Saat ini kania beserta teman kelasnya susah memasuki mata pelajaran, karna perkenalan yang merekam lakukan tadi sudah selesai. Saat memberikan beberapa pertanyaan kania seringkali menjawab pertanyaan yang di berikan oleh ibu Rosa. Saat itu juga ibu Rosa tau kalo kania adalah anak yang cerdas dan tidak pemalu serta mudah bergaul dengan orang lain.
Jam istirahat tiba, saat dia ingin ke kantin kania baru teringat bahwa uang jajan yang di berikan oleh mamckinya ketinggalan di rumah. " astaga kenapa kamu ceroboh sekali sih kania, ini nih yang tidak bisa di ubah - ubah dari sifat pelupanya gue. Au ah malas mending I pergi main aja daripada di kelas bikin pusing mikirin uang yang ketinggalan. "
Kata kania yang kemudia bangkit dari duduknya untuk keluar kelas pergi bermain dengan teman temanya yang di luar, kani belum terlalu mengingat nama mereka karna kania memang paling susah unutk mengingat nama orang yang baru beberapa kali dia kenal.
" hai gauy boleh gabung main Tidak? I mau gabung main ini kalo bisa. " kata kania sambil menyapa teman temanya yang sedang bermain lompat tali.
" hai... boleh ko tapi kita ulang dulu yah mulai dari awal karna kebetulan tadi belum cukup orang jadi pas di tambah dengan kamu jadi kita pas untuk berpasang pasangan. " kata salah satu dari mereka yang kalau tidak salah namanya Lisa.
" hehehe ok deh, yah udah kita gambreng aja buat cari pasangan gimana setuju? " kata kania lagi yang memberikan solusi untuk permainan yang akan mereka mainkan.
" Setuju.... " kata lisa beserta keempat teman yang lainya. Mereka pun gambreng dan setelah membagi kelompok mereka pun mulai main sampai jam istirahat habis. Kania pun sekarang sudah mengingat nama dari kelima orang yang bermain bersamanya tadi yaitu lisa, tina, dewi, wulan, dan bella.
Saat ini mereka sedang berjalan ke kelas mereka dengan berjalan bersama - sama sambil bercanda, saat akan sampai di kelas kania tiba - tiba ingin ke toilet jadi dia pamit ke kelima temanya " he.. tunggu dulu, gays kayanya aku mau ke toilet dulu deh lagi ada panggilan alam ini nanti di kelas izinkan yah gue keburu kebelet ini. By by guys...... " kata kania yang berteriak sambil berlari ke toilet.
" Ok deh yang cepat yah " kata dewi yang kebetulan tadi berjalan bersebelahan dengan kania.
" OK SIP... " jawab kania yang berteriak cukup besar karna dia sudah cukup jauh dari temannya.
Setelah selesai dengan urusan toilet sekarang kania sedang berjalan santai melewati beberpa ruangan kakak kelasnya. Saat melewati kelas 3 yang sekarang gurunya sedang marah karna tidak adanya anak murid yang bisa menyelesaikan soal yang di ada di papan tulis. Saat itu juga kania berhenti dan mengintip apa yang sedang terjadi di sana, kania juga sudah selesai membaca pertanyaan matematika yang ada di papan tulis itu dan dia juga sudah selesai mencari Jawabannya dengan hanya melihat soal itu.
" masa iyah soal segampang itu tidak ada yang bisa selesaikan sih?..." kata kania yang keceplosan mengatakannya dan langsung mendapatkan tatapan dari semua orang yang ada di dalam kelas itu.
" astaga kenapa in mulut lemes amat sih, semua mungkin ketinggalan di rumah makanya sampai keceplosan gini nih. " kata kania yang tidak jelas tetnti sajà dia hanya mengatakannya di dalam hati.
Guru itu pun keluar dari kelas dan menghampiri kania yang berubah menjadi patung sekarang ini. " apa yang kamu katakan tadi! Gampang! Kamu bilang soal itu gampang buat kamu! Kalo gampang coba sana kerjakan soal yang ada di papan tulis. " kata guru yang sekarang berada di depan kania.
" hmmm boleh sih pak , tapi nanti saya dapat apa kalo saya benar menjawab soal itu? " kata kania yang malah meminta hadiah dan bukanya takut kepada guru tersebut.
" heh memangnya kamu bisa! Kamu itu kelas berapa samapai berlagak begitu? Tapi kalo kamu bisa mengerjakannya maka saya akan merekomendasikan kamu biar langsung masuk di kelas saya kalo kamu masi di bawa kelas tiga, bagaimana tertarik?. " kata guru tersebut yang melihat kania dengan pandangan meremehkan dan pada akhirnya menantang kania untuk menyelesaikan soal tersebut.
kania lantas berjalan menuju papan tulis tersebut dan melihat soal matematika yang ada di papan tulis tersebut, kemudia dia berbalik untuk melihat ke arah pak guru yang ada di belakanya yang entah siapa namanaya karna dia belum tau nama dari guru tersebut lalu dia berkata " saya dari kelas 1B pak, jadi bapak harus memegang yang bapak ucapkan tadik yah... karna saya memang mau melakukan pelompatan kelas." setelah mengatakan itu kania lekas mengambil spidol yang ada lalu mulai mengerjakan soal tersebut di papan tulis, tapi karna kania pendek maka dia kembali berbali ke belakan untuk mencari sesuatu yang bisa dia pakai untuk bisa sampai di papan tulis tersebut.
kania pun menuju pada salah satu anak murik yang berada di barisan paling depan " hai kakak... " sapa kania kepada murik yang ada di depanya itu. " kakak boleh tidak kania pinjam kursinya, soalnya kania tidak sampai untuk mengerjakan soal yang ada di papan tulis itu. " kania berkata sambil menunjuk papan tulis yang ada di depan mereka.
murid itupun menjawab sambil menahan tawanya karna tingkah lucu kania. " boleh, ini ambil. tapi kania bisa tidak membawa bangkkunya ke depan papan tullis! atau mau kakak bantu buat di taro di sana? " kata murit tersebut sambil berdiri dari kursi yang di dudukinya tersebut.
kani pun mengangukan kepalanya dengan cepat pada murit tersebut " iya kakak boleh, kebetulan kania tidak bisa mengangkat kursi itu deh keliatanya aja sudah kayak berat gitu." kata kania dengan semangatnya karna mendapatkan bantuan dari kakak kelasnya itu.
semua pergerakan yang di lakukan kania tersebut tidak lepas dari pantauan dari guru yang mengajar di kelas tersebut, sampai kania melanjutkan aktivitasnya untuk menjawab soal matematika tersebut dengan lancarnya dan tampa hambatan. " ha! bagaimanna biasa anak yang baru masuk SD bisa mengerjakan soal yang pada dasarnhya anak kelas 3 saja tidak tahu cara menyelesaikanya? apa lagi terdapat perkalian dan pembagian pada soal tersebut, apakah orang tuanya memang sudah mengajari anakanya sampai sejauh ini yanh? kata guru tersebut yang tentu saja semua pertanyaan itu hanya dia lontarkan di dalam hatinya.
kania pun sudah menyelesaikan soal tersebut dengan sangat cepat. dia lantas menghampiri guru tersebut, " hai pak, kania sudah selesai loh mengerjakan soal itu. gimana pak apakah jawaban sayah benar semua? " kata kania dengan banganya.
guru itu lantas kembali menatap papan tulis untuk mengecek jawaban yang di tulis kania. setelanya dia menatap kania kembali dan berdehem sebelum mulai berbicara " yah memang saya akui kamu menjawab semua soal itu dengan benar, baik lah saya akan penuhi janji saya, dan kamu mulai besok akan belajar di kelas saya ini. " kata guru tersebut yang akan melangkahkan kakinya untuk menuju ruangan kepala sekolah, tertapi sebelum sampai di depan pintu guru tersebut berbalik dan berkata, " kamu kembali dulu ke kelas mu dan jangan lupa mulai besok kelasmu akan pindah di kelas ini. " lalu guru tersebutpun melangkahkan kakinya untuk pergi samapai dia tidak terlihat lagi dari pandangan semua murit yang ada di dalam kelas tersebut.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments