Pukul 8:00 pagi.
Saila terlihat turun dari mobil saat supirnya sudah membuka pintu mobil untuknya.
Ia berjalan masuk ke dalam kampus sesaat setelah ia berpamitan dengan Pak Herman, supir pribadinya.
Di depan pintu masuk, tiba – tiba seorang gadis memberikannya sebuah surat. Ia pun mengambil surat yang di berikan mahasiswa perempuan tadi. Tak lama setelah mahasiswa perempuan tadi pergi, Saila membuka surat yang di berikannya.
Isi surat mengatakan kalau ada seorang teman yang ingin menemuinya di depan kampus. Tentu saja ia percaya dengan mudah yang di katakan di dalam surat, apalagi ia adalah orang yang gampang percaya dengan perkataan orang.
Tanpa berpikir panjang, Saila kembali berjalan keluar kampus untuk menemui si penulis suratnya itu. Saat di depan kampus, ia melihat sekelilingnya, mencari si penulis suratnya.
"Dimana orang yang ingin bertemu denganku?" Gumamnya.
Tanpa sadar, seorang pria berjalan di belakangnya memegang sebuah sapu tangan yang sudah di beri obat bius. Lelaki itu langsung membekap mulut Saila ketika ia sudah mendekati gadis cantik itu. Lelaki itu membius Saila sampai Saila tidak berdaya, bahkan Saila tak sempat melawan lelaki yang membiusnya.
Lelaki itu adalah orang suruhan Leon yang ingin menculik Saila. Leon sangat sakit hati pada Saila sampai ia melakukan perbuatan tercela seperti itu pada Saila. Pikirnya kalau Saila adalah Sila yang telah menghianati cintanya selama ini, bahkan sudah berani menjalin hubungan dengan pria lain saat ia masih belum putus hubungan dengannya. Begitu dendammnya Leon pada Saila.
Lelaki tadi menggendong tubuh Saila di bahunya, kemudian masuk ke dalam mobil sesaat setelah Saila pingsan.
Ia melajukan mobilnya setelah meletakkan tubuh Saila di dalam mobil. Tak menunggu lama, mobil yang di kendarai orang suruhan Leon telah sampai di sebuah Villa yang cukup besar, nan mewah. Villa itu adalah Villa pribadi Leon yang baru saja ia beli beberapa hari yang lalu saat ia berhasil menemukan Saila.
Pria suruhan Loen tadi keluar dari mobil, kemudian mengeluarkan Saila dari dalam mobil. Ia menggendong Saila dibahunya masuk ke dalam Villa dengan langkah kaki yang cepat.
Lelaki tadi langsung meletakkan Saila di sebuah kamar pribadi milik Leon, kemudian keluar kembali dari kamarnya untuk melaporkan hasil kerjanya pada Leon.
Beberapa saat kemudian, sebuah mobil mewah baru saja terparkir di depan Villa. Mobil mewah itu milik Leon, ia langsung keluar dari dalam mobilnya, kemudian berjalan cepat masuk ke dalam Villa.
Leon langsung mendatangi Villa pribadinya ketika orang yang menculik Saila tadi menghubungi dirinya.
Di dalam Villa, Leon sudah di sambut orang suruhannya tadi.
"Tuan Leon, saya sudah mendapatkan gadis yang Anda inginkan."
"Kerja bagus," balas Leon sambil menepuk - nepuk bahu orang suruhannya. Memuji hasil kerjanya itu. "Dimana dia sekarang?" tanya Leon.
"Dia ada di dalam kamar tuan," jawab bawahannya.
"Pergilah!" Perintah Leon.
"Baik tuan," balas bawahannya sambil membungkuk hormat di depan Leon.
Leon kembali melangkahkan kakinya menghampiri kamar pribadinya dimana Saila berada. Ia langsung membuka pintu kamarnya, kemudian berjalan ke arah Saila yang tengah berbaring di kasur. Saat itu, Saila belum sadarkan diri dari pengaruh obat biusnya tadi. Ia duduk di tepi tempat tidurnya, membelai rambut Saila di sana.
Tiba – tiba Saila membuka matanya secara perlahan – lahan, bola matanya tertuju pada Leon yang tengah duduk di sampingnya. Ia belum begitu jelas melihat wajah Leon di sana.
“Kau sudah bangun,” ucap Leon.
Seketika Saila sadar dengan lelaki yang duduk di sampingnya itu. Ia dengan sigap, bangun dari tempat tidur, kemudian mundur manjauhi Leon. Ia langsung turun dari kasur menjauhi Leon di sana. Ia sangat ketakutan menatap Leon, apalagi melihat ruangan itu yang terlihat asing baginya.
"Ini dimana?" tanya Saila menatap seluruh ruangannya.
"Ini adalah Villa pribadiku," jawab Leon yang masih duduk di tepi tempat tidurnya.
“Tuan yang sudah membawaku ke sini, apa sebenarnya yang tuan inginkan dariku?” tanya Saila dengan ketakutan.
Leon berdiri dari tepi tempat tidurnya, kemudian berjalan pelan menghampiri Saila.
“Kita sekarang cuma berdua. Apa kau masih menyangkal diriku? Apa kau masih tidak mau mengenaliku?” tanya Leon sambil berjalan menghampiri Saila. Langkah kakinya terlihat pelan menghampiri Saila.
Saat itu, Saila berjalan mundur ke belakang ketika melihat Leon berjalan ke arahnya. Wajahnya sangat ketakutan melihat Leon datang menghampirinya. Langkah kakinya juga terlihat pelan melihat Leon berjalan ke arahnya.
Leon terus berjalan sampai ia berada dekat dengan Saila. Ia dengan sigap, memegang tangan Saila membuat gadis muda itu sangat kaget.
“Lepaskan aku!" teriak Saila. "Apa lagi yang tuan lakukan?” tanya Saila kembali pada Leon.
Leon mendorong tubuh Saila sambil memegang kedua tangan Saila sampai Saila bersandar di dinding tembok. Ia meletakkan kedua tangan Saila di sisi kanan kiri kepala gadis itu.
“Apa kau sudah tahu? Apa yang akan kulakukan padamu sayang?” tanya Leon sambil tersenyum seringai menatap wajah cantik gadis di depannya itu.
Tentu saja Saila berpikir kalau Leon akan melakukan hal tercela seperti kemarin, ia mengira kalau Leon akan melecehkannya lagi yang ke tiga kalinya. Kali ini ia begitu ketakutan sampai tubuhnya gemetar, karena kondisi tempatnya yang begitu asing, seperti sebuah rumah yang tidak ia ketahui.
“Aku mohon lepaskan aku tuan! Apa yang sudah aku lakukan padamu sampai tuan melakukan ini?” tanya Saila memohon pada Leon.
“Kesalahanmu sangat besar, kau sudah berani meninggalkanku tanpa pesan!” tegas Leon.
“Aku bersumpah kalau aku sama sekali tidak pernah bertemu dengan Anda.”
Leon sangat marah mendengar perkataan Saila, ia kembali mencium paksa bibir mungil gadis 20 tahun itu.
Saila terus menggerakkan kepalanya mencoba melawan Leon, mencoba melepaskan ciuman Leon darinya. Leon semakin memperdalam ciumannya pada Saila membuat Saila tidak tahan dengan perbuatan Leon.
Dengan cepat, Saila menendang barang berharga milik Leon, membuat lelaki itu seketika melepaskan genggamannya dari Saila. Ia memegang si Leon kecil dengan wajahnya yang menahan kesakitan.
“Kau, beraninya menendangku!” Leon sangat marah dengan perbuatan Saila.
Dengan sigap, Saila berlari menuju pintu ketika ia melihat Leon sudah tidak bertenaga akibat tendangannya tadi. Ia berusaha membuka pintu kamarnya di sana.
Leon yang masih duduk memegang barangnnya, langsung berteriak.
“Silaaaaa!!” teriak Leon dengan keras.
Saila berhenti saat ia mendengar teriakan Leon yang memanggil nama Sila. Ia terkejut mendengar nama Sila di mulut pria asing yang sudah tiga kali ia temui.
Ia terdiam sejenak, mencerna apa yang ia dengar tadi, kemudian menoleh ke arah Leon.
“Sila ... .” Saila menatap Loen dengan ekspresi terkejut sambil menyebut nama Sila tadi.
"Sila ... kau sudah berani menyangkalku, sekarang kau berani menendangku!" teriak Leon menatap Saila dengan amarahnya.
Saila tersadar dengan semua yang ia dengar dari Leon. Wanita yang selama ini Leon cari adalah Sila bukan dirinya. Ia baru menyadari kalau lelaki yang ada di depannya itu bukan orang tidak waras, namun lelaki itu sudah salah mengenali dirinya sebagai Sila. Ia dan Sila memang sangat mirip, bahkan para pelayan di rumahnya tidak bisa membedakan dirinya dan Sila yang begitu mirip bagai pinang dibelah dua. Kadang Sila menjadi dirinya untuk mengerjai para pelayan yang ada di rumahnya.
Sekarang Saila mengerti semua, dengan semua yang ia lewati beberapa hari ini dengan lelaki asing itu. Apa mungkin lelaki yang ada di depannya adalah kekasih Sila yang ia tinggalkan? Ini baru pertama kalinya ada mantan pacar saudarinya yang menganggap dirinya sebagai Sila.
Itu karena semua orang tahu kalau mereka saudara kembar. Hanya Leon yang tidak tahu tentang dirinya dan Sila. Tentu saja Leon tidak tahu kalau mereka saudara kembar, karena ia sejak kecil tinggal di luar negri, dan tidak pernah kembali ke negara ini. Hanya karena ia ingin menemukan Sila, barulah ia kembali kesini lagi.
.
.
.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Heni Hendrayani
ampuuuun deh lupa sama krmnaran sendiri
2021-06-21
0
Maria Jabat
hhahahahah
seru x lah
2021-02-02
1
Winda
Pertanyaan ku kemana sila thor di luar negri ga ketemu trus ketemunya di indoneasia sila nya ngumpet dimana
2021-01-14
0