Pembantu Pengganti Istriku Yang Koma
Suatu hari..
"Aku ingin bicara denganmu nanti siang,datang ke cafe yang ada diujung jalan depan toko." ujar seorang wanita yang sedang berbicara pada seorang gadis yang sudah cukup ia kenal.
Yang dengan sengaja datang mengunjungi tempat kost sang gadis itu.
Gadis itu hanya menunduk dan menuruti permintaan wanita tersebut.
Wanita itu hanya menatap tajam kearah gadis tersebut dan langsung pergi meninggalkan gadis itu.Gadis itu hanya diam dan memandangi kepergian wanita itu.
Wanita itu pun mengemudikan mobilnya untuk pulang ke rumah.Dalam perjalanan, wanita itu menghubungi seseorang yang tak lain adalah suaminya.
"Halo sayang." sahut seorang lelaki yaitu suaminya.
"Mas,bisakah hari ini kamu pulang??"tanya wanita itu.
"Hari ini??aku belum tahu sayang..karena pekerjaan ku masih banyak..dan urusan ku dengan klien masih belum selesai..kenapa??" jawab sang suami menjelaskan.
Wanita itu pun sesaat menarik nafas panjangnya.
"Oh..ya sudah tidak apa-apa mas..Aku cuma bertanya saja..ku pikir kamu bisa pulang hari ini." ujar wanita itu dengan sedikit nada kecewa.
"Maaf sayang,bukan aku tidak mau pulang tapi pekerjaan ini sangat menuntut ku harus menyelesaikannya sampai selesai." kata sang suami mencoba menjelaskan lagi.
"Tidak apa-apa mas,aku mengerti..Ya sudah lanjutkan dulu pekerjaan mas..aku tutup dulu.."ucap wanita yang langsung mengakhiri panggilan teleponnya.
Tiba di rumah,wanita itu pun langsung disambut oleh wanita tua berusia 65tahun.Wanita itu adalah Ajeng Saraswati yang tak lain ibu mertuanya sendiri.
"Widia,kau dari mana saja??kenapa pagi-pagi sudah pergi??kau bahkan tidak membantu bibi menyiapkan sarapan untuk kita." tanya Ajeng yang protes tapi dengan nada tenang.
"Maaf bu,tadi aku ada urusan sedikit..jadi aku keluar sebentar dan tidak sempat memberitahumu."jawab Widia menjelaskan
"Urusan apa??memang sangat penting,sampai kau harus pergi sepagi ini??"tanya Ajeng merasa heran.
Widia hanya tersenyum dan tidak menjawab.
"Ya sudah,cepat bereskan meja makan..kami sudah selesai sarapan..kami terpaksa tidak menunggumu,karena kau terlalu lama perginya "ujar Ajeng menyuruh Widia langsung.
"Iya bu..Aku akan langsung kerjakan."jawab Widia langsung meninggalkan Ajeng menuju ruang makan.
Ajeng yang melihat hanya menghela nafas panjangnya sambil menggelengkan kepala.
"Kenapa aku punya menantu,tapi sifatnya masih saja tidak berubah..jika bukan karena dia wanita mapan,mungkin aku sudah mencari menantu yang lebih baik darinya.." gerutu Ajeng yang mengeluh dengan sikap Widia yang sudah menjadi menantunya selama 5tahun.
Ajeng menerima Widia sebagai menantunya karena melihat Widia adalah wanita yang mandiri dan mapan.Widia terlahir dari keluarga yang memiliki kedudukan cukup terpandang.Selain mandiri dan mapan,Widia juga memiliki lulusan pendidikan ternama.Dan sempat bekerja di sebuah perusahaan yang cukup terkenal di kota.
Tapi sejak menikah dengan anaknya,Widia justru terpaksa merelakan posisinya yang sempat menjadi seorang manager perusahaan.Karna sang suami ingin dirinya fokus dalam mengurusi rumah tangganya dan juga harus tinggal 1 rumah dengan keluarga suaminya.
Widia pun tidak mempermasalahkannya,karena Widia sangat menghargai keinginan sang suami Walau ia harus menghadapi sikap keluarga suaminya yang terkadang memperlakukan seperti orang asing,terutama ibu mertuanya sendiri.
Tapi untungnya,untuk melewati hari-harinya Widia memilih membuka usaha toko pakaian yang sudah diimpikannya sejak dulu.Selain membuka toko pakaian,Widia juga mengembangkan usahanya dengan mendesign pakaiannya sendiri.Karna Widia juga memiliki bakat dalam mendesign pakaian.
Dan usahanya pun berjalan lancar dan maju.Hingga membuat keluarga sang suami pun tidak bisa menentang keinginannya.Sebab ia tidak menyusahkan sang suami,dengan meminta modal Ia membangun usaha tersebut dengan tabungannya sendiri.Hingga ia memiliki beberapa cabang toko pakaian yang sudah cukup terkenal.
...****************...
Siang harinya..
Widia terlihat sedang menunggu seseorang sejak tadi.Dan orang yang ditunggunya pun akhir nya datang.Membuat Widia langsung menatap orang tersebut dengan datar.
"Maaf nyonya,saya datang terlambat." sahut seorang gadis yang ternyata sudah disuruh Widia untuk bertemu.
"Duduk." ujar Widia menyuruj gadi itu.
Gadis itu pun mengangguk dan langsung duduk dihadapan Widia.
Sesaat Widia pun mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya.Dan membuang beberapa foto kehadapan gadis itu dengan kasar.Yang seketika membuat gadis itu terkejut.
"Apa maksudnya ini??kenapa kau bisa menyimpan foto ini??apakah kau bisa jelaskan??" tanya Widia dengan tegas.
Gadis itu pun kembali terkejut dan panik melihat beberapa lembar yang dilemparkan oleh Widia.
"I..ini..-" seru gadis itu langsung gugup.
"Sejak kapan kau menyimpan foto suami saya??apa kau suka dengan suami saya??kau bahkan juga menyimpan sapu tangan suami saya,yang adalah pemberian dari saya sendiri..kenapa kau lakukan ini pada saya??" tanya Widia lagi mulai sedikit meninggikan nada bicaranya.
Gadis itu pun langsung menunduk dan tidak berani menjawab semua pertanyaan Widia.
Widia pun kini menatap tajam kearah gadis itu,seakan tidak ingin memandang gadis itu yang ternyata adakah karyawannya sendiri ditoko pakaiannya.
"Cepat jawab..!!kenapa kau masih diam saja??apa kau sengaja ingin mengincar suami saya,dengan berpura-pura bekerja ditempat saya??" tanya Widia yang mulai emosi.
"Ma..Maaf nyonya,saya tidak bermaksud melakukan itu semua..tapi..-"
"Tapi apa??tapi apa maksudmu melakukan itu??saya mempercayai mu sebagai orang terdekat saya..saya sudah menganggapmu seperti adik saya sendiri..tapi ternyata kau menusuk saya dari belakang,dengan ingin mengejar suami saya..Tega sekali kau melakukan ini pada saya..!!" sahut Widia semakin emosi dan meluapkan amarahnya pada gadis itu.
"Maaf nyonya..Saya khilaf,saya minta maaf..ini memang kesalahan saya." ungkap gadis itu masih menundukkan kepalanya karna tidak berani menatap Widia.
"Apakah suami saya tahu apa yang sudah kau lakukan selama ini??" tanya Widia mencoba mengendalikan emosinya.
"Tidak nyonya..Tuan tidak tahu,tidak ada satu pun yang tahu apa yang saya lakukan selama ini." jawab gadis itu sambil menggelengkan kepalanya.
Widia pun menarik nafas panjangnya dengan kesal.Ia pun langsung beranjak bangkit dan masih menatap tajam kearah gadis itu.
"Mulai hari ini,kau jangan lagi datang ketoko..Karena mulai sekarang kau di pecat..Jangan pernah menunjukkan wajahmu dihadapan ku lagi..kelakukan mu sungguh sangat menjijikkan dan aku tidak bisa memaafkan mu.." ucap Widia langsung pergi meninggalkan gadis itu begitu saja.Tanpa memberikan kesempatan lagi untuk memaafkannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
Neneng Yuliana
ok nih ceritanya,dah hadir disini
2023-01-30
0
QQ
Mampir dulu iya Thor 👍👍👍
2023-01-29
0
Marlina Ryn
aku mampir
2022-12-10
1