Temukan Dia

Matahari bersinar dengan teriknya berbeda beberapa hari lalu hujan terus mengguyur Bumi, Arga duduk di kursi kebesarannya mendengarkan sang Asisten menyampaikan laporan.

"Apa kamu sudah menemukannya" Tanya Arga ke Asisten Randi

"Maaf Tuan Muda, Orang- orang ku belum menemukan gadis itu"

Arga Berdiri kemudian menggebrak mejanya.

"Apa sesulit itu mencari seorang gadis, Saya sudah cukup bersabar selama dua bulan ini tapi tidak ada hasil yang kamu berikan pada saya" Ucap Arga marah

"Maaf Tuan Muda, Saya akan berusaha lagi untuk mencari informasinya"

"Ku berikan waktu 3 hari untuk menemukan keberadaannya, kamu boleh keluar sekarang"

sepeninggal Asisten Randi Arga Kembali duduk dan memutar kursinya menghadap Jendela besar pandangannya menatap langit biru yang terbentang luas.

"Apa Kamu masih Hidup atau telah tiada, mengapa sangat sulit menemukan mu, aku hanya ingin meminta maaf dan mempertanggung jawabkan perbuatan ku" Lirih Arga sambil menggenggam name tag Senja yang ia temukan terjatuh di samping Nakas kamar hotel.

Sehari setelah Arga mengultimatum Asisten Randi akhirnya ia bisa menemukan tempat tinggal Senja, Dengan langkah panjang Asisten Randi berjalan menuju ruangan CEO di mana Arga Berada.

Asisten Randi mengetuk perlahan pintu besar itu setelah di persilahkan masuk, ia memutar handle pintu dan membukanya.

"Ada apa" tanya Arga Tanpa menoleh

"Tuan Muda... Saya Sudah mendapatkan alamat gadis itu, ternyata ia tinggal di Panti Asuhan yang tidak jauh dari Hotel XX" Ucap Asisten Randi bersemangat.

Arga yang mendengar penuturan Sang Asisten langsung menghentikan aktivitasnya, kemudian berdiri dan berjalan keluar dari ruangannya.

"Apa yang kamu tunggu, antarkan saya ke alamat itu" Ucap Arga di ambang pintu

Asisten Randi yang masih terkejut dengan kelakuan Sang Bos langsung sadar dan mengikuti Bosnya itu.

"Saya tidak pernah melihat Tuan Muda sesemangat ini perihal wanita" Ucap Asisten Randi dalam hati

Arga Memandangi Sebuah bangunan tua yang masih berdiri kokoh di hadapannya, detak jantung terus berpacu ada rasa bimbang dalam hatinya.

Arga melangkah menusuri lorong-lorong bangunan tua itu di ikuti Asisten Randi yang senan tiasa berada di belakang sang Bos, tidak berapa lama ada seseorang yang menyapanya.

"Maaf Tuan, Anda sedang mencari siapa" Tanya seorang Wanita paru baya.

"Kami ingin bertemu dengan pengurus Panti ini" Jawab Asisten Randi

"Owh kalau begitu mari saya antarkan keruangannya"

sambil berjalan Arga terus melihat kesana kemari berusaha mencari keberadaan Senja, tapi hingga ia tiba di ruangan pengurus Panti ia tidak menemukan sosok wanita yang akhir - akhir ini hadir dalam mimpinya.

"Silakan duduk" Ucap Ibu Panti membuyarkan Lamunan Arga.

Arga dan Asisten Randi Duduk di sebuah sofa dalam ruangan itu.

"Kalau Boleh tau apa maksud kedatangan tuan-tuan ini ke Panti kami" Tanya Ibu Panti

"Sebelumnya Kami ingin Meminta maaf karena datang tanpa memberi tahu, maksud kedatangan kami ingin bertemu dengan Senja salah satu Penghuni Panti ini" Lagi-lagi Asisten Randi yang berbicara sedang Sangat Tuan Muda Asik melihat - lihat foto yang terpajang di dinding.

Mendengar nama Senja di Sebut, Raut Wajah Ibu Panti langsung Murung.

"Senja Sudah tidak tinggal di sini lagi, sebulan yang lalu ia pergi meninggalkan Panti ini, sekarang saya tidak tahu bagaimana keadaannya, ia pergi hanya meninggalkan sepucuk surat" Terang Ibu Panti sambil berjalan ke mejanya dan membuka laci kemudian mengeluarkan surat yang senja tulis.

***Untuk Ibu Panti Yang paling Ku sayang terimakasih telah membesarkan dan menyayangiku hingga kini, maaf belum bisa membalas semua jasa mu, maaf kan Senja mu ini yang harus pergi karena tidak ingin membuat nama baikmu dan Panti tercemar akan kehadiran ku, Senja Berjanji akan membesarkan anak yang ada dalam kandungan ini sesuai permintaan Ibu, melalui surat ini Senja Pamit, do'akan Senja mu ini agar bisa melewati semua cobaan.

sembah sujud dari Anak mu

Senja***

Setelah Membaca Surat Itu, ada rasa marah, kecewa dan bersalah menjadi satu dalam diri Arga, ia meremas Surat itu kemudian berdiri dan melangkah pergi.

Asisten Randi langsung berpamitan dengan Ibu Panti dan segera menyusul Bosnya. Dalam Perjalanan Arga Diam seribu bahasa Surat Senja masih dalam genggamannya.

"Randi Temukan Dia" Ucap Arga kepada Asisten Randi yang penasaran isi Surat yang sedari tadi di genggam sang Bos.

Terpopuler

Comments

riesyani

riesyani

moga lekas ketemu senja & Arga.. dtggu slalu klnjtnny kak Thor, semangat..👍👍💪💪

2022-12-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!