Dalam perjalanan ke rumah sakit, vania berusaha untuk nenangin si kecil yng ada dalam gendongannya. Dan dion hanya sibuk dengan hp ditangannya.
Saat sampai dirumah sakit, dion digiring ke UGD untuk di obati goresan pada badannya. Vania dan si kecil pun mengikuti dion ke UGD, dan disana si kecil juga diperiksa oleh dokter.
Saat semua sudah beres, dion ,vania, dan si kecil menuju resepsionis untuk menanyakan ruangan orang tua dari si kecil. Ternyata mereka sedang berada di ruang ICU, dan bergegas menuju ruangan tersebut.
Dion dan vania sedang menunggu dokter yg sedang berada di dalam, untuk memeriksa orang tua dari sikecil.
"Keluarga pasien? "tanya dokter.
"Emm.. saya dok!"jawab vania ragu. Mendengar jawaban dari vania membuat dion langsung menatapnya tidak percaya.
"lah napa nih bocah bohong dah! "batin dion.
"Keadaan mereka sekarang sudah melewati masa kritis, kalian bisa melihatnya. "tutur dokter.
"Baik dok, terimakasih"jawab vania dengna senyuman di wajahnya.
"Sama sama, kalau begitu saya permisi dulu. "
Vania segera melihat keadaan mereka, dion yang merasa kepo mengikuti vania masuk ke dalam ruangan.
Vania sedih melihat keadaan mereka, berbaring lemas dan tidak berdaya. Saat vania mendekat ke tepi ranjang rumah sakit, tiba tiba lelaki paruh baya itu tengah sadar.
"Nak, tolong jaga anak saya"pintanya.
"Apa?! "pekik keduanya keras dan mengganggu sikecil yang tidur dalam dekapan vania.
"Shuttt.... Sayang jangan nangis ya, tidur lagi. "ucap vania sambil pukpuk sikecil
"Lu tuh ya, klo teriak kencang amat dah! "lanjuntnya.
"Lah klo teriak ya pasti kenceng lah, klo pelan itu namanya bisik bisik ****. "bela dion.
Lelaki paruh baya itu hanya terkekeh mendengar keduanya cecok, namun raut wajahnya seakan menggambarkan kesedihan yang
mendalam.
"Waktu saya sudah tidak lama lagi, tolong jaga anak saya. Kami tidak punya saudara lagi, dan tolong nama dia diganti. Saya tidak ingin jika namanya tetap, maka dia akan celaka! "tutur pria itu, vania dan dion hanya mampu mendengar penuturan pria itu.
"Kecelakaan yg terjadi pada saya itu sudah direncanakan, maka dari itu saya mohon lindungi anak saya."tuturnya.
Saat mendengar pria itu berbicara, bunyi alat detektor jantung berdetak cepat. Membuat vania dan dion ketakukan, dion segera memencet tombol untuk memanggil dokter.
Namun, salah satu dari mereka tidak bisa diselamatkan. Perempuan itu telah tiada, ibu dari sikecil telah kembali kepada tuhan. Namun pria itu juga mengalami kritis, dan diprediksi oleh dokter umurnya tidak akan lama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Neneng Misdarliah
💪💪💪💪💪💪
2023-01-24
0
You Sunshine
memantau
2021-01-03
0
Kanjeng Netizzen
pgn ketawa tp ada sedihnya 😂
2020-12-20
7