Lady Susanto seorang remaja cantik berusia delapan belas tahun yang merupakan bunga di kampusnya, saat masa orientasi sudah menjadi perbincangan hangat para mahasiswa senior, juga beberapa asisten dosen, kulit putih, tinggi, rambut hitam panjang sebahu menjadikannya pusat perhatian, ditambah lagi Mata yang bulat dengan kornea mata coklat, bulu mata yang lentik, hidung mancung serta bibir merah alaminya membuat siapa saja yang melihat pasti terpesona.
Lady juga terkenal sebagai mahasiswi yang sopan dan tidak banyak omong apalagi pecicilan seperti mahasiwi pada umumnya yang suka mencari perhatian kepada senior – senior yang ada, berita tersebut ternyata sampai di telinga para dosen – dosen, termasuk Dosen Muda yang bernama Reynold Hariyadi.
Rasa penasaraan sempat menggelitik hati Reynold yang saat itu baru saja putus dari pacarnya, Reynold memang terkenal sebagai dosen termuda di kampus tersebut dengan track record prestasi akademis yang tidak dapat di pandang sebelah mata oleh siapapun, namun track record Reynold sebagai penakhluk hati kaum hawa juga bertebar luas di jagad dunia luar tentunya, dunia yang belum di pijak oleh Lydia Susanto, remaja muda yang selama ini juga menjaga pergaulannya hanya dengan beberapa kutu buku, membuatnya tidak dapat disebut sebagai anak gaul pada umumnya.
Tapi Reynold berpikir bahwa dia saat ini lagi jengah dengan yang namanya perempuan, Reynold ingin segera menyelesaikan kontrak ngajarnya di kampus ini dan ingin menjajaki dunia kerja lain yang lebih bonafit.
“Pak Rey.. hari ini ngajar sekitar lima belas menit lagi” Jeri salah satu asisten dosen disana mengingatkan Rey,
“Iyah terima kasih Jeri” sahut Reynold,
“Pak.. nanti bapak ngajar ke kelasnya Lydia Susanto loh Pak..,” Bisik Jeri menggoda Dosen muda di hadapannya,
“Lalu???” Tanya Reynold Acuh,
“Lalu jangan sampai jatuh cinta Pak.., nanti kayak Chika Pak sampai minta cuti satu semester gara – gara patah hati..” Goda Jeri,
“Lalu kamu tidak akan dapat rekomendasi dari saya untuk magang di perusahaan impian kamu mau?!” Ancam Reynold kepada Jeri yang sudah seperti adiknya sendiri di kampus itu.
“Hahahaha!! Jahat banget ancamannya Pak,” ucapnya sambil berjalan keluar ruangan Dosen, yah Ruangan Reynold tentunya.
Hari pertama ini di jalani Reynold dengan niat, perkenalan, ngajar, pulang, tapi rupanya seorang mahasiswi bernama Lydia Susanto dapat membuatnya mengubah rencananya di atas dengan sedikit improvisasi, Reynold cukup terkejut melihat Lydia Susanto saat mengenalkan diri di depan kelasnyaa matanya tak dapat di alihkan dari sosok ukiran Tuhan yang sungguh indah untuk di pandang.
Dengan melihat Lady yang juga gugup di pandang ada senyuman kemenangan tercetak di balik masker yang di gunakan oleh Reynold, dan jelas saja selama kelas berlangsung Reynold terus mengintimidasi Lady lewat tatapan maut khas bad boy.
Setiap kali Reynold berbicara dan melihat arah Lady maka Lady akan menunduk dengan wajah memerah, namun jika Reynold mengalihkan pandangannya ke arah lain maka Lady akan menatap Reynold tanpa berkedip. Rey memperhatikan pola tersebut sambil terus - terus merasa geli di hati nya.
“Kalian tau apa yang di maksud atau dipelajari pada mata kuliah kita Pengantar Ilmu Hukum?” Tanya Reynold kepada mahasiswanya di kelas, tidak ada satu pun yang menjawab, kalau yang laki – laki sedang membolak balikkan buku, para mahasiswa perempuan sedang melongo menatap kagum kearahnya,
“Sa..saya pak” tiba tiba ada suara lembut terdengar dan sedang mengangkat tangannya,
Reynold langsung menatap lekat pada sang empunya suara lembut tersebut,
“Iyah silahkan..” ucap Reynold sambil tersenyum,
“Pengantar Ilmu Hukum bermaksud memberikan pengantar pertama dalam ilmu hukum secara umum dengan memperkenalkan pengertian tentang hukum. contohnya apa yang dimaksud dengan peristiwa hukum, objek hukum, subjek hukum, dan seterusnya. Memperkenalkan segala masalah yang berhubungan dengan hukum itu sendiri” jawab remaja itu dengan menundukkan wajahnya, seolah tak sanggup lagi melihat Pria dewasa yang sedang mengajar di depannya.
“Iyah benar sekali, siapa nama kamu?" Reynold pura – pura lupa,
“Sa..Saya Lydia pak..” ucapnya terbata – bata,
“Nama panggilannya?” lagi Rey bertanya,
“Lady Pak..” masih tidak berani menatap Rey, Lady berbicara sambil menundukkan wajahnya,
“Baiklah Lady, terima kasih sudah memberikan jawaban yang benar, karena hari ini schedulle kita hanya perkenalan dan tidak terasa sudah dua jam pelajaran kita bersama, saya akhiri kelas ini sampai jumpa lagi hari Jumat pagi jam sembilan yah...,” Ucap Reynold sambil membereskan berkas– berkas juga laptop dan ponselnya.
Ketika semua mahasiswa dan mahasiswi keluar dari kelasnya, Reynold memperhatikan Lady yang tidak memberesi barang – barangnya seolah belum ada niatan untuk meninggalkan kelas tersebut, Reynold yang memiliki Feeling bahwa Lady masih akan berada dikelas ini entah untuk apa langsung mengeluarkan ponsel dari tasnya dan sengaja menaruhnya di laci meja dosen.
Semua itu membawanya pada percakapan yang sungguh mengasyikkan bagi Reynold tapi percakapan yang sungguh mendebarkan bagi Lady,
“Mata kamu cantik..” Reynold keceplosan, Wajah Lady juga semakin merah dan tidak dapat berkata – kata lagi,
“Kamu tadi bilang sedang jatuh cinta bukan? Laki – laki itu pasti beruntung.., Kamu lagi jatuh cinta sama siapa?” Tanya Reynold tanpa mengalihkan pandangannya.
“Sama Bapak..” Jawab Lady Spontan dan langsung menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya.
Tidak sia – sia Reynold meninggalkan ponselnya dan berdiri di depan kelas hanya untuk menunggu momen ini, momen di mana Rey dapat mencuri hati seorang Lady bunga kampus yang cantik dan diinginkan banyak lebah – lebah yang berkeliaran.
“Benarkah?” Tanya Rey kini sengaja menggeser kursinya untuk semakin mendekat kepada Lady, Rey melihat Lady sangat gugup seolah sudah salah omong kepada Dosen di hadapannya.
“Ma.. maafkan saya pak..” ucap Lady ketakutan sambil menggigit bibir bawahnya,
“Hei..., kenapa minta maaf? kok kamu terlihat takut, Lydia Susanto?” panggil Rey ramah,
“I.. Iyah pak?” jawab Lady sambil mengangkat wajahnya,
Ada jeda sejenak sebelum akhirnya Rey mendekatkan wajahnya ke telinga Lady sambil berbisik,
“Saya juga jatuh cinta sama kamu pada pandangan pertama” Ucap Rey dengan suara yang bergetar.
Tentu saja Lady yang mendengar itu langsung menggeser tubuhnya agar sedikit menjauh karena ingin melihat Reynold,
"Mak... maksudnya Bapak?" Lagi Lady masih bingung dengan apa yang di dengarnya, apalagi ini adalah pertama kalinya ada pria yang dekat dengannya, tentu saja membuat Lady gugup bukan kepalang.
"Iyah itu... maksud saya.. sama seperti apa yang kamu rasakan, saya juga merasakan hal yang sama.." Ah... Dosen ini menerangkan perasaannya dengan sangat jelas,
"Jadi Pak?" tanya Lady bingung,
"Jadi... kamu mau tidak jadi pacar saya? tanpa pendekatan atau PDKT kita langsung pacaran saja, apa kamu mau? bukankah kita mempunya perasaan yang sama?" ungkap Rey membuat mulut Lady ternganga kaget,
"Hah?? maksudnya? Jadian gitu Pak?" tanya Lady,
"Iyes... Kita jadian..." jawab Reynold sambil memegang telapak tangan dingin dan terlihat pucat milik Lady.
To Be Continue...
Hai Guys teman – temanku yang baik hati, yang sudah kenal ataupun belum hehe..., Author lagi buat novel baru untuk ngejar perfoma level Author biar bisa naik ke Silver, mohon dukungan teman – teman semuanya yah... ARIGATOOOO...
Jangan lupa mampir di novel pertama Author yang berjudul “Aku Adalah Indah” serta lanjutannya “Aku Adalah Indah” part 2 yang saat ini juga lagi on going.
Follow IG Author yah.. @lizbet.lee
Jangan lupa like dan voting yah.. teman – teman
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Ursyi23
Lady dan Reynold sama2 to the point,
semangat uo thor ✍️💪
jangan lupa mampir di RAFFASHA
2022-12-27
1