Sisca bahagia sekali karena Robi ngajak dirinya jalan jalan ke mall, bukan sekedar makan saja tapi belanja pun dibayarin Robi.
" Tidak sayang, aku tidak mau merepotkan kamu, masa aku mau minta dibayarin sih." Tolak Sisca basa basi, padahal didalam hatinya merasa bahagia sekali.
" Sudah santai saja, semuanya aku yang bayarin, mulai sekarang apapun keinginan my bebeb aku penuhi karena papi tidak pernah memberikan uang saku sedikit. jadi tidak masalah bagi aku membagi uang saku bersama orang yang aku cintai sayang." Ucap Robi, Robi pegang tangannya Sisca, dan mencium tangannya Sisca
" Ya sudah kalau kamu paksa aku, dengan senang hati aku belanja sayang, terimakasih yah." Lanjut Sisca basa basi, Sisca langsung pilih baju yang akan dibelinya. Sisca dengan senang hati belanja sepuasnya
Dilain sisi, Radit yang sedang istirahat latihannya, mencoba telefon Sisca karena rindu dan ingin ngobrol bareng Sisca, karena kangennya. Radit sedikit kecewa karena Sisca cuman mau ngobrol lewat whatshapp saja.
' Mungkin bapak nya segalak itu mungkin, dimaklumi saja deh, namanya juga orang tua, tunggu aku sayang saat aku sudah sukses aku akan meluluh kan hati bapak kamu dengan prestasi aku yang membanggakan." Batin Radit optimis, bisa meluluhkan hati calon mertuanya.
" Radit hayo latihan lagi." Teriak pelatih basket, yang sudah ada ditengah lapangan.
" Baik pak" Ucap Radit, Radit semangat latihannya supaya bisa membanggakan sekolah dan akan menunjukan ke orang tuanya Sisca kalo dirinya berprestasi dalam bidang olahraga
Dilain sisi, Sisca minta Robi untuk ke salon, Sisca merasa kulitnya kusam karena jarang melakukan perawatan diri kesalon.
" Yah sudah sana, biar lebih cantik." Ucap Robi berusaha santai dan memaklumi keinginan Sisca, perawatan kulit itu kewajiban yang harus kaum wanita lakukan.
" Terimakasih sayang" Ucap Sisca bahagia, karena hari ini bener bener dimanja oleh Robi
Dengan perasaan bahagianya Sisca masuk kedalam salon, dan mulai menentukan perawatan diri yang akan dilakukannya.
Dilain sisi, papi nya Robi memijit kepalanya yang terasa pusing, baru sehari saja sudah mendapatkan laporan pengeluaran yang cukup banyak dari Robi.
' Anak ini, apa sudah punya pacar? laporan belanjaannya keperluan perempuan semua, tidak masalah sebenarnya belanja tapi ini terlalu boros untuk ukuran anak sekolah." Ucap papi nya Robi yang heran, sekaligus penasaran dengan model pacarnya Robi yang terlalu boros seperti ini.
Papi nya Robi minta anaknya bawa pacarnya ke rumahnya, karena papi nya Robi tidak habis pikir anaknya terlalu royal ke orang lain, walaupun selama ini papi nya tidak peduli anaknya seboros apapun, tapi boros untuk seorang perempuan harus tahu model pacar Robi seperti apa.
Dilain sisi, Seperti biasanya Robi mengantar kan Sisca pulang, membuat Sisca melihat jam ditangannya, ternyata masih ada dua jam lagi untuk ketemu Radit.
" Sudah yah sayang, aku harus pulang sampai ketemu besok di sekolah yah. mimpiin aku yah.' Ucap Robi senyum ramah melihat Sisca yang terlihat lebih fresh setelah dari salon tadi
" Iyah sayang, maaf yah, kamu kan tahu bapak aku galak sekali, makasih loh untuk hari ini, jangan bosan bosan teraktir aku yah, apa lagi bikin aku cantik seperti ini." Ucap Sisca dengan manja, membuat Robi gemas melihatnya.
Cup, satu ciuman mendarat di pipinya Sisca, membuat Sisca tersipu malu.
" Hati hati dijalan sayangnya aku.' Ucap Sisca bahagia
" Oke sweet heart" Lanjut Robi, Robi langsung masuk kedalam mobilnya.
Robi menunggu Sisca sampai masuk kedalam pagar rumahnya, baru Robi meninggalkan rumahnya Sisca.
Dilain sisi, Radit siap siap untuk pulang, mandi dan baru jemput Sisca untuk jalan jalan sore sambil makan malam bersama.
" Astaga, uang saku saya tinggal segini, bagaimana bisa teraktir Sisca makan enak yah." Ucap Radit sedih, Radit bukan lah anak orang kaya seperti Robi, awalnya Sisca pacaran sama Radit saja. karena Sisca memiliki keinginan ingin di belikan apapun oleh Robi, akhirnya Sisca menerima cinta nya Robi, dan merahasiakan hubungannya dari siapapun, Robi yang royal dan sangat mencintai Sisca akhirnya setuju dengan keinginan Sisca merahasiakan hubungannya.
Robi menyalakan motornya dan perlahan mengendarai motornya untuk jemput Sisca, Robi mengirim kan pesan kalo sudah dijalan menuju rumahnya sisica.
Dilain sisi, Sisca merapihkan baju baju yang dibelikan Robi, selain baju Robi juga membelikan novel dan buku pelajaran.
" Bersyukurnya punya pacar seperti Robi, sudah ganteng, pinter, baik, dan kaya pula. untungnya tidak menolak Robi, duh si kere telefon lagi. walaupun kere kenapa bisa cinta sih sama Radit " Ucap Sisca menyesal menerima cinta nya Radit, Sisca pun sudah menyukai Radit dari kelas satu.
" Hallo sayang, sudah dimana?" Tanya Sisca saat saluran telefon terhubung
" Aku sudah didepan rumah sayang, keluar yah. tidak ada bapak kan di rumah?' Tanya Radit diseberang telefon, Radit ingin sekali minta ijin karena sudah membawa Sisca jalan jalan.
" Belum pulang sayang, yah sudah tunggu sebentar yah, aku kedepan yah." Lanjut Sisca, Sisca mematikan teleponnya dan melihat penampilannya masih cantik seperti tadi dari salon.
Sisca langsung jalan keluar rumah, perasaannya sangat bahagia karena hari ini bener bener di manja oleh Robi
Dilain sisi, Papi nya Robi memberikan struk tagihan kartu kredit Robi, papi nya sangat heran anaknya bisa segitu royalnya untuk orang lain, selama ini Robi paling malas berbagi ke orang lain.
" Sudah lah papi, cuman segitu saja kok, lagian uang saku bulan ini masih sisa banyak kok, jangan seperti orang susah, bukannya sudah terbiasa Robi boros? kenapa harus dipermasalahkan sekarang?" Tanya Robi heran melihat papi nya yang itung itungan
" Bukan di permasalah kan, perempuan matre tidak akan pernah puas belanja berlebihan Robi, Iyah saja sekarang kamu masih papi tanggung uang jajan kamu, kamu bayangkan saat kamu yang kerja dan membiayai kebutuhan istri kamu saat menikah nanti, dan seboros ini, apa tidak merugikan kamu, kamu akan jatuh miskin Robi." Tegas papi nya Robi, yang tidak ingin anaknya hidup susah saat dewasa nanti, apa lagi mendapatkan calon istri yang matre.
" Fikiran papi terlalu jauh, Robi masih kelas dua SMU dan baru mendapatkan SIM, masa sudah bahas seperti itu, Robi akan kerja keras untuk memanjakan istri Robi suatu saat nanti, walaupun di anggap matre, tapi Robi yakin mampu memanjakan apapun keinginan pasangan Robi, jadi untuk sekarang ini. biarkan uang saku Robi seperti sekarang, dan biarkan Robi menikmati masa indah pacaran Robi bersama pacar Robi jangan ganggu yah papi.' Bujuk Robi, berharap papi nya tidak usil
" Yah baik lah nak, lakukan apapun yang membuat kamu bahagia, papi selalu mendukung apapun yang membuat kamu bahagia." Lanjut papi nya Robi akhirnya pasrah, membiarkan anaknya melakukan apapun yang diinginkan selama tidak melebihi batas
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments