Pertemuan Kalan dan Viona

12 tahun sudah berlalu sejak kelahiran pria tampan dan rupawan itu.

Kini cucu sulung dari keluarga Wijaya, sudah mulai memasuki sekolah menengah pertama-nya di SMP SATYA, sekolah milik keluarganya dan usia yang mulai memasuki masa remaja.

Saat umur Kalan memasuki umur 2 tahun, Kalan di karuniai adik kembar perempuan sekaligus, yang bernama Tikha Eleanor Prasetya Wijaya dan Tisha Eleanora Prasetya Wijaya, setelah si kembar berumur 2 tahun, mommy Adin kembali di karuniai anak laki-laki yang di beri nama Nathan Eldhikari Prasetya Wijaya. Jadilah Kalan di usia yang di bilang sangat muda itu sudah memiliki tiga orang adik, dua adik perempuan dan satu adik laki-laki.

Kini usia adik Kalan tidak terpaut begitu jauh, usia si kembar 10 tahun yang sekarang sudah ada di bangku kelas 4 SD dan Nathan berumur 8 tahun di bangku kelas 2 SD.

"Abang udah siap?" Tanya sang daddy kepada anak sulungnya.

Panggilannya memang abang jika di rumah, jika di luar rumah panggilannya adalah kakak.

Kalan mengangguk, "sudah dad"

"Mari kita berangkat" ucap sang daddy krpada anak sulungnya.

Mulai sekarang Kalan yang akan selalu bernagkat bersama dengan sang daddy, sedangkan ketiga adiknya, sang mommy lah yang akan mengantarnya.

"Abang berangkat dulu ya mom" pamitnya kepada sang mommy.

"Hati-hati nak"

"Iya mom"

"Abang berangkat dulu ya, kalian bertiga harus saling menjaga dan hati-hati" pamitnya kepada ketiga adiknya.

"Siap bang" ucap ketiganya secara bersamaan.

...****************...

"Abang, daddy tinggal engga apa-apa?" tanya sang daddy.

Kalan mengangguk, "engga apa-apa dad, abang bisa sendiri" jawabnya.

Sang daddy tersenyum dan menganggukkan kepalanya, "kalau begitu, abang daddy tinggal ya. Daddy harus ke kantor ada meeting pagi ini" jelasnya.

Kalan kembali mengangguk, "iya dad"

Kalan pun memasuki area lapangan SMP SATYA dan sang daddy pergi meninggalkan sekolah tersebut.

Kalan tetap dengan gaya coolnya berjalan melewati beberapa siswa dan siswi baru SMP satya sama seperti dirinya.

Tiga hari sudah Kalan mengikuti kegiatan masa pengenalan siswa di SMP satya, dan sudah tiga hari pula Kalan menemukan kejadian-kejadian yang tidak mengenakan.

Di hari pertama Kalan menemukan wanita yang kuat, kuat di luar namun di dalam? Ternyata dia sangat lemah.

"Saya sudah memegang nama-nama yang hari ini tidak membawa perlengkapan" ucap kakak senior SMP satya, sepertinya dia dari kelas 9 SMP.

"Oza, Delisa, Reza, Radit dan Viona"

"Untuk nama yang sudah di sebutkan tadi silahkan berdiri di depan sini" perintah ketua OSIS SMP satya.

Mereka berlima pun bangun dari duduknya dan berjalan ke arah ketua osis itu.

"Untuk kalian berlima silahkan ke luar dari ruangan ini, untuk hukuman kalian akan di berikan oleh kakak ketua pelaksana di luar"

Mereka berlima mengangguk, "baik kak" jawabnya serempak.

Kelimanya pun berjalan meninggalkan ruangan tersebut.

"Vio Vio kenapa lo bodoh banget sih, perkara topi doang ketinggalan lo harus terima hukuman ini 'kan" gerutu Viona dalam hati.

Viona salah satu calon siswi SMP satya yang terkena hukuman akibat tidak membawa topi miliknya.

Sedari rumah Viona sangat tergesa-gesa sampai dirinya lupa meninggalkan topi untuk acara hari ini.

Di tengah lapangan yang tidak begitu panas untungnya, mereka berlima di berdirikan tepat di hadapan tiang bendera.

"Baru hari pertama saja kalian sudah tidak taat dengan peraturan yang sudah di buat, bagaimana jika kalian sudah menjadi siswa dan sisi di sekolah ini!" ucap ketua pelaksana dengan tegas.

"Namanya juga lupa kak" jawab Oza.

Oza memang anak nakal, sudah terlihat jelas dari penampilannya juga bahwa dia adalah anak yang so berkuasa.

"Jangan membantah!" tegas kakak ketua pelaksana.

"Hukuman kalian sekarang adalah berdiri setengah jongkok selama 15 menit" lanjut ketua pelaksana tersebut.

"Ba..."

"Saya menolak kak" lagi dan lagi Oza menyangkal.

Keempatnya menarik nafasnya dalam-dalam dan membuangnya secara perlahan.

"Jika kamu masih membantah, hukuman kalian berlima akan saya tambah!"

"Udah jangan di bantah terus, lo mau bikin kita mati karena hukuman ini!" ketus Delis yang sudah ingin kembali ke ruangan.

"Ck" Oza hanya berdecak.

Mereka berlima pun menjalani hukumannya.

"Siapapun diantara kalian yang melakukan kesalahan akan mendapatkan hukuman" akhir dari sambutan ketua OSIS SMP satya.

Acara demi acara pun di mulai, para pemateri dalam masa pengenalan siswa pun silih berganti.

"Kak izin ke toilet" ucap Kalan kepada salah satu kakak panitia.

"10 menit" ucap kakak panitia yang di mintai izin oleh Kalan. Kalan mengangguk kemudian berjalan menuju toilet.

Kalan mengerutkan keningnya ketika melihat ada salah satu siswi yang sedang di hukum berlari menuju toilet, "kenapa?" tanyanya pada diri sendiri.

Kalan tetap berjalan menuju toilet laki-laki.

"Akhirnya adem juga" ucap Kalan ketika keluar dari toilet.

Brugh...

"Apa tuh?" tanya Kalan ketika mendengar suara seperti benda jatuh.

Kalan melihat ke arah toilet perempuan, melihat kanan kiri takut ada orang yang melihat, "permisi" ucapnya ketika akan masuk ke dalam toilet perempuan.

"Apa ada orang di dalam?" tanya Kalan lagi. Kalan mendekatkan daun telinganya kepada pintu.

Terdengar suara lirihan minta tolong dari dalam toilet.

Mendengar itu, Kalan langsung mendobrak pintu toilet tersebut.

Brak.... Pintu toilet terbuka.

"To... long" lirih wanita yang ada di dalam toilet.

Dengan bodohnya Kalan bertanya, "lo kenapa?"

"To... long"

"Hidung lo mimisan" lanjutnya dan Kalan pun langsung mengangkat tubuh perempuan itu.

"Sialan!" umpat seorang Kalan.

"Tolong bawa gadis ini ke rumah sakit, dan rawat dia!" perintah Kalan kepada anak buahnya.

Selama ini Kalan memang tahu bahwa dirinya selalu di jaga oleh para anak buah daddynya, tetapi Kalan tetap diam, menurut Kalan biarkan saja mereka mengikutinya selagi itu tidak mengganggunya, siapa tahu nanti Kalan akan butuh mereka.

Dan benar saja bukan? pada kesempatan kali ini, Kalan benar-benar membutuhkan para anak buah daddynya untuk membawa gadis ini ke rumah sakit, agar tertolong.

"Baik tuan muda" ucap patuh para pengawal tuan Ardi Wijaya.

"Aku akan kembali masuk, kalian cepatlah" perintahnya dan kembali diangguki oleh anak buah sang daddy.

Setelah kepergian sang anak buah, Kalan kembali ke ruangan yang dimana kini sudah di pastikan akan banyak drama di mulai karena dirinya sudah telat dari waktu yang sudah di tentukan.

Kalan tetap dengan jalan santainya, Kalan tidak takut akan hukuman apapun yang di berikan, menurut Kalan menolong orang itu lebih berarti dari pada harus takut dengan hukuman yang akan di limpahkan kepadanya.

"Nah ini dia nih siswa yang izinnya ke toilet sebentar, tapi malah lama banget ke toiletnya" ucap kakak panitia yang tadi di mintai izin oleh Kalan.

"Kenapa kamu lama sekali hah? Kamu sudah lebih dari 10 menit" ucap kakak panitia satunya lagi.

Kalan menarik nafasnya panjang, "lebih baik lebih dari 10 menit untuk menolong orang yang sakit karena hukuman yang kalian berikan kepada kami dari pada harus mengikuti perintah yang kalian lakukan yang dapat membahayakan nyawa kami!" tegas Kalan dengan sorot mata yang tajam.

Terpopuler

Comments

adara

adara

waw kalan walaupun kmu msh kecil dan bru masuk SMP tetapi sikap tegasmu sudah terlihat dan cocok jadi sosok pemimpin jika kau besar nanti

2023-01-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!