Toko Buku

"Widiihhh,, bening bener tu paha" ucap Rendra saat melihat seorang gadis lewat menggunakan rok mini.

Kami saat ini berada disebuah mall. Seperti tujuan awal kami yg ingin bermain billiard.

"Biasa aja kali Ren liatnya. Bola mata lo udah mau keluar tau" ledek Ervin.

"Air liur lo juga udah netes tu kelantai" timpal Rian.

"Sialan lo pada, gk bisa ngeliat temen bahagya. Ganggu aja" omel Rendra yg langsung memeriksa mata dan mulutnya saat mendengar ejekan teman-temannya.

"Hahha, lagian lo sih. Kegatelan banget jadi cowok. Kayak gk pernah liat paha mulus aja" ejek Rian lagi.

"Kaya lo gk aja Yan,Yan.

Lo lebih parah, tiap minggu ganti cewek. Gak yakin gue kalo lo gk *****2 cewek lo" ucap Rendra berusaha membela diri.

"Weettsss, biarpun gue tiap minggu ganti cewek, gue gak kegatelan kayak lo ya. Palingan gue cuma ngintip dadanya bentar" jawab Rian santai.

"Ngapain lo ngintipin dadanya"?? tanya Ervin penasaran.

" Ya kali aja gue disuruh mampir minum susu. Kan lumayan dapet gratisan " jawabnya lagi.

"Brengsek lo".

" Hahhahaa ".

Kami bertiga tertawa. Rian memang terkenal playboy. Setiap seminggu sekali ceweknya pasti baru. Dia berganti-ganti pacar sudah seperti ganti baju. Tidak sedikit cewek yg antri untuk menjadi pacarnya, karena dia yg pandai merayu membuat banyak cewek baper mendengar bualannya.

"Eh, Daffa kenapa lagi tuh. Dari tadi gk ikut main. Diem aja udah kaya manekin. Untung ganteng" bisik Rendra sambil menunjuk Daffa dengan dagunya.

Ervin dan Rian melihat kearah Daffa. Dia diam sambil memainkan hanphonennya.

"Kayaknya masalah bokapnya lagi deh" bisik Ervin.

"Gila tu bokapnya Daffa. Anak udah segede gorila masih aja diatur2. Dipikirnya Daffa masih bayi kali" ketus Rian.

Ayahnya Daffa tidak tinggal disini. Tapi tinggal di Jepang. Sedangkan Daffa disini tinggal sendiri. Dulu dia tinggal bersama neneknya tetapi sudah meninggal sejak 5 tahun yg lalu.

"Udahlah, jangan ganggu dia. Kalo ada apa2 dia pasti cerita ke kita" ucap Ervin yg paling tau bagaiman sifat sahabatnya ini. Ervin dan Daffa berteman sejak SD. Sementara Rian dan Rendra berteman saat mereka masuk di SMP. Mereka semakin akrab saat kembali masuk sekolah ke SMA yg sama.

"Ayok lanjut main. Kalah mulu gue dari tadi" ucap Rendra.

"Itu karena diotak lo isinya cuma paha ma dada cewek doang. Makanya lo jadi bodoh" olok Ervin.

"Sialan lo" umpat Rendra.

Sementara Daffa masih saja memainkan handphonennya. Dia tak tertarik untuk bermain bersama tiga sahabatnya. Akhirnya, dia memutuskan untuk pergi jalan2 sendiri untuk menenangkan pikirannya.

"Guy's gue pergi dulu bentar" pamitnya pada sahabatnya.

"Mau kemana lo Daf" ?? tanya Ervin menghentikan permainannya.

" Mau ketoko buku. Pusing gue " jawabnya.

"Mau gue temenin gk" ucap Ervin.

"Gak usah. Lo main aja disini. Gue cuma bentar doang. Ntar gue balik lagi".

" Oh, okelah".

****

Toko buku.

Daffa berjalan lesu kedalam toko buku. Dia terus teringat dengan pertengkaran dengan papanya.

Papanya terus saja mengganggunya. Memintanya hanya fokus belajar. Dengan alasan dia adalah pewaris perusahaan papanya. Mengancamnya akan membawanya kembali ke Jepang jika berani melanggar ucapan papanya.

Daffa sudah sangat muak dengan aturan2 papanya.

Dia juga ingin hidup bebas seperti ketiga sahabatnya. Orangtua mereka selalu mendukung apapun kegiatan mereka asalkan tidak melanggar hukum.

Bruukkk

Daffa yg melamun tanpa sengaja bertabrakan dengan seseorang yg membawa setumpuk buku.

Orang itu terjatuh kebelakang. Sementara bukunya berserakan dilantai.

Daffa segera membantu orang itu berdiri dan baru menyadari jika yg ditabraknya adalah seorang cewek.

Daffa diam terpaku melihat gadis yg sibuk membereskan bukunya.

Daffa terus memperhatikan gadis itu tanpa ada niat membantu.

Setelah selesai memungut bukunya, gadis itu berdiri menatap Daffa.

Tanpa sadar, tatapan mata mereka bertemu. Daffa terpesona dengan gadis ini.

Bola matanya yg berwarna hitam pekat seperti menariknya kedalam mata gadis itu.

"Kenapa gk bantuin aku tadi"?? tanya gadis itu membuat Daffa yg masih terpesona terkejut.

" Eh, oh itu. Sorry. Aku melamun tadi " jawabnya terbata2.

"Lain kali hati2 kalo lagi jalan. Apalagi sambil melamun. Bisa bahaya nanti" ingat gadis itu.

Daffa diam saja tidak menyahut perkataan gadis itu.

Dia masih saja terpesona dengan mata gadis itu.

"Melamun lagi. Helloooo" panggil gadis itu sambil menjentikkan jarinya.

Merasa panggilannya tidak direspon, gadis itu menarik tangan Daffa kesebuah meja.

Daffa diam saja membiarka tangannya ditarik.

Rasanya sulit sekali mengalihkan perhatiannya dari mata gadis ini.

"Hei,, apa kamu lagi ada masalah"?? tanya gadis itu.

Daffa menganggukkan kepalanya. Masih betah memandangi mata gadis itu.

" Dengan kekasihmu "?? tanyanya lagi.

Daffa menggelengkan kepalanya. Suaranya merdu sekali, pikir Daffa.

" Dengan temanmu "??.

Lagi2 Daffa hanya menggelengkan kepalanya. Rambut sebahu gadis itu sangat sesuai dengan bentuk wajahnya, bibirnya juga sangat indah. Daffa terus memperhatikan setiap inci wajah gadis itu.

" Berarti dengan orangtuamu ".

" Ya. Kamu benar " jawab Daffa.

"Kukira kamu gk bisa bicara lagi setelah tabrakan tadi" goda gadis itu sambil tertawa.

Daffa semakin terpesona melihat tawa gadis itu. Dia semakin tidak bisa mengalihkan perhatiannya. Gadis itu menghentikan tawanya melihat Daffa yg terus menatapnya.

"Kenapa ngeliatin aku terus dari tadi"?? tanyanya.

" Karena kamu cantik " batin Daffa.

"Karena kamu yg ada didepanku sekarang" jawabnya asal.

Lain dimulut lain juga yg dihatinya. Daffa tidak mau gadis ini besar kepala jika tau apa yg ada dihatinya.

"Hmmm,, oh gitu. Berarti aku ganggu pandangan kamu dong".

" Nggak ".

" Lalu "..

" Nggak ada lalu " jawab Daffa.

Mereka berdua terdiam. Gadis itu tersenyum kembali saat Daffa menatapnya.

"Kamu cantik" ungkap Daffa.

Akhirnya dia menghianati hatinya untuk tidak mengatakan yg sebenarnya.

Gadis itu tidak terlalu terkejut mendengar ucapan Daffa. Dia menatap lekat kearahnya.

Tiba-tiba gadis itu meraih tangannya lalu menggenggamnya.

"Aku gak tau kamu siapa. Tapi aku ngerasa kamu butuh teman bicara. Setiap orang pasti punya masalah. Cobalah untuk membangun komunikasi yg baik. Jangan kamu tahan dihati. Itu akan bikin kamu gk nyaman" ucapnya sambil menepuk2 tanganku.

Daffa diam mendengarkan ucapan gadis itu. Memang saat ini dia sangat membutuhkan teman bicara. Hanya saja dia tidak tau pada siapa harus menceritakan masalahnya.

"Kalo gitu aku pergi dulu. Orangtuaku sudah menungguku" pamitnya sambil meninggalkan Daffa yg masih terdiam.

"Tunggu" panggil Daffa.

Gadis itu berhenti lalu menoleh ke Daffa.

"Namaku Daffa".

Ntah kenapa aku ingin sekali dia tau siapa aku. Dia hanya tersenyum lalu meninggalkan toko buku. Meninggalkan aku yg tersenyum menatap kepergiannya. Gadis itu membuatku sangat tenang sekarang.

Walaupun aku tidak tau namanya, tapi aku sepertinya jatuh cinta padanya.

Aku berjalan meninggalkan toko buku ini, menghampiri sahabatku yg masih asik bermain.

"Kirain lo diculik tante2 Daf. Lama banget perginya" tanya Rendra saat melihatnya kembali.

Daffa mengabaikan pertanyaan Rendra. Dia terus tersenyum mengingat gadis tanpa nama itu.

"Vin, si Daffa kenapa"?? tanya Rian.

" Mana gue tau. Kan gue dari tadi disini bareng lo pada " jawab Ervin yg juga heran dengan keanehan sahabatnya.

"Jangan2 Daffa depresi gara2 bokapnya. Makanya dia senyum2 sendiri kaya orang gila" timpal Rian lagi.

"Sembarangan aja lo Yan" omel Ervin sambil berjalan kearah Daffa yg masih terus tersenyum. Ervin memegang kening Daffa kemudian menempelkan tangannya di pantat Rendra. Rendra melotot melihat kelakuan Ervin.

"Serius dikitlah. Darurat ini" ucap Rian sebal melihat ulah Ervin.

"Hehe..

Lo kenapa Daf?? Tadi lo pergi mukanya ditekuk gitu, sekalinya lo balik malah senyum2 gajelas. Abis ngapain lo. Curiga gue" tanya Ervin sambil duduk disamping Daffa.

"Gue jatuh cinta" jawab Daffa lalu kembali tersenyum.

Sementara ketiga sahabatnya melongo mendengar jawabannya. Sahabat mereka yg selama ini bersikap cuek pada cewek2, sekarang tiba2 bilang kalo dia jatuh cinta.

Kalo seandainya cewek2 denger ucapannya tadi, bisa dipastikan bakalan terjadi sakit hati berjamaah. Sepertinya matahari bakalan terbit dari barat besok pagi gara2 Daffa.

Terpopuler

Comments

Asih Ningsih

Asih Ningsih

hahaha ada2 aja ni anak.

2024-03-06

0

Kosong

Kosong

Ini erwin atau ervin
Aaaaaaaa lama2 dongkol juga akuu

2024-02-19

0

Asih Ningsih

Asih Ningsih

ni lawaknya ada di diri daffa

2023-09-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!