Zanaya turun dari mobil, melambaikan tangan ke arah sang kakak disertai senyum manisnya.
"Bye kak, hati-hati di jalan!" ucap Zanaya.
"Iya bye! Belajar yang bener lu!" balas Refal.
Zanaya mengangguk, Refal pun langsung menancap gas pergi meninggalkan Zanaya yang masih tetap berdiri di tempatnya.
Setelah mobil Refal menjauh, kini Zanaya berbalik menatap bangunan sekolah yang besar dan sangat mewah tersebut.
"Wow luar biasa! Pasti papa bayar mahal buat sekolahin aku disini!" ucap Zanaya spontan.
Gadis itu mulai melangkahkan kakinya ke depan, tapi naas tali sepatunya terbuka dan membuat ia tersandung lalu jatuh ke aspal.
Bruuukkk
"Aduh awhh!!" pekik Zanaya sembari memegangi lututnya yang membentur aspal cukup keras.
Posisinya saat ini duduk menyamping di aspal, ia masih terus mengusap lututnya juga kedua telapak tangan yang terasa perih akibat peristiwa tadi.
"Akh sshh sakit! Baru juga masuk sekolah udah sial aja!" geram Zanaya.
Tiba-tiba seseorang datang menghampirinya dan berjongkok di hadapannya, itu adalah seorang pria yang cukup tampan.
"Hey! Butuh bantuan?" ucapnya.
Zanaya mendongak, menatap wajah tampan yang tengah menatapnya saat ini. Pria itu tersenyum, sedangkan Zanaya hanya diam mematung.
"Kenapa diam? Pasti sakit ya habis jatuh? Aku bantu kamu jalan ke dalam ya?" ucap pria itu.
"Ah eee gausah, aku bisa sendiri kok. Kamu masuk duluan aja!" ucap Zanaya menolak.
"Beneran? Emang kaki kamu udah gak sakit?" tanya pria itu.
"Iya, ini cuma luka kecil kok. Sakitnya juga udah gak terlalu berasa," jawab Zanaya.
"Syukur deh! Eh ya, nama kamu siapa? Kamu anak baru ya disini? Aku belum pernah lihat kamu sebelumnya," ucap pria itu.
"Iya benar, aku baru masuk hari ini. Namaku Zanaya Zenechka, aku pindahan dari Rusia," ucap Zanaya mengenalkan diri.
"Rusia? Waw itu keren! Pantas saja kamu terlihat sangat cantik dan manis!" puji pria itu.
"Terimakasih! Nama kamu sendiri siapa?" tanya Zanaya.
"Eee kamu bisa panggil aku Jack! Salam kenal ya Zanaya!" jawab pria itu.
"I-iya, salam kenal juga!" balas Zanaya gugup.
Mereka saling berjabat tangan dan bertatapan dengan senyum mengembang satu sama lain, cukup lama mereka seperti itu.
"Oh ya, kamu kelas berapa? Siapa tahu aku bisa antar kamu sampai ke kelas gitu," tanya Jack.
"Eh jangan jangan! Aku takut ngerepotin kamu, lagian aku bisa jalan sendiri kok," tolak Zanaya.
"Kamu orangnya gak mau ngerepotin ya? Tapi, gak salah kan kalau aku tahu kelas kamu dimana?" ucap Jack tersenyum singkat.
"Enggak dong, aku kelas sebelas. Papa bilang sih aku disuruh temuin Bu Nadya di ruang kesiswaan buat tahu lebih lanjut tentang kelas aku," jawab Zanaya.
"Ohh, yaudah aku antar aja sampai ke depan ruangan Bu Nadya gimana?" tawar Jack.
"Emang gapapa nih?" tanya Zanaya ragu.
"Iya gapapa, kebetulan aku gak ada urusan kok. Aku juga suka bantu orang-orang, udah yuk kita pergi sekarang aja!" ucap Jack.
Zanaya mengangguk pelan, mau tidak mau ia memang terpaksa menerima bantuan Jack mengingat kondisi lututnya masih terluka dan ia tidak dapat jalan seperti biasa.
Jack mengulurkan tangannya ke arah Zanaya, membantu gadis itu berdiri lalu menuntunnya berjalan memasuki area sekolah dengan perlahan menuju ruang kesiswaan.
Banyak pasang mata menangkap kejadian itu, ada yang merasa iri pada Zanaya karena dapat berpegangan tangan dengan Jack, namun ada juga yang sebaliknya.
"Gue beruntung banget, masih pagi udah ketemu bidadari secantik Zanaya!" batin Jack.
•
•
Disisi lain, Refal tiba di sebuah cafe tempat ia janjian dengan kekasihnya. Ia pun melangkah ke dalam mencari keberadaan sang kekasih disana.
Nampak seorang wanita cantik tengah duduk sambil menoleh ke kanan dan kiri seperti mencari seseorang, ialah kekasih dari Refal.
"Refal! Sini sini!" panggil wanita itu.
Sontak Refal menoleh, tersenyum sekilas sebelum berjalan ke arah gadisnya. Mungkin tidak bisa disebut gadis, karena Refal sudah mengambil kesucian wanita itu.
"Morning Refal! Duh, aku kangen banget deh sama kamu!" ucap si wanita dengan manja.
"Iya, aku juga. Kamu udah lama ya nunggunya?" ucap Refal duduk di samping sang kekasih.
"Enggak kok, baru lima menit paling. Kamu mau pesan apa sayang?" tanya si wanita.
"Nanti aja, aku masih mau peluk-peluk kamu dulu Angie sayang!" jawab Refal sembari mengendus leher kekasihnya.
Ya wanita itu bernama Angie.
"Ah kamu kebiasaan deh, pasti selalu endus-endus aku kayak gini! Malu tau sayang dilihat orang-orang, tahan dulu dong!" ucap Angie.
"Aku gak bisa tahan kalo dekat kamu, abis ini kita langsung ke hotel aja ya?" ucap Refal sembari mengecup punggung tangan kekasihnya.
"Nanti dulu sayang, kita disini dulu makan atau gak minum sambil ngobrol!" ucap Angie.
"Emang ada apa sih kamu ajak aku ketemuan disini sayang? Biasanya juga aku boleh langsung datang ke rumah kamu," sambungnya penasaran.
"Ya itu tadi sayang, aku pengen kita sarapan bareng disini. Gak masalah kan?" ucap Refal.
"Enggak dong, tapi kenapa kamu malah gak mau pesan minum sekarang?" tanya Angie.
"Bukan gak mau sayang, tapi belum mau. Aku masih pengen cium kamu dulu," ucap Refal.
"Ahaha, kayak gak pernah cium aku aja kamu. Padahal setiap kali ketemu juga kita begituan terus," kekeh Angie.
"Aku gak pernah ngerasa bosan buat cium kamu sayangku," ucap Refal sensual.
Angie hanya tersenyum dengan mata terpejam, sentuhan lidah Refal di lehernya membuat ia sangat frustasi dan ingin segera bermain bersama pria itu.
Namun, tiba-tiba saja Refal menghentikan kegiatannya disaat Angie sudah mulai terbuai. Hal itu tentu membuat Angie amat kesal dan jengkel.
"Kok udahan sih sayang?" tanya Angie kecewa.
"Kita sarapan dulu sayang, baru nanti dilanjut lagi di hotel ya! Kita main sampai puas!" jawab Refal.
"Huh iya deh," ucap Angie pasrah.
Refal pun mengatakan pesanannya pada pelayan, dan setelah makanannya datang ia serta Angie mulai melahap semua itu bersama-sama.
"Oh ya, besok aku mau ke Palembang jenguk nenek aku yang lagi sakit. Kamu gapapa kan aku tinggal sebentar sayang? Gak lama kok, paling cuma seminggu," ucap Angie.
"Yah kok mendadak banget sih sayang? Tau gitu dari kemarin kita main terus," ujar Refal.
"Maaf ya sayang! Nenek aku sakit kan gak ada yang tahu, makanya aku sama keluarga langsung buru-buru mau kesana buat jenguk," ucap Angie.
"Emang nenek kamu sakit apa sayang? Parah?" tanya Refal.
"Belum tahu sih, tapi semoga aja gak parah! Supaya aku bisa balik lebih cepat dan main lagi sama kamu," jawab Angie.
"Aamiin! Pokoknya hari ini kita abisin waktu berdua, tanpa terkecuali!" ucap Refal.
"Iya sayang, terserah kamu dan sepuas kamu. Aku ngikut aja kemauan kamu," ucap Angie.
Refal tersenyum seraya mengusap lembut puncak kepala sang kekasih, ada rasa sedikit tak terima setelah mendengar Angie akan pergi cukup lama meninggalkannya.
Namun, semua itu sirna sesaat setelah ia mengingat wajah adik tirinya, Zanaya.
"Selagi Angie pergi, gue kan bisa manfaatin si Zanaya! Tenang lah!" batin Refal.
...~Bersambung~...
...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
✍️⃞⃟𝑹𝑨_νισℓєт νιєηѕтαя⍣⃝కꫝ🎸
namanya lelaki buaya bohong banget bilang ma. adeknya
2023-01-20
3
Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻
abang eror
2023-01-20
2
jermsluxia
lah tadi bilang nya ke zayana klo First kiss nya sama zayana, lah ini? udah ngambil kesucian wanita laen🗿
2022-12-22
2