Yama menatap Yami dengan tatapan tajam. Yami hanya cengengesan mendapat tatapan tajam ayahnya.
“Sejak kapan ayah pulang?” tanya Yami polos.
Yama mengepalkan tangannya karena Yami menghiraukannya. Melihat suaminya semakin murka, Shi Mei mencoba menenangkannya.
“Kaisar tenanglah, lagipula Mi'er tidak berbuat onar di alam manusia” ucap Shi Mei lembut.
“Ibu, kau seperti dewi” ucap Yami berbinar.
“Ibu memang Dewi, Mi'er” jawab Shi Mei menggeleng pelan.
Yama menjadi tenang mendengar suara lembut Shi Mei, tetapi bagaimana pun anaknya telah melanggar aturan dewa yang melarang dewa siapapun datang ke alam manusia kecuali dewa yang bertugas.
“Mi'er, karena kau tidak berbuat onar di alam manusia, maka ayah hanya akan mereinkarnasikan mu sebagai manusia. Kekuatan dan ingatan mu sebagai dewa akan di segel sampai ayah membukanya.” ucap Yama tenang.
“Apa? Apa ayah tidak kasian dengan para dewa yang akan merindukan ku?” Yami berkilah.
“Tidak” jawab Yama.
“Ibu...” Yami memelas pada ibunya.
“Itu lebih baik dari kehancuran jiwa” jawab Shi Mei tersenyum.
Yami menghilang dan muncul tepat di depan ibunya.
“Yami akan selalu merindukan ibu” ucap Yami sembari memeluk kaki ibunya. Shi Mei berjongkok lalu memeluk putra semata wayangnya itu.
“Ibu juga akan selalu merindukan Mi'er” jawab Shi Mei tersenyum sembari mencium pipi kanan dan kiri serta kening Yami. Setelah itu Yami yang mencium pipi ibunya.
“Jangan berbuat onar di alam manusia. Patuhlah pada orang tua baru mu di sana” nasihat Shi Mei.
“Baik Bu”
Yami beralih pada ayahnya. Dia menatap ayahnya dengan tajam.
“Apa ayah tidak akan merindukan ku?” tanya Yami bercanda. Yama mendudukkan Yami di pangkuannya.
“Ayah dan ibu akan selalu mengawasi mu di sini. Dimana pun Mi'er berada, Mi'er tetap satu-satunya putra ayah dan ibu” ucap Yama sembari mencium kening Yami. Yami segera memeluk erat ayahnya.
Prajurit istana yang melihat momen haru itu tersenyum sembari menahan air mata. Bagaimanapun Yami adalah pangeran yang baik meskipun sifatnya yang konyol. Xiao Bai menangis tersedu-sedu melihatnya.
“Xiao Bai, kau terlalu mendalami” bisik salah seorang prajurit.
“Tidak akan lagi dewa yang merepotkan ku” ucap Xiao Bai terisak. Prajurit tersenyum masam mendengar nya.
“Kau jangan senang dulu Xiao Bai, aku akan merepotkan mu lagi suatu hari nanti” ucap Yami tersenyum bangga.
“Hamba akan menunggu hari itu Pangeran!” jawab Xiao Bai terisak.
Sedikit demi sedikit tubuh Yami berubah menjadi butiran cahaya emas yang memudar. Setelah itu keberadaan Yami lenyap di alam dewa.
“Kami akan selalu merindukan Pangeran Yami”
“Kami akan selalu merindukan Pangeran Yami”
“Kami akan selalu merindukan Pangeran Yami”
Ucapan para dewa menggema di alam dewa. Mereka menitikkan air mata merasakan kepergian Yami.
~•~
Tiga ribu tahun kemudian di benua barat, tepatnya di Kekaisaran Lin, mereka sedang melakukan pesta rakyat dalam rangka menyambut kelahiran Pangeran Keempat Kekaisaran Lin.
“Kira-kira bakat apa yang ada pada diri pangeran keempat?” tanya seseorang.
“Entahlah, yang pasti aku yakin pangeran keempat adalah jenius seperti kakak-kakaknya yang lain”
“Benar. Pangeran pertama Lin Ya dijuluki dewa panah, Pangeran kedua Lin Yi dijuluki dewa pedang dan Pangeran ketiga Lin Yu dijuluki dewa tombak. Sepertinya kita harus mempersiapkan julukan dewa pada pangeran keempat kita”
“Berkat Kaisar dan anak-anaknya, Kekaisaran Lin menjadi damai.”
“Aku setuju.”
~•~
Suasana istana menjadi hening, mereka menunggu kedatangan Lin Cheng memperkenalkan Putra keempatnya.
Lin Cheng berjalan di karpet merah bersama Ling Shi di sampingnya sembari menggendong bayi. Tiba di singgasana, Lin Cheng mengangkat bayi tersebut ke atas agar semua tamu yang hadir dapat melihat.
“Telah lahir Pangeran Keempat, Lin Ye, yang akan menjadi salah satu pondasi Kekaisaran Lin. Beri hormat pada Pangeran Lin Ye!” ucap Lin Cheng menggunakan Qi, sehingga suaranya terdengar hingga luar istana.
“Salam hormat pada Pangeran Keempat, Lin Ye!” ucap mereka serempak sembari menangkup kan tinju.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Shania Evolet Aurora
wow wow wow
inikah perbedaan Reinkarnasi para Dewa dan Kultivator Puncak ya🤔🤔🤔
Kultivator Puncak paling lama membutuhkan waktu ratusan tahun, sedangkan para Dewa hingga ribuan tahun,apa nggak lapuk di makan usia tuh buku Reinkarnasi 😂😂😂
2022-12-06
7
Shania Evolet Aurora
dan petualangan baru pun segera di mulaiiiiii..... semangat semangat semangat
hahahaha
2022-12-06
4
Shania Evolet Aurora
hadir hadir hadir yang lagi mencoba untuk selalu hadiiiiirrrr..... yeeeeyyyyy
senajan telat seng penteeeng.... hadiiiiirrrr 😁😁😁😛😛😛💪🏻💪🏻💪🏻
2022-12-06
3