" Pak hari ini kita ada jadwal meeting di perusahaan . Untuk membahas soal saham perusahaan . " Ucapnya memecah kegiatan Rangga yang sedang menandatangani berkas.
" Hmm " jawabnya dengan singkat dan langsung pergi meninggalkan Tasya yang masih berdiri didepan meja kerjanya.
" Dingin " satu kata yang di ucap kan nya dengan nada yang tidak terlalu besar . Tanpa berfikir lagi Tasya langsung menyusul bosnya yang sudah meninggalkan ruangan nya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sesampainya di ruangan meeting kantor . Di situ sudah nampak karyawan dari berbagai macam bagian yang diutus untuk meating kantor.
" Tasya mana laporannya " ucapnya meminta laporan .
" Ini pak " sambil menaruh laporan yang ditangannya tadi.
Meating pun dimulai dengan diam . Dan hanya CEO yang berbicara . Kadang jika ada yang ingin di tanyakan maka karayawan akan menjawab pertanyaan sang empunya perusahaan.
" Baik . Untuk meating hari ini selesai disini " Ucapnya Rangga . Dan langsung pergi meinggalkan ruangan . Seperti biasa Tasya ditinggal . Dikiranya Tasya angin apa .
Dalam lift untuk menuju lantai atas . Didalam sana hanya terdapat dua manusia yang tak lain adalah Tasya dan Rangga . Siapa lagi kalau bukan mereka. Hanya diam saja keadaan didalam lift .
Saat Tasya akan berbicara namun dengan segera di urungkan niatnya untuk menyampaikan bahwa ada jadwal untuk meating dengan klayen lainnya.
" Saya mau istirahat . Jadi batalkan semua jadwalnya " Ucapnya memberi tau kepada Tasya . Ntahlah hari ini ia merasa sedikit pusing . Apa karena terlalu banyak begadang ? . Hmm mungkin bisa jadi .
" Baik pak " jawab Tasya .
Ting.. pintu lift terbuka .
Rangga segera berlari ke toilet yang ada di ruangannya saat dirinya telah sampai di ruangannya . Tasya yang melihat nya merasa heran . Dan mengikuti langkah Rangga.
Hoek.. Hoek.. suara muntah Rangga didalam toilet .
Krek .. suara pintu toilet yang terbuka . Rangga keluar dengan memijat mijat keningnya saja . Karena benar benar pusing .
" Bapak nggak apa - apa " tanya Tasya yang berada disebelahnya .
Rangga menoleh kearah suara yang bearasal . " Ngapain kamu kesini ? " tanya nya dengan suara yang lemah dan wajah yang pucat .
" Saya khawatir sama bapak " jawabnya . " Bapak sakit ? " Tanyanya kembali.
" Ngak " Jawabnya dan langsung berlalu begitu saja meninggalkan Tasya . Namun Tasya malah justru mengikuti nya . Sudah seperti anak kecil saja yang tidam berani di tinggal orang tua nya .
Rangga mendudukan dirinya di kursi . " Tolong ambilkan saya air segelas " ucapnya menyuruh Tasya.
" Baik pak " Tasya langsung berjalan ke arah galon yang berada di ruangan itu. Lalu menyodorkan nya . " Ini pak " ucapnya.
Glek . Dalam satu tegukan air itu sudah habis diminumnya . Ntahlah rangga merasa tiba - tiba pusing . Bukannya tadi pagi baik - baik saja ? .
" Bapak mau saya belikan obat ? " Tanya nya menawarkan obat agar pusing nya bisa reda.
" Tidak usah " .
" Kalau gitu saya panggilkan dokter ? " Tanya lagi .
" Tidak . Kalau saya bilang tidak ya tidak " ketusnya . " Sana kamu kembali kerja . Dan ambil semua berkas dimeja saya . Kerjakan semuanya ! " perintahnya.
" Baik pak " Tasya berjalan meninggalkan Rangga yang duduk lemas di kursinya . Ditawari obat tidak mau , Dipanggilakan dokter juga tidak mau . Ya sudah biarkan saja.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
" Kenapa tiba - tiba pusing sekalu kepalaku " ucapnya sendiri dan bertanya kepada dirinya sendiri .
" Lebih baik aku tidur saja " ucapnya . Dan akhirnya Rangga memutuskan untuk tidur di sofa panjang di ruangannya . Karena jika ingin pulang kerumah malas rasanya. Belum lagi supirnya sedang Ijin cuti.
Waktu makan siang pun datang.
" Pa - " Tasya menghentikan ucapannya saat melihat Rangga yang sedang tertidur di sofa panjang berwarna abu putih itu. Berniat untuk menawarinya makan siang . Tapi diurungkan saja niatnya.
Tasya mendekat ke arah Rangga yang sedang tertidur . Terlihat wajahnya yang lesu . Dan tangan Tasya tanpa permisi mengecek bagian dahi Rangga . Panas . Ya itu yang dirasakannya .
Tanpa berfikir apa resikonya jika memanggil dokter . Ia pun segera menelpon rumah sakit.
Tring .. telepon rumah sakit berbunyi. seorang perawat mengangkatnya .
" Dengan rumah sakit sejah tera . Ada yang bisa kami bantu ? " tanya perawat itu.
" Bisa kirim kan dokter ke perusahaan RJA group " tanya nya.
" Memangnya kenapa mbak ? " tanya perawat dari balik telepon.
" Anu ini . Bos saya demam . Bisa kan mbak kirimkan satu dokter ke sini ? " tanya nya kembali.
" Bisa mbak . Ditunggu " jawabnya.
Tut... panggilan telepon pun berakhir.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Tak beberapa lama pintu ruangan diketuk oleh seseorang . Tasya yang sudah menunggu dengan cemas dari tadi langsung membuka pintu . Dan benar , nampak seorang dokter pria yang berwajah tampan namun memakai kacamata.
" Silakan dok " Ucap Tasya.
" Yang mana yang sakit ? " Tanya nya.
" Ini dok. Bos saya yang sakit " ucapnya sambil menunjuk kearah sofa panjang .
" Oh baik , saya akan periksa " .
Pemeriksaan pun dilakukan . Setelah cukup lama memeriksa bangun lah Rangga dsri tidurnya . Karena dari tadi merasakan ada alat yang menempel di dada nya.
" Apa ini ? " tanya sambil menatap wajah dokter yang memeriksanya . kemudia beralih mentap Tasya . Tasya yang ditatap hanya menampilkam senyum nya saja.
Dokter itu mencabut alat yang digunakan untuk memeriksanya dari kedua telingannya.
" Ini hanya demam biasa " jawabnya . " Nanti saya kasi resep obatnya ".
Dokter menulis resep obatnya dan memberikan kepada Tasya " Nanti tolong ditebus obatnya di apotek " .
" Baik dok " jawabnya sambil melihat resep obat apa saja yang akan ditebus .
" Dan untuk mas nya . Saya ingatkan jangan terlalu banyak begadang " Ucapnya memberi tau Rangga. " Saya permisi " ucapnya sambil tersenyum kepada Tasya dan Rangga.
" Mari saya antar " Tawarnya .
Dan dijawab anggukan saja . Setelah Tasya mengantar dokter sampai kedepan pintu Tasya langsung kembali ke bosnya.
" Kan saya sudah bilang jangan telpon dokter " ketusnya dengan nada yang lemah.
" Tapi pak , bapak kan sakit . Masa iya saya biarkan begitu saja " Jawabnya. " Bukannya berterima kasi " gumamnya dalam hati.
" Terserah kamu saja " Timbalnya.
" Saya pesankan makanan ya pak . Sekalian saya tebuskan obatnya di apotek dekat kantor " ucapnya.
" Terserah " .
" Baik . Kalau begitu saya izin sebentar " lalu berjalan meninggalkan Rangga yang masih pusing dan lemas.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Di lobi ruangan kantor .
" Pak . Pak satpam bisa bantu saya nggak ? " tanya nya .
" Eh mbak Tasya . Iya mbak mau di bantu apa ? " tanya nya balik.
" Ini " menyodorkan kertas yang berisikan resep obat . " Bisa tolong belikan saya apa yang ditulis dikertas itu ? " .
" Bisa kok mbak " .
" Makasi ya pak . Ya sudah saya ke kantin dulu . Nanti bapak langsung keruangan nya pak Rangga aja " Ucapnya .
" Iya mbak "pak satpamn yang disuruh itu pun segera pergi untuk membeli obat yang di resepkan dikertas itu .
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Kantin RJA Group.
Suara kantin begitu ramai dipenuhi oleh karayawan yang sedanh menikmati makan siang nya. Tapi saat ini mata para karyawan bergender pria menatap Tasya dengan pandangan yang heran . mungkin dalam benak mereka baru pertama kali melihat gadis yang cantik . Namun baru pertama kali nya juga melihat Tasya di sekitar kantin.
" Eh itu siapa " tanya pegawai pria kepada temannya yang masih asik menikmati santapan makan siang nya.
Pria itu menghentikan makannya dan melihat kemana arah temannnya menunjuk . " yang mana ? " tanya dengan bingung.
" Itu loh yang pakai baju coklat sama rok hitam " ujarnya sambil menatap kecantikan Tasya.
" Oh itu . Sekertaris nya pak Rangga yang baru . Namanya Tasya " Ucapnya memberitau temannya. Ya tadi pria itu sempat melihat Tasya di ruang ngannya mbak Nadia saat akan mengambil berkas untuk timnya juga.
" Emang lo tau dari mana dit ? " Tanya pria itu kepada temannya yang bernama Adit.
" Baru tadi taunya . Pas gue ambil berkas ke ruangannya mbak Nadia " .
" Oh . Tapi cantik juga ya sekertaris nya pak bos . Ngak beda jauh sama si Megan " ucapnya.
" Hmmm " Ucapnya meng akhiri percakapan keduanya . Dan melanjutkan memakan makanannya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
" Ini mbak makanannya " ucap pelayan memberikan makanan kepada Tasya.
" Oh iya mbak. Nampannya boleh saya pinjam sebentar ? . Soalnya pak Rangga mau makan di ruangannya " .
" Boleh kok mbak " lalu menyodorkan nampan kepada Tasya " ini ".
" Terimakasi " Ucapnya sambil tersenyum . " Kalau begitu saya permisi " Tasya meninggalkan kantin dan segera memberikan makanan kepada bosnya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Tasya membuka pintu dengan mendorongnya menggunakan badan. Serta menutupnya lagi menggunakan badannya.
" Ini pak saya bawakan sup dan nasi " ucapnya sambil menaruh makanan di atas meja dekat sofa.
Tok .. Tok .. Tok . Suara ketukan pintu yang berasal dari luar membuat kaki Tasya langsung melangkah ke arah pintu.
" Pasti pak satpam " gumamnya dalam hati sambil berjalan.
Dibuka nya pintu itu . Dan memang benar itu ada lah pak satpam yang disuruhnya untuk membeli obat di apotek tadi .
" ini mbak " menyodorkan bungkusan plastik.
" Makasi ya " sambil tersenyum . " Oh iya tunggu sebentar pak " ucapnya lagi.
" iya mbak " .
Tasya berjalan ke arah ruangannya untuk mengambil uang yang akan diberikan sebagai ganti uang nya milik si satpam. Rangga yang melihat itu hanya diam sambil memakan sup dan nasi yang tadi dibelikan oleh Tasya.
" Ini pak uangnya " memberikan selembar uang yang berwarna biru .
" Makasi mbak Tasya " .
" Iya ".
" Saya permisi dulu kalau begitu " ucapnya dan hanya di jawab dengan senyuman dari Tasya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
" Kamu udah makan ? " Tanya Rangga.
" Udah " Jawabnya dengan berbohong . Padahal belum kan . Dasar Tasya lebih mementingkan orang lain dari pada diri sendiri.
" Lanjutkan kerja kamu " Ucapnya.
" Baik " lalu Tasya pergi meninggalkan Rangga sendiri menikmati makan siangnya dan meminum obatnya.
Setelah dirasa cukup lama berkutat dengan beberapa pekerjaannya Tasya keluar dari ruangannya untuk berniay membersihkan makanan bekas bos nya.
" Dia tidur ternyata " gumamnya dengan pelan agar tidak membangunkan bosnya. Dengan segera Tasya mengangkat nampan itu dan membawanya ke kantin serta ingin membayar sup itu juga.
~ Bersambung ~
Sedang di revisi jadi jangan heran kalau ada alur yang berubah.
Season 1 sampai 25 eps
Season 2 - ( Comingsoon )
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments