Mencoba Mengenal

"mer."

" eh.. Pak Damar. Iyak pak" kata Almer sambil membereskan beberapa pot bunga agar terlihat lebih rapih.

"wah terimakasih banyak sudah mau ikut bantu bantu." kata pak damar lagi

"iya nggak masalah pak. Bukan apa apa"

" oh iya almer saya mau minta tolong boleh" kata pak damar lagi

sejenak Almer menghentikan pekerjaannya saat mengetahui pak damar ingin meminta tolong.

"boleh pak. bapak mau minta tolong apa?" tanya Almer

"jadi gini mer, hari ini kan fitting baju pengantin terakhir Fira. Karena yang lain udah selesai tinggal baju pengantin nya saja yang belum. Berhubung calon suami Fira sedang ada urusan mendesak jadi dia nggak bisa nemenin Fira. Saya juga masih ada urusan sama kang rahmat. Saya mau mibta tolong kamu anterin fira. Apa kamu keberatan?"

Almer bingung bingung. Soalnya dia denger dari pekerja dirumah pak damar kalo Fira selalu menghandari yang namanya berduaan didalam mobil dengan yang bukan mahramnya.

"gimana kamu bisa nggak? selain ke butik buat fitting baju kamu juga anter Fira, Kiya sama Syfa ke toko souvenir ambil souvenir yang belum diambil. Jadi nanti kalian ber 4 kesananya. Maaf ngerepotin kamu. " kata pak damar menjelaskan lagi

"hmm yasudah pak kalau begitu. Saya antar. Tapi saya mau ganti baju dulu sebentar sambil ambil konci mobilnya dulu." akhirnya sedikit terpaksa Almer menyetujui permintaan pak Damar

"iya nak. Fira, Kiya sama Syfa sudah siap tinggal menunggu kamu aja. Nannti klo sudah siap ganti baju kamu langsung ke garasi ya mereka sudah disana. Nanti pakai mobil Fira saja. Kamu tinggal ganti baju sama bawa handphone saja. Oh iya kamu juga nanti jajal baju seragam buat kamu juga takut kekecilan atau kebesaran. Soalnya nanti kamu juga harus pake baju seragam sudah disiapkan."

"baik pak. Saya permisi ganti baju dulu."

"yaudah sana saya tunggu di garasi ya. Jangan lama lama."

Almer pun segera kekamarnya mulai mengganti bajunya dengan kaos panjang berwarna putih. Kaos panjang dengan ukuran pas badan dipadu dengan jaket bomber yang dibiarkan terbuka semakin memperlihatkan badannya yang tegap. Tidak lupa ia menguncir rambutnya kebelakang agar terlihat lebih rapih. Setelah dirasa penampilannya cukup rapih ia segera mengambil handphone dan dompetnya lalu segera ke garasi.

"nak Almer. Hati hati dijalan. Kalau ada apa apa segera hubungi Saya atau Kang Rahmat. Saya titip Fira sama kedua sahabatnya ya."

"insyaallah pak. Kalau begitu Saya pamit pak. Assalamualaikum"

Tidak lupak Almer mencium tangan pak Damar sebelum pergi.

setelah masuk kedalam mobil. Dan menyelakan mesin mobil. Almer yang sempat melihat kursi belakang dari kaca spion. Terlihat Fira dan Syfa duduk dikursi tengan sedangkan kiya dikursi belakang kedua mata mereka tidak sengaja saling bertemu saat tidak sengaja Fira melihat kearah spion kaca.

"ehm.. kita berangkat sekarang Ning? Atau masih ada yang ditunggu atau tertinggal mungkin?" kata Almer dengan sedikit gugup

"kayaknya sih nggak kang. Berangkat sekarang aja takutnya orang butik udah nunggu" jawab fira

" iya. Bissmillahirahmanirrahim"

Sepanjang perjalanan tidak ada suara apapun. Almer yang notabennya tidak pandai berbasa basi memilih fokus menyetir. Sedangakan Kiya dan Syfa yang bingung untuk memulai obrolan karena mereka merasa jika Almer ini bukan orang yang asik diajak ngobrol. Dan terkesan dingin dan cuek. Walau dihati mereka tetap mengakui pesona Almer.

"maaf Ning. tujuan pertama nya kemana ya?" tanya Almer yang sedari tadi bingung karena tidak tau tempat tujuan utamanya

"oh iya Kang maaf. Kita ke butik Avantika dulu kan. Alamat nya sudah di atur di gps mobil akang nyalain aja gpsnya. Ikutin arah GPS nya" jawab fira

Almer pun mulai mengikuti arahan dari Fira. Dan melajukan mobil sesuai dengan petunjuk di Gps. Suasana kembali hening. Meskipun demikian Kiya yang notabennya sedikit cerewet sudah gatal ingin ngajak ngomong pun mulai memberikan kode kode pada Syfa dan Fira.

"akang ganteng..mmm" kata kiya

"panggil saja Almer." sela Almer yang merasa risih dengan panggilan itu.

"mm.. Kang Almeer emang bener santrinya kiyai Rahmat?" tanya kiya

"iya bener."

"mmm.. nggak nyangka" kata Syfa menanggapi

"kenapa? Ada yang salah?" tanya Almer

"salah sih enggak. Cuman nggak nyangka aja. Emmm.. Emang udah berapa lama jadi santri?" tanya kiya lagi

"2 tahun"

"Wow hebat. 2 tahun jadi santri tapi sudah jadi hafidz quran dan ahli tafsir" jawab Syfa kali ini

"nggak juga. Kalian dapat info dari siapa? Infonya nggak bener. Saya nggak sehebat itu" jawab Almer

"tapi Ummah, Pak Kiyai, sama Tante Ratna juga cerita kayak gitu. Nggak mungkin kan mereka cerita bohong atau melebih lebihkan. Lagian Fira juga sudah pernah denger kan suaranya nya kang Almer waktu sholat jama'ah. Kang Almer kan yang jadi imamnya. Orang Tante Ratna aja nggak berenti2 ngomongin kang Almer yang suaranya itu syahdu banget katanya. Benerkan Fira?"

Zafira pun mengangguk.

"kang Almer udah nikah belum sih? Kalau belum target nikahnya kapan? sudah ada calonnya belum ? Emm kalau belom siapa tau ada yang mau daftar... Mmm kalau boleh tau tipe atau wanita idaman kang almer itu yang kayak gimana sih?" tanya kiya

" "

"kang Almer kok diem sih. Dijawab dong" kata kiya sedikit kesal

"saya bingung harus jawab pertanyaan kamu yang mana. Kamu lagi nanya atau lagi sesi wawancara?" kata Almer

Syfa dan Fira geleng kepala sambil berusaha menahan tawanya.

"Ya di jawab aja kang. Satu satu kan bisa." kata kiya yang terus mendesak Almer untuk menjawab

Tiba tiba handphone Almer berdering menandakan ada panggilan. Saat melihat layar handphonenya ternyata dari prof.raindhard

"maaf saya izin angkat telpon"

Almer pun segera memasang handsfree milikinya dan segera mengangkat panggilan.

"waalaikumsalam prof. Alhamdulillah baik prof. Prof bagaimana kabarnya?"

" "

"alince di jakarta prof. Maaf saya baru tau. Dan Alince juga belum ada menghubungi saya. Nannti saya hubungin Alince prof saya akan minta dia untuk menghubungi profesor. Insyaallah Saya akan jaga Alince sebisa saya prof.

" "

"untuk proyek nya nanti saya buat disainnya terlebih dahulu. Setelah itu saya kirim hasilnya ke prof. Baru kita tinjau lokasinya. Prof bilang saja kapan tiba dijakarta biar saya jemput."

" "

"iya prof. Prof tenang aja. Alince biar saya yang urus dia. Saya pastikan kali ini dia tidak membuat masalah buat dirinya sendiri. Baik prof saya tutup dulu. Assalamualaikum" almer mengakhiri panggilan telponnya

Kiya, Syfa yang mendengar percakapan almer mulai merasa semakin penasaran.

"wah ternyata selain santri kang Almer ini kalangan orang penting ya. Dan sepertinya pertanyaan yang tadi sudah terjawab deh. Pantes aja nggak mau jawab. Ternyata sudah ada pasangannya toh." kata Kiya

Almer tidak menanggapi omongan Kiya. Dan hanya menggelengkan kecil kepalanya

"diam berarti iya" sekali lagi Kiya berbicara

"terkadang kebanyakan orang lebih suka menarik kesimpulan setelah mendengar sekilas percakapan orang. Tanpa mendengarkan lebih jelas dan mencari kebenarannya. Bukan kah itu tidak benar? Dengan mengabaikan informasi dan keadaan sebenarnya justru akan menjadikan kita salah faham dan bisa berakibat fatal." kata almer

"maafkan omongan sahabat saya kang" kata Fira merasa tidak enak.

"saya single. Dan untuk orang yang berbicara ditelpon tadi profesor yang pernah mengajar saya. Saya alumni dari universitas harvard beliau sedang meminta saya untuk kerja sama dalam proyeknya. Dan untuk Alince dia anak beliau yang kebetulan bersahabat dengan saya dan dia sedang di jakarta. Selebihnya saya tidak bisa cerita banyak karena butuh waktu yg panjang untuk mendengarkan cerita saya." jelas sekilas a

Almeer

"wow alumni harvard. Wah sepertinya sangat menarik mendengarkan cerita kang Almer. Lain waktu akang harus menceritakan nya ya." kata Syfa antusias.

"saya tidak bisa janji. semoga saja"

Terpopuler

Comments

Bangu Thry Wulandari

Bangu Thry Wulandari

lanjut kak...

2023-03-03

0

lihat semua
Episodes
1 pertemuan pertama
2 Mencoba Mengenal
3 Gara-gara salah duga
4 Kabar duka dihari pengajian (H-1)
5 Firasat kiyai Rahmat
6 permintaan
7 SAH
8 Bertemu Ali
9 Mengunjungi ibu.
10 Memulai hubungan yang Baru
11 Memulai awal yang baru
12 Mengajak jalan bersama
13 Jalan Jalan
14 Profesor Rainhard and Alince
15 Apa Kamu Cemburu?
16 Dua Kabar
17 Pertemuan saudara Kandung
18 Familly time
19 Dia kembali
20 Alasan Reyhan
21 Kembali Bersama??
22 Kiriman Foto
23 ketidak jujuran
24 Mengambil keputusan
25 Jatuhnya Talak.
26 Sesak
27 Pathner satu Misi
28 Black Monstr.
29 Bertemu Kakek Adam
30 Pancingan
31 Menjadi Rekan
32 Mulai Kacau
33 Memainkan Peran
34 Arti Kehilangan
35 Penyesalan tiada Bertepi
36 Perasaan Yang Tumbuh.
37 Ternyata cinta tak bertuan
38 Selalu Merindukannya
39 Kehidupan Baru
40 Nadira - Ali
41 Perasaan untuknya
42 Penyesalan selalu datang belakangan.
43 Mirip
44 Mirip
45 Bertemu Kembali
46 Mogok
47 Makan Malam dengan Nenek.
48 Persiapan.
49 Hari jadi Panti
50 Ali Sakit.
51 Menjenguk Ali.
52 Double Date
53 El yang Galau
54 Saran dari Almeer
55 Ingin Melamarnya
56 Kembali.
57 Melamarmu Untuknya part 1
58 Melamarmu Untuknya part 2.
59 Dilema
60 Obrolan Malam.
61 Pupus Harapan
62 Mendapatkan Alasan Menyerah
63 Menerima Lamarannya 1.
64 Menerima Lamarannya 2
65 Sebatas Sahabatnya
66 Derita Hati Almeer
67 Apa Kamu mencintainya?
68 Tabrakan.
69 Cemas
70 He's Good People
71 Donor Ginjal.
72 Siuman
73 Menjenguk
74 Siapa Almeer sebenarnya?
75 Kesetiaan Arthur.
76 Keluarga Arthur.
77 Bodoh dan Jahat.
78 Pernikahan Syfa dan Ashraf.
79 Pernikahan Syfa dan Ashraf 2
80 Ingin menikahinya.
81 Almeer Lost contact
82 Promosi karya baru "coolboy milik gadis manja"
83 Terungkap Fakta.
84 Menemukan Almeer.
85 Penderitaan Almeer
86 Karena Aku bukan Lelaki sempurna.
87 Demam
88 Lamaran
89 Jujur atau Ku Bongkar?
90 Terbongkar
91 Kemarahan Elmeer
92 Menghilangnya Elmeer
93 Akad
94 Bagaimana memulai nya
95 Pagi Pertama
96 Kembalinya Elmeer
97 Ingin tetap jadi isterinya.
98 Rencana Elmeer
99 Apa Keputusanmu?
100 Takut Memulainya.
101 Bersyukur menikahinya lagi..
102 Perlakuan Manis Almeer
103 Pantai
104 Jangan Cemburu !
105 Dasar nggak peka!
106 Deg-degan
107 Ungkapan perasaan
108 Malam Syahdu
109 Menjenguk Hana
110 Ada Apa dengan El dan Hana
111 El Cemburu
112 Apa Kamu mencintainya.
113 keputusan Elmeer
114 Tidak bisa Jauh-jauh.
115 Dua Garis biru
116 Takut ditinggal pergi
117 Mencintai kekurangan mu
Episodes

Updated 117 Episodes

1
pertemuan pertama
2
Mencoba Mengenal
3
Gara-gara salah duga
4
Kabar duka dihari pengajian (H-1)
5
Firasat kiyai Rahmat
6
permintaan
7
SAH
8
Bertemu Ali
9
Mengunjungi ibu.
10
Memulai hubungan yang Baru
11
Memulai awal yang baru
12
Mengajak jalan bersama
13
Jalan Jalan
14
Profesor Rainhard and Alince
15
Apa Kamu Cemburu?
16
Dua Kabar
17
Pertemuan saudara Kandung
18
Familly time
19
Dia kembali
20
Alasan Reyhan
21
Kembali Bersama??
22
Kiriman Foto
23
ketidak jujuran
24
Mengambil keputusan
25
Jatuhnya Talak.
26
Sesak
27
Pathner satu Misi
28
Black Monstr.
29
Bertemu Kakek Adam
30
Pancingan
31
Menjadi Rekan
32
Mulai Kacau
33
Memainkan Peran
34
Arti Kehilangan
35
Penyesalan tiada Bertepi
36
Perasaan Yang Tumbuh.
37
Ternyata cinta tak bertuan
38
Selalu Merindukannya
39
Kehidupan Baru
40
Nadira - Ali
41
Perasaan untuknya
42
Penyesalan selalu datang belakangan.
43
Mirip
44
Mirip
45
Bertemu Kembali
46
Mogok
47
Makan Malam dengan Nenek.
48
Persiapan.
49
Hari jadi Panti
50
Ali Sakit.
51
Menjenguk Ali.
52
Double Date
53
El yang Galau
54
Saran dari Almeer
55
Ingin Melamarnya
56
Kembali.
57
Melamarmu Untuknya part 1
58
Melamarmu Untuknya part 2.
59
Dilema
60
Obrolan Malam.
61
Pupus Harapan
62
Mendapatkan Alasan Menyerah
63
Menerima Lamarannya 1.
64
Menerima Lamarannya 2
65
Sebatas Sahabatnya
66
Derita Hati Almeer
67
Apa Kamu mencintainya?
68
Tabrakan.
69
Cemas
70
He's Good People
71
Donor Ginjal.
72
Siuman
73
Menjenguk
74
Siapa Almeer sebenarnya?
75
Kesetiaan Arthur.
76
Keluarga Arthur.
77
Bodoh dan Jahat.
78
Pernikahan Syfa dan Ashraf.
79
Pernikahan Syfa dan Ashraf 2
80
Ingin menikahinya.
81
Almeer Lost contact
82
Promosi karya baru "coolboy milik gadis manja"
83
Terungkap Fakta.
84
Menemukan Almeer.
85
Penderitaan Almeer
86
Karena Aku bukan Lelaki sempurna.
87
Demam
88
Lamaran
89
Jujur atau Ku Bongkar?
90
Terbongkar
91
Kemarahan Elmeer
92
Menghilangnya Elmeer
93
Akad
94
Bagaimana memulai nya
95
Pagi Pertama
96
Kembalinya Elmeer
97
Ingin tetap jadi isterinya.
98
Rencana Elmeer
99
Apa Keputusanmu?
100
Takut Memulainya.
101
Bersyukur menikahinya lagi..
102
Perlakuan Manis Almeer
103
Pantai
104
Jangan Cemburu !
105
Dasar nggak peka!
106
Deg-degan
107
Ungkapan perasaan
108
Malam Syahdu
109
Menjenguk Hana
110
Ada Apa dengan El dan Hana
111
El Cemburu
112
Apa Kamu mencintainya.
113
keputusan Elmeer
114
Tidak bisa Jauh-jauh.
115
Dua Garis biru
116
Takut ditinggal pergi
117
Mencintai kekurangan mu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!