Ch. 2. Tidak Manusiawi

Bab. 2

Setelah mengatakan kalau dirinya akan bertamu di rumahnya Grace dan bertemu dengan kedua orang tua wanita itu, Gara benar-benar datang seorang diri. Pria yang baru saja menginjakkan usia di angka sembilan belas tersebut pun benar-benar berani.

"Untuk apa kamu datang ke sini?" Cecar Grace ketika mendapati Gara yang datang bertamu ke rumahnya.

Gadis itu memasang wajah yang sangat berbeda dari sebelum kejadian ulang tahun beberapa minggu lalu. Di mana Gara benar-benar dipermalukan tetapi pria itu tidak menghiraukan sama sekali. Karena Gara berpikir positif dan menganggap mungkin waktu itu Grace malu dengan dirinya hanya perihal pakaiannya dan kotak hadiah yang dia bawa memang sangatlah kecil. Padahal isinya begitu istimewa.

Gara sudah menyiapkan kalung berlian, yang ia beli dari uangnya sendiri. Hasil dari perusahaan yanh baru saja Gara bangun satu tahun yang lalu.

"Kan kapan hari aku udah bilang, kalau aku mau datang ke rumahmu," balas Gara. Pria itu masih melebarkan senyumnya. Seolah tidak pernah terjadi apa-apa kepada dirinya.

"Nggak! Mau ngapain juga kamu ke sini. Pulang saja sana!" Usir Grace secara langsung tanpa mempersilahkan Gara untuk masuk lebih dulu.

Diusir seperti itu, Gara masih bertahan dengan prinsipnya. Ia sudah jatuh cinta pada wanita yang ada di depannya ini. Jadi, biar bagaimanapun sikapnya berubah, Gara tetap memakluminya. Gara berpikir, di usia mereka saat ini, memang ada sebagian orang yang masih berpikiran labil, juga ada orang yang bepikir sudah matang. Bisa dikatakan seperti dirinya mungkin.

"Grace, aku ke sini ingin memenuhi apa yang sudah aku ucapkan kemarin lusa. Boleh aku bertemu dengan orang tuamu?" tanya Gara dengan nada begitu lembut.

Belum sempat Grace menjawab, terdengar suara dari dalam sana.

"Siapa yang datang, Grace? Kenapa enggak disuruh masuk?" tanya seorang pria dengan suara yang besar dan sedikit serak.

Grace menoleh ke belakang, menatap ayahnya yang ternyata sudah berdiri di belakangnya.

"Enggak, Yah. Temen sekolah Grace," jawab Grace dengan senyum manis ke arah ayahnya. Sangat berbeda ketika berbicara dengan Gara tadi.

Lagi dan lagi, Gara masih memaklumi apa yang dilakukan oleh Grace terhadap dirinya. Gara melihat ada kesempatan yang datang kepada dirinya, di kala seorang pria paruh baya menghampiri mereka.

"Selamat malam, Om," sapa Gara sembari menundukkan kepalanya begitu sopan.

Sementara itu, pria yang disapa Gara sama sekali tidak memberi respon. Pria itu justru memindai penampilan Gara. Meskipun malam ini Gara mengenakan kemeja dan celana jeans panjang, namun pria itu menelisik ke arah belakang Gara. Di mana di sana dia tidak mendapati mobil yang terparkir di sana.

"Ada perlu apa menemui anak saya?" cecar pria paruh baya tersebut dengan tatapan yang menujukkan kalau dia sangat tidak suka terhadap Gara.

Gara menatap ke arah mereka berdua, di mana ternyata mereka sama sekali tidak menghargai seorang tamu. Bahkan Gara tidak dipersilahkan untuk masuk dan mengobrol di dalam.

Entah, apa karena Gara yang terlalu cinta pada Grace, atau karena pria itu yang memang bodoh dalam menilai seseorang. Gara pun tetap mengutarakan niatannya datang ke sini.

Dengan mengumpulkan tekad dan rasa inginnya untuk bersama dengan Grace, Gara akhirnya mengatakan apa yang menjadi tujuannya ke sini.

"Saya datang ke sini ingin meminta restu serta ingin melamar Grace, Om." Dengan berani Gara mengatakan hal tersebut dengan sangat lantang.

Mata Grace membola, tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Gara barusan. Pun begitu dengan pria paruh baya yang memiliki kumis yang sangat tebal.

"Siapa juga yang mau tunangan sama kamu, Gara! Aku nggak mau sama orang miskin!" Maki Grace dengan nada yang sangat tinggi.

Sedangkan pria berkumis yang Gara ketahui kalau pria itu merupakan ayah dari Garce, tertawa sangat kencang.

"Kau anak bau kencur, udah berani mau melamar anakku? Jangan mimpi! Aku nggak butuh wajah gantengmu. Yang aku butuhkan menantu kaya, bukan miskin sepertimu!"

Kali ini Gara benar-benar tidak bisa mentolerir apa yang ia terima. Ucapan kedua orang yang ada di hadapannya saat jni benar-benar tidak manusiawi sekali. Terlebih Grace juga ikut menertawakan dirinya.

Namun, Gara tidak memperlihatkan rasa kecewa dan sakit hatinya. Ia tetap menampilkan senyumannya yang ramah. Dan saat itu juga tanpa sengaja Gara melihat seorang wanita melintas di dalam sana.

Terpopuler

Comments

Miss Typo

Miss Typo

hemm blm tau dia siapa Gara yg sebenarnya

2023-06-08

1

rheisha

rheisha

garaga...garaga...gara maksud nya😁 yang sabar yah...

2022-12-15

0

Muh. Yahya Adiputra

Muh. Yahya Adiputra

siapakah itu???
jangan jangan dia yg akan jadi jodoh mu lagi🤣🤣🤣🤣

2022-12-11

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 54 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!