Tanpa baju pengantin tanpa undangan bahkan tanpa dia tau. Ijab kabul sudah pun terjadi dengan singkat. Andin yang baru sadar hanya bisa mendengar kata "Sah" yang berasal di ruang tengah.
Sedang bibinya masih menangis di tepi ranjang.Andin mengerjab kan matanya selagi mengumpulkan kesadaran.
"Bibi ,kok nangis,A an nggak mati kok bi"kata Andin terkikik kikik.
"Hus,kata kata itu doa,lho An,jaga ucapan mu"kata Bibi seraya menghapus air matanya.
"Ya kali,Aku tu pusing bi,ini Bibi kok nangis gini?" tanya Andin.
"Itu ..
"Asalamualaikum !" ucap pak aji dari luar,dia masuk kekamar Andin dengan seorang pria muda yang tidak di kenal.
"Waalaikum salam !" jawab Andin dan bibi serentak.
" pak aji silahkan masuk pak !" kata Andin yang buru buru duduk.Nggak baik jika dia berbaring lagi sekarang
"Andin sudah sadar nak ?"tanya pak aji dengan wajah serius.
"Sudah pak aji ,Alhamdulilah ,udah mendingan.
"Alhamdulilah ,bangun lah bapak mau memperkenalkan kamu dengan seseorang !" ucap pak aji
Andin mencoba duduk sedikit tersentak melihat seorang lelaki masuk dengan wajah penuh lebam.jangan lupa ada joni dengan hp di tangan sedang live khusus untuk orang tua Robert.
"Ini namanya Robert adam,suami mu !" kata Pak.aji yang terlihat seperti orang yang paling bersalah dalam adegan ini.
Tentu nya Andin terkejut mendengar nya.Dia menutup mulutnya dengan tangan tapi bola mata nya membulat tidak percaya.
Hah
"Apa tak salah pak aji, Ini..ini.suami aku ? kapan nikah nya?" tanya Andin bingung.
Dia sempat berpikir jika dia sedang linglung.Atau dia sedang mimpi di siang bolong.
"Kami baru saja selesai ijab kabul dengan ber walikan paman mu. Mas kawin nya seratus juta tunai.Ada bukti berupa video ijab kabul juga.
Jadi kalian sudah sah menurut agama.Nanti urusan negara nyusul setahun kemudian !" mata pak aji lagi.
Andin baru berusia16 tahun jadi belum bisa di buat kan surat nikah.Intunya dia nikah siri dulu sebelum usianya tujuh belas tahun.
"Yang benar paman ?" tanya andin pada pamannya yang juga masuk.
Paman Andin hanya mengangguk lemah,dia sedikit merasa bersalah. Tapi di pikiran Andin , Robert adalah salah satu calon taaruf yang di bilang pak aji tadi,jadi dia ok aja.
"Pak aji ,kenapa suamiku wajah nya gini amat ya pak?" tanya Andin heran.
Yang namanya ta'aruf kan pasti orang cakep-cakep dan paling tidak tau agama sedikit.Nah di suami malah bonyok seperti pisang busuk yang sudah tidak layak di buat pisang goreng.
"Oh dia tadi sempat jatuh di pohon jengkol, yang bikin kamu nya pingsan, aan !" Ucap joni santai.
Andin tersedak lagi, dia juga samar samar ingat jika dia tadi pingsan gara gara ketiban bulan,eh ketiban jodoh. dia senyum lagi dan berkata.
"Oh kasian tapi ,tak apalah yang penting jangan laki orang ya pak aji ?" Pak aji mengangguk ramah, dia bisa menjamin itu. Karena sudah membaca KTP nya tadi, lagian mama nya juga melihat Vidio secara langsung.
"Di jamin bujangan An ,malah guru lagi.Dia kebetulan juga ikut acara di bumi perkemahan seperti kamu,ya kan bet !" kata Joni bangga.
Dia sekarang manggilnya bet doang, yang di sebut jadi jijik sendiri tapi dia tidak bisa menjawab nya.
"serius bang ?" ucap Andin terkejut matanya menatap lelaki yang sejak tadi mematung menahan sakit di sekujur tubuh nya
"Eh sejak kapan panggil abang jadi merinding gue !" tawa Andin pecah tapi dia meraih tangan Robert dengan cepat dan mencium nya dengan hikmat.
Robert lagi lagi mematung dia sedikit ngeri pada gadis yang baru di nikahinya.Agak rada rada gila menurut nya.
"Eh udah jam empat,aku harus kembali ke perkemahan sekarang. Joni anterin ya !" pinta Andin
"Eh udah punya laki,tuh barengan sama laki lu kan searah tuh !" tolak Joni, Wong laki nya ada dan mereka satu arah lagi.
"Iya juga ya, udah mau siap siap dulu!" Kata Andin meminta mereka semua pergi.Sekarang hanya Andin dan yang katanya suami nya saja di kamar .
Robert masih bingung mau ngapain,ia ingin bertanya kalau gadis ini guru di SMA mana. karena hanya para guru sama murid saja yang ada di bumi perkemahan.
Lagian Mama nya ngebet banget cari mantu, siapa yang lewat aja di embat.
Sial.
Andin pergi ke kamar mandi untuk berganti pakaian dengan baju pramuka khas anak SMA.
Selesai dengan segala atribut pramuka Andin keluar tapi Robert kebingungan.Rahang Robert hampir jatuh mendapati Andin dengan seragam SMA.
"Cobaan apa lagi ini ya allah !" batin nya.Bisa bisa aku di tuntut karena menikahi gadis di bawah umur.Tadi dia tidak fokus dengan usia bini.Eh tau nya udah telat coy.
"Yuk kak,eh mas atau abang ya ,emm mas ajalah oke?" ucap Andin santai meninggalkan Robert sendiri dalam keterkejutan nya.
Di luar warga masih ramai menunggu pasangan ini pergi.Ada yang kasihan melihat Andin karena Robert lebih tua ada juga yang merasa takjub dengan mahar yang di terima Andin. Mahar sudah di kirim ke rekening Andin pribadi sebelum Andin sadar tadi.
"Andin sekarang paman sudah nggak pusing lagi membiarkan kamu tinggal sendiri di kota besar.Jadi lah istri yang penurut ya nak !" ucap paman berkaca kaca.
Andin hanya mengangguk begitu juga dengan pak aji yang kembali melafazkan nasehat nasehat yang berguna buat ke duanya.
"Sayang pakai KB dulu ya ,masih sekolah gini ya !" ucap bibi yang masih menangis.
"Oke bik ,kalau bunting juga ada bapak nya iya kan hehehe !" ucap andin yang bikin Robert pusing tujuh keliling.Masih anak anak tapi mau bikin anak ah apa kata dunia.
"Nak Robert ,jagalah ponakan bibi ya ,dia hidup sebatang kara selama ini.Masih labil juga jadi yang sabar ya nak Robert .Pesan bibi masalah ini jangan di ambil hati soalnya jodoh telah ada yang ngatur. Kalian itu berjodoh hanya caranya yang sedikit berbeda.Balik lagi semua itu urusan yang di atas !" kata bibi masih menangis.
Dia tak punya anak perempuan jadi dia selalu membayangkan pesta yang besar kelak akan mengiringi pernikahan Andin tapi kenyataan nya beda jauh.
Kata Mama Robert,setelah mendapatkan surat nikah, mereka nakan mengadakan pesta pernikahan besar besaran nanti.Satu kampung di undang tanpa terkecuali.
Ini janji yang membuat bibi bisa sedikit lega.
Robert pergi sebentar mengambil kendaraan nya . Semua orang mengira palingan itu sebuah motor.
Tapi ketika sebuah mobil berhenti di depan rumah ,mata warga membulat tak percaya.
"Ayo masuk !" seru Robert pada Andin yang masih sibuk cipika cipiki.
"Mobil woi,keren !" kata Joni.Pantas aja mahar nya seratus jeti, orang kaya.
"Ah paling dapat sewa kan !" ucap yang lain.
"Ini mah untung besar si Andin ya !"
" iya kau benar !" bisik warga lagi
Andin masuk ke mobil dengan senang hati seraya melambaikan tangan ke arah warga sekitar.Lagak nya sudah seperti selebritis gitu.
Sedang bibi nya masih terus menangis sedih dengan berurai air mata.
"Andin, malang benar nasib mu nak hik..hik...hik..!"gumam bibi di sela tangis nya.
Sementara itu di dalam mobil yang melaju, Andin tak berhenti berbicara .Memperkenal kan diri pada Robert. Sedangkan Robert diam seribu bahasa.
" jadi mas kita bakal tinggal di mana setelah ini ?" tanya Andin membuat Robert menepikan mobil nya sebentar.
"Andin kan?" tanya Robert, Andin mengangguk mengiyakan.
"Kamu tau kenapa kita bisa nikah tadi ?" tanya Robert lagi
"Ya di jodohin pak aji kan hehehe !" ucap Andin lagi,dia nya pikir begitu.
"Salah besar, kau dengar ,kau salah besar,semua karena jengkol ini hidup ku jadi sial !" bentak nya seraya menunjuk pada sekantong penuh jengkol di kursi belakang.
"Apa maksud mu mas ?"Andin bingung,apa hubungan pernikahan mereka dengan sekarung jengki,coba.
"Apa kau ingat kenapa kau bisa pingsan ?" tanya Robert kesal.
Andi mengira ngira dan membongkar memori demi mencari tau kenapa dia pingsan hasil nya dia terkejut.
" Jangan bilang kalau mas yang bikin aku pingsan kan?" tadi kan si Joni sudah bilang tapi dia tidak bisa mencernanya.Sekarang dia sudah jelas.
"Baru sadar kamu ,tadi kemana aja hah ?"bentak Robert lagi.
" Tapi ini bukan salah aku kan,mas Mungkin aja kita sudah di takdirkan untuk menikah ya kan !"
"Ya memang bukan tapi dengar ya.jangan sekali kali kau cerita pada siapapun tentang pernikahan tadi.Kalau ada yang nanya bilang aja aku sepupu jauh mu ingat itu !"ancam Robert
"Kok gitu sih ?" kta Andin nggak terima.Laki kok di katakan sepupu, aneh aja.
" hei ingat jadi istri tu harus nurut sama suami !"ucap Robert. Andin mangut mangut saja tapi dia mengerti. ini hanya masalah waktu sampai cinta datang dengan sendiri nya.
Dulu orang tua nya juga tak menikah atas dasar cinta tapi bisa langgeng sampai maut memisahkan.Biar lah Robert dengan pemikiran nya tapi Andin tetap akan belajar mencintai lelaki yang sudah mengikat janji suci dengan nya ini.
Robert minta tukaran no untuk memudahkan mereka berkomunikasi.Robert bakal di omelin habis habisan kalau sempat pulang tanpa Andin.
"Ah jodoh ku yang jatuh dari langit hahaha!" pekik Andin senang,dia menjerit kecil di dalam mobil.
Robert mengutuk lagi di dalam hatinya.
Dasar anak anak..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments