Mobil bus yang membawa Andin dan rombongan sudah sampai ke lokasi bumi perkemahan.Di lokasi perkemahan ,beberapa tenda sudah berdiri lebih dulu.
Kemeriahan begitu terasa dari jauh,semua anak anak bersorak sorai.
"Bumi perkemahan kami datang"
"Yei..hip hip hore,hip... hip.. hore..."
"Udah anak anka, jangan berisik, turun satu satu, yang tertib, Jangan saling dorong juga , oke"
"Oke mem,kalau saling dorong nggak boleh saling peluk ,boleh dong hahahah"
"Akmal,udah jangan bercanda mulu,kita di sini bukan liburan ya"
"Ya mem bukan liburan tapi main main kan "
"Hahaha main main,bener juga sih"
Ibu guru juga senang dan tidak memasukkan nya ke dalam hati.Dia merapikan para siswa agar turun dengan rapi.
Acara perkemahan ini di ikuti oleh berbagai SMA dari berbagai kota lain.Jadi di sini tampak ramai dan penuh hiruk-pikuk yang khas.
Andin dan rombongan turun dari bus dan langsung menuju ke lokasi khusus yang sudah di tentukan oleh panitia.Ada bendara khusus untuk sekolah mereka. Para guru sudah tau lokasi nya jadi mereka tinggal pergi saja tanpa tersesat.
Ibu guru meminta anak anak membangun tenda masing masing seperti yang sudah di ajar kan sebelumnya.
Selama satu jam lebih Andin dan teman temannya bekerja sama membangun kemah. Dia ingin cepat cepat pergi, soalnya udah kangen sama keluarga paman.
Setelah selesai membangun kemah.Andin langung pamit sama ibu guru untuk menemui paman nya.Dia juga nggak nginap kok, hanya mampir doang.
Perjalanan kesana memakan waktu setengah jam dari lokasi bumi perkemahan bila menggunakan sepeda motor.Beruntung ada sepupunya si Joni yang datang menjemput langsung hingga tak ada kendala lain untuk Andin.
Di parkiran Andin mengenali Joni dengan mudah.Dia sepupu satu satunya yang dia sayang.Pernah Paman di tanyain kenapa dia tidak menikah dengan Joni aja biar nyaman .
Paman bilang,dia dan Joni nggak bisa nikah, malah kalau Andin menikah, paman bisa jadi wali nya.Hei kalau bisa nikah dengan Joni kan enak.
Joni suka mengertak dia sih katanya adik perempuan yang di sayang gitu, Haha.
"Aan ayok pergi udah izin tadi !" kata joni sepupunya yang masih tubuh nya kekar dan berkulit hitam manis.Tapi dia tampan kok di banding si Alvian itu.
"Yok lah ,gaskeun !" ucap Andin terus naik ke jok belakang motor butut joni.
Dia berani memeluk pinggang sepupu nya agar tidak jatuh.Joni juga udah biasa di peluk begini sama Andin.Dia nggak merasa ada yang aneh gitu walaupun mereka beda jenis.
Di hati si Joni, Andin tu adik perempuan sendiri yang nggak bisa di kawinin.
Mereka berdua melaju ke rumah paman Andin yang terletak di sebuah kampung kecil. Dulu sekali dia selalu saja datang di setiap kesempatan bersama orang tuanya.Rumah paman adalah rumah warisan dari alamarhum kakek.
Setelah kematian orang tua nya Andin sudah tak lagi pergi ke sana hanya kadang pamannya yang datang menjenguk Andin.Jadi ini bisa di katakan kunjungan pertama nya setelah beberapa tahun berlalu.
"Asalamualaikum ?" pekik Andin dari jauh hingga Joni jadi tuli sesaat.
Telinganya berdenging karena suara keras Andin yang keluar tanpa aba-aba.
"Woi kira kita dong,budeg juga ni gue !" keluh joni dengan bahasa gaul nya.
"Biarin emang gue pikiran !" jawab Andin asal sebelum turun dari motor butut sembari berlari dan berlabuh di pelukan pamannya.
"Pamannnn !" seru Andin sedang lelaki yang di panggil paman merasa risih di peluk gadis muda meski itu keponakan satu satunya.
"Eh sudah sudah ,udah besar juga pakai peluk peluk, malu tau !" kata bibi yang berdiri di samping suaminya.Dia tidak punya anak perempuan jadi dia juga sayang dengan Andin.
"Aduh bibi ,ni kan lagi kangen !" alasan Andin.Dia langsung beralih memeluk sang bibi dan mencium pipinya dengan rakus.
"Kalau mau peluk juga cari laki noh !" seru joni yang baru masuk.Dia sebenarnya cukup senang jika Andin tidak banyak berubah.Mereka jarang bertemu kerap berkirim kabar dengan telepon genggam.
"Maunya sih tapi siapa,apa ada calon ?" tanya Andin serius.
"Yey siapa yang mau cewek model gini !" timpal joni yang berlari ke dapur.
"Joni iii ,awas kamu ya,paman joni tu !" rengek Andin manja pada pamannya.
"Sudah sudah,pergi ganti baju dulu kita makan ya!"kata bibi yang menarik tangan Andin ke kamar nya.Di sana ada baju ganti buat andin yang sudah di siapkan sebelum nya.
Andien tuh kalau datang ke rumah pamannya memang nggak pernah bawa baju ganti.Dengan santai dia akan memakai pakaian bibinya meskipun agak kebesaran.
Setelah berganti baju Andin segera menuju meja makan menyantap hidangan sederhana buatan bibi nya dengan lahap.
"Bi aku nggak bisa lama lama jam empat udah harus di lokasi lagi kata Bu guru " ucap Andin di sela sela acara makan nya.
"Nggak apa apa kok sayang ,bibi ngerti nanti joni bakal datang kesana buat lihat lihat kamu !" ucap bibi yang membelai rambut panjang Andin. Meski bukan bibi asli tapi dia benar benar sayang dengan Andin berharap kelak Andin bertemu jodoh yang tepat.
"Hmm nanti bikinin sambal jengkol yang banyak ya bi,biar di antar sama joni !" pinta Andin lagi.Dia paling suka dengan jengki,di belakang rumah ada pohon jengkol yang di tanam oleh almarhum kakek nya. Sekarang sedang musim jengkol jadi pas jika dia minta di masakin sama sang bibi
"Ya udah makan dulu nanti kita lihat lihat apa masih ada jengkol di pohon ya !" kata bibi.Dia akan buatkan semur jengkol untuk Andin.Pasti Andin suka.
"Ya bi!"
Andin masih sibuk makan ketika ada tamu di depan. Tamu dari mesjid terdekat karena paman adalah seorang bendahara di mesjid itu.
Paman turun untuk menyambut tamu di rumah tengah.
Mereka membicarakan masalah mesjid yang sedang menggalang dana untuk pembangunan nya.
Selesai makan Andin melihat ke depan, siapa tamu yang baru tiba.
"Asalamualaikum !" sapa Andin pada para tamu yang kenal dengan Andin tentunya.
"Waalaikumsalam,Oh Andin ya ,kapan datang ?" sapa pria tua itu dengan senyum ramahnya.
"Barusan pak aji,tapi cuman sebentar doang kok,rencana nya mau nginap sini tuh,lusa !" jawab Andin ramah.
"Begitu ya ,hati hati ya nak,hidup di kota sendirian itu tak mudah banyak godaan !"
"Ya pak aji ,insyaalah Andin bisa kok jaga diri !" jawab Andin lagi
"Eh pak haji kalau ada yang cocok sama Andin boleh juga tu ,gimana ?" tukas bibi yang baru masuk dengan teh dan camilan di tangannya.
"Boleh kalau Andin mau nikah muda ,ada beberapa orang yang datang minta di cariin jodoh,apa andin nya mau taaruf ?" tanya nya setengah bercanda setengah serius
"Kenapa tidak pak aji,kalau jodoh ku di tangan pak aji di tolak bagaimana pun kan percuma !" jawab Andin, pak aji dan yang lain tertawa senang.
Jarang jarang ada gadis yang mau taaruf mereka lebih suka pacaran bebas di luar.
"Ya sudah kalau mau mah ayok,ada tiga calon yang mengajukan diri ,kalau nanti cocok ya Alhamdulilah !" jawab pak aji yang di angguki paman dan bibi.Andin juga nggak nolak, syukur syukur dapat ustadz tampan kan.Bahagia dunia akhirat jadi nya.
"Permisi dulu ya pak aji,mau liat jengkol di belakang soal nya hihihi !"Sedang asyiknya berbincang, tiba tiba saja Andin ingat tentang jengkol nya, jadi dia izin ke belakang.
"Silahkan !"
Andin keluar menuju belakang rumah. Di belakang rumah ada dua pohon jengkol yang di tanam kakek Andin dulu.
Sekarang sudah begitu tinggi,dia mikir gimana cara mengambil nya.
Andin dengan baju daster selutut menghampiri pohon yang biasa di panjat nya dulu.Dia melihat lihat ke atas mencari cari adakah ada jengkol yang bisa di petik nya saat ini.
Sekarang dia tidak mungkin pergi memanjat nya.Dia mengunakan Bambu panjang yang sudah di modifikasi khusus untuk mengambil jengkol.
Setelah melihat ke atas,nata Andin menyipit ke arah itu.
Bukan buah jengkol tapi seorang lelaki dewasa nangkring di sana.
Andin pikir itu pastilah pencuri jengkol.Jika tidak ngapain dia ada di atas sana
Harga jengkol yang mahal mungkin jadi alasannya.
"Pamannn tolong !" pekik Andin sekuat kuatnya yang bikin penghuni rumah berhamburan keluar.Mereka kaget mendengar Andin berteriak begitu keras.Paman dan pak haji tidak ketinggalan untuk menengok. Kejadian apa yang membuat Andin berteriak.
Bruuk
Lelaki yang tadi nangkring jatuh tepat di atas tubuh Andin hingga gadis itu pingsan seketika.
Si pelaku ketakutan sekali hingga reflek memberikan nafas buatan tanpa berpikir lagi.Ini cara yang dia tau , karena gugup dia tidak bisa berpikir dengan jernih.
"Woi ngapai kamu?" pekik paman Andin.
Dia marah sampai ke ubun ubun, jadi Paman Andin langsung berlari ke balik pintu memgambil parang dan mengacungnya ke arah lelaki tadi.
"Awas lu kampret, keponakan satau satunya mau diperkosa di siang bolong,hah!!"
Bagaimana tidak keponakan satu satunya hendak di perkosa di bawah pohon jengkol warisan ayah nya.Di bawah hidung nya pula,Sial nggak tuh.
Sedang yang lain berlari menyelamat kan lelaki tadi dengan mengaman kannya beramai ramai.
Andin yang pingsan di bawa ke kamar untuk di sadarkan.Di kasi lah balsem dan sebagainya.
" Sabar dol sabar !"ucap pak aji pada paman Andin yang udah mau menyabet lelaki tak tau malu itu.Nafas nya naik turun karena emosi sedang istrinya menangis di kamar dengan Andin yang masih pingsan.
"Kurang ajar kamu, binatang !"pekik joni marah. Berkali kali dia berhasil mendaratkan pukulan dan terjangan kasar pada sipelaku ,meskipun di tahan para penduduk kampung.
Warga desa berdatangan karena suara pekikan Andin tadi.Takut jika si Joni kalap, beberapa orang segera memegang Joni.
" Lepaskan aku,ku bunuh binatang ini lepas ,lepas !" pekik joni minta di lepaskan tapi mana mungkin warga mau melepaskan joni.
" Pak pak ,ini salah faham pak saya tak bermaksud melakukan hal yang kalian tuduhkan !" bela si pelaku untuk yang kesekian kalinya.
Sudah banyak memar di tubuh nya, ada juga satu atau dua bekas tonjokan di wajah.
"Masih tak mengaku juga ,padahal sudah ketangkap basah kamu,untung aja belum sempat ngapa ngapain!"Kata ibu ibu yang biang gosip padahal tidak melihat langsung kejadian perkara.
" iya ya kasian si Andin baru juga nyampe udah di gituin ,gimana nggak pingsan coba !" Kata yang lain.
Setelah joni di ungsikan ke tempat lain semua kembali pada titik perkara.Introgasi dadakan dengan di saksikan warga kampung yang heboh dalam sekejap.
Kenapa orang yang tidak di kenal mencoba melecehkan Andin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
moga Andin kembali pulih
2023-02-18
1
Rama Fitria Sari
Like dan komen telah mampir di karya ini. Harap mampir kembali ya di novel terbaru ku "Keangkuhan cinta"
2023-01-01
1