
Viona di bius
2024-09-02
0
Yunerty Blessa
pasti orang suruhan Xander
2024-09-02
0