"iya, pokoknya penting."
"Yaudah, hati-hati dijalan ya."
"Iya sayang."balasnya
"sayang?"
Hatiku bergetar membaca pesannya, sayang? Apakah kamu mencintaiku? Apa aku yang terlalu berharap kamu mencintaiku. Karena jujur, semakin kesini aku semakin bahagia dekat dengan kamu. Ah tapi aku tidak percaya diri, aku tidak cantik dan gak punya kelebihan apa-apa.
Keesokan harinya aku berangkat sekolah. Di tengah pelajaran terdengar bunyi notifikasi. Aku langsung membukanya.
~Pulang jam berapa?~
~Jam 2, kenapa?~
~Kok lama, aku kangen.~
~Biasanya juga jam segitu, kangen? kalo kangen terus mau apa? pulang cepet juga blm bisa ketemu kan.~
~Bisa, nanti bolos aja ya. aku jemput jam 11.~
~Ha? ya ga bisa lah nanti di marahin kalo bolos. emang udah nyampe rumah?~
~Udah, pokoknya aku jemput.~
Aku bingung harus apa, walaupun jam 11 pelajaran kosong tapi tetap aja ga bisa ninggalin sekolah. Tapi dia terus terusan sms aku. Yaudah aku iya in aja dengan syarat jam setengah 1 aku udah harus kembali sekolah. Dia setuju.
~Aku di depan gang masuk sekolahmu.~
~Iya tunggu, aku kesitu.~
Ini pertemuanku yang kedua setelah acara 17 agustus malam itu. Deg degan sih, tapi seneng. Dia tampan sekali, aku jadi kurang percaya diri. Dia memakai celana jeans panjang warna biru dipadukan dengan kemeja kotak-kotak warna hitam abu-abu. Sedangkan aku memakai seragam sekolah.
"Udah lama nunggu?" Tanyaku.
"Belum kok, baru nyampe langsung sms kamu." Jawabnya dengan senyuman manis
"Oh, mau kemana ini?" Tanyaku lagi.
"Ga tau, terserah kamu aja." ucapnya.
" Ih kok ga tau , mending aku masuk sekolah lagi aja kalo terserah." Sahutku , sedikit sebal.
"Iya-iya, gitu aja ngambek. Ayo naik kita muter-muter aja ya. Gitu aja ngambek." Ledeknya, aku hanya senyum lalu naik motornya.
Di sepanjang jalan kami hanya diam. Ga ada yang mengawali ngobrol. Aku masih canggung, ini pertama kalinya aku diboncengnya. Tiba disebuah taman di tengah kota kecil. Taman ini cukup sepi. Biasanya ramai pengunjung jika sore atau pagi hari. Kami duduk di bangku dekat kolam ikan. Dan dia sudah membawakan aku minuman dan cemilan yang dibelinya sebelum ketemu aku.
perhatian sekali. Batinku
"Ada acara apa kak kok pulang buru-gini?" Tanyaku sambil makan makanan yang dibelikannya.
"Lamaran" jawabnya singkat.
Deg, kok ada yang sakit ya didalam sini. Apa?dia mau lamaran? Lantas kenapa selama ini dia seperti ngasih harapan ke aku ? Tuh kan bertepuk sebelah tangan lagi.
"Oh, kakak mau lamaran toh. Kok malah kesini? Jawabku.
"Yang mau dilamar di sini ya kesini dong , mau kemana lagi." ucapnya santai.
Aku semakin bingung. Apa sih maksudnya. Ga tau apa kalo aku ini telmi.
"Maksudnya?"
Dia langsung memetik bunga yang ada di taman, terus dikasih ke aku.
"Iya, kamu mau ga jadi pacar aku?" Ungkapnya.
"Ha?" Aku hanya melongo.
Kayaknya terlalu cepat deh dia bilang gitu ke aku. Ketemu juga 2kali ini udah langsung nembak aja ni orang.
"Mau nggak? aku uda bela-belain pulang buat bilang ini sama kamu." ucapnya memohon
"Aku bingung, aku suka sama kamu, tapi aku takut." balasku
"Takut apa?" tanyanya
"Takut patah hati." Lirihku.
"jangan takut, aku akan selalu bahagiain kamu. Aku ga akan pernah nyakitin kamu aku janji." jelasnya
"Tapi kita akan LDR, kalo soal setia aku bisa, tapi aku ga yakin kamu setia. Damri bilang cewekmu banyak." ucapku
"Dia itu cuma becanda waktu itu, aku cuma sayang dan cinta sama kamu. Please ya terima aku."
"Tapi janji ya, jangan sakiti aku." Tegasku.
"Iya janji."
"Yaudah aku terima kamu jadi pacar aku, aku juga sayang kamu." balasku dengan senyuman termanis.
"Makasih ya sayang, aku akan selalu bahagiain kamu sayang." ucapnya dengan mata berbinar.
"Iya aku percaya kok kamu bisa bahagiain aku, sekarang aja aku udah bahagia sayang." ucapku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments