BAB 3 Ke Perpus Bareng dan Perjodohan

waktu menunjukkan pukul 16:30 saatnya kelas mereka berakhir dan pulang

"ra, besok lisa sama sauqi mau ngerjain tugas lain, gimana kalau besok kita pagi ke perpus sebelum jam kuliah? " tanya Haidar sebelum pulang

"iya kak boleh besuk aku ikut nyari buku deh" jawab Haura

"oke, aku pulang duluan" sambil melangkah keluar kelas diikuti teman-teman yang lain.

sesampainya di kosan haura langsung mandi, sholat makan dan bersih-bersih

SKIP

malam hari

(kak Haidar) pesan yang tertera pada Whatsapp

"Ra, besok pagi aku jemput di kos ya sekalian udah ada 2 buku buat referensi, biar kamu engga jalan kaki ke perpus nya"

(Haura)

" aku bisa naik motor atau jalan kaki kak nanti merepotkan deket saja kok perpusnya" ketus Haura

(kak Haidar)

" gk apa ra aku jemput sekalian "

Haura merasa heran, pasalnya jarak perpus dekat dengan kosnya tapi kenapa kak Haidar mau jemput ya, gumamnya dalam hati

karena Haidar bukanlah sosok yang hangat, dia baik tapi agak cuek dan irit sekali bicara tidak seperti teman laki-laki yang lain. Haidar jarang bicara kalau tidak ada yang penting walaupun kadang sering main ke kos untuk mengerjakan tugas bersama dengan teman yang lain.

(Haura)

"siap kak"

setelah itu Haura meletakkan HPnya di atas meja dan tidur karena teman sekamarnya sudah pada tidur meskipun baru jam 9 malam.

ditempat lain...

rumah Haura

"Yah, apa gk sebaiknya kita kasih tau Haura soal perjodohannya dengan Haidar anak mas saga itu, aku takut dia kaget dan marah mas pasalnya dia pasti menolak untuk dijodohkan seperti itu apalagi menikah muda bukan keinginan haura" tutur bunda aisya

mereka ingin menjodohkan Haidar dengan Haura sejak masih kecil, karena perjanjian antara mereka berempat saat masih kuliah ingin menjodohkan anak mereka jika berbeda jenis kelamin. mereka bersahabat sejak di bangku kuliah sampai sekarang

"Sudahlah bun kita kasih tau nanti saja setelah PKL nya selesai biar engga banyak beban pikiran anak kita juga nak haidar" jawab ayah

"apa mas saga dan mba Safira belum kasih tau Haidar juga ya yah? " timpal Aisya

"Belum kayaknya bun, besok kalau ada waktu kita bicarakan bersama mereka (orang tua Haidar) supaya jelas, udah yuk bun kita tidur" balasan ayah

"hayukk yah" jawab aisya lalu menarik selimutnya

SKIP

Pagi hari Haura sudah bersiap untuk ke perpus

"Ra mau kemana udah rapi kan hari ini jam siang? engga sarapan dulu elu ra?" tanya laily teman satu kamar sambil menyantap sarapan paginya

" eh engga ly, nanti aja di kantin itu kak Haidar udah nunggu mau ke perpus karena ada tugas kelompok kemarin" timpalnya sambil menunjuk sosok Haidar yang udah stay di depan gerbang kos

"yasudah hati-hati ra" jawab laily

Haura hanya berlalu sambil mengacungkan jempolnya

"kak maaf lama nunggu aku" sapa Haura

"engga apa ra, baru juga aku nyampai gk nunggu lama, nunggu bentar aja udah yuk naik" jawab Haidar

" iya kak" balas Haura lalu naik ke motor sport haidar

"kenapa sih ini orang engga peka banget pakai motor sportnya aku kan jadi susah naik mana ga pernah pakai celana lagi kalau ke kampus" gumam Haura dalam hati

Haidar yang memperhatikan itu langsung mengulurkan tangannya dan berkata " maaf ra kamu jadi susah karena motor yang satunya dipinjam tetangga jadi pakai motorku ini"haidar merasa tidak enak hati

"ga apa kak makasih" timpal Haura

tanpa ada rasa curiga apalagi grogi karena memang mereka hanya teman seperti biasanya.

setelah beberapa jam di perpustakaan dan meminjam buku mereka turun dari lantai atas.

"Ra mau ke kantin dulu sekalian masuk apa aku antar balik kos?" tanya Haidar

" balik kos aja ya kak, mau siapin buku buat mata kuliah nanti siang, soalnya aku gk bawa sekalian pasti laily juga gk tau aku naruhnya dimana" jawab haura

"yasudah ayo aku antar balik kos dulu ra" jawab Haidar lalu melakukan motornya ke kos

di tempat lain kafe gelora (kf dan resto papa haidar)

"mas gimana soal perjodohan anak kita? mas sudah cerita ke Haidar belum?" tanya Riko ayah Haura

" rencananya sebelum PKL aku akan cerita ke Haidar ko, biar pas PKL bisa jagain Haura, menurut kamu bagaimana ko? " jawab saga

"tapi apa gk terlalu cepat pa? aisya dan riko juga belum cerita ke haura, mama memang pengen cepet-cepet juga tapi kasihan haura kalau terpaksa pah, iya kan sya? " tanya mama Safira

"engga apa mba Safira aku setuju sama mas saga dan ikut kalian gimana baiknya saja karena lebih cepat lebih baik mba, aku juga mau keluar kota lumayan lama sama mas Riko jadi engga ada yang jagain haura mba, sejauh ini haura nurut sama kita mba cuman dia pernah bilang belum mau nikah muda"jelas aisya

"biar tinggal di rumah kita aja sya, hauranya gk usah di kosan atau balik rumah terlalu jauh kasian anak gadis sendiri di jalan" tutur Safira

" tapi nanti gimana mba ngerepotin mba Safira, terlebih haura itu anaknya manja, kalau carissa di rumah sama bibi rus, kalau gk ya pulang ke Jatim ke rumah neneknya karena akhir semester ini kan libur panjang mba" tutur aisya

"ga apa sya, aku malah seneng kok sya biar ada temen di rumah, kalau mas saga kerja di kantor aku sendirian sya, tau sendiri kan Haidar juga bantu papanya kadang asyik dengan temannya pergi touring" jawab Safira

"nanti kita pikir gimana baiknya ya mba" jawab aisya sambil menggenggam tangan Safira

"iya sya, aku itu seneng banget kita mau besanan udah gitu menantuku Haura lagi sya, cantik, anggun juga insyaallah saleha cocok kalau sama haidar. aku udah gk sabar pengen cepet nimang cucu nanti kalau nanti mereka sudah nikah sya, kamu gimana? " tanya safira

" aku juga sangat bahagia mbak safira, makasih ya mbak karena mbak safira baik sama kita"Jawab aisya

" kamu kayak sama siapa aja sih sya, kita udah sahabatan lama juga" tutur safira lalu memeluk aisya yang ada di depannya

setelah banyak berbincang dan diskusi mereka ber empat makan dan pulang

jangan lupa like kak kalau mampir 😊

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***