My Husband This Is My CEO Season 1
Bandara Soekarno Hatta.
Seorang gadis yang baru berusia duapuluh empat tahun baru saja kekuar dari pintu kedatangan sambil menggeret koper berwarna merah besar.
" Bunda..!! " Teriaknya dengan semangat sambil berlari menggeret kopernya .
Lama sekali mereka berpelukan sampai - sampai dua orang yang berada di samping bundanya seakan menjadi mahluk asing saja .
" Ehem .. " Suara pria yang sudah ber-uban berdehem .
Sontak saja pelukan rindu itu terlepas diantara ibu dan anak perempuannya.
Gadis itu mengalihkan pandangannya ke arah suara yang ber-dehem . " Ayah ... !! " Ucapnya dan langsung memeluk ayahnya itu .
" Bang Vano ngak dipeluk juga gitu ? " Ucapnya seakan merajuk minta dipeluk.
Gadis itu tersenyum kepada pria yang bernama Vano lalu memeluknya . Orang - orang yang sedang lewat didepan mereka berfikir kalau gadis itu dan Vano menjadi sepang kekasih cocok memang kalau dilihat tapi itu hanyalah sebatas fikiran mereka saja.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Restoran.
" Gimana dek kuliah kamu selama di New York ? " Ucapnya bertanya sambil memotong sosis dipiringnya.
" Biasa aja si sebenarnya , tapi.. sayangnya kita jarang ketemu " Jawabnya dengan santai .
" Emmm gitu , Ya maaf kalau abang jarang nemuin kamu " Tanggapnya sambil mengangguk - anggukan kepala dan memberi pengertian . " Oh ya terus rencana nya kamu mau kerja diperusahaan mana ? " Lanjutnya .
Gadis itu memberhentikan kegiatan makannya untuk berfikir sebentar sambil menyenderkan badannya yang lelah . " Hmm kalau masalah itu .. Tasya belum tau bang " Jawabnya lagi.
" Yaudah , nanti abang bantu cari ya " Tawarnya .
" Oke ! "Jawabnya sambil tersenyum dan mengacungkan jari jempolnya.
Kedua orang tua Tasya hanya diam mendengarkan obrolan anatara putrinya dan keponakan mereka.
" Sya " Panggil ayah nya.
Tasya langsung menoleh ke ayahnya . " Iya yah " Jawabnya.
" Ayah ada satu kenalan yang mungkin.. nanti kamu bisa kerja diperusahaannya " Ucapnya memeberitau .
" Kalau gitu.. coba aja deh ayah tawarin siapa tau mau kan yah " Jawabnya .
" Iya .. nanti ayah coba tawarin " Ucapnya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Perumahan Asri . Ya disitu tempat Tasya akan tinggal saat ini rumah itu tidaklah terlalu besar ukurannya sudah pas untuk ditinggali oleh Tasya sendiri dan hewan peliharaannya .
" Ini beneran yah ? " Tanya nya melihat rumah bertingkat dua yang bercatkan warna putih dan biru .
" Iya , kamu suka kan ? " Tanya ayahnya .
" Suka dong yah ..! " Ucapnya dan langsung memeluk ayahnya yang berada di sebelah kanan dirinya . " Makasi yah ! " Ucapnya dengan girang .
" Masuk yuk " Ucap Vano .
Ceklek .. suara engsel pintu diputar dan terlihat lah suasana ruang tamu yang terdesain minimalis cocok untuk Tasya yang tidak terlalu suka banyak barang didalam rumahnya.
" Om ... Tante .. Vano kekamar tamu dulu ya , soalnya capek mau tidur " Pintanya kepada om dan tantenya.
" Iya .. kamu duluan aja ke atas , oh ya .. sekalian taruhin koper nya Tasya ya dikamarnya " Ucapnya memberi tau .
" Iya Tante " Jawabnya . Setelah itu Vano menaiki anak Tangga sambil membawa koper besar menaiki anak tangga . Kebayangkan bagaimana susahnya Vano belum lagi kopernya berat .
Tasya beserta kedua orang tuanya yang sedang asik mengobrol di ruang tamu mendengar ada suara mobil dari luar . Cepat - cepat bunda Tasya keluar untuk menjemput tamu yang sudah diundangnya kemarin .
" Hai " Sapa bunda Tasya kepada temannya.
ibu - ibu itu langsung bercepika - cepiki layaknya ibu - ibu yang lain saat bertemu temannya.
" Tasya mana ? " Ucapnya mencari Tasya .
" Ada kok didalam .. ayo masuk " Ajaknya .
Sementara Tasya yang melihat bunda nya sedang mengobrol diluar merasa bingung karena sebelumnya dirinya tidak pernah melihat wajah dari wanita yang mengobrol bersama bunda nya itu .
" Ayah itu siapa ? " Tanya Tasya .
" Temannya bunda " Jawabnya dengan santai Tasya yang mengerti langsung membentuk mulutnya seperti huruf ' O ' .
Saat teman bundanya sudah masuk kedalam rumah Tasya beserta suaminya dengan langsung teman bundanya itu berjalan kearah Tasya dan memeluknya . Tasya yang tidak tau siapa yang sedang memeluknya saat ini hanya diam dan tidak memprogres pelukannya .
Pelukan itu sudah terlepas bundanya langsung memperkenalkan Tasya dengan temannya . " Sayang kenalin ini temannya bunda , namanya tante Erin " Ucapnya memperkenalkan diri .
Tasya mengangguk mendengar ucapan bunda lalu memasang senyum ramah pada wajahnya . " Hai tante Erin " Ucap Tasya menyapa.
" Ngak canggung gitu sayang " Ucapnya sambil tersenyum . " Ayo kita ngobrol disofa " Ajaknya dengan ramah dengan tidak melepas senyumnya.
" Eh i - iya tante " Jawabnya dengan canggung .
Bunda yang melihat itu langsung tersenyum . " Tasya bunda kedapur dulu ya .. kamu temenin tante ngobrol " Pintanya .
Tasya yang mendengar itu tidak dapat menolak ucapan bundanya . " Iya bund " Jawabnya .
Setelah mendapat jawaban dari putri nya Bunda sari langsung pergi kedapur untuk membuat teh beserta kopi yang akan diminum oleh ayah tasya dan sahabat suaminya didepan.
Mulailah obrolan diantara Tasya dan tante Erin . " Kamu seneng bisa kuliah di New york ? " Tanya dengan serius.
" Seneng kok tante " Jawab Tasya dengan singkat karena masih merasa canggung dengan kedekatan antara dirinya dan tante Erin.
" Oh ya .. kamu masih inget sama Angga ? " Tanya nya .
Tasya yang mendengar nama itu langsung berfikir siapa laki - laki yang dikenalnya bernama Angga ? . " Angga siapa ya tante ? " Tanya nya .
" Astaga itu loh sya .. anak tante yang paling besar " Jawabnya . " Tante sudah duga pastu kamu lupa " Lanjutnya sambil tersenyum ramah Tasya yang mendengar itu hanya membalas dengan senyuman saja karena dirinya sudah lupa dengan yang namanya Angga .
" Dulu waktu kamu kecil kamu sering banget maen sama dia , sayangnya waktu itu- " Saat ingin bercerita omongannya langsung terhenti oleh suara Temannya.
" Maaf ya nunggu lama " Ucapnya berjalan habis dari arah dapur sambil membawa tiga gelas teh dan dua gelas kopi beserta kue yang dibelinya pada saat dibandara . Bunda Tasya langsung menaruh gelas berisikan teh diatas meja ruang tamu setelah itu langsung pergi kedepan untuk memberikan kopi yang telah dibuatnya .
" Mari tante diminum tehnya " Ucap Tasya mempersilahkan .
Erin yang mendengar itu langsung tersenyum dan menyuruput teh yang tidak terlalu panas karena tadi sudah dicampur dengan air putih sedikit . " Sampe mana tadi tante ngomong nya ? " Tanya Erin karena lupa.
" Sampe .. mana ya tante , Tasya juga lupa " Jawabnya lalu memunculkan senyum kikuknya.
Erin tidak mau ambil pusing dengab Ucapannya yang sudah hilang dalam fikirannya . " Yasudah ngak papa deh .. lainkali aja tante cerita ya " Ucapannya.
Sudah dua jam lebih sepasang suami istri itu berkunjung ke rumah baru Tasya yabg diberikan sebagaj hadiah oleh ayahnya dan akhirnya mereka memutuskan untuk pulang karena tidak enak berlama - lama dirumah orang.
" Salam sama Rangga ya Rin " Ucap Bunda Sari kepada temannya.
" Iya .. nanti aku salamin " Sambil tersenyum . " Yasudah kalau begitu .. aku pulang dulu ya " Ucapnya.
" Iya . hati - hati dijalan " Ucapnya.
~ Bersambung ~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Renesme Kiky
nyimak
2022-11-26
0
😍Mhey_Mhey😍
Keren ceritanya, Kak. Yuk, mampir dan beri krisan di ceritaku yang berlatar TNI-POLRI. Terima kasih 🙏💖
2021-12-12
0
syafridawati
lanjutt aku suka
2021-07-11
1