Bertemu Orang Aneh

Terlihat seorang lelaki tengah minum anggur di sebuah Restoran mewah bersama dengan seorang sahabatnya. Lelaki itu bernama Leon Hernandez, seorang pengusaha anggur dunia.

Tanpa di duga seorang gadis cantik masuk ke dalam restoran bersama dengan seorang pria. Gadis itu tak lain adalah Saila Shandika mahesa, seorang gadis kaya keluarga Mahesa. Ia datang ke sana bersama dengan sahabat masa kecilnya yaitu Zidan Pratama.

Saila datang ke sana bersama Zidan untuk menghadiri pesta makan malam salah satu temannya yang akan menikah dua hari lagi. Teman - temannya itu sengaja mengadakan pesta makan malam bersama pasangan mereka.

Tentu saja Saila diharuskan membawa pasangan untuk menghormati temannya yang akan menikah dua hari kemudian. Teradisi itu memang sengaja di buat teman - teman kampusnya jika ada orang yang akan menikah.

"Saila, kenapa kau terlambat sekali. Kami sudah lama menunggumu?" tanya seorang perempuan ketika melihat Saila berjalan ke arahnya bersama Zidan.

"Maaf, aku harus menunggu ayahku pulang dulu baru bisa pergi. Ayah marah kalau aku meninggalkan ibu sendirian di rumah," jawab Saila sambil tersenyum.

"Ayo duduk di sini." Ajak seorang gadis bernama Riana, sahabat karibnya. "Kalian berdua itu selalu datang bersama ya. Bahkan tidak mengajakku pergi bersama," ucap Riana ketika melihat Saila duduk di sampingnya.

"Kau ini. Tentu saja aku harus datang bersama Kak Zidan. Ayah selalu mengatakan kalau aku harus tetap bersama Kak Zidan. Apalagi aku tidak punya pasangan yang harus kubawa untuk datang ke sini." Balas Saila dengan ekspresi biasa. Sesekali ia melirik ke arah Zidan yang sudah duduk di depannya itu.

Di sana Zidan tersenyum menatap Saila ketika ia saling bertatapan muka. Ia kemudian bicara pada teman - teman kampus Saila yang duduk bersama pasangan mereka masing - masing.

"Kalian semua sudah pesan makanannya," tanya Zidan.

"Kami baru saja memesan makanannya. Makanan untuk kalian juga sudah kami pesan, Sebentar lagi akan datang," jawab Salah satu teman Saila.

Tiba - tiba Saila berdiri dari tempat duduknya. "Aku mau ke toilet dulu ya."

"Oke!" jawab Riana bersama beberapa teman - temannya.

"Apa kau mau ditemani?" tanya Zidan.

"Tidak perlu. Aku bisa sendiri kok," jawab Saila sambil tersenyum.

"Baiklah."

Saila pun pergi meninggalkan teman - teman kampusnya di sana menuju toilet Restoran yang letaknya sedikit jauh dari tempat teman - temannya itu.

Saat sudah berada di depan toilet, Saila langsung masuk ke dalam toilet.

Beberapa saat kemudian, Saila keluar toilet. Ia kembali berjalan menuju meja teman - temannya. Tanpa di duga, ia bertabrakan dengan seorang lelaki bertubuh tinggi dan tegak. Lelaki itu tak lain adalah Leon Hernandez.

"Maaf, aku tidak sengaja tuan." Saila membungkuk meminta maaf pada sosok lelaki tinggi dengan tubuh tegak di depannya itu.

"Tidak apa - apa nona. Saya juga salah karena sudah berjalan cepat," balas lelaki yang tak lain adalah Leon.

Saila mengangkat kepalanya melihat sosok lelaki yang ada di depannya itu.

Begitu terkejutnya Leon ketika ia melihat gadis yang sangat mirip dengan Sila kekasihnya.

"Kau ... ." Leon menatapnya dengan pandangan tak percaya.

"Kalau begitu saya permisi tuan." Pamitnya sambil menundukkan kepalanya sejenak di depan Leon.

Leon tampak diam menatap wajah Saila. Tatapannya terus melihat Saila yang sangat mirip dengan Sila. Orang yang sangat ia cintai.

Saila langsung berjalan melewati Leon ketika ia melihat Leon diam tanpa membalas ucapannya tadi. Baru saja Saila berjalan dua langkah melewati Leon, tiba - tiba saja Leon menarik tangannya di sana.

Tentu saja Saila kaget ketika langkahnya terhenti karena Leon yang tiba - tiba saja menarik tangannya. Ia menengok melihat Leon.

"Ada apa tuan. Saya sudah minta maaf, kan tadi?" Tanya Saila mengerutkan keningnya. Ia merasa bingung dengan tingkah Leon yang menarik tangannya di sana. Apalagi Leon terus menatapnya.

"Apa kau tidak mengingatku?" tanya Leon serius.

"Maaf, apa kita pernah bertemu?" tanya Saila dengan ekspresi bingung mendengar pertanyaan Leon.

"Apa kau pura - pura tidak mengenaliku sekarang, hah?" tanya Leon dengan ekspresi serius. Ia heran mendengar perkataan Saila yang sama sekali tidak mengenalinya.

"Maaf tuan. Mungkin Anda salah orang. Ini pertama kalinya saya bertemu dengan Anda."

"Gadis kecil. Kau benar - benar keterlaluan ya. Sekarang kau sudah berani bilang tidak kenal denganku. Apa kau suka bermain - main?" Leon terlihat kesal mendengar Saila sama sekali tidak mengenali dirinya.

"Sekali lagi saya minta maaf. Tapi saya benar - benar tidak kenal dengan Anda." Saila berusaha menarik tangannya yang sejak tadi masih di pegang Leon. "Tolong lepaskan tangan saya tuan!" Pinta Saila sambil terus berusaha menarik tangannya.

Leon tidak melepaskan tangan Saila bahkan ia semakin erat memegang tangan gadis yang ada di depannya itu.

Saila sudah merasa risih dengan tingkah Leon yang menurutnya aneh. "Tolong lepaskan tangan saya. Saya mohon!" Saila terlihat ketakutan melihat Leon yang terus menatapnya tanpa henti.

Dengan sigap, Leon menarik tubuh Saila sampai tubuh Saila bersandar di sebuah dinding tembok di sana. Ia meletakkan kedua tangan Saila di samping kiri kanan kepala Saila sambil terus memegang tangannya dengan erat.

"Apa yang Anda lakukan? Tolong lepaskan saya! Saya sudah meminta maaf pada Anda tuan. Jadi saya mohon lepaskan saya!" Saila memohon mohon dengan ekspresi ketakutan melihat Leon.

"Kau bilang tidak mengingatku bukan. Baiklah! Aku akan buat kau ingat, siapa aku?" tegas Leon.

Leon kemudian mencium bibir Saila di sana secara paksa.

"Mmm ... mmm ... mmm!" Suara Saila yang berusaha melawan Leon.

Kekuatan Leon tak bisa ia kalahkan begitu saja. Ia tidak bisa melepaskan dirinya dari Lelaki bertubuh atletis itu.

Seketika air matanya jatuh saat Leon tidak berhenti menciumnya bahkan lelaki itu semakin memperdalam ciumannya pada Saila.

Tiba - tiba Zidan datang dan langsung mendorong Leon, kemudian memukul wajahnya dengan keras.

Saat itu, Saila langsung berlari menghampiri Zidan, lalu berlindung di belakang Zidan dengan ekspresi ketakutan.

"Siapa kau? Datang - datang langsung memukulku!" teriak Leon dengan marah.

"Harusnya aku yang tanya pada Anda tuan. Anda sudah berani melecehkan seorang gadis di sini," balas Zidan dengan suara kerasnya, ia sangat marah melihat kejadian tadi.

"Itu tidak ada urusannya denganmu. Itu urusanku dengan pacarku!" teriak Leon.

Zidan kaget mendengar ucapan Leon. Ia kemudian menengok ke belakang melihat Saila yang masih berlindung di belakangnya.

"Sejak kapan kau punya pacar?" tanya Zidan.

"Aku sama sekali tidak pernah pacaran apalagi punya pacar om - om begitu. Dia orang aneh yang tiba - tiba saja melecehkanku kak!" jelas Saila dengan ekspresi serius.

Zidan kembali melihat Leon. "Kau dengar sendiri bukan. Gadis ini bilang kalau dia sama sekali tidak punya kekasih."

Leon terkejut tak percaya mendengar Saila menyangkal dirinya. Jadi selama ini Alexa mengatakan kebenaran kalau Saila meninggalkannya karena tak sanggup hidup dengan dirinya.

Seketika ia berjalan cepat menghampiri Saila yang terus - terusan berlindung di belakang punggung Zidan. Dengan sigap, Zidan mendorongnya.

"Ini urusanku dengannya. Dia kekasihku!" teriak Leon.

"Ini adalah urusanku tuan, karena dia adalah tunanganku!" tegas Zidan dengan lantang.

"Apa?" Leon sangat terkejut mendengar perkataan Zidan. Ia tidak terima dengan ucapan Zidan. Ia kemudian memekul Zidan dengan keras. Dan terjadilah perkelahian kedua lelaki tampan itu.

"Hentikan!" teriak Saila dengan keras.

Mereka tidak menghiraukan teriakan Saila. Mereka berdua terus berkelahi, saling memukul satu sama lain.

Tiba - tiba seorang pria datang menghampiri mereka, mencoba menghentikan perkelahian kedua lelaki itu. Ia tak lain adalah sahabat Leon bernama Ben.

.

.

.

.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

ti lestari

ti lestari

cerita yang menarik

2023-04-19

0

Risti Dani

Risti Dani

makin seru yah

2022-08-11

0

。.。:∞♡*♥

。.。:∞♡*♥

mampir, kayaknya seru😻😊

2022-03-23

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bertemu Orang Aneh
3 Kita belum selesai
4 Pria mesum
5 Bagai pinang di belah dua
6 Gadis yang tidak berharga
7 Salah Besar
8 Aku Ingin kuliah diluar negri
9 Gelisah
10 Bertemu kembali
11 Hasil tes pack
12 Tolong terima aku
13 Masalah tes pack
14 Datang sendiri
15 Restu dari Bima
16 Pertemuan orang tua
17 Pesta Pernikahan
18 Canggung
19 Kembali ke Kediaman Mahesa
20 Bingkai foto
21 Pengakuan Saila tentang Zidan
22 Tidur satu ranjang
23 Siapa Alexa?
24 Membuatnya mengerti
25 Penyesalan Sila
26 Visual
27 Rasa Penasaran Sila
28 Pemandangan Langka
29 Kenapa dia masih marah?
30 Ciuman permintaan maaf
31 Banyak maunya
32 Pendapat Riana
33 Kenapa aku sedih melihatnya?
34 Aku bisa memberikanmu senyuman
35 Aku saudara iparmu
36 Tanganmu ini bisa mengobatiku
37 Aku tidak mau pisah denganmu
38 Jangan membuatku takut
39 Aku seperti orang bodoh dimatamu
40 Datang menjenguk Saila
41 Aku mau minum teh susu buatanmu ...
42 Harus tersenyum bahagia di depannya
43 Aku menyukainya
44 Makan malam keluarga
45 Aku bersedia
46 Dia mencintaimu
47 Aku mencintaimu
48 Menyentuhnya dengan kelembutan
49 Kau cuma boleh genit didepanku
50 Ungkapan perasaan Zidan
51 Mencoba gaun pesta
52 Pertengkaran Sila dan Alexa
53 Kepanikan Leon
54 Amarah Leon
55 Ocehan Tuan Bima
56 Belum bisa melupakannya
57 Terbongkarnya hubungan Sila dan Leon
58 Kekecewaan Yasmin
59 Aku tidak akan pergi
60 Berpisah untuk sementara
61 Pria Misterius
62 Kenapa orang itu ada disini?
63 Menyelinap masuk
64 Melepas Rindu
65 Tinggal di Kediaman Mahesa
66 Masa lalu yang kelam
67 Pertunangan Sila dan Zidan
68 Lelaki tidak waras
69 Apa yang terjadi pada Sila?
70 Kondisi Sila
71 Flasback Sila dan David
72 Liburan ke pantai
73 Aku tidak bisa memberikannya apa - apa
74 Aku mencintaimu dengan tulus
75 Kau cemburu
76 Kejutan Lamaran
77 Bibirmu lebih nikmat dari rasa es krimnya
78 Curhatan Sila
79 Kepanikan Leon
80 Jawaban Sila
81 Keinginan Saila
82 Melahirkan
83 Tingkah Nakal Zidan
84 Hari Pernikahan Sila dan Zidan
85 Malu - malu
86 Rencana Saila
87 Bertukar posisi
88 Permainan berakhir
89 Terima kasih
90 Info Dari Ben
91 Info novel Ben
92 Info Novel Baru di NovelToon
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Prolog
2
Bertemu Orang Aneh
3
Kita belum selesai
4
Pria mesum
5
Bagai pinang di belah dua
6
Gadis yang tidak berharga
7
Salah Besar
8
Aku Ingin kuliah diluar negri
9
Gelisah
10
Bertemu kembali
11
Hasil tes pack
12
Tolong terima aku
13
Masalah tes pack
14
Datang sendiri
15
Restu dari Bima
16
Pertemuan orang tua
17
Pesta Pernikahan
18
Canggung
19
Kembali ke Kediaman Mahesa
20
Bingkai foto
21
Pengakuan Saila tentang Zidan
22
Tidur satu ranjang
23
Siapa Alexa?
24
Membuatnya mengerti
25
Penyesalan Sila
26
Visual
27
Rasa Penasaran Sila
28
Pemandangan Langka
29
Kenapa dia masih marah?
30
Ciuman permintaan maaf
31
Banyak maunya
32
Pendapat Riana
33
Kenapa aku sedih melihatnya?
34
Aku bisa memberikanmu senyuman
35
Aku saudara iparmu
36
Tanganmu ini bisa mengobatiku
37
Aku tidak mau pisah denganmu
38
Jangan membuatku takut
39
Aku seperti orang bodoh dimatamu
40
Datang menjenguk Saila
41
Aku mau minum teh susu buatanmu ...
42
Harus tersenyum bahagia di depannya
43
Aku menyukainya
44
Makan malam keluarga
45
Aku bersedia
46
Dia mencintaimu
47
Aku mencintaimu
48
Menyentuhnya dengan kelembutan
49
Kau cuma boleh genit didepanku
50
Ungkapan perasaan Zidan
51
Mencoba gaun pesta
52
Pertengkaran Sila dan Alexa
53
Kepanikan Leon
54
Amarah Leon
55
Ocehan Tuan Bima
56
Belum bisa melupakannya
57
Terbongkarnya hubungan Sila dan Leon
58
Kekecewaan Yasmin
59
Aku tidak akan pergi
60
Berpisah untuk sementara
61
Pria Misterius
62
Kenapa orang itu ada disini?
63
Menyelinap masuk
64
Melepas Rindu
65
Tinggal di Kediaman Mahesa
66
Masa lalu yang kelam
67
Pertunangan Sila dan Zidan
68
Lelaki tidak waras
69
Apa yang terjadi pada Sila?
70
Kondisi Sila
71
Flasback Sila dan David
72
Liburan ke pantai
73
Aku tidak bisa memberikannya apa - apa
74
Aku mencintaimu dengan tulus
75
Kau cemburu
76
Kejutan Lamaran
77
Bibirmu lebih nikmat dari rasa es krimnya
78
Curhatan Sila
79
Kepanikan Leon
80
Jawaban Sila
81
Keinginan Saila
82
Melahirkan
83
Tingkah Nakal Zidan
84
Hari Pernikahan Sila dan Zidan
85
Malu - malu
86
Rencana Saila
87
Bertukar posisi
88
Permainan berakhir
89
Terima kasih
90
Info Dari Ben
91
Info novel Ben
92
Info Novel Baru di NovelToon

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!