Aku berlari-lari kecil separti sedang bermain kejar-kejaran dengan seseorang, aku tak melihat jalan didepanku hingga menabrak sesuatu,
Bugh
"Aww.." pekikku, ini benar-benar sakit. meringis sambil menunduk melihat mungkin ada luka
"Kau tak apa?" .ucap seorang lelaki, sepertinya aku kenal suara ini. Mendonggak, eh ternyata oh ternyata dia. Bang Yusuf. Hadeuh
Dia mengulurkan tangannya, lupakan. Aku tetap berusaha berdiri sendiri.
"Ah ya. Maaf!" Menarik kembali tangannya, sepertinya dia sangat cepat pikun. Menyebalkan bagaimana dia bisa disini.
"Ngapain Abang disini?" Tanyaku sebal, sebenarnya agak malu sendiri gitu.
"Ya jalan pagi lah, ngapain lagi coba?" Tanyanya kembali dengan muka mengejek
"Mana tau aku, kan cuma nanya"
Ck.. menyebalkan. Aku berlalu melewatinya, dongkol sebenarnya. Tapi memang lah begitu dia sejak pertama bertemu. Menghela napas kasar, kulihat Dia mensejajarkan langkah.
"Kau tak tau?" Tanyanya
" Ya iyalah, kan belum dikasih tau" timpalku
" Ah iya, Rumahku tak jauh dari sini sebenarnya" jelasnya.
"Aku tak tanya" pura-pura tak mau tau gitu. Tapi bagaimana bisa? hampir tiap pagi aku lewat sini baru kali ini aku melihatnya,
"Rumah orang tuaku berjarak sekitar 30 rumah dari rumahmu dan ya, aku baru pulang beberapa hari lalu"jelasnya. Padahal aku tak bertanya.
Aku berbalik ingin pulang dia mengikuti, sambil celoteh seperti anak kecil. Kenapa dia Aneh sekali, kukira dia seperti lelaki dalan Novel, yang cool gitu kan keren, sungguh diluar dugaan
Aku hanya menimpali singkat pertanyaan. Sempat bertanya kenapa dia mengikutiku, 'aku ingin mengantarkan calon istriku dengan selamat' katanya, aku ingin muntah. Sungguh, dia diluar bayanganku. Sikapnya berbanding terbalik dengan tampangnya
-_-
Hari ini waktunya kerja, sudah rapi dengan setelanku, kalian tak taukan aku sudah bekerja. Ck..ck...Ah ya kalian belum kenal aku kan?. Kenalkan Aku 'Ayuna putri' anak pertama dari 2 beraaudara, umurku baru 23 tahun. karyawan baru disebuah perusahaan, ya walau dapat jadi karyawan rendahan. Setidaknya belajar lagi dan lagi.
Kerjaanku membosankan, jadi jangan kepo ya. Hoho
-----
Pulang kerja sore hari, sampai dirumah seperti biasa, akan bersiap mandi dan istirahat
Disinilah aku berkumpul bersama. Hening hanya suara TV terdengar
"Yun?" Aku menoleh pada Bapak yang berdampingan dengan Ibu. Dengan ekspresi bertanya. 'Ada apa??'
"Tadi keluarga Yusuf datang, dan menetapkan pernikahan 1 minggu lagi" ujar bapak santai.
"A-apa?" Pikiranku masih syok guys, susah mikir . Aku panas dingin jadinya. ngeri euyyy.
"Iya, bener kamu gak salah dengar" jawab bapak masih dengan asik mencomot keripik didepannya.
"Bener pak, wahh selamat ya kak!"
"I- iya dik"
"Waahh. Gak sabar supaya cepet punya mantu" Ibu tak kalah senang, aku hanya tersenyum terpaksa, beranikah menghancurkan kebahagiaan ini, jawabannya tentu 'tidak'. Positif thinking Yuna kamu bisa. Kamu bisaa!!
----
Hari berlalu begitu cepat, semua sudah disiapkan. Hanya menunggu akad dari pembelai pria. Bang Yusuf nampak begitu tampan dengan setelan serba putih, begitupun denganku, gau panjang ini sangat berat kalau kalian tak tau. Bang Yusuf mengucapkan akad dengan sekali tarikan nafas. Hebaatt
Dengan acara sederhana tapi mewah aku telah resmi menjadi seorang istri dari seorang Yusuf Mahendra , huaaaaa. Pengen nangis sambil guling guling hiks...hiks... eh?
Maluu
Seperti pasangan lain selesai akad nikah, tanganku ditariknya untuk menyematkan cincin, begitupun sebaliknya, aku menyalami tangannya dan dia mencium keningku. Kok malu ya, deg-degan lagi. Aku bener-bener maluuu
Satu persatu tamu menyalamiku,dari kejauhan ku lihat adikku bersama seseorang dibelakangnya menuju ke arah ku dan Bang Yusuf. Sempat penasaran, tiba-tiba Bang Yusuf mengenggam tanganku, aku terpaku melihat tanganku digemgam. Rasanya, dag dig dug...
"Kak?"sentak adikku agak keras tepat didepan wajahku sepertinya dia bingung kenapa dari tadi aku menunduk
"Eh. Iya. Apa sih kagetin aja," kaget, ya tentu, untung gak jantungan.
"Ini aku mau kenalin kakak sama calon suamiku. Hehe"
"Mana gak da pun?"penasaranku. Padahal ada dibelakang adikku, walau mukanya tak terlihat semua, karena memang adikku aslinya tinggi pakek higheels lagi
"Aduuh!. Makanya tinggi dikit napa, masa tingiian aku" ia menepuk kepalanya sendiri, walaupun sudah pake heels tetap juga cebol aku, tak apa lah. Adikku menyuruh calonnya supaya berdiri berdampingan dengannya. Dan sedikit menepi memberi ruang untukku melihat calonnya
Deg..deg
Sejenak aku terpaku, orang yang kucari selama ini, hilang bak ditelan bumi. Kini dengan tampilan baru tapi aku tau betul itu dia. Seolah mataku hampir copot dari tempat, berulang kali kukedipkan masih sama, kulihat dia juga tak berkedip sama terkejut. Apa inii??
Tenggorokanku tercekat tak sanggup berkata lagi
"Di-dia?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 164 Episodes
Comments
singkat sekali
2023-03-16
0
By_me
Aku mampir kak hehehhe. Karyanya keren kk, awalan critanya seru👍
2020-07-20
1
Indri Hapsari
keren
2020-05-28
2