Restoran
Haidar dan orang tuanya sudah duduk di meja nomor 5 menunggu Riko dan keluarganya datang.
Haidar yang tinggi, putih hidungnya mancung
mengenakan celana panjang, kaos juga jaket warna navy yang membuat semakin terlihat gagah dan tampan
5 menit kemudian
"Assalamualaikun Mas saga, mba Safira maaf kita telat nunggu lama ya? sapa aisya menuju meja nomor 5
"Enggak apa sya, baru juga 5 menit duduk sini" pinta Safira
lalu aisya dan Safira cipika cipiki, begitu juga Saga dan Riko yang saling peluk
awalnya pertemuan mereka mau di adakan di restoran papa saga, akan tetapi tidak enak dengan tamu dan karyawan yang ramai nantinya tidak akan bisa mengobrol dengan santai
"Salim sama Om dan tante nak" tutur aisya kepada haura
lalu haura menyalami mereka dengan sopan sambil tersenyum
"jadi ini anak kamu ko, Haura itu cantik sekali ya mah? "tanya saga sambil menatap istrinya yang tersenyum
" iya pah cantik sekali Haura ini" jawab safira
"Iya mas ini Haura anak pertamaku, kalau carissa lagi liburan di rumah neneknya"jawab riko
haura yang dari tadi jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya sangat kaget (kenapa kak haidar ada disini juga, berarti mereka orang tua kak haidar dong) tanyanya dalam hati
tiba-tiba ada perasaan yang sangat tidak enak sesekali menatap haidar akan tetapi hanya balasan dingin dan acuh kepadanya tidak seperti biasanya di kampus
" Duduk nak"pinta Safira mama haidar
"Iya tante, terimakasih" jawab Haura
"Kita sudah pesankan makan ini mau ngobrol dulu apa langsung makan kita?" tanya Safira kepada semua
"Makan saja dulu mah" jawab saga
"Ayo semua makan" perintah saga
beberapa menit mereka semua menyantap makanannya tanpa bersuara hanya bunyi sendok dan garpu saja
setelah semua selesai makan papa saga membuka pembicaraan
"Papa langsung saja, Haidar dan Haura kami akan menjodohkan kalian berdua, rencananya sebelum pergi PKL kalian bisa tunangan dulu" kata saga
deg, seketika Haura bergetar dan mematung "dijodohkan sama kak haidar, maksudnya apa bunda, ayah kenapa kalian gk pernah cerita ke Haura? haura masih ingin menyelesaikan kuliah ayah belum pengen nikah muda juga" tutur Haura sambil berkaca-kaca
haidar hanya biasa karena memang sudah tahu soal perjodohan ini.
"maaf nak, ayah sengaja takut kamu menolak karena papa sama om saga sudah berjanji akan menikahkan kalian saat sudah kuliah, hal ini juga disetujui nenek kamu karena janji ini sudah dulu sekali saat ayah, bunda, om dan tante Safira masih kuliah, Haura mau ya nikah sama nak haidar? " pinta ayah Riko sembari memohon kepada putrinya
setelah beberapa menit berfikir
"kak haidar gimana? kan kita belum selesai kuliahnya yah, om" tanya Haura
"kalian masih bisa kuliah nak, dan menjalani aktivitas seperti biasa, tapi jika memang kalian tidak setuju papah sama mama tidak akan memaksa kami akan menarik perjanjian yang telah kami buat" jelas papa saga
" aku sudah setuju sama papa dan mama kalau kita dijodohkan "tegas haidar dengan nada dingin seketika membuat haura membulatkan matanya
"ya sudah Haura nurut saja kalau ini keputusan ayah dan bunda" jawab Haura agak menyebalkan
"Om, boleh haidar ajak Haura keluar sebentar mau bicara sebentar sama Haura" izin haidar
"boleh nak, silahkan"
haidar keluar dari resto diikuti Haura dari belakang. setelah sampai di taman depan resto
"ra, kenapa kamu gk menolak perjodohan ini? tanya haidar
"kak haidar sendiri kenapa menerima perjodohan ini? kenapa kakak engga nolak saja kalau kak Haidar tidak ingin" tanya Haura seketus itu membuat Haidar juga kaget pasalnya haura itu lembut
" karena aku takut papa sakit kalau aku nolak perjodohan ini ra, papa akhir-akhir ini sering sakit"jelas haidar
"aku juga sama kak gk mau ayah sama bunda kecewa dengan jawaban yang aku kasih karena aku belum pernah menolak permintaan mereka dan apapun itu pasti yang terbaik untukku kak bagaimana bisa haura menolaknya?" timpal haura
"denger ya ra aku sudah punya pacar, felly namanya dia satu kampus sama kita, beda jurusan dan aku sangat cinta sama dia. rencananya lulus nanti aku mau melamar felly tapi ayah kamu sama papah aku kekeh sama perjodohan kita. setelah menikah jangan berharap lebih karena aku cuma cinta sama felly ra! "
deg, rasanya bagai diiris hati Haura
(Ya Allah segitu cintanya kak haidar sama pacarnya sampai ada banyak penekanan pada kata-katanya, menyakitkan sekali caranya bicara kepadaku padahal tanpa dia sadari aku calon istrinya) batin haura
selama ini Haura memang tidak pacaran, dulu sekali waktu SMA pernah pacaran dengan teman sekelasnya ketua OSIS tapi sudah lama putus dan hilang kontak
"kak haidar gk usah khawatir aku gk akan meminta apapun dari perjodohan ini, tapi asal kak haidar tau, pernikahan itu sakral bukan mainan yang bisa dilakukan atas dasar keterpaksaan. jika kak haidar tidak ingin dijodohkan dengan haura kakak bisa bicara sama orang tua sebelum kita sama-sama saling melangkah lebih nantinya" tutur Haura
"gk bisa ra aku gk bisa nolak kalau aku nolak papa pasti akan kumat dan sakit lagi. kita Terima saja gimana kedepannya kita jalani saja, ayo kita masuk nanti mereka curiga dan bertanya-tanya" ajak haidar
sambil berjalan haura sibuk dengan pikirannya sendiri (kak haidar dijodohkan dengan haura cuma karena khawatir om saga sakit tanpa memikirkan perasaan aku yang sakit karena kata-katanya)
hanya dibalas anggukan oleh haura
mereka berdua masuk ke resto lagi
"are you ok sayang? " tanya aisya pada putrinya
"iya bunda Haura baik-baik saja" jawab Haura
"gimana kalian sudah setuju kan?" tanya papa haidar
"iya pah"
"iya om"
jawab mereka bersamaan
"Alhamdulillah"
ucapan yang keluar dari kedua orang tua mereka
"kalau kalian setuju, besok malam kita adakan pertunangan kalian, minggu depan kalian sudah pergi PKL gimana haidar" tanya papa saga
"haidar terserah para orang tua saja pah" tutur haidar
"alhamdulilah" ucapan semua para orang tua yang ada di sana
jangan lupa like and vote ya kak 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Fajrya Naura
lope lope thor. . .
2023-10-12
1