Pov Vina
Seringkali aku bertanya-tanya mengapa kutukan sialan itu harus menimpa keluargaku? Aku sangat iri kepada keluarga saudara-saudara Papi yang hidup tenang dan bahagia, tidak seperti kami yang selalu mendapat ancaman dan kesialan dengan adanya kutukan itu.
Tetapi, aku tidak bisa menyangkalnya karena setiap generasi yang lahir pertama akan mewariskan kelebihan itu, seperti halnya Papi yang juga dulu pernah memilikinya, namun Papi sudah menyembuhkan kedua matanya. Sehingga Papi dapat hidup normal pada umumnya. Namun aku selalu bertanya dalam hati, kenapa untuk Kak Vino begitu sulit disembuhkan? Dan darimana kutukan ini sebenarnya berasal?
Ternyata ada aliran kutukan yang sudah bertahun-tahun menunggu, berhasil menandai tubuh Kak Vino sebagai wadah yang cocok.
Jiwa iblis muncul dan mengunci jiwa Kak Vino setelah kami merayakan ulang tahun ke tujuh belas di malam tahun baru. Dari pesta itu, pertama kalinya kutukan tersebut mendapat tumbal dari salah satu pelayan kami.
Saat itulah, Papi memanggil teman paranormalnya untuk menyembuhkan Kak Vino, tapi itu usaha sia-sia, semakin kami menyingkirkan nya, semakin jiwa itu memberontak dan susah dilenyapkan, akibatnya jiwa kak Vino terancam dan begitupun kami yang serumah dengannya.
Awalnya Mami tidak tega Kak Vino dirantai dan dipenjara, tapi Mami terpaksa setuju demi keselamatan kami semua. Aku sama halnya tidak setuju, karena pasti hasilnya akan seperti ini, Kak Vino terlihat kurus dan lusuh, ia sangat beda dari Vino yang sebelumnya tampan dan berkharisma.
Demi mengembalikan kak Vino, aku mengajukan saran ke Papi untuk melakukan operasi mata, namun saat dokter datang dan ingin mengganti mata Kak Vino di penjara itu, lagi dan lagi jiwa jahat itu menghabisi nyawa Dokter.
Mami sangat syok, dengan kedua matanya sendiri ia melihat putra yang dia lahirkan membunuh orang lagi.
Tidak! Menurutku Kak Vino bukanlah pembunuh! Iblis jahat itu yang telah membunuhnya. Aku terus membantah semua itu, aku selalu percaya Kak Vino akan sembuh dan kutukan itu dapat lenyap.
Dan, suatu keajaiban kecil tiba-tiba datang entah darimana, siang ini setelah aku berdebat di penjara itu, Kak Vino sadar. Kami bertiga terharu melihat dua matanya kembali normal.
Mami sekarang pasti sedang menangis dipelukan Kak Vino. Memang sudah tiga bulan ia tidak berbicara pada Kak Vino, mungkin rasa rindu Mami akhirnya tersalurkan juga.
Sedangkan aku ingin melihat Kak Vino, tapi paranormal yang dipanggil Papi ke sini melarangku masuk ke kamarnya, hanya aku yang dilarang, tapi kenapa Ceysa tidak dilarang?
"Apa karena Ceysa, akhirnya Papi izinkan dia masuk?"
"Jika begitu," lirihku menunduk, paham satu hal.
"Dari dulu hanya aku yang tidak berguna."
Kalimat itu sangat cocok untukku yang tidak punya hal yang spesial.
"Sialan, jika waktu dapat diputar kembali, biarkan aku yang lahir duluan!"
"Dengan begini, aku tidak masalah dibunuh mendapatkan kutukan itu."
Aku terus memukul paha dan menahan air mataku yang ingin rasanya tumpah. Namun aku terdiam saat seseorang berdiri di dekat pintu kamarku, seorang cowok yang seumuran dengan kami. Dia putra dari teman paranormal Papi, bernama Bara. Cuma itu yang aku tahu tentang anak dukun itu.
.
.
^^^To be continued_^^^
Jangan lupa like, komen, favoritkan dan juga votenya, terima kasih, semoga suka ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments