" Pijat punggung ku !" Kembali Pria jahat itu memerintah pada Olive sesuka hatinya.
Baru saja dia kembali ke kamarnya dan berharap orang jahat itu sudah pergi namun tidak juga. Bisa kah Olive berdoa agar pria ini cepat pergi dari kamarnya ?
Sayangnya tidak karena pria jahat itu sudah kembali memberikan perintah padanya untuk memijat punggungnya yang bertato itu.
" Kau tuli ya ?" Bentak William pada Olive yang tidak menjawab apa yang di perintahkannya tadi.
" Sebentar Tuan. " Olive pun mengambil minya zaitun miliknya dan membawanya ke tempat tidur di mana pria itu sudah tengkurap di sana dengan memperlihatkan punggungnya yang kekar dan berotot yang di hiasi dengan tatto.
" Kenapa kau bergetar ? Kau takut melihat Tatto ku ?" Olive menggelengkan kepalanya.
Walau pada kenyataannya dia memang takut tapi dia tidak ingin William memarahinya lagi.
" Tidak Tuan. " Jawabnya setelah menggelengkan kepalanya.
" Lalu kenapa kau bergetar ? Katakan saja jika kau takut. "
" Tidak. " Jawab Olive lagi dan itu menjadi jawaban penutup dari pertanyaan yang di tujukan padanya.
Perlahan-lahan jari mungil Olive mulai bergerak di punggung kekarnya ya g memang memerlukan kegiatan seperti ini.
Ada gunanya juga dia memelihara Olive untuk di perintahnya sesuka hatinya.
Apalagi dia membayarnya dengan mahal, Di beri fasilitas mewah seperti tempat tinggal dan barang mewah seharusnya Olive senang bukan ?
Tapi kenapa wanita itu tidak terlihat senang sama sekali ?
Jelas tidak senang William Jhonson. Siapa yang senang bila di jadikan budak sek*s dan partner di ranjang oleh mu yang memiliki mulut setajam pisau Jepang.
Jika di luar sana banyak dari mereka yang dengan suka rela melempar tubuh mereka di atas ranjang mu, Tapi tidak dengan Olive karena dia tidak senang sama sekali.
Dia berpikir hanya akan sekali saja menjual tubuhnya pada mu untuk menyembuhkan ayahnya namun takdir berkata lain.
Jika saja Olive bisa membaca takdir mungkin dia tidak akan melakukan hal seperti itu dan menjadi budak sek*s di ranjang panas mu.
Tapi dia bisa apa ? Semua sudah terjadi dan ini lah yang harus di lakukannya sekarang.
Menunggu saat itu tiba. Saat di mana William menyudahi kontrak yang tertulis setahun di sana.
Dan semoga saja William lekas muak dan membuangnya. Apa dia harus bersikap membangkang dan melawan agar William membencinya ?
tapi bagaimana jika William menyiksanya nanti seperti yang di tv atau di berita yang pernah di lihatnya ?
Bahwa seorang laki-laki menganiaya seorang wanita hingga sekarat di rumah sakit.
Jika mati sekalian itu akan lebih baik. Di saat Olive bingung dengan segel pemikiran rumitnya William kembali bersuara dan kembali menyakiti hatinya.
" Kenapa kau diam ? Aapa kay terpesona dengan ku ? Semoga saja tidak karena aku tidak akan pernah menyukai mu sampai kapan pun !"
" Jangan kan berharap anda menyukai saya Tuan, Berharap Tuan berkata lembut saja saya tidak berani. "
Brugh...
William langsung membalikan tubuhnya dan membuat Olive terlentang di atas tempat tidur dan langsung mengungkungnya dengan tubuh besar milik William.
Olive terus saja mengatakan pada dirinya untuk tidak memakai hati di sini. Dia menanamkan kebencian di dalam dirinya tentang pria jahat ini.
Pria yang tidak memiliki hati sama sekali.
" Kau sudah berani menjawab ku rupanya ya. " Rahang Olive di cengkram oleh William dan sorot matanya menatap tajam pada sosok mungil yang terlihat pasrah di bawah kungkungannya.
" Saya tidak menjawab Tuan. Saya hanya sadar diri siapa saya. Saya hanya sebatas pelampiasan hasrat Tuan saja. Tuan membayar saya dengan uang, Lalu apa lagi yang bisa saya harapkan dari semua itu ? " Rahang William semakin mengetat saat Olive kembali menjawabnya.
Ternyata Wanita mungil itu sudah berani menjawabnya dan menatap matanya.
Apa selama ini William sudah terlalu baik memperlakukan Olive hingga membuat wanita ini berani melawannya ?
" Ya ! Kau memang hanya sebatas mainan dan pelampiasan hasrat ku saja. Kau hanya boleh patuh pada perintah ku saja. Dia aku menginginkan mu Telanj*Ng di depan ku maka aku memang menginginkan itu. Jadi jangan pernah berpikir bahwa kau itu Isti eea karena aku menampung mu di sini !" William langsung melepaskan cengkraman tangannya di pipi Olive dan meninggalkannya begitu saja di kamarnya.
Brak !
William membanting pintu kamarnya karena merasa kesal dengan wanita yang ternyata sudah berani menjawabnya dan William tidak menyukai itu.
Dia tidak suka wanita pembangkang. Dan Olive sudah berani menjawabnya.
" Terus lah menyakiti hati ku agar aku tidak memiliki perasaan apa pun terhadap Tuan. Karena aku tidak ingin menjadi wanita bodoh yang menangisi sebuah kesalahan seperti ini. " Ucap Olive pada dirinya sendiri setelah William meninggalkannya dan membanting pintu kamarnya dengan keras.
Dengan begitu Olive bisa istirahat dan tidur. Dia tidak ingin memikirkan pria itu lagi hingga membuatnya jatuh dalam pesona pria yang memang di akui ya tampan tapi juga menyeramkan.
...💦💦💦...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Ina Karlina
tetap jaga hati dan perasaan mu Oliv . jangan sampai terlena..dengan semua itu.. jangan menjadi wanita bodoh
2025-03-15
0
Femmy Femmy
enak saja kau William mau dihargai tapi g bisa menghargai wanita🤦😡
2024-05-31
0
Femmy Femmy
kalau perempuan matre pastinya senang dengan kehidupan seperti itu..tapi kalau wanita seperti olive dirinya merasa tertekan dan tidak bahagia hanya dikurung dalam rumah ketika dibutuhkan utk melayani sex seorang William yang yang sedang sakit jiwanya
2024-05-31
0