Pemilik bulu mata lentik itu membuka matanya perlahan saat sinar sang Surya menerpa kulit wajahnya. Dia kembali menutup matanya lalu berbalik membelakangi sang Surya. Wanita yang tak lagi Gadis itu perlahan membuka matanya, dia merasa kalau punggung nya di sengat terik nya matahari.
Eugh.
Wanita itu melenguh pelan. Membuat seorang pria tampan yang sedang menikmati kopinya tersenyum manis. Dia melihat ke arah wanita yang baru saja dia tiduri.
"Morning, Baby," sapa Xander ramah membuat Viona yang sedang terlelap terkejut mendengar suara laki-laki.
Wanita itu langsung membuka matanya lebar. Dia terduduk saat melihat laki-laki asing berada di kamarnya. Tak sadar selimutnya melorot, hingga dada nya tampak.
Xander menjilat bibirnya yang terasa kering. Kerongkongan nya tiba-tiba kering, padahal semalam dia baru saja mencicipi tubuh Viona. Benar, Xander telah merenggut mahkota Viona dengan cara licik saat berada di dalam jet pribadi.
Mereka berdua bergelut dalam satu selimut, melakukan nya selama dua jam saat efek samping obat perangsang yang ia berikan pada Viona menghilang.
Parah memang? Jahat, iya? Sakit jiwa, ah sepertinya bukan? Lantas mengapa Xander tega merenggut kehormatan seorang gadis asing yang baru saja ia kenal? Terlebih lagi gadis itu yang telah menyelamatkan nya pada malam itu.
"Waw, dada mu tampak menggoda, Baby. Aku ingin menyentuhnya lagi!" ujar Xander dengan suara serak. Pria itu meletakkan cangkir kopi atas meja. Mereka baru saja tiba di hotel beberapa jam yang lalu, dan Viona masih terlelap karena lelah.
Wanita itu terkejut mendengar ucapan Xander. Dia menundukkan pandangannya ke arah dada, betapa terkejutnya dia saat sadar kalau dirinya tidak memakai sehelai kain. Hanya ada selimut tebal menyelimuti tubuhnya.
"A-apa yang terjadi? Kenapa aku bisa seperti ini? Ke mana pakaian ku?" Viona bertanya menggebu-gebu dengan suara serak. Wanita itu nyaris menangis, hingga saat dia menggerakkan kakinya. Area intinya terasa sakit.
Viona mencengkram erat selimut yang menutupi dadanya. Wanita itu tahu apa yang terjadi, namun dia tidak tahu mengapa pria yang ia tolong sampai hati melamun hal itu padanya.
Dia menjauhkan tubuhnya saat Xander mendekatinya. Pria itu duduk di sampingnya, lalu menarik tengkuk Viona mendekatkan wajahnya dengan wajah wanita itu.
Viona menutup matanya rapat-rapat dan bibirnya pun bergetar hebat menahan tangis. Dia sangat takut kalau Xander melukainya.
Viona memiliki trauma berat di masa lalu tentang laki-laki. Sering kali mendapatkan kekerasan fisik dan mental membuatnya waspada terhadap pria.
"Hey, jangan takut, Baby! Aku tidak akan menyakitimu," bisik Xander pelan seraya membelai pipi wanita itu.
Sontak saja mendengar suara Xander membuat air mata yang sedari tadi ia tahan jatuh begitu saja. Katakanlah dirinya penakut, namun mau bagaimana lagi?, Dia sendirian di kamar mewah yang ia sendiri tidak tahu di mana keberadaan nya sekarang.
"Jangan sakiti aku … hiks … aku tidak kaya, tolong jangan culik aku! Biarkan aku pergi," pinta Viona dengan suara bergetar menahan tangisnya agar tak histeris.
Mendengar ucapan Viona membuat Xander terkekeh kecil. Dia menggelengkan kepalanya cepat. Pria itu tidak mau kehilangan wanitanya untuk kesekian kali.
Xander telah terobsesi pada Viona. Alasan mengapa pria itu bisa terobsesi pada gadis asing yang baru saja ia kenal, hanya dirinya yang tahu.
"Suttt … don't cry baby don't cry! Aku tidak akan menyakitimu. Justru aku akan menjadi pangeran untukmu," ujar Xander dengan suara serak nya.
Dia berlagak seperti pria yang sedang menenangkan bayi. Dia menjilat air mata Viona membuat wanita itu menangis tersendat-sendat, agar suara tangisnya tak pecah. Dia takut dengan sosok Xander.
"Aku adalah pangeran yang di kirimkan Tuhan untukmu. Aku tahu selama ini kamu kesepian, lelah bekerja siang malam, kabur-kaburan dari kota A ke kota B. Agar ayah mu tidak menemukan mu, 'kan?"
Xander berkata serius seraya menghapus air mata Viona. Tubuh wanita itu bergetar hebat, dia membelalakkan matanya ketika mendengar ucapan Xander, tidak menyangka kalau pria itu tahu masa lalunya.
Bagaimana bisa pria itu tahu? Padahal kenal saja tidak?
"Ka-kamu," kata Viona dengan suar terbata-bata.
Xander menyeringai kejam. Dia membelai pipi Viona lembut.
"Aku tahu kamu siapa, Baby? I know everything about you. Karena aku sudah mencari tahu semuanya. Jangan tanya dari siapa aku tahu? Karena itu tidak penting!" balas Xander santai dengan nada mengerikan.
Viona menutup mulutnya agar suara tangisnya tak pecah. Dia sangat takut melihat ekspresi Xander saat ini.
Pria itu manasik pinggang Viona mendekatinya. Lalu ia kecup leher Viona tepat pada jejak berwarna merah yang ditinggalkan oleh nya semalam.
Cup.
"Aku mohon lepaskan aku. Let me go! I'm not your enemy, so please! Let me go," lirihnya pelan membuat Xander tertawa terbahak-bahak.
[Lepaskan aku! Aku bukan musuhmu. Jadi, aku mohon! Biarkan aku pergi]
Viona bergidik ngeri mendengar pria itu tertawa. Persis seperti pria jahat. Dia was-was terhadap Xander, karena belum tahu bagaimana karakteristik pria itu.
Boleh jadi Xander pria yang sama seperti ayahnya. Suka berbuat jahat pada wanita.
"Ha ha … biarkan kau pergi? Oh ayolah, Baby. Kita baru saja bertemu, tidak mungkin aku melepaskan mu pergi! Lagi pula di dalam rahim mu sudah ada benih ku, siapa tahu di dalam sana sudah ada anakku," tukas Xander membuat tubuh Viona membeku.
Wanita itu terdiam sejenak. Mencerna apa yang baru saja ia dengar, tidak mungkin dia punya anak bukan? Tidak mungkin dirinya hamil? Mereka baru melakukan nya sekali?
Tiba-tiba wanita itu menangis histeris. Dia memukul dada bidang Xander dengan brutal.
Bugh
Bugh
Bugh.
"Kenapa kamu tega melakukan ini padaku? Apa salahku, sialan? Apa salahku, Bastard? Aku tidak menganggu mu. Hiks … aku yang membantu mu malam itu. Seharusnya kamu berterima kasih padaku. Tapi, kamu … kamu … hiks, dengan teganya menyakitiku. Teganya kamu merebut sesuatu yang aku jaga susah payah untuk suamiku!" teriak Viona histeris.
Wanita itu tidak tahu harus bagaimana lagi, dirinya sudah kotor. Padahal selama ini dia hanya memiliki mahkota nya saja. Selain itu dia sudah tak lagi memiliki hal berharga. Namun, dengan teganya pria asing ini merebut suatu yang berharga bagi nya dengan cara licik.
"Aaakkk … hidupku sudah hancur sebelum bertemu denganmu dan kamu malah membuatku semakin hancur hingga tak tersisa apapun yang berharga untukku?!" pekik Viona membuat Xander terdiam.
Pria itu mencekal tangan Viona lalu menarik wanita itu ke dalam pelukannya. Viona memberontak, sekuat tenaga dia mendorong Xander. Namun, tenaga pria itu sangatlah besar.
Akhirnya Viona pasrah. Dia masuk ke dalam pelukan pria itu. Menangis dan meraung, serta meratapi nasibnya.
"Andai kita tidak bertemu, maka hidupku tidak akan hancur seperti saat ini," lirih Viona di sela-sela tangisnya.
"Andai kita bertemu lebih cepat, maka kita lebih cepat bahagia," balas Xander percaya diri membuat dada Viona semakin sesak.
Pria gila mana yang berani melakukan hal jahat ini pada gadis penolong nya.
"Mari menikah!" ajak Xander tiba-tiba membuat Viona terkejut bukan main.
+
+
Bersambung.
Jangan lupa like coment vote dan beri rating 5 yah.
Salem Aneuk Nanggroe Aceh
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
sungguh biadap kau Xander 😠
2024-09-02
0
mamae zaedan
pernah ditinggal seorang wanita kah kau xander,kekasihmu kah🤔
2023-11-09
0
cookie_23
Xander langsung to the point aja
2023-03-27
0