Bab 4 ~ Menuruti keinginan mamaku ~

Hendra tampak memikirkan ucapan Mawar,dia takut menyetujui semua keinginan Mawar sebelum dia meminta ijin kepada Stella,Karena Stella adalah ratu sesungguhnya di hatinya.Andai saja hari ini ada keajaiban di rahim istrinya,dia tidak akan mau menerima wanita seperti Mawar.

"Hendra kamu mendengar ucapan Mawar kan,iya kamu harus setuju karena bagaimana pun juga Mawar yang akan memberikan keturunan untukmu,dan sudah jelas nanti anak itu yang menjadi pewaris seluruh kekayaan yang kita miliki." Ucap Rini.Maya dan Mawar saling menatap dan tersenyum mendengar ucapan Rini,rasanya dia cukup bangga menjadi seorang wanita.

Hendra menghela napas berat,rasanya sangat sedih menerima kenyataan ini,dulu dia begitu sulit mendapat cinta Stella,karena dia selalu menolak lamarannya,dengan perjuangan yang sangat panjang akhirnya dia bisa memiliki stella,dan menikahinya.

"Hendra..." Rini membuyarkan lamunan Hendra,akhirnya dengan terpaksa dia menuruti segala keinginan keluarganya dan juga keluarga calon istrinya.

"Ma..Aku menuruti segala keinginan kalian,karena semuanya sudah selesai aku kembali bekerja karena aku harus meeting." Ucap Hendra lalu beranjak dari tempat duduknya lalu meninggalkan mama dan keluarga calon istrinya.

"Kalian dengar kan jeng,anak saya menuruti segala keinginan ku,jadi kita bisa mengatur pesta ini semewah mungkin,ini akan menjadi pesta termewah nantinya,dulu saat menikah dengan wanita mandul itu,mereka tidak melakukanya secara mewah karena aku tidak hadir dan tidak merestui hubungan mereka.Dan aku sangat berharap kamu bisa secepatnya menyingkirkan wanita mandul itu dari rumah anakku." Ucap Rini,dia memegang tangan Mawar.

"Tenang saja,tante,itu sangat mudah,lihat saja nantinya bagaimana Mawar menyingkirkan wanita itu,aku akan menjadi satu-satunya nyonya di rumah itu nantinya." Ucap Mawar dengan wajah jahatnya.Maya dan Rini hannya tersenyum mendengar ucapan Mawar.

"Aku juga sangat berharap,Hendra sangat mencintai si mandul itu,jadi mungkin kamu akan mengalami kesulitan nantinya,tapi Tante yakin kamu pasti bisa."Ucap Rini.Setelah itu mereka berbincang tentang perencanaan pernikahan Mawar dan Hendra mereka mulai menulis orang-orang yang akan di undang.

*****

Hendra menyetir mobilnya menuju rumahnya,entah kenapa dia begitu merasa bersalah dengan semua ini,walaupun ini semua terjadi karena keinginan Stella,dia yakin Stella sangat terpukul atas semua ini.

Sesampainya di rumahnya,dia melihat istrinya sedang mengurus bunga-bunga kesayangannya di taman belakang,Stella memang sangat menyukai segala jenis bunga,tidak heran kalau bunganya yang ada di taman belakang tumbuh dengan sangat subur bahkan sudah banyak orang yang datang untuk membelinya.

"Sayang,kamu disini." Stella langsung menoleh ke arah suara yang memanggilnya,dia tersenyum kecil melihat kedatangan suaminya.Biasanya kalau sedang banyak beban pikiran Stella menghabiskan waktunya untuk mengurai semua bunga-bunganya.

"Tumben sayang kamu pulang jam segini?"Tanya Stella,dia terus asik menata letak bunga-bunga yang sudah mekar di taman itu.

"Aku kangen sayang."

"Cih....Apa yang kamu rindukan dari wanita mandul sepertiku sayang_

"Honey...please jangan bicara seperti itu,jika kamu seperti ini aku akan terus merasa bersalah kepadamu." Ucap Hendra,dia duduk di kursi yang ada di taman itu.

"Tuan,apa tuan mau kopi." Hendra mengangguk saat pelayan menawarkan kopi untuknya.Hendra menatap istrinya yang sangat asik menata bunga,atau mungkin istrinya sedang merasa tidak baik-baik saja.

Mereka terdiam dalam pikiran masing-masing,Hendra juga merasa lelah dengan semua masalah ini,andai saja mamanya bisa mengerti keadaan mereka,mungkin pernikahan kedua ini tidak akan terjadi.Mamanya memang sangat licik dia bisa bersikap manis di hadapannya tapi selalu menekan Stella di belakangnya makanya Stella menerima dengan ikhlas pernikahan keduanya ini.

****

Sementara itu di sebuah hotel mewah sepasang anak manusia sedang menikmati indahnya surga dunia.Mawar terus mendesah menikmati goyangan Daniel pria yang sudah lama dia pacari.

"Aahh....Ayo sayang,terus sayang ahh sayang...terus sayang,kamu pria hebat dan perkasa sayang ayo sayang... aahh.... jangan berhenti ...Sayang." Suara Mawar sangat jelas terdengar saat dia menikmati permainan Daniel.

Hingga akhirnya Daniel mengakhiri permainannya,mereka tidur saling berpelukan tampa sehelai benang pun di tubuh mereka.

"Jadi kapan kamu akan menikah dengan pria kaya itu sayang?ingat setelah kamu menikah jangan coba-coba untuk berpaling dariku,karena aku akan menghancurkan seluruh mimpi mu jika kamu mencoba untuk berpaling darimu." Ancam Daniel,Mawar sedikit ngeri mendengar ancaman Daniel karena dia tau Daniel tidak pernah main-main dengan ucapannya.

"Iya sayang tenang saja,aku akan memberikan apa pun yang kamu inginkan,aku tidak mungkin melupakan pria yang begitu perkasa ini,belum tentu pria itu sehebat kamu." Ucap Mawar,dia mengelus paha Daniel,seakan memancing hasrat Daniel kembali.

"Sayang,apa kamu masih menginginkannya,baiklah karena mulai sekarang kita jarang bertemu aku akan memberikan kepuasan yang kamu inginkan." Ucap Daniel,lalu dia menurunkan tubuhnya lalu memainkan area sensitif milik Mawar dengan mulutnya.

Mawar sudah lama di jodohkan oleh Rini kepada Hendra jauh sebelum Hendra menikah dengan Stella,hubungan Rini dengan keluarga Mawar sangat dekat dari jaman dulu dan hal itulah yang membuat Rini dan Maya berniat menjodohkan anak mereka dari jaman dulu.

Rini tidak pernah tau bagaimana kelakuan Mawar,dia seorang wanita ****** yang menyerahkan tubuhnya kepada banyak pria,bahkan Mawar sangat menyukai pergaulan bebas.Rini selalu mengira kalau Mawar wanita yang cukup baik untuk mendampingi Hendra anak semata wayangnya.

****

Tadi malam Mawar pulang sudah larut malam,dan pagi ini dia terbangun karena tiba-tiba kepalanya sangat pusing dan perutnya sangat mual.

"Hoek.....Hoek.....hoek.." Mawar memuntahkan seluruh isi perutnya,sudah beberapa hari ini dia terus muntah-muntah,dia tidak terlalu takut karena menurutnya dia sedang masuk angin karena selaku keluar malam sembarangan.

"Kamu itu kenapa sih Mawar,sudah tiga hari ini mama lihat kamu selalu muntah kalau pagi,mama kan sudah bilang jangan keluar sembarangan,ini akibatnya kan,kamu masuk angin." Ucap Maya,dia memijat,pundak Mawar untuk mengurangi mual yang di rasakan oleh putrinya.

"Aku juga tidak tau mam,ma..Bisa tidak mama pergi ke apotik membeli untuk membeli alat tes kehamilan aku takut kalau aku ini tidak masuk angin biasa tapi hamil."

"Apa....Kamu gila,kok kamu bisa santai seperti itu."

"Bagus dong ma,kalau aku hamil,setidaknya aku tidak perlu khawatir kalau aku tidak hamil saat menikah dengan Hendra kita kan tidak tau kan ma,kalau sebenarnya Hendra yang tidak subur."

"Ahh gila kamu,bagaimana kalau mereka sampai curiga."

*** bersambung***

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!