Aku baru tau ternyata mas Abizam memiliki pacar, tidak lain dengan ku aku juga masih memiliki pacar. Intinya saat ini kita sama-sama mengkhianati pernikahan.
Sejujurnya Sera merasa bersalah atas tindakanya yang masih berpacaran meskipun dia sudah menikah, Sera juga berusaha untuk mengambil keputusan yang terbaik antara terus menjalin pacaran dengan pernikahan perjodohan ini atau memutuskan pacarnya demi pernikahan ini. Namun usaha yang akan dilakukan terasa sia - sia setelah mendengar pengakuan dari Abizam.
" emm apa m--*** masih menjalin hubungan sama kekasih mas sampai saat ini ? "
" tidak saya langsung memutuskan dia,
setelah dia menolak ku. "
Jadi mas Abizam sudah putus saat ini aku lah yang berkhianat dalam pernikahan ini.
guma Sera.
" emm sebenarnya saya masih punya pacar mas, maaf maafkan saya "
" tidak masalah, saya tahu kok pernikahan ini juga terlalu mendadak bagi kita, tapi saya berharap semoga kamu segera mengambil tindakan yang tepat atas pernikahan ini. "
" satu lagi aku berharap penuh tidak ada yang tau kalau kamu punya pacar terutama keluarga kita saya terlalu takut mereka kecewa. " Lanjut Abizam
Mas Abizam benar aku harus segera bertindak lebih cepat, guma Sera
" iya mass, mass tenang aja saya akan segera mengambil keputusan yang tepat. "
" baiklah sudah malam segera lah tidur "
" iya mas "
Percakapan malam ini cukup panjang antara Abizam dan Sera sebelumnya mereka belum ada percakapan yang tidak lebih dari dua sampai tiga kata. Dengan suasana canggung yang tercipta di antara mereka.
***
Menjelang pagi Sera terbangun dari mimpi indahnya. Sinar mentari telah menyambutnya dengan malu - malu. Segera ia bangun dan langsung menuju kamar mandi. Selang beberapa waktu Abizam terbangun dari tidurnya karena mendengar gemricik air dari kamar mandi. Lantas ia segera bangun duduk bersandar di pinggiran kasur, Abizam mengambil handphone untuk mengecek e-mail masuk sambil menunggu istrinya yang sedang mandi.
Ceklek
Sera terkejut melihat Abizam yang sudah bangun, untung saja ia tidak lupa membawa baju ganti kalau tidak ia hanya memakai handuk di hadapan suaminya. Padahal sebenarnya mereka sah saja meskipun tidak menggunakan sehelai benang pun, tetapi mereka belum terbiasa akan hal itu.
Abizam yang mendengar suara membuka pintu langsung memalingkan wajahnya dari handphone dan melihat istrinya yang sudah selesai mandi.
" mas uda bangun ? " pertanyaan yang tidak berbobot diajukan Sera demi mengurangi rasa canggunya.
" iya, kamu uda selesai mandinya ? " jawab Abizam juga mengajukan pertanyaan yang tidak berbobot.
" iya mas " tidak ada jawaban lagi dari mulut Sera setelah itu.
Abizam sambil mangguk-mangguk atas jawaban dari Sera segera ia bangun mengambil handuk dan baju ganti lalu segera berjalan menuju kamar mandi. Sera lebih memilih menunggu suaminya untuk turun bersama karena ia masih canggung dengan keluarga dari suaminya. Tidak butuh waktu lama Abizam keluar dari kamar mandi.
" kamu ga turun sarapan ? "
Sera baru sadar kalau suaminya sudah selesai mandi dan berdiri di hadapnya.
" eh ada apa mas ? "
" kamu ga turun buat sarapan ? "
" emmm aku menunggu mas " jawab sera cepat sambil menunduk malu
" oh gitu, kalau begitu ayo "
Mereka turun bebarengan tetapi tidak bergandeng tangan karena tahu sendiri mereka belum terbiasa melakukan hal itu.
Sarapan pagi ini terasa ramai karena keluarga dari Abizam sendiri cukup banyak dan begitu akrab Sera cukup kesulitan untuk mengimbangi percakapan pagi ini.
Dalam lubuk hati paling dalam Sera merasa bahagia memiliki keluarga baru yang sangat baik ia merasa orang yang paling jahat karena masih memiliki kekasih atas pernikahanya ini.
Setelah Sarapan mereka berkumpul di ruang keluarga sambil sesekali muncul pertanyaan dari orangtua Abizam yang di tunjukan pada Sera dan Abizam.
" ma, pa nanti sore aku sudah pindah ke apartemen aku " ucap Abizam tiba - tiba yang mengejutkan Sera dan orangtuanya.
" kok mendadak sih bi kan bisa besok atau lusa, Sera kan pasti capek kalau harus pindah - pindah ya kan nak ? " ucap maria
Sera yang mendengar jawaban dari mamanya sebenarnya benar apa yang di katakan mamanya dia sangat lelah dia butuh istirahat karena hati dan fisiknya cukup lelah untuk menerima pernikahan ini. tetapi dengan ia pindah dari rumah ini cukup mengurangi kecanggungan yang tercipta dan memiliki kebebasan sedikit untuk melakukan aktivitas.
" e--mm engga kok ma " jawab Sera dengan ragu
" hmm ya sudah kalau memang sudah keputusan mu bi , kamu ga keberatan kan nak ? "
" engga kok ma " jawab Sera sambil tersenyum untuk meyakinkan mertuanya.
" kalau begitu mama siapkan masakan dulu takut kamu ga sempat masak nanti, pasti capek kan ya "
" eh ga perlu ma, nanti biar Sera masak aja nanti malah ngerepotin mama "
" ga repot kok, kamu istirahat aja dulu di atas sambil nunggu mama masak "
" Sera bantu mama aja deh buat masak "
Abizam yang masih duduk disebelah Sera hanya diam mendengar percakapan antara mama dan Istrinya tidak ada cela an yang keluar dari mulut Abizam.
" tidak boleh kamu harus istirahat, sana bi bawa istrimu ke atas mama ga mau bikin menantu mama kecapean biar mama cepat dapat cucu darinya " jawab maria sambil senyum- senyum menggoda.
Ucapan maria cukup membuat Sera dan Abizam terdiam seribu bahasa.
*Terimakasih yang sudah meluangkan waktu untuk membaca karyaku (:
maafkan bila ada typo
Sangat dibutuhkan vote,like comen dari kalian
terimakasih (:
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Naoki Miki
haii mampir yuk ke krya q 'Rasa yang tak lagi sama'
cuss bacaa jan lupa tonggalkan jejaak🤗
tkn prfil q ajaa yaa😍
vielen danke😘
2020-10-20
0
Sugianti Bisri
like 👍
2020-08-08
1
Sept September
jempollll untukmu 💕
2020-08-02
1