Bandara Soekarno Hatta.
Seorang gadis yang baru berusia duapuluh empat tahun baru saja kekuar dari pintu kedatangan sambil menggeret koper berwarna merah besar.
" Bunda..!! " Teriaknya dengan semangat sambil berlari menggeret kopernya .
Lama sekali mereka berpelukan sampai - sampai dua orang yang berada di samping bundanya seakan menjadi mahluk asing saja .
" Ehem .. " Suara pria yang sudah ber-uban berdehem .
Sontak saja pelukan rindu itu terlepas diantara ibu dan anak perempuannya.
Gadis itu mengalihkan pandangannya ke arah suara yang ber-dehem . " Ayah ... !! " Ucapnya dan langsung memeluk ayahnya itu .
" Bang Vano ngak dipeluk juga gitu ? " Ucapnya seakan merajuk minta dipeluk.
Gadis itu tersenyum kepada pria yang bernama Vano lalu memeluknya . Orang - orang yang sedang lewat didepan mereka berfikir kalau gadis itu dan Vano menjadi sepang kekasih cocok memang kalau dilihat tapi itu hanyalah sebatas fikiran mereka saja.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Restoran.
" Gimana dek kuliah kamu selama di New York ? " Ucapnya bertanya sambil memotong sosis dipiringnya.
" Biasa aja si sebenarnya , tapi.. sayangnya kita jarang ketemu " Jawabnya dengan santai .
" Emmm gitu , Ya maaf kalau abang jarang nemuin kamu " Tanggapnya sambil mengangguk - anggukan kepala dan memberi pengertian . " Oh ya terus rencana nya kamu mau kerja diperusahaan mana ? " Lanjutnya .
Gadis itu memberhentikan kegiatan makannya untuk berfikir sebentar sambil menyenderkan badannya yang lelah . " Hmm kalau masalah itu .. Tasya belum tau bang " Jawabnya lagi.
" Yaudah , nanti abang bantu cari ya " Tawarnya .
" Oke ! "Jawabnya sambil tersenyum dan mengacungkan jari jempolnya.
Kedua orang tua Tasya hanya diam mendengarkan obrolan anatara putrinya dan keponakan mereka.
" Sya " Panggil ayah nya.
Tasya langsung menoleh ke ayahnya . " Iya yah " Jawabnya.
" Ayah ada satu kenalan yang mungkin.. nanti kamu bisa kerja diperusahaannya " Ucapnya memeberitau .
" Kalau gitu.. coba aja deh ayah tawarin siapa tau mau kan yah " Jawabnya .
" Iya .. nanti ayah coba tawarin " Ucapnya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Perumahan Asri . Ya disitu tempat Tasya akan tinggal saat ini rumah itu tidaklah terlalu besar ukurannya sudah pas untuk ditinggali oleh Tasya sendiri dan hewan peliharaannya .
" Ini beneran yah ? " Tanya nya melihat rumah bertingkat dua yang bercatkan warna putih dan biru .
" Iya , kamu suka kan ? " Tanya ayahnya .
" Suka dong yah ..! " Ucapnya dan langsung memeluk ayahnya yang berada di sebelah kanan dirinya . " Makasi yah ! " Ucapnya dengan girang .
" Masuk yuk " Ucap Vano .
Ceklek .. suara engsel pintu diputar dan terlihat lah suasana ruang tamu yang terdesain minimalis cocok untuk Tasya yang tidak terlalu suka banyak barang didalam rumahnya.
" Om ... Tante .. Vano kekamar tamu dulu ya , soalnya capek mau tidur " Pintanya kepada om dan tantenya.
" Iya .. kamu duluan aja ke atas , oh ya .. sekalian taruhin koper nya Tasya ya dikamarnya " Ucapnya memberi tau .
" Iya Tante " Jawabnya . Setelah itu Vano menaiki anak Tangga sambil membawa koper besar menaiki anak tangga . Kebayangkan bagaimana susahnya Vano belum lagi kopernya berat .
Tasya beserta kedua orang tuanya yang sedang asik mengobrol di ruang tamu mendengar ada suara mobil dari luar . Cepat - cepat bunda Tasya keluar untuk menjemput tamu yang sudah diundangnya kemarin .
" Hai " Sapa bunda Tasya kepada temannya.
ibu - ibu itu langsung bercepika - cepiki layaknya ibu - ibu yang lain saat bertemu temannya.
" Tasya mana ? " Ucapnya mencari Tasya .
" Ada kok didalam .. ayo masuk " Ajaknya .
Sementara Tasya yang melihat bunda nya sedang mengobrol diluar merasa bingung karena sebelumnya dirinya tidak pernah melihat wajah dari wanita yang mengobrol bersama bunda nya itu .
" Ayah itu siapa ? " Tanya Tasya .
" Temannya bunda " Jawabnya dengan santai Tasya yang mengerti langsung membentuk mulutnya seperti huruf ' O ' .
Saat teman bundanya sudah masuk kedalam rumah Tasya beserta suaminya dengan langsung teman bundanya itu berjalan kearah Tasya dan memeluknya . Tasya yang tidak tau siapa yang sedang memeluknya saat ini hanya diam dan tidak memprogres pelukannya .
Pelukan itu sudah terlepas bundanya langsung memperkenalkan Tasya dengan temannya . " Sayang kenalin ini temannya bunda , namanya tante Erin " Ucapnya memperkenalkan diri .
Tasya mengangguk mendengar ucapan bunda lalu memasang senyum ramah pada wajahnya . " Hai tante Erin " Ucap Tasya menyapa.
" Ngak canggung gitu sayang " Ucapnya sambil tersenyum . " Ayo kita ngobrol disofa " Ajaknya dengan ramah dengan tidak melepas senyumnya.
" Eh i - iya tante " Jawabnya dengan canggung .
Bunda yang melihat itu langsung tersenyum . " Tasya bunda kedapur dulu ya .. kamu temenin tante ngobrol " Pintanya .
Tasya yang mendengar itu tidak dapat menolak ucapan bundanya . " Iya bund " Jawabnya .
Setelah mendapat jawaban dari putri nya Bunda sari langsung pergi kedapur untuk membuat teh beserta kopi yang akan diminum oleh ayah tasya dan sahabat suaminya didepan.
Mulailah obrolan diantara Tasya dan tante Erin . " Kamu seneng bisa kuliah di New york ? " Tanya dengan serius.
" Seneng kok tante " Jawab Tasya dengan singkat karena masih merasa canggung dengan kedekatan antara dirinya dan tante Erin.
" Oh ya .. kamu masih inget sama Angga ? " Tanya nya .
Tasya yang mendengar nama itu langsung berfikir siapa laki - laki yang dikenalnya bernama Angga ? . " Angga siapa ya tante ? " Tanya nya .
" Astaga itu loh sya .. anak tante yang paling besar " Jawabnya . " Tante sudah duga pastu kamu lupa " Lanjutnya sambil tersenyum ramah Tasya yang mendengar itu hanya membalas dengan senyuman saja karena dirinya sudah lupa dengan yang namanya Angga .
" Dulu waktu kamu kecil kamu sering banget maen sama dia , sayangnya waktu itu- " Saat ingin bercerita omongannya langsung terhenti oleh suara Temannya.
" Maaf ya nunggu lama " Ucapnya berjalan habis dari arah dapur sambil membawa tiga gelas teh dan dua gelas kopi beserta kue yang dibelinya pada saat dibandara . Bunda Tasya langsung menaruh gelas berisikan teh diatas meja ruang tamu setelah itu langsung pergi kedepan untuk memberikan kopi yang telah dibuatnya .
" Mari tante diminum tehnya " Ucap Tasya mempersilahkan .
Erin yang mendengar itu langsung tersenyum dan menyuruput teh yang tidak terlalu panas karena tadi sudah dicampur dengan air putih sedikit . " Sampe mana tadi tante ngomong nya ? " Tanya Erin karena lupa.
" Sampe .. mana ya tante , Tasya juga lupa " Jawabnya lalu memunculkan senyum kikuknya.
Erin tidak mau ambil pusing dengab Ucapannya yang sudah hilang dalam fikirannya . " Yasudah ngak papa deh .. lainkali aja tante cerita ya " Ucapannya.
Sudah dua jam lebih sepasang suami istri itu berkunjung ke rumah baru Tasya yabg diberikan sebagaj hadiah oleh ayahnya dan akhirnya mereka memutuskan untuk pulang karena tidak enak berlama - lama dirumah orang.
" Salam sama Rangga ya Rin " Ucap Bunda Sari kepada temannya.
" Iya .. nanti aku salamin " Sambil tersenyum . " Yasudah kalau begitu .. aku pulang dulu ya " Ucapnya.
" Iya . hati - hati dijalan " Ucapnya.
~ Bersambung ~
Tiga bulan sudah berlalu kini tidak ada saatnya lagi Tasya berlama - lama untuk diam dan beristirahat dirumah . Tasya harus kerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya .
Juga kan percuma saja dirinya bersekolah sampai lulus S2 di New York tapi ilmu yang diperolehnya tidak dimanfaatkan dengan baik .
RJA Group . Itu nama perusahaan yang menerima lamaran pekerjaan yang Tasya berikan .
" Permisi pak " Ucap Tasya saat memasuki ruangan CEO perusahaan RJA Group.
Tidak ada respon yang diberikan oleh pria yang sedang duduk membelakanginya sekarang . Pria itu hanya diam sambil membolak balikan halaman kertas yang sudah dibentuk menjadi buku .
Gugup itu yang dirsakan oleh Tasya saat ini . " Permisi pak , saya Tasya sekertaris baru bapak " Ulangnya .
" Tidak punya telinga atau tuli sih dia! " Geramnya didalam hati .
Cukup lama CEO perusahaan itu membalikan kursinya untuk menghadap Tasya yang sudah berdiri dari tadi memunggunya sampai - sampai kakinya sudah terasa semutan karena lama berdiri.
Ditaruhnya buku yang dibaca olehnya diatas meja . Rangga James Adimaja , ya itu nama yang ditulis diatas meja CEO perusahaan RJA Group menggunakan papan nama .
Ditatapnya sekertaris baru itu dari bawah kaki sampai atas rambutnya . " Anastasya Amanda? " Tanya nya sambil memasang wajah datar .
" Iya pak " Jawab Tasya sambil memasang senyum yang ramah .
" Kamu sekertaris baru saya ? " Tanya nya lagi .
Tasya yang mendengar itu hanya bisa menahan emosi yang sudah dari tadi ditahan olehnya ." Bener bener tuli deh kayanya ni orang . Kan gue tadi sudah jelasin juga sama dia " . Geram Tasya dalam hati namun wajahnya masih memasang senyum .
" Iya pak saya adalah sekertaris baru bapak " Jawab Tasya.
" Kalau begitu cepat keruanganmu dan lima belas menit lagi saya ada jadwal meeting " Suruhnya dengan santai namun tatapannya berbanding lain dengan kalimat yang diucapkan.
" Baik pak " Setelah itu Tasya membungkukan badannya sedikit dan berlalu pergi ke arah ruangan yang berada tepat didepannya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Ruangan sekertaris RJA Group.
Tasya menaruh tas jinjing nya diatas meja . " Bener - bener ya tu orang " Geramnya sambil melipat tangan didadanya . " Ngak mikir apa kalau kaki gue kesemutan gara - gara dia ! " Ketusnya .
Tasya mengatur moodnya agar lebih tenang dan memaklumi sifat dari bos nya itu . " Sabar ... sabar .. " Sambil mengelus dadanya.
Tring... suara telepon kantor yang berbunyi nyaring diatas meja Tasya dengan segera ia mengangkat telepon itu.
" Hallo dengan kantor RJA Group " Jawabnya.
" Sudah lima belas menit . Sekarang keruangan saya " Ucap orang dari sambungan telepon . Mata Tasya langsung beralih kearah jam yang diatas meja nya .
Tasya mengernyitkan keningnya . " Apanya lima belas menit ? jelas jelas gue baru aja dua menit disini " Ucapnya dalam hati.
" Tapi pak ini kan baru dua menit " Ucapnya lagi .
Tidak ada jawaban dari sambungan telepon yang tadi menelponnya . " Hallo pak " Ucapnya kemudian untuk memastikan bahwa bosnya masi ada disambungan telepon itu .
Hening tidak ada jawaban yang diberikan . " Halloo.. " Ucapnya lagi karena merasa tidak ada respon . " Sial .. dimatiin lagi " Umpatnya karena kesal .
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
" Kenapa lama ? " Tanya bosnya .
" Ma-maaf pak tadi saya ketoilet " Jawabnya dengan berbohong . Tentu saja dia berbohong karena didalam ruangannya tadi dia asik mengomeli bosnya yang dihari pertama sudah membuat kesal.
Bosnya menaikan satu alisnya untuk memastikan benar atau tidak alasan yang diberikan oleh Tasya . " Hmm " Ucapnya karena tidak mau berlama - lama lagi.
" Berkas nya sudah disiapkan jadi .. kamu tinggal urus yang lain saja nanti " Ucap nya memberi tau sekertaris nya yang saat ini sudah duduk didalam mobil bersama . Lebih tepatnya disebelah kiri dirnya .
" Baik pak , saya mengerti " jawab Tasya.
Setelah menempuh beberapa menit perjalanan menggunakan mobil akhirnya mereka sudah sampai direstoran kelas atas .
" Maaf kami terlambat Mr. Edward " Pintanya sambil tersenyum ramah .
Mr . Edward pun membalas senyum yang diberikan oleh clayen nya . " Ah , tidak apa - apa " jawabnya .
Kini meeting pun sudah berlangsung segala obrolan tentang bisnis dan keuntungan yang akan diperoleh oleh kedua perusahaan diterima antara satu sama lain . Tasya disitu hanya memerhatikan apa yang sedang dibahas sambil menyeruput minuman yang sudah disediakan sebelum dirinya dan bosnya datang , hanya dua atau tiga kali saja bosnya menyuruh untuk membantu dirinya seperti mengambilkan pulpen , memberikan berkas yang akan ditanda tangani serta membereskan berkas yang sudah tertanda tangani.
Mudah sekali bukan pekerjaannya dihari pertama ini . Bahkan dirinya seolah tidak dianggap menjadi sekertaris yang serba bisa dihari pertamanya bekerja.
" Baik kalau begitu , saya anggap meeting ini selesai " Ucap bosnya yang sudah berdiri sambil menjabat tangan rekan bisnisnya. .
" Kalau begitu saya permisi Mr. Rangga " Ucap Mr. Edward
Mr. Edward pun pergi meninggalkan are restoran setelah meeting selesai . Dua jam sudah mereka berada direstoran dan sekarang mereka akan pergi lagi untuk meeting ke perusahaan lain .
" Sekarang kita meeting kemana lagi pak ? " Tanya Tasya yang sudah duduk disamping bosnya yang bernama Rangga .
" Alvaro compenny " jawabnya dengan singkat sambik melihat ponselnya .
Tasya yang mendengar jawaba dai bosnya hanya manggut mangut mengerti . " Eh tunggu . Bukannya .. itu perusahaan nya bang Varo ? " Tanya Tasya bingung didalam hati sambil berfikir .
Mobil mereka sudah sampai didepan perusahaan Alvaro compenny .
" Nih bawa tas saya " berjalan sambil memberikan tas yang berisikan berkas dan leptop .
" Baik pak " Jawab Tasya .
Sepanjang kaki nya berjalan Tasya terus melihat kesegala arah untuk melihat siapa tau dirinya bertemu dengan abangnya .
Sudah didepan pintu ruangan meeting Tasya terus saja mencari keberadaan abangnya . Namun sudah dari tadi mata nya melihat kesegala arah tetapi tidak ada didapati abang kesayangngan nya itu.
Bosnya yang dari tadi memperhatikan tingkah sekertaris nya itu langsung bertanya . " lagi cari apa kamu ? " Tanya nya .
Tasya yang sedang melihat kearah bawah tepatnya kelantai satu langsung mengahadapkan badan serta pandangannya ke arah bosnya . Tasya tersenyum . " Hehe ngak ada kok pak " Jawabnya .
Bosnya yang mendengar jawaban dari sekertarianya langsung mengerutkan dahinya . " Aneh kamu " .
Tasya yang mendengar malah tersenyum tanpa salah.
Dan mereka berdua langsung masuk kedalam ruang meeting perusahaan Alvaro compenny.
Saat sudah masuk kedalam Tasya juga tidak melihat kalau ada abangnya didalam . " Kemana sih dia ? " Tanya Tasya dalam hati .
Sudah hampir satu jam meeting dilakukan tapi abangnya yang ditunggu - tunggu tidak datang juga .
" Jadi disini pak Rangga bisa lihat bahwa kawasan yang - " Ucapan karyawan yang sedang menjelaskan langsung terpotong saat seseorang membuka pintu ruangan meeting.
Krek ... suara pintu ruangan meeting dibuka nampaklah pria tinggi berambut hitam lekat yang sedang tersenyum kearah mereka semua yang sedang melihat dirinya . " Maaf sudah menunggu lama " Ucapnya .
Mata Tasya langsung berbinar menyala saat mengetahui siapa yang datang . Ya itu adalah abang yang Tasya cari - cari dari tadi .
Varo yang belum menyadari kalau ada sepupunya disitu langsung saja berjalan melewati Tasya tanpa memberhentikan langkahnya .
Sekarang semua sudah duduk dikursinya masing - masing . Varo yang sedang memperbaiki posisi duduknya langsung kaget saat sedang melihat sepupunya sudah duduk cantik didepan dirinya. Untung pada saat itu mereka saling melihat antara satu sama lainnya .
" Tasya " Ucapnya tanpa bersuara .
Tasya yang melihat itu langsung tersenyum . " Haii " Ucapnya Tasya tanpa suara.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Akhirnya meeting yang sudah berlangsung selama dua jam lamanya berhenti dengan adanya kontrak kerja antara kedua belah pihak perusahaan.
Seperti biasa setelah meeting mereka yang sudah menjadi rekan bisnis saling berjabat tangan dan mengucapkan terimakasi karena telah mau bekerja sama .
" Kalau begitu saya permisi " Ucap Rangga berpamitan dengan Varo .
" Iya , kalau begitu silahkan " Ucap Varo mempersilahkan Rangga.
Tasya dan Rangga pun pergi dari ruangan meeting . Sebelum mereka memasuki lift ada suara yang memanggil mereka dari belakang.
" Tunggu !! " Teriak nya .
Lantas Tasya dan Rangga langsung menoleh ke arah belakang ternyata yang memanggil mereka adalag Varo .
Dengan nafas yang tersengal - sengal Varo memanggil mereka . " Hah .. " Ucap nya membuang nafas . " Ini tas kamu ketinggallan " Ucap Varo sambil menyodorkan tas jinjing milik Tasyaa.
Tasya yang merasa kasihan melihat abangnya kelelahan mengejar dirinya langsung meminta maaf . " Maaf ya bang jadi ngerepotin " Ucap Tasya.
" Iya ngak papa " balas abangnya . " kamu hati - hati ya " sambungnya lagi
Rangga yang memperhatikan mereka berdua mengobrol hanya bingung saja mengapa sekertaris barunya ini sudah kenal dengan clayen yang baru mereka temui . Karena tidak mau pergi akhirnya mereka memutuskan untuk pergi menggunakan lift .
Mereka berdua langsung pergi meninggalkan perusahaan tempat mereka meeting . Saat ini mereka berdua sudah berada didalam mobil , Rangga melihat arloji yang ada ditangan kirinya , terlihat sudah jam dua belas siang yang artinya sekarang saatnya jam makan siang.
" Pak nanti kita berhenti direstoran dekat sini ya " Pintanya .
" Baik pak " jawabnya .
Tidak terlalu sulit menemukan restoran yang berada disekitar jalanan yang mereka lewati dengan mobil . Akhirnya mereka makan siang direstoran .
" Selamat menikmati " Ucap pelayan yang mengantarkan makanan .
Setelah pelayan pergi Rangga dan Tasya makan siang dengan menu orang kaya yang umunya berporsi sedikit - sedikit seperti takaran makanan kucing . Canda kucing .
Disela - sela mereka berdua makan Rangga yang duluan memulai obrolan . " Alvaro itu siapa kamu ? " Tanya nya dengan penasaran .
Mendengar pertanyaan itu kunyahannya terhenti sebentar , setelah memberhentikan kunyahannya sebentar akhirnya Tasya menelan makanannya yang belum terlalu lembut dengan bantuan air minum . " Kakak misan saya pak " Jawabnya .
Rangga yang mendengar itu hanya mengangguk sebagai jawaban dan melanjutkan makannya .
Akhirnya makan siang direstoran pun berakhir , mereka langsung kembali kekantor setelah makan siang berakhir .
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
RJA Group.
Seorang gadis berlari menghampiri Rangga dan Tasya yang akan memasuki lift kantor . " Tunggu !! " Teriak gadis itu dari jauh sambil berlari . Setelag itu dirinya langsung memeluk Rangga .
Rangga yang dipeluk merasa risih karena dirinya tidak tau siapa yang sedang memeluknya saat ini . Tasya yang melihat itu juga kaget fikirannya sudah berfikir kalau yang memeluk bosnya itu adalah istrinya . " Hei lepasin " Ucapnya sambil melepaskan tangan yang melingkar dipinggangnya .
" Kamu ini siapa tiba - tiba meluk saya ! " Ucapnya lagi .
Pelukan itu terlepas . " Ih kenapa dilepasin sih .. " sebalnya .
Rangga memperhatikan wajah gadis yang memeluknya tadi . " Astaga .. kamu ternyata " Ucapnya .
Gadis itu tersenyum kearah kakaknya . " Iya ini Mia kak " Ucapnya.
" Kamu sama siapa kesini ?? , mama mana ?? " Tqnya nya dengan bingung.
" Aku sendiri kesini kak " Ucapnya memberi tau .
" Oh " Sambil mengangguk . " kamu sudah makan ? " Tanya nya karena sekarang sudah memasuki jam makan siang .
Gadis itu menggeleng - gelengkan kepalanya sebagai jawaban belum . " Yasudah kalau begitu .. kita kekantin yuk " ajak Rangga kepada adiknya.
" Ayoo ! " Jawabnya dengan semangat.
Tasya yang mengetahui kakak dan adik itu ingin makan dikantin kantor akhirnya memutuskan untuk pamit . " Kalau begitu saya keatas duluan pak " Ucapnya .
" Iya , oh ya nanti kerjakan berkas yang ada dimeja saya .. nanti saya periksa " Ucapnya .
" Baik pak " Tasya membungkukan badannya dan langsung melangkahkan kakinya kearah lift . Lift pun tertutup Rangga dan adiknya Mia sudah pergi kearah kantin.
Didalam lift tasya bergumam didalam hati . " Kirain istrinya " .
Saat ini Rangga dan adiknya sudah berada dikantin Rangga memesankan makanan untuk adiknya kepada pelayan .
" Kamu kenapa ngak bilang sama kakak.. kalau mau kesini ? " Tanya nya.
" Mau aja " Jawabnya dengan santai .
" Terus mama sama papa sudah tau .. kalau kamu pulang ke Indonesia hari ini ? " Tanya nya lagi .
" Sudah .. kemarin malam aku telponan sama mereka " Jawabnya .
" Kok kakak ngak dikasi tau si ? " Tanya nya . Mia yang mendengar pertanyaan kakaknya hanya mengangkat kedua bahunya sebagi jawaban tidak tau .
Makanan dan minuman yang dipesan pun sudah datang . " Selamat menikmati mbak Mia " Ucap pelayan yang mengantarkan pesanan makanan.
" Makasi " Jawab Mia sambil tersenyum.
" Kamu ngak papa kan kalau kakak tinggal ? " Tanya Rangga karena khawatir akan kerja dari sekertaris barunya itu takutnya nanti semua yang dikerjakan salah.
Mia mengernyitkan dahinya dia berfikir karena kakaknya tidak biasanya akan meninggalkan dirinya sendiri saat sedang makan berdua dikantin . " Memangnya kenapa si ? " Tanya nya balik .
" Jadi yang tadi itu sekertaris baru kakak , takutnya nanti kalau semua yang dikerjain sama dia salah semua " Ucapnya memberi tau .
" Oh , nama sekertaris baru kakak siapa ? " Tanya Mia .
" Tasya.. , yaudah kalau begitu kakak tinggal ngak papa kan ? " Tanya nya lagi.
" Iya ngak papa .. tapi.. ini sudah dibayarkan ? " Tanyanya menunjuk bakso dan minuman teh hangat yang tadi dipesan.
" Sudah " Jawabnya singkat dan berbohong. Mana mungkin seorang bos perusahaan membayar makanan yang dipesannya diperusahaan sendiri .
Dengan cepat dirinya berjalan keluar kantin dan kearah lift yang berada didekat kantin . Sesampainya didepan pintu ruangan sekertaris barunya tanpa permisi atau mengetuk pintu dirinya masuk .
" Sudah atau belum ? " Tanya nya.
Tasya yang mendengar ada suara diruangannya langsung melihat kearah suara . " Cuma ada beberapa saja yang sudah " Jawabnya.
" Mana .. sini saya periksa " Ucapnya.
Tasya menyodorkan dua berkas dan satu file yang sudah dikerjakannya , hanya tiga dari lima tugas yang diperintahkan tadi ia berhasil kerjakan . Hasilnya pun setelah dilihat - lihat sangat bagus . " Hasilnya bagus " Ucap Rangga sambil melihat file dilaptop Tasya .
" Kalau begitu sisanya kamu bawa pulang aja , dan kamu susun jadwal meeting saya untuk besok dan empat hari kedepan " Perintahnya .
" Baik pak " Sambil mengangguk dan tersenyum ramah.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sore pun tiba sekarang adalah waktunya pulang kerja jadi Tasya sedang membereskan apa yang akan dibawanya . Dia memesan taksi online terlebih dahulh sebelum keluar ruangannya .
Sudah tidak ada orang diruangan bosnya jadi Tasya memutuskan pulang tanpa pamit terlebih dahulu.
Taksi yang dipesannya sudah menunggu didepan gedung kantor dengan cepat dirinya berjalan dan masuk kedalam mobil .
Setelah beberapa menit perjalan akhirnya Tasya sampai dengan selamat kerumahnya . " Makasi ya paak " Sambil memberikan uang bayar taksi online.
Dibuka nya pintu rumah miliknya dan dengan lelah kakinya melangkah kearah kamar yang berada dilantai dua . Saat sampai dikamar diringa langsung memutuskan untuk mandi dan tidur sebentar .
Malam pun datang sekarang sudah jam sembilan malam Tasya saat ini masih berkutat dengan pekerjaannya matanya tidak ngantuk karena tadi dirinya sudah tidur sebentar .
Sampai jam duabelas malam dirinya mengerjakan tugas kantor yang sebentar lagi akan selesai . Tasya merengangkan otot - otot tangannya . " Akhirnya selesai " Ucapnya sambil tersenyum lega . Karena merasa sudah larut dan mengantuk akhirnya Tasya memutuskan untuk tidur namun sebelum itu dirinya membereskan pekerjaan yang sudah selesai dan pergi cuci muka kekamar mandi .
Pagi pun tiba suasana kantor dijam delapan pagi sudah ramai karena semua karyawan kantor berjadwal masuk jam delapan pagi . Rangga yang berjalan melewati para karyawan hanya menjawab dengan tersenyum saat para karyawan menyapanya .
~ Bersambung ~
Kali ini aku bakal mengenalkan ke kalian para tokoh yang berperan dalam cerita ini maupun pendatang baru nya ....!
_semoga *sukak ya_
*ini dia pemeran pertama di cerita Aku terjebak cinta dengan CEO ;
nama aslinya adalah prak min young dia adalah seorang artis Korea Selatan yang pernah berperan dalam drama what's wrong with secretary Kim , di sini berperan sebagai Anastasya Amanda sang sekertaris RJA group .
nah ini namanya yang asli adalah oh Sehun dia ini artis sekaligus seorang yang pernah main di beberapa drakor , disini dia menjadi pemimpin perusahaan RJA group , yang nama di cerita ini Rangga James Adimaja atau di panggil Rangga
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!