Part 4

"Tentu saja ibu yakin,jika tidak untuk apa ibu mengajakmu jauh-jauh kesini..ayo." jawab Ajeng.

"Tapi belum lama ini aku sudah memeriksa bu dan dokter masih mengatakan hal yang sama..kalau aku tidak ada masalah dengan kesuburan ku bu,semuanya bagus..jadi menurutku tidak perlu kita pindah dokter lain hanya karna tidak yakin." ucap Widia menjelaskan kembali pada Ajeng.

"Justru karna ibu tidak yakin makanya ibu mencari dokter lain..Kalau kau hanya bertahan dengan satu dokter saja,itu sudah jelas terlihat kalau kau tidak ada keinginan untuk memiliki anak..Jadi ikuti saja saran ibu,ibu melakukan ini semua juga demi kebaikan kalian,untuk menyempurnakan pernikahan kalian..terutama untuk dirimu sebagai seorang istri.." ucap Ajeng menasehati Widia.

Widia pun langsung mengangguk dan menuruti saran ibu mertuanya.Dan mereka pun memasuki klinik tersebut bersama-sama.

Beberapa jam setelah melakukan pemeriksaan di klinik kandungan tersebut,Widia dan Ajeng pun keluar dari tempat tersebut untuk pulang kerumahnya.

Diperjalanan Widia hanya memilih diam dan beberapa saat memejamkan matanya.

"ibu masih tidak habis pikir,bagaimana bisa dokter itu bilang kalau dirimu baik-baik saja. tapi kau masih sulit untuk hamil..Ibu pikir kau melakukan sesuatu pada dirimu sampai sulit untuk hamil.." sahut Ajeng yang langsung mencurigai Widia.

Widia pun langsung membuka matanya dan menoleh kearah Ajeng.

"Melakukan sesuatu??maksud ibu??" tanya Widia yang bingung.

"Iya ibu tidak tahu,apa yang kau lakukan pada dirimu sampai kau masih belum hamil juga."jawab Ajeng dengan santai nya.

Widia pun langsung menarik nafas panjangnya.

"Maaf bu,kenapa ibu masih menganggap bahwa aku sengaja menunda untuk hamil??untuk apa aku menikah jika aku tidak ingin hamil??bukankah aku sudah sering bilang,istri mana yang tidak mau hamil bu??semua istri pasti mau hamil dan memiliki keturunan..begitu juga denganku,tapi kenapa ibu justru menuduhku seolah aku sengaja menunda nya??" ujar Widia yang heran dengan semua perkataan Ajeng yang menuduhnya tanpa alasan jelas.

Ajeng pun langsung memasang wajah datar dan mengalihkan pandangannya dari Widia.

"Bu,tolong mengerti posisiku..semakin ibu seperti ini,semakin aku sulit untuk hamil..ibu tahu sendiri kan jika orang ingin hamil tidak boleh stres..tapi kenapa ibu harus menuntut ku terus seperti ini??" ucap Widia yang memohon pada ibu mertuanya untuk mengerti keadaanya.

Tapi Ajeng justru tidak peduli,karna ambisinya yang tetap ingin memiliki cucu dari Widia.

"Kalau begitu kau harus terus berusaha..dan ibu masih cukup mengerti untuk keadaanmu..Asal jangan kau mandul saja,hancur sudah harapan ku memiliki cucu karna punya menantu mandul.." ucap Ajeng dengan tegas.

Widia pun memilih untuk diam dan mengalah dengan perasaannya yang kecewa .Dia tidak ingin melanjutkan perdebatan nya pada Ajeng ibu mertuanya.Karna baginya tetap saja setia perkataannya tidak diterima sedikit pun oleh Ajeng.

Tiba di rumah,Ajeng langsung masuk kedalam rumah lebih dulu dan meninggalkan Widia begitu.Ajeng yang merasa kesal dengan Widia langsung menunjukkan sikap cueknya.

Widia yang melihat hanya menghela nafas panjangnya.

Dan bi Imah pun langsung menghampiri Widia.

"Nona sudah pulang." sahut bi Imah yang menyambut Widia.

"Iya bi.." jawab Widia singkat.

"Ayo,non Widia istirahat dulu..Bibi sudah buatkan teh herbal untuk nona..Bibi ambilkan dulu ya." ujar bi Imah.

"Terima kasih bi." jawab Widia berjalan kekamarnya untuk beristirahat.

Terpopuler

Comments

Hanipah Fitri

Hanipah Fitri

Widia sehat sehat saja kandungannya jangan jangan yg bermasalah Damian

2022-12-11

5

Sumawita

Sumawita

Bu Ajeng bikin jengkel aq aja

2022-12-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!