SISTEM AMBISI
~SELAMAT MEMBACA~
"Ambisi? huh aku tidak peduli dengan itu yang terpenting aku bisa hidup dengan tenang"
Begitulah jawaban yg selalu di berikan oleh pemuda bernama lengkap Hans Samuel ketika ditanya mengenai ambisi kedepannya bukan mengejar kekayaan ataupun wanita namun yang ada dipikirannya hanya bersantai dan tidur.
Entah apa yang ada dipikiran nya namun selama ini pemuda yg akrab di panggil Hans ini memang tak pernah memiliki ambisi apapun bahkan tentang wanita.
Memang usianya masih muda, pemuda yg masih duduk di bangku sekolah menengah kejuruan kelas 12 ini baru berusia 18 tahun tepat hari ini.
Yah hari ini hari ulang tahun dirinya namun hari dimana biasanya orang lain akan gembira malah membuat Hans memiliki ekspresi tertekan di wajahnya. Wajar saja bila Hans memiliki wajah tertekan terlebih kedua orang tuanya selalu memberikan pertanyaan yang sangat di benci dirinya.
"Hans ayah dan ibumu ini sudah tua apakah tidak memiliki keinginan atau ambisi untuk memberikan kedua orang tua mu ini calon menantu? lihatlah banyak gadis gadis cantik di sana apakah kau tidak tertarik untuk memilih salah satunya untuk dijadikan pacarmu?" ucap sang ibu dengan tertekan pasalnya anak sulungnya ini bahkan tidak memiliki ambisi sedikit pun sepulang sekolah yang dilakukan nya hanya bersantai sepanjang hari disaat pemuda seumuran nya biasanya menghabiskan waktu berkumpul bersama.
"Benar apa yang dikatakan ibumu itu Hans lihatlah adikmu yang satu itu bahkan dirinya sudah memiliki pacar meskipun lebih muda dua tahun darimu namun lihatlah dirimu jangankan pacaran ayah rasa dirimu belum pernah bergandengan tangan dengan para gadis. Benar bukan?" timpal Sang ayah.
Ekspresi wajah Hans yang semula sudah agak tertekan bertambah tertekan bagaimana tidak? pemuda ini merupakan sosok yang lebih sering menyendiri namun kini ia harus duduk di hadapan saudara-saudaranya pastinya kini ia merasa tertekan ditambah pertanyaan ayah dan ibunya yang seperti menuntut dirinya untuk segera mencari pasangan benar-benar bukan seperti dirinya yang tidak memiliki ambisi apapun.
"Ayah ibu aku masih muda, aku tidak punya waktu untuk memikirkan tentang asmara yang kalian sebutkan, lebih baik aku menghabiskan waktuku dengan hal yang lebih bermanfaat seperti tidur misalnya"
Begitulah kira-kira jawaban Hans. Meskipun Hans berbicara dengan pelan namun kini semua sorotan mata tertuju padanya.
'Tidur? apa hanya itu yang ada di pikiranmu terlebih dirimu menganggap itu hal yang sangat bermanfaat. Dirimu pasti bercanda kan?"
Kini semua orang di ruangan itu memiliki ekspresi tertekan pasalnya yang mengatakan hal tersebut bukan anak biasa dalam artian normal.
Bila orang lain yang normal pada umumnya mungkin mereka akan percaya karena tidur adalah cara tubuh untuk beristirahat asal tidak berlebihan namun sekarang mereka tengah membicarakan sosok Hans. Pemuda yang terkenal berkat tidur dan santai nya yg terlewat normal.
Bila orang dewasa pada umumnya tidur rata-rata sekitar 6-9 jam sehari beda halnya dengan Hans bila tidak di dobrak pintu kamarnya mungkin ia bisa menghabiskan waktu seharian hanya tidur dan bersantai di kamarnya.
Hari biasa saja dia bisa menghabiskan waktu 12 jam untuk bersantai dan tidur apalagi jika itu hari libur maka akan jauh lebih lama lagi.
melihat seluruh saudara di ruangan memandang dirinya dengan aneh bibir Hans berkedut. Sebegitu parahnya kah dirinya Dimata keluarga besarnya namun yang bisa ia lakukan hanya menghela nafas pasrah.
"Baiklah sepertinya sudah waktunya aku melakukan pekerjaan rutinku jadi kalian lanjutkan saja tanpa aku ya" ucap Hans yang berlalu pergi menaiki tangga kemudian masuk ke kamarnya untuk melanjutkan tidurnya yang tertunda.
Tentu saja itu semua tak lepas dari tatapan mata semua orang. Memang mereka semua akui mereka semua sudah tau tentang sifat pemuda tersebut namun kini kedua orang tuanya hanya bisa geleng-geleng kepala.
"Padahal ini pestanya namun ia tidak merasakan bahagia sedikit pun bahkan lebih memilih tidur dibandingkan berkumpul dengan seluruh keluarga besarnya huh" gumam sang ibu pasrah melihat tingkah anaknya yang satu itu.
"Sudahlah buk biarkan saja dirinya kita juga tidak bisa memaksa nya biarkan waktu yang merubah sifatnya setidaknya aku juga sudah ingin menggendong seorang cucu hah" bahkan sang ayah yang biasanya paling tenang juga merasa tertekan diusianya yang menginjak kepala 4 sang anak tertuanya belum memiliki arah yang jelas orang tua mana yang tidak khawatir bukan.
******
Hans kini sudah berada di dalam kamarnya.
"Apa-apaan ayah dan ibu ini mengadakan pesta yang gak jelas ah lebih baik aku tidur"
Memikirkan nya saja sudah membuat nya kesal satu-satunya cara untuk menghilangkan rasa kesalnya adalah dengan tidur.
Melompat ke tempat tidur nya dan Langsung mengambil posisi untuk tidur telentang ia pun sudah siap memulai mengarungi mimpi indahnya membayangkan nya saja sudah membuat dirinya senang sebelum semuanya buyar berkat suara yang menggangu.
[SELAMAT TUAN BERHASIL MEMILIKI SISTEM AMBISI]
[SEBAGAI PEMILIK SISTEM AMBISI TUAN HARUS MEMILIKI JOB DALAM MEMBANTU MERAIH AMBISI TUAN]
[SILAHKAN MEMILIH JOB SEBAGAI BAGIAN DARI AMBISI ANDA
CHEF
PEDAGANG
PENGUSAHA
INVESTOR
PENG......]
"Dan bla bla aku tidak peduli jangan ganggu waktu istirahat ku terserah padamu mau melakukan apa aku sama sekali tidak peduli"
Hans bahkan tidak memperdulikan kalimat yang terus terdengar di otaknya karena yang dia pikir mau ini kenyataan ataupun dunia mimpi ia tidak pernah berharap apalagi memiliki sistem baginya memiliki sesuatu yang besar pasti juga dibarengi dengan tanggung jawab artinya semakin banyak hal yang harus dilakukan nya.
'Kau tau itu sungguh melelahkan bila kau bisa bersantai kenapa tidak selagi bersantai itu gratis. Seperti moto hidup orang itu *Aku akan bersantai meskipun itu akan membunuhku*'
[DIHARAPKAN TUAN SEGERA MENGKONFIRMASI JOB ANDA DALAM 10 DETIK BILA TIDAK SISTEM AKAN OTOMATIS MEMILIH JOB TUAN SECARA ACAK]
[10]
[9]
[8]
[7]
[.]
[.]
[.]
[1]
[WAKTU HABIS, MEMULAI PEMILIHAN ACAK]
[SELAMAT TUAN MENDAPATKAN JOB PENGUSAHA]
[MULAI SEKARANG TUAN AKAN MENJALANKAN PELATIHAN UNTUK MENJADI PENGUSAHA YANG SUKSES DEMI MENGGAPAI AMBISI TUAN]
[PELATIHAN AKAN DIMULAI ESOK HARI]
[SELAMAT BERISTIRAHAT TUAN......]
Begitulah kira-kira sistem yang berhasil didapatkan oleh Hans namun kini sang tokoh utama sudah terlelap dalam tidur nyenyak nya sedari tadi bahkan ia sama sekali tidak terganggu dengan suara yang sedari tadi terus berbunyi.
Akankah Hans mampu menemukan ambisi terbesar didalam dirinya dengan bantuan sistem yang baru ia dapatkan?
Kita tunggu saja perjalanan Hans kedepannya dalam kisah ini.
Biasakan untuk selalu
(✓) Like
(✓) Favorit
(✓) Kritik dan Saran
(✓) Gift
See You Next Time.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
Ra dhiraemon
Hai Kk Aku Mampir Nih
2023-01-05
2
Ompangky
mau tanya nih pengusaha sama investor apa beda nya
2022-12-29
3
fatima Jannah
next
2022-12-29
3