Euugghhhhhh
Terdengar lenguhan pelan dari arah ranjang dimana ada seorang wanita tengah terbaring di sana. Jangan kalian pikir wanita tersebut benar-benar berbaring di atas ranjang yang empuk. Dia adalah Sheril, pengantin baru yang di buat tidak sadarkan diri oleh suaminya pada hari pernikahan pertama mereka. Para pelayan dengan sangat tidak tega menempatkan nyonya mereka pada sebuah seprei tipis dengan beralaskan lantai sebagai ranjangnya. Mereka melakukan semua itu atas perintah tuan pemilik rumah, yang tak lain dan tak bukan adalah suaminya Sheril, Demian Clovist.
Dengan tatapan kosong Sherol menatap lampu yang bersinar tepat di atas tubuhnya. Sebutir cairan bening lolos dari pelupuk mata, yang mana membuat tangan si empunya bergerak mengusapnya.
"Kak Demi, apa kau sudah melupakan aku? Ini aku, Cery. Hiksss..." ratap Sheril kemudian terisak lirih.
Saat Sheril ingin bangun, dia meringis merasakan rasa sakit yang luar biasa di sekujur tubuhnya. Dia baru ingat kalau kemarin suaminya melakukan tindak kekerasan hingga membuatnya pingsan. Ingatan tentang kejadian kemarin membuat Sheril semakin terisak sedih. Dia tidak menyangka kalau pria yang sangat di sukainya itu bisa berubah menjadi pria yang sangat kejam. Di dalam ingatan Sheril, Demian adalah sosok yang sangat lembut dan juga dewasa. Pria itu bahkan tidak tega jika melihat ada semut yang ingin menggigitnya. Tapi apa yang terjadi kemarin benar-benar membuat Sheril sangat syok. Sulit di percaya kalau Demian begitu banyak berubah sejak dia pergi dari negara ini.
"Kak Demi, apa kau begitu marah padaku karena aku pergi tanpa pamit padamu? Jika memang benar, aku minta maaf. Ada alasan kuat kenapa dulu aku pergi meninggalkanmu. Maaf, aku benar-benar tidak tahu kalau kepergianku sudah merubahmu menjadi pria yang begitu dingin dan kejam seperti sekarang. Aku minta maaf Kak Demi, aku minta maaf" lirih Sheril sambil terisak-isak.
Saat Sheril tengah meratapi kesalahannya, pintu ruangan terbuka. Dia yang tidak bisa melakukan apa-apa hanya bisa menatap sedih ketika melihat sepasang mata tengah menatapnya dengan begitu benci.
"Bangun dan cepat bersihkan tubuhmu. Ayah dan Ibuku sebentar lagi akan datang kemari dan aku tidak mau mereka sampai melihat luka-luka yang ada di tubuhmu. Ingat Sheril, kalau kau berani mengadukan perbuatanku pada mereka, maka Kevin dan Anaya-lah yang akan menerima ganjarannya. Aku akan membuat kedua kakakmu membusuk di dalam penjara!" ancam Demian tanpa merasa iba sedikit pun melihat kondisi istrinya yang sedang tidak berdaya.
"Baik Kak, aku janji aku tidak akan mengadukan perbuatanmu pada Ayah dan Ibu. Tapi tolong jangan sakiti kakak-kakakku, mereka tidak salah apapun" sahut Sheril dengan suara yang sangat lembut.
"Itu tergantung bagaimana nanti kau bersikap!.
Tanpa merasa kasihan sedikitpun Demian terus melontarkan ancaman pada Sheril. Dia kemudian berjalan kearah sofa, hatinya sama sekali tidak tergerak untuk sekedar membantu istrinya yang kesulitan untuk bangun.
"Kak Demi, bisakah aku meminta..
"Tidak bisa!" sela Demian cepat. "Sekalipun kau mati aku tidak akan sudi untuk menolongmu. Kau sendiri kan yang menyerahkan diri untuk masuk ke rumah ini? Jadi kau pun harus bisa melakukan semuanya sendirian tanpa harus meminta bantuan dari orang lain. Jangan mentang-mentang sudah menyandang gelar sebagai Nyonya Clovist lalu kau pikir bisa bermanja-manja padaku. Itu tidak akan pernah terjadi Sheril. Apa kau ingin tahu apa sebabnya?.
Sheril mengangguk lemah. Dia kembali meringis ketika merasakan perih yang begitu menusuk dari arah punggungnya. Sheril yakin sekali lukanya pasti kembali mengeluarkan darah karena terus bergesekan dengan baju yang di kenakannya.
"Karena kau tidak akan pernah pantas menjadi istrinya seorang Demian Clovist. Biar saja kalau keluargamu dan juga orangtuaku mengetahui pernikahan kita, tapi aku... Aku tidak akan pernah membiarkan orang lain mengetahui penyatuan terkutuk ini. Akan sangat memalukan jika orang-orang tahu kalau aku telah menikahi seorang wanita rendahan sepertimu. Seluruh dunia pasti akan mencemoohku nanti" ucap Demian dengan begitu kejam.
Tes, tes, tes
Buliran air bening mengiringi kata-kata Demian yang terdengar begitu menyayat hati Sheril. Dia menangis tanpa mengeluarkan suara, membiarkan lara yang nyata ini menggerogoti jiwanya yang sedang terluka parah.
"Kak Demi, kenapa kau begitu membenciku? Tidakkah kau ingat kebersamaan kita dulu?" tanya Sheril mencoba mengingatkan suaminya akan kisah cinta yang pernah terjalin di antara mereka berdua.
Mendengar pertanyaan Sheril, Demian langsung terbahak-bahak. Dia beranjak dari tempatnya duduk kemudian berjalan mendekati istrinya yang masih terbaring di lantai. Sambil menatap penuh benci, Demian kembali melontarkan kata-kata yang begitu menyakitkan bagi yang mendengar.
"Kebersamaan kita dulu? Hahhaahaa, Sheril-Sheril, jangan kau kira dengan mengatakan hal ini aku akan luluh padamu. Hei kau j*lang murahan, dengarkan perkataanku dengan baik!" ucap Demian sambil menjambak rambut istrinya hingga terduduk. "Jangan coba-coba menghasutku dengan cerita yang kau dengar dari Ibu. Cery ada di masa laluku, dan aku benci jika ada yang membicarakannya. Kau tahu, mulutmu yang kotor ini sangat tidak pantas menyebut tentang masa laluku itu. Jadi Sheril, sekali lagi aku mendengar pertanyaan seperti tadi, maka bersiaplah kehilangan kedua kakakmu. Aku tidak akan pernah membiarkanmu mengungkit-ungkit sesuatu yang bukan menjadi hakmu. Kau dengar itu tidak? Hah!.
"Aku dengar, Kak. Aku dengar" jawab Sheril melemah.
Yang semalam saja masih terasa panas, sekarang rambutnya kembali menjadi sasaran tangan suaminya. Sheril hanya bisa pasrah, dia sudah tidak memiliki tenaga lagi untuk sekedar memohon ampun pada suaminya ini. Sheril lalu memberanikan diri menatap mata suaminya. Menelisik dalam-dalam apakah disana masih ada cinta untuknya atau tidak.
Demian yang di tatap seperti itu oleh istrinya menjadi semakin emosi. Dia dengan cepat hendak melayangkan sebuah pukulan pada wanita ini. Tapi di saat tangannya hampir menyentuh wajah istrinya, tiba-tiba saja dia ingat kalau sebentar lagi orangtuanya akan datang berkunjung. Segera dia menurunkan tangannya kemudian mendorong Sheril hingga jatuh terlentang di tempatnya berbaring tadi.
"Kau beruntung karena kehadiran orangtuaku menyelamatkanmu dari hukuman yang akan ku berikan. Tapi nanti, jangan harap akan ada orang yang mau menolongmu" geram Demian kemudian berdiri.
Sebelum pergi, Demian kembali menatap muak kearah istrinya yang sedang menatapnya. Sungguh, tangannya benar-benar terasa sangat gatal ingin mencongkel kedua bola mata itu agar tak bisa lagi menatap dunia.
"Cepat bangun dan bersiaplah dengan baik. Aku tidak mau kalau sampai Ayah dan Ibu curiga. Lakukan semuanya dengan cepat, lima menit lagi aku akan kembali lagi kesini untuk memeriksa seperti apa penampilanmu!.
Braaakkkk
Tangis Sheril pecah setelah suaminya pergi dari dalam kamar. Sambil menahan rasa sakit di tubuhnya, Sheril merangkak menuju kamar mandi. Tetesan airmata dan juga rembesan darah dari punggungnya nampak menghiasi lantai yang di laluinya. Sebenarnya bisa saja Sheril meminta salah satu kakaknya untuk membawanya pergi dari sini, tapi Sheril enggan melakukannya. Dia tidak berani melawan perintahnya Demian. Sheril takut kalau suaminya itu akan berbuat sesuatu yang buruk pada kedua kakaknya. Alhasil, Sheril akhirnya memilih untuk menyimpan semua penderitaan ini seorang diri. Toh dia juga yang begitu menginginkan pernikahan ini terjadi. Jadi mau tidak mau Sheril harus siap menerima semua resikonya, termasuk harus hidup di dalam kubangan api neraka yang di ciptakan oleh suaminya sendiri.
'Tolong kuatkan aku, Tuhan. Bantu aku menghadapi semua ini dengan kesabaran dan keikhlasan. Aku yakin suatu saat nanti Kak Demi pasti akan menerimaku. Mungkin saat ini dia sedang sangat terluka, makanya dia berubah menjadi sangat kejam terhadapku. Tuhan, aku serahkan semuanya padamu. Hidupku, cintaku, dan juga kebahagiaanku. Amiinnn.'
🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒
...🍒 VOTE SEBANYAK-BANYAKNYA YA GENGSS.....
...LIKE, COMMENT, DAN RATE BINTANG LIMA...
...🍒 IG: emak_rifani...
...🍒 FB: Rifani...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Alexandra Juliana
Klo Cheril itu Cery knp Demian tdk mengenalinya...apakah wajah Cery berubah drastis gtu...?
2022-09-16
0