"Siapa orang yang lo maksud itu?" to the poin Varo kepada Kalan.
"Cewe yang lo hukum tadi!" tegas Kalan.
Varo terkekeh mendengarnya, menatap tajam ke arah Kalan, "lo pacarnya dia boy?" tanyanya dengan menggelengkan kepalanya.
"Pantes lo kurang ajar sama gue, ternyata lo pacarnya" lanjutnya sambil menepuk-nepuk pundak Kalan.
Kalan mengepalkan tanganya, "mau gue pacarnya atau bukan, itu bukan urusan lo sama sekali!"
"Gue kasih tau, lo itu masih anak di bawah umur engga pantes pacar-pacaran, anak jaman sekarang parah" ledek Varo dengan nada tengilnya.
Bugh... Satu bogeman mentah lolos dari tangan Kalan yang sudah tidak sanggup lagi menahan amarahnya.
Varo tersungkur, mengusap sudut bibirnya yang mengeluarkan sedikit darah.
Varo tersenyum dan membalas bogeman mentah dari Kalan, dan terjadilah perkelahian di sana.
"Woy lah anjir bisa mati" decak pria yang memakai seragam seperti Kalan berlari untuk memisahkan Kalan dan juga Varo.
"Devaro!" teriak Tania yang melihat Kalan dan juga Varo berkelahi.
Tania dan pria yang memakai seragam seperti Kalan pun berlari menghampiri mereka berdua untuk melerainya.
"Udah cukup!" teriak Tania.
Keduanya pun berhasil di pisahkan, dengan nafas yang tersenggal-senggal karena lelah sudah berkelahi.
"Varo udah, lo bisa di hukum karena masalah ini" ucap Tania.
"Dia harus tanggungjawab!" timpal Kalan.
"Gue harus tanggung jawab apa anjing?"
"Dia masuk rumah sakit kalau lo mau tau!"
"Gue engga peduli sama anak itu!" sarkas Varo.
"Urusan kita belum selesai!" lanjut Varo.
"Ayo kita pergi dari sini" ajaknya kepada Tania. Dan Tania pun menganggukkan kepalanya.
Kalan merapihkan kembali seragamnya yang terlihat acak-acakan.
Melihat ke arah pria yang memegangi dirinya, "gue bisa sendiri!" ketusnya sambil melepaskan pegangan tersebut.
"Gue Gema" ucap pria tersebut.
"Gue engga peduli" jawab Kalan, memang Kalan tidak menanyakan siapa pria itu. Kalan berjalan meninggalkan Gema sendiri disitu.
"Gue temennya Viona, cewe yang lo tolongin di toilet tadi!" teriak Gema namun tak dapat membuat seorang Kalan menggubris perkataannya.
"Dih tau gitu engga gue tolongin deh" keluh Gema.
"Gara-gara si Vio nih yang teleponin sama nge-chatin gue mulu" gerutu Gema.
Flashback Off
"Sue amat ini HP dari tadi geter mulu" gerutu Gema yang tidak konsen untuk mendengarkan pemateri yang sedang membicarakan tentang SMP SATYA.
"Tau aja ini orang yang nge-chatin gue kalau gue engga suka sama yang serius-serius" ketusnya lagi dan melihat layar ponselnya siapa yang menghubunginya.
1 Panggilan tak terjawab
📞Vionaonaona
6 Pesan
📩Vionaonaona
"Ngapain tuh bocah nge-chatin gue? Mana banyak banget lagi"
"Emang hukuman dia udah beres?" tanyanya pada diri sendiri.
"Kok engga ada?" tanyanya ketika tidak melihat batang hidung dari Viona.
Setelah meyakinkan diri bahwa Viona memang tidak ada, Gema membuka pesan dari Viona.
📩 Vionaonaona
Gem?
Gem?
Gemaaaaa
Syaa Allah
Gemaaaa
Gemaa takbir📣📣
Isi pesan dari Viona sahabat dekat Gema.
Gema tersenyum yang kemudian menggelengkan kepalanya melihat itu.
^^^Apa Vio?^^^
^^^Lo dimana?^^^
^^^Ko gue engga liat lo di kelompok lo?^^^
📩Vionaonaona
Gue lagi di rumah sakit Gem, tadi Kalan yang nolongin gue.
Tolong dong cari yang namanya Kalan, pintain nomornya sekalian yak😁
Oke brothers? Okelah masa nolak😉😉
Gue engga apa-apa kok, santai
Gue tau lo khawatir
Langsung cari ya pak bos, jangan bales chat gue dulu😄😄😄
"Dasar Viona terus onaona" gerutu Gema dan izin kepada kakak panitia untuk pergi ke toilet, karena dia mendengar nama Kalan tadi di sebut-sebut.
Flashback Off
Dan disinilah Gema, di tempat dimana ia akan meminta nomor ponsel milik Kalan, namun ternyata ia menemukan fakta bahwa pria yang bernama Kalan itu sangatlah sombong, bisa dibilang sebagai cuek.
Gema menaik tirunkan bahunya, "udahlah balik lagi aja. Bilang aja ke si Vio kalau dia cowo cuek" monolognya.
...****************...
"Kita ke sekolah Kalan sekarang juga!" tegas daddy Ardi ketika mendengar bahwa sang anak sulungnya sedang berada dalam masalah saat ini.
"Baik bos" jawab patuh Asisten Nicholas.
"Siapa wanita yang di tolong oleh Kalan, Nicholas?" tanya daddy Ardi ketika sudah berada di dalam mobil.
Ya.. Sebelum Nicholas mendapatkan kabar bahwa tuan mudanya sedang berada dalam masalah, Nicholas terlebih dahulu mendapatkan kabar bahwa tuan mudanya menolong seorang siswi yang pingsan di dalam toilet dan membawanya ke rumah sakit milik keluarga Wijaya.
Mungkin ini awal pertengkaran yang terjadi oleh tuan mudanya.
"Siswi tersebut bernama Viona Alexander, tuan" jawab Nicholas.
Daddy Ardi menganggukkan kepalanya, "putri Alexander?" tebak daddy Ardi.
Dan Asisten Nicholas menganggukkan kepalanya membenarkan tebakan sang tuan, "betul tuan, nona Viona adalah nona muda dari keluarga Alexander"
"Cari lebih detail tentang Viona dan keluarga Alexander"
"Baik tuan"
"Setelah dari sekolahnya Kalan, kita ke rumah sakit" ucap daddy Ardi.
"Baik bos"
"Nicholas" panggil daddy Ardi lagi.
"Ya tuan?"
"Pindahkan Miko ke sini!" perintah daddy Ardi kepada Nicholas.
Miko Maspura, adalah anak dari Nicholas dan juga Mei.
Yang sudah membaca Hadirnya Orang Ketiga & Twince LA pasti tau siapa itu Miko Maspura.
Miko kini bersekolah di luar Negeri di tempat nenek dari Nicholas, karena Nicholas bukan berasal dari Indonesia melainkan dari Mexico.
"Baik tuan, saya akan memberitahukannya kepada Miko" jawab Nicholas dan diangguki oleh Ardi.
...****************...
"Varo, kamu di panggil kepala sekolah sekarang" ucap Syifa dan juga Dasya.
"Aku ke ruang kepala sekolah dulu" pamitnya kepada Tania.
Tania mengangguk, "iya" jawabnya.
"Kenapa ko di panggil?" tanya Tania kepada kedua Sahabatnya, setelah Varo meninggalkan ruabg UKS.
"Kurang tau deh" jawab Syifa dan diangguki oleh Dasya.
"Kita ke aula lagi aja" ajak Tania kepada kedua sahabatnya.
"Oke" jawab Syifa dan juga Dasya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
adara
pasti s varo dipanggil kepala sekolah ada berhubungan dengan perkelahiannya sma kalan
2023-01-02
1