Abas benar-benar malu atas tindakan Rayhan yang justru mengundang semuanya berjoget dan menyanyikan lagu dangdut.
Kenapa bos tiba-tiba bisa berubah menjadi seperti itu? sebenarnya apa yang dimiliki wanita itu sehingga mengubah kepribadian bos sampai 350 derajat.
Abas melongo melihat Rayhan yang masih menyanyikan lagu itu dan berjoget bahkan setelah meeting selesai dan semua kolega bisnisnya pergi.
Abas hanya bisa menghela nafas panjang, sambil merekam momen kocak dari Rayhan.
Setelah cukup lama Abas membiarkan Rayhan menyanyi seperti pedangdut koplo, Abas menghampiri Rayhan yang membanting dirinya di atas kursi.
"Sudah selesai?" tanya Abas sambil melipat kedua tangannya di dada, persis seperti seorang ayah yang menegur anaknya ketika sudah selesai melakukan kesalahan.
Rayhan tersenyum seolah-olah dirinya tidak berbuat dosa, memperlihatkan wajah sok imut dengan menunjukkan deretan giginya yang rapi, putih, bersih dan mengkilap. Membuat siapa saja yang memandangnya akan menjadi silau.
"Aku ketagihan sama perasaan saat aku memikirkan purel itu."
Hem. Lihat, dia baru saja bilang ketagihan. Sebenernya mau dia itu apa? dua kali dia meminta purel itu untuk menemani nya selama semalam penuh di hotel. Tapi ketika aku bertanya di keesokan harinya pada purel itu, dia mengatakan bahwa tidak terjadi apa apa. Rayhan hanya meminta nya duduk di pangkuannya, sambil bernyanyi hingga terlelap.
"Woy, kapas."
Abas melotot, sedetik kemudian dia sadar bahwa orang yang sedang dia prototi adalah bosnya sendiri.
"My Name is Abas. Not Kapas. Who Kapas?"
(Nama aku Abas, bukan Kapas. siapa kapas?)
"Abas, aku kamu ingin kamu mengatur jadwalku untuk pergi ke karaoke itu dan membooking purel cantik yang selalu menemani aku."
"Di hotel lagi?" tanya Abas memastikan bahwa pendengarannya masih normal dan dia mendengar bahwa Rayhan ingin ditemani oleh purel cantik itu di hotel lagi.
"Ya, apa sekarang telingamu sudah bermasalah sehingga kamu tidak dapat mendengar dengan jelas apa yang aku katakan?" tanya Rayhan.
"Saya tahu. Hanya saja, Kenapa Tuan terus membooking Purel itu jika Tuan tidak mencicipinya?"
"Sejak kapan purel itu bisa di cicipi? setahu aku yang bisa dicicipi itu hanyalah makanan, dimana di atasnya diletakkan sayuran seperti toge, bayam, kenikir, atau kacang panjang. Kemudian disiram oleh bumbu kacang dan dilengkapi dengan lauk beserta peyek kacang."
"ITU PECEL FURKON."
"Oh pecel, kirain purel, hahaha."
Rayhan berdiri sambil membenarkan jas nya.
"Kosongkan jadwal ku besok. Aku ingin menghabiskan waktu bersama dengan purel itu. Kalau perlu, Aku ingin menghabiskan waktu selama 24 jam penuh tanpa diganggu oleh siapapun."
"Bos, jika bos hanya akan meminta purel itu menemani Bos untuk menyanyi lagu-lagu dangdut dan koplo. Kenapa tidak meminta aku saja untuk menemani Bos."
"Abas, kenapa sekarang kamu begitu cerah seperti Ibu aku?" tanya Rayhan sambil melihat ke arah Abas.
"Suka suka aku dong. Aku kan bosnya."
Rayhan tersenyum sambil berpose keren dan menatap dirinya di cermin.
"Ah, Aku tidak menyangka jika aku sangat tampan."
Huek..
Dalam hati Abas muntah saat mendengar Rayhan mengatakan bahwa dirinya tampan. Abas memang mengakui bahwa Rayhan adalah pria tampan dan mungkin makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Hanya satu bagi Abas kekurangan Rayhan, yaitu dia tidak bisa beranu anu dengan wanita.
Itu membuat Abas sedikit khawatir, dan menduga bahwa Rayhan kelainan.
"Cari tahu tempat tinggalnya juga," ucap Rayhan setelah puas berpose.
"Untuk apa?"
"Agar aku bisa mengunjunginya dan mengajaknya pergi untuk menghabiskan waktu bersama."
Abas menepuk dahinya, kemudian berjalan cepat dan mencegah Rayhan untuk keluar dari ruangan.
"Bos, dengar. Untuk apa bos menyewa purel itu, jika bos tidak menggunakan nya."
"Menggunakan bagaimana maksud kamu?" tanya Rayhan.
Kan dia mulai lagi, Kenapa pria yang ada di hadapanku ini selalu loading ketika aku membahas pembicaraan tentang kelaki-lakian. Apa dugaanku benar jika bos menderita sesuatu.
"Woy kapas. Jangan berpikir yang tidak tidak. Aku bukan tidak mau menidurinya. Aku hanya menunggu saat yang tepat."
"Really?"
"Sudah, jadwalkan aku untuk menghabiskan waktu bersama dengan purel cantik itu. Siapa namanya? Hajin?"
"Jihan."
"Oh ya, Kihan."
"J...I..H...A...N."
"Aku tahu Kapas, aku hanya menguji apakah kamu masih waras atau tidak."
Abas menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah laku bosnya yang mulai berubah akhir-akhir ini.
Tidak. Rayhan mulai berubah saat dia tidak sengaja ditemani oleh purel yang bernama Jihan.
"Aku jadi penasaran bagaimana rasanya menghabiskan waktu dengan bernyanyi dan memangku purel," lirih Abas.
"Mangkanya kalau aku mengajak kamu untuk masuk. Masuk aja," ketus Rayhan yang tiba-tiba datang dan langsung berbicara tepat di telinga Abas. Membuat Abas terkejut.
Pernah ada pepatah yang mengatakan bahwa hidup itu jangan terlalu dibawa serius. Perlu sesuatu yang lucu untuk mewarnai harimu yang abu-abu. Percaya kan, akan selalu ada pelangi setelah hujan? Ya, akan ada kebahagiaan setelah kesedihan.
Aku benar-benar percaya bahwa aku sekarang memiliki bos yang sudah gila gara-gara purel.
"Apa yang membuat Bos ingin wanita itu menemani Bos lagi?" tanya Abas saat mereka dalam perjalanan kembali pulang.
"Aku ingin dia."
"Apa?"
"Ingin dia. Aku menginginkan dia untuk menjadi pendamping hidupku."
Sret...
Brak.!!
"Aw...."
Abas yang terkejut saat Rayhan jika dia menginginkan pural itu untuk menjadi pendamping hidupnya, langsung mengerem dan membanting setir ke arah kiri.
Untung saja saat itu jalanan sedang sepi dari pengendara, sayang nya akibat dari perbuatan Abbas. Rayhan terbentur bagian depan mobil.
"Kamu itu kenapa si? udah bosen kamu jadi sekretaris aku?"
"Tunggu, sepertinya cerobong asap di dalam telingaku sedang rusak. Kenapa aku mendengar bahwa Bos menginginkan seorang purel untuk menjadi pendamping hidup Bos?"
"Memangnya kenapa? salah?" tanya Rayhan santai.
"Bos, apa bos tidak sadar jika Purel itu berarti dia sudah ditiduri oleh banyak lelaki."
"Hanya 3-4 kali."
"What? dari mana Bos tahu perihal ini?"
"Aku yang bertanya sendiri kepada Hajin."
"Jihan bos."
"Ah iya, Jihan. Dia mengatakan bahwa tidak banyak yang bisa membooking dirinya karena mami membandrol dengan harga tinggi."
"Apa motivasi bos yang ingin menjadikan Purel itu sebagai pendamping hidup? apa bos yakin dengan keputusan ini? Bagaimana jika keluarga tidak ada yang menyetujui karena bos memilih untuk menikahi seorang purel?"
"Aku selalu mendapatkan apa yang aku inginkan," ucap Rayhan dengan bangga.
Abas menepuk dahinya sebelum dia kembali melajukan mobilnya dan pulang ke rumah.
"Jangan lupa untuk segera membuatkan jadwal agar aku bisa segera bertemu dengan Purel cantik ku." Rayhan mengedip-ngedipkan mata saat dia turun dari mobil, membuat Abas terkejut.
Jantung ku..
...----------------...
...----------------...
...----------------...
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments