Ch. 5. Dukungan Daddy

Bab. 5

Setelah melewati perdebatan yang cukup rumit, karena adik kembarnya juga ikut dalam menekan dirnya. Akhirnya Gara memutuskan untuk tinggal di sini selama satu bulan. Setelah itu, tidak ada lagi yang boleh menekan dirinya.

Dan syarat itupun di setujui oleh semuanya. Mereka bertiga tampak senang dengan keputusan yang di ambil oleh Gara. Namjn, ada satu orang yang terus menatap penuh makna. Orang itu ialah Vano.

Bukan karena tidak senang jika Gara menetap di sini. Hanya saja ini menyalahi prinsipnya dari putranya sendiri.

Setelah mommy Killa dan Zitta masuk ke dapur, berniat mau membuatkan camilan kesukaan Gara, sebagai bentuk suap karena keputusan yang di ambil Gara tadi cukup membuat mereka tenang. Sedangkan Zugo kembali ke ruang tengah. Di mana pemuda itu akan melanjutkan sesuatu yang tertunda di sana.

Zugo sangat menyukai bangunan klasik yang ada di Indinesia. Sehingga pemuda itu akan membuat replikanya di kala sedang luang seperti sekarang.

Sementara itu Gara dan daddy Vano tetap berada di ruang tamu. Mereka tampak saling diam, seolah menunggu siapa yang akan membuka suara lebih dulu.

Hingga selang beberapa menit, akhirnya daddy Vano yang lebih dulu membuka suara. Karena pria paruh baya itu begitu penasaran dengan apa yang saat ini putranya putuskan. Benar-benar bukan seperti putranya selama ini.

"Apa alasanmu yang sebenarnya, Boy?" tanya daddy Vano dengan tatapan yang begitu dalam ke arah putra pertamanya tersebut.

Sementara Gara tampak merilekskan posisinya terlebih dulu sebelum menjawab pertanyaan dari daddynya. Sebab ia tahu daddynya akan curiga dengan keputusannya yang memang bukan seperti apa yang Gara pegang selama ini.

"Daddy tau, Gara paling nggak pernah merubah jadwal Gara, mesipun Mommy yang minta," ujar Gara membuka suara setelah terdiam sedikit lama.

Vano mengangguk, membenarkan ucapan Gara barusan.

"Kamu memang selalu patuh dengan apa yang sudah kamu rencanakan. Kecuali kalau ada hal yang lebih penting dari Mommy," sahut Vano membenarkan.

"Ya. Seperti itulah Gara, Dad. Mommy di atas segalanya, tapi kali ini ada yang melebihinya. Urusan pribadi Gara, Dad."

Akhinya Gara mengungkap alasannya mengubah jadwal yang sudah Gara susun dengan rapi.

"Cewek?" Tebak Vano.

Mungkin karena mereka sesama pria, sehingga lebih bisa saling mengerti apa yang menjadi hambatan mereka yang datang secara tiba-tiba.

"Bukan sekedar cewek, Dad," ralat Gara. Membuat Vano mengernyitkan dahi. Jika bukan karena seorang cewek, tidak ada hal lain lagi yang bisa mengubah cara berpikir mereka.

"Lalu?" tanya Vano meminta lebih jelas lagi apa sebenarnya yang sedang Gara rencanakan. Mumpung sang istri belum bergabung dengan mereka. Karena jika mommy Killa bergabung dengan obrolan para laki-laki, beda lagi endingnya.

Karena mungkin ini momen yang sangat pas untuk Gara ungkap, kemudian pria itu pun menceritakan rencananya mengani apa yang dulu pernah Gara alami.

Tentu saja, Vano mengepalkan tangan di kala mengetahui putra pertamanya di perlakukan seperti itu oleh orang rendahan seperti mereka.

"Kurang ajar! Berani-beraninya dia memperlakukanmu seperti itu, Boy!" Geram Vano yang langsung ditarik oleh Gara. Takut kalau sampai mommy Killa mendengarnya.

"Dad, jangan keras-keras." Ingat Gara. "Kalau sampai Mommy tau, Daddy yang bakalan kena akibatnya, kan?"

Gara ingat betul dengan kejadian beberapa tahun yang lalu. Di mana kala itu Gara mengalami kecelakaan dalam balapan yang dia adakan dengan teman-temannya dalam rangka merayakan kelulusan mereka.

Saat itu Gara sudah mendapat ijin dari daddynya. Namun tidak untuk mommynya. Saat nengetahui Gara mengalami kecelakaan, mommy Killa benar-benar marah pada daddy Vano. Mengatakan kalau daddy Vano mengajarkan anak-anak mereka hal yang membahayakan.

Padahal, daddy Vano tidak sekalipun menjerumuskan semua anaknya. Pria itu hanya memberi pilihan dan menjelaska segala konsekuensi dari pilihan yang mereka pilih.

Alhasil, daddy Vano diauruh tidur di kamar lain dan mommy Killa tidak berbicara sedikit pun pada pria paruh baya tersebut. Meskipun hanya bertahan tiga hati, dari tujuh hari yang disepakati. Karena daddy Vano mengeluarkan semua triknya, agar mommy Killa benar-benar tidak bisa menolaknya lagi.

"Bakalan puasa lagi, dong." Gumam Vano sambil bergidik ngeri. Membayangkan kalau sampai Killa menghukum dirinya dengan berpuasa malam.

"Nah, kaaann!" Sahut Gara tersenyum tipis.

Vano menggelengkan kepala. "Tapi Daddy nggak rela kamu mendapat perlakuan seperti itu. Kamu harus hancurkan kuarga itu tanpa Mommy tahu. Daddy yang akan mengurus setelahnya."

Benar-benar perpaduan yang sangat kompak sekali dua pria yang terlihat berbicara begitu serius. Mereka sama-sama tidak bisa melupakan orang yang telah menyakiti mereka, sebelum memberi balasan yang setimpal.

"Beres, Daddy!" Sahut Gara begitu semangat karena mendapat dukungan dari daddynya.

Terpopuler

Comments

Miss Typo

Miss Typo

ealah Daddy Vano mendukung Gara untuk balas dendam

2023-06-08

1

Naura Kamila

Naura Kamila

gak baik dad, ngajarin dendam, , cukup ditunjukkan siapa agaragaragar yg sbnernya,😅

2023-05-27

0

Puspa Trimulyani

Puspa Trimulyani

anak dan daddy sama somplak nya

2023-01-13

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 54 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!