Awal Penghianatan

Setelah kemarin weekend, sekarang udah harus berangkat kerja. Jadwal minggu ini lembur sampai jam 7. Aku paling ga suka kalau lembur, gatau kenapa paling males disuruh lembur. Setiap leaderku bilang kalo aku harus ikut lembur pasti aku tolak, bukannya ga butuh uang sih, tapi aku sayang sama badanku ini kan kerjaan berat takutnya kalo lembur terus jadi kecapean terus sakit.

Aku lupa ngabarin kak Danu kalo aku lembur. Dia marah, tapi aku merasa ada yang berubah dari dia. Yang biasanya kalo marah cuma sebentar dan dia yang minta maaf duluan. kali ini dia cuek.

~Sayang, lagi apa?"

~Kenapa baru sms aku?~

~Maaf tadi aku lupa ngabarin kalo aku lembur.~

~Susah banget ya cuma ngabarin aja.~

~Bukan gitu sayang, aku juga ga tau kalo lembur hari ini.~

~Ga terima alasan!~

~Ya Allah , jangan marah dong sayang. aku bener-bener minta maaf ya. Aku yang salah.~

Dia ga bales chat aku lagi. Aku sedih banget, ga biasanya dia kaya gini. Sampai berhari-hari dia ga bales. Aku kesel, ini kan masalah kecil kenapa harus di besar-besarin sih.

Aku curhat masalah ini dengan kak Handa dan temanku satu lagi Kala, teman sekolahku yang juga satu kerjaan sama 1kost tapi beda kamar.

"Kenapa ya sikap kak Danu berubah sama aku." Ucapku dengan perasaan sedih.

"Mungkin dia memang lagi sibuk, atau mungkin lagi banyak pikiran. Positif thinking aja sayang." Ucap kala menenangkan aku, dia temanku paling pengertian. Dari SMK dia selalu cerewet ngingetin aku ini itu.

"Tapi ini ga biasanya banget La. Biasanya apa-apa dia selalu ngomong." Jelasku.

"Kalau sikapnya ke kamu kaya gitu mending udahin aja. Mungkin dia ada yang lain." Ucap kak Handa.

"Apa mungkin dia ada yang lain." Lirihku.

"Ya mungkin aja kan. Udahlah gausah sedih-sedih lagi, iklasin aja."

"Aku ga tau, aku sayang banget sama dia. Aku kayanya juga ga iklas kalo sikapnya kaya gini cuma gara-gara perempuan lain." Ucapku dengan tangis.

"Kamu jangan gitu, tenangin Tia aja gausah mikir yang aneh-aneh biar Tia ga banyak pikiran." Jawab Kala kepada kak Handa

"Gapapa kok La, ya semoga aja yang dibilang kak Handa ga bener. Bayangin aja aku ga mampu." Aku ga enak kalo mereka berdua malah berdebat.

"Yaudah kita tidur aja besok biar ga ngantuk kalo kerja"jawab kak Handa.

Kami bertiga tidur dalam satu kamar karena Kala males balik ke kamarnya.

~Sekarang mau kamu apa sih kak?, di chat ga bales di telpon ga diangkat. Kamu mau pergi dari aku? Apa ada orang ketiga? Tolong kasih aku kepastian. Jangan kaya gini.~

Sudah 3bulan setelah drama itu dia sama sekali ga ada hubungin aku. Dan ga pernah ada kata putus. Saat aku dipinggir jalan, hendak kerumah temanku, tiba-tiba dari jauh aku lihat kak Danu berboncengan dengan sahabatku Handa.

Apa-apaan ini, jadi ini yang buat kamu berubah. Terus kenapa harus Handa? Dia kan pacarnya kak Wahyu temen kak Danu juga. Terus dari mana dia kenal? Kan belum pernah aku ketemuin.

Seketika aku termenung meratapi semua, aku ga tau harus apa. Hancur, iya sangat hancur perasaanku saat itu. Dia pacar pertamaku dan aku sangat menyayanginya. Lantas dimana janjinya yang dulu, janji ga akan pernah nyakitin, janji bakal setia. Omong kosong semua!

Handa turun dari motor tapi kak Danu langsung pergi gitu aja.

"Maafin aku Tia, aku ga ada maksud buat hianatin kamu." Sambil berlutut dibawahku.

Aku tak menjawabnya, aku ga tau harus ngomong apa. Air mataku luruh begitu saja. Aku ga nyangka bakal kaya gini. Sebenarnya kak wahyu pernah ngomongin ini sama aku kalau mereka ada skandal. Tapi aku ga percaya. Pikirku saat itu masa iya mereka tega lagian mereka kan belum pernah ketemu. Tapi hari ini aku melihat sendiri. Melihat dengan mata kepalaku sendiri. Dan semua sudah terjawab kenapa sikap kak Danu berubah.

Jadi ini alasan kak Handa saranin aku buat tinggalin kak Danu, ternyata dia mau sendiri. Ga habis pikir aku.

Saat itu aku langsung berdiri balik badan dan langsung pulang. Ternyata dia ngikutin aku sampe kerumah. Sampai dirumah aku menelpon kak Wahyu.

Tring...

Tring...

kak... lidahku kaku rasanya susah buat lanjutin ngomong.

~~ kenapa kamu? Kok kaya lagi nangis~~ jawabnya cemas.

kak ternyata yang kakak omongin benar, pacar kakak sama kak Danu selingkuh di belakang kita ucapku terisak.

kamu sekarang dimana? Aku kesitu.

Aku dirumah kak.

Telepon langsung dimatiin kak Wahyu, dan selang sebentar dia tiba di rumahku. Kak Wahyu nangis. Aku tau perasaannya saat ini, aku juga tau dia sangat menyayangi kak Handa. Tapi kenapa kak Handa tega melakukan semua ini.

Kak Danu juga datang kerumahku mungkin kak Handa yang minta dia kesini. Sampai di depan pintu rumahku kak Wahyu langsung melayangkan tinju kemukanya, dan dia juga memeluk kak Danu dia nangis.

"Danu kamu kok tega sama aku, apa salahku?" Tukasnya.

"Aku ga tau, Handa bilang dia sudah ga ada hubungan sama kamu." Belanya.

"Ga ada hubungan kok diajak kesana kesini masih mau-mau aja." Cetusku geram.

"Terus kamu liat Tia ga? Kamu udah putus sama Tia?" Tanya kak Wahyu dengan sorot mata tajam.

"Aku merasa sudah ga ada hubungan apa-apa sama Tia, dan memang benar aku sekarang pacaran sama Handa."

"Merasa? Tega sekali kamu kak, terus kapan kamu bilang kita putus? Kamu cuma gantungin aku ga ada kepastian! Terus kamu kak Handa, apa salahku sama kamu sampai kamu tega sama aku?" Aku kecewa sekali sama mereka berdua.

"Teru sekarang kalian mau apa? Aku sama Handa saling suka." Dengan nada ketus.

"Aku mau kalian putus!" Ucap kak wahyu.

"Oke! Aku sama Handa akan putus, puas?" Ucap kak wahyu, tapi aku sama sekali ga percaya. Bilang putus sekaran nanti atau besok kan ga tau.

Kak Handa dari tadi hanya diam dan menunduk. Mungin menyesal atau entahlah hati manusia hanya dia sendiri dan Allah yang tau.

Setelah kejadian itu, aku ga mau lagi satu kamar sama kak Handa. Tapi dia memaksa agar aku tetap sekamar sama dia. Ya sudahlah emang belum ada kamar kosong disini. Tapi aku ga pernah mau ngomong sama dia.

Suatu ketika dia ga masuk kerja selama 4hari, dia bilang ke aku dia sakit dan menginap dirumah temen. Logikanya aja sakit ngapain nginep di rumah temen lama lagi. Kalau aku mending pulang.

Ternyata dia bohong, dia pergi ke jakarta sama kak Danu. Masih bisa ya mereka bahagia berdua. Semoga Allah membalas perbuatan kalian.

Saat dia sudah kembali ke kost, aku sama Kala lagi duduk dikamar aku. Handa lagi mandi, Kala iseng pinjam hpnya kak Handa. Dia buka galeri lalu dia menemukan vidio Handa sama Danu lagi nyanyi bareng sambil main gitar, dan sesekali Danu mencium pipi Handa. Lagi dan lagi aku menangis. Sakit sekali rasanya.

Aku selalu mencoba iklas dan berdamai sama keadaan, sikapku juga sudah kembali biasa aja sama Handa dan Danu.

Handa bilang sama aku dia mau naik gunung berdua sama temennya. Aku pura-pura aja mau ikut. Karena aku tau Handa akan pergi sama siapa, ya siapa lagi kalo bukan Danu. Benar saja mukanya langsu kaya udang rebus.

Danu sama Handa merka semakin dekat, pernah denger dari tetangga katanya Handa suka nginep dirumah Danu kalau Danu pulang kampung.

~Bisa ketemu?~ pesan Danu ke aku.

~mau apa?~ balasku.

~mau ngomong sebentar, plis mau ya.~ dia memohon.

~oke, dimana? Tapi maaf ga bisa lama~tegasku.

~kita keluar sebentar ya , aku jemput digang masuk rumahmu, sekarang aku otw.~

Aku malas ketemu sama dia, jujur dalam hati masih ada rasa sama dia. Ga tega kalo nolak dia yang sebenarnya aku sangat rindu.

Danu mengajak aku ke gardu pandang , disana lumayan sepi. Hanya ada beberapa pengunjung.

"Mau ngomong apa ?" Tanyaku tanpa basa basi.

"Pesen minum dulu ya biar anget." Jawabnya

"Terserah." Jawabku singkat.

"Aku mau minta maaf udah nyakitin kamu, aku banyak salah sama kamu. Tapi ini perasaanku, aku sama Handa saling suka."

"Intinya aja, mau ngomong apa gausah banyak basa basi." Tegasku.

"Aku mau minta doa restu sama kamu, aku mau nikahin Handa." Ucapnya tanpa merasa bersalah.

Deg

Hatiku perih , sangat perih. Kenapa dia tega sama aku. Belum cukup yang kemarin-kemarin nyakitin aku?

"Kenapa minta restu sama aku? Aku ga ada hubungannya sama kalian." Ucapku memalingkan muka menahan tangis.

"Aku harus tau kalau kamu udah benar-benar iklas melepasku "

"Iklas atau ga , ga ngaruh sama sekali kan? Kalau udah ga ada yang diomongin aku mau pulang."

"Aku mau kita semua tetap berteman. Kamu mau kan ?"

"Oke, tapi jangan harap akan seperti dulu." Ucapku penuh penekanan.

"Terima kasih ya, aku ga berharap lebih kok kamu mau maafin aku dan tetap berteman sama aku itu udah lebih dari cukup. yaudah aku antar kamu pulang ya."

Aku akan selalu ingat terus perlakuan kalian sama aku. Aku maafin tapi tidak untuk melupakan.

Terpopuler

Comments

玫瑰

玫瑰

Ni istilah nya.."kawan makan kawan "..
sampai hati mereka berdua

2023-01-19

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!