Tok... Tok... Tok...
"Masuk!"
Ubay membuka pintu, tapi yang tampak dari dalam hanya kepala Nabila yang menyembul dengan cengiran ala dirinya. Saat melihat tingkah pegawai wanitanya itu, akhirnya Reyhan sedikit merenggangkan bibirnya tersenyum tipis tidak cemberut seperti sebelumnya.
"Kemari, Nab!" ujar pria yang paling berkuasa di Perusahaan.
Nabila masuk dengan wajah datarnya, ia tak pernah memperlihatkan perasaan sukanya secara terang - terangan jika sedang berhadapan dengan pria idaman nya itu.
"Ada apa Bos? Biasanya kamu memanggilku kesini hanya untuk urusan pribadimu," bibir Nabila sedikit mencibir.
Gerakan cibiran dari bibir pegawainya itu tak lepas dari pengamatan Reyhan, ia tau Nabila tak pernah takut padanya atau pun bersikap segan. Apalagi sudah setahun lebih mereka dekat sebagai teman hanya karena Nabila teman dekat Delova.
"Tentu saja untuk hal pribadiku, memangnya untuk apalagi? Ubay, sana pergilah pesan makanan untuknya," Reyhan memberikan kartu miliknya, Ubay mengambilnya langsung pergi dari sana.
Setelah mereka berdua, Reyhan bangkit dari kursi kerjanya menghampiri Nabila di sofa.
"Jadi?" tanya Nabila saat sang Bos sudah bergabung duduk bersamanya.
"Well, bagaimana kabar sahabatmu Lova?" tanya Reyhan memulai obrolan mereka.
"Come on Bos! Kamu belum move on dari Lova? 2 minggu lagi dia married Bos! Kawin! Nikah! Ayolah! Saatnya Bos menyerah, bukan begitu?" ucap Nabila berapi - api, dia tak habis pikir Lelaki yang ia harapkan selama 2 tahun itu masih belum bisa melepas kan sahabatnya Delova.
"Aku hanya tidak bisa menerima dia menolakku, sebenarnya apa kurangnya aku? Bahkan dalam hal materi, aku lebih mapan dari kekasih tentara - nya itu !" Reyhan berdiri lalu mondar mandir, ia berteriak frustasi.
"Lepaskan Bos, lalu lihatlah sekelilingmu. Mungkin saja ada seseorang yang selalu memanggil namamu dalam setiap doanya agar kamu menjadi jodohnya, membuatmu susah mendapatkan wanita pujaanmu," Nabila sedikit menekan kan kata - katanya.
Otomatis wajah Reyhan berbalik padanya, menatap wajah chubby Nabila dengan mata yang bermanik coklat itu.
"Aku tetap tak bisa menyerah!" kukuh Reyhan dengan wajah mengeras.
Lelaki gagah itu berjalan ke arah jendela kaca besar, ia memunggungi pegawai perempuan nya menatap langit cerah diluar jendela. Sesekali ia menarik nafas dan menghembuskan nya, ia tersentak saat sebuah tangan mungil menepuk pundaknya.
"Bos! Apa kamu sudah membaca buku novel yang beberapa bulan lalu aku berikan padamu?" tanya Nabila, tatapan matanya ikut menerawang jauh.
"Belum, bukunya aku taruh di rak buku-ku dirumah, kenapa?" jawab Reyhan tanpa mengalihkan tatapannya menatap awan di langit.
"Hem, gak apa - apa. Tapi jika suatu saat aku tak bisa ada di sampingmu seperti ini lagi, ambil buku itu dan baca lah." ujar Nabila lalu dia berjalan ke arah sofa kembali, tepat saat itu pintu kantor terbuka dan Ubay masuk ke dalam membawa cemilan dan minuman kesukaan Nabila.
"Habiskan Nab! Aku sudah membeli banyak," ucap Ubay seraya menaruh semua bawaan di tangannya di meja lalu memberikan kartu pada Bos nya.
Nabila hanya tersenyum, ia mengambil beberapa makanan dan segelas minuman lalu bangkit berdiri. "Bos, aku harus kembali bekerja. Kamu tau kan semua pegawai sedang sibuk, aku malu jika berleha - leha disini. Aku pergi, pikirkan perkataanku," tanpa memperdulikan ijin dari Reyhan, Nabila dengan cepat segera keluar.
"Hei!" panggil Ubay yang heran karena tumben Nabila pergi dengan cepat, biasanya sesi curhat sang Bos dengan wanita itu selalu lama.
"Biarkan dia! Aku sudah merasa baikan. Kapan pertemuanku dengan Produser Warman?"
"Pukul 2 siang Bos, tinggal 1 jam lagi."
"Siapkan semuanya."
"Siap, Bos."
Sedangkan Nabila yang sudah kembali ke kantor kerjanya tak bisa fokus bekerja, ada saja kesalahan yang dibuatnya. Ia hanya berpikir sampai kapan ia harus terus menerus mengharapkan Pria yang tidak pernah meliriknya sedikit pun.
.
.
.
LIKE, KOMEN, YA SAY JANGAN LUPA.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Erna Wati
sakit klu mencintaimu dlm diam
2024-12-09
0
Hilmiya Kasinji
mencintai sendiri itu sakit ya nab
2024-07-12
0
Alfiyati Al-Ikhlas
semangat nabila
2023-01-01
0