Bagian 2

Citra berjalan ke rumah Pak Dimas, saat sampai disana Citra bertemu dengan Lisa yang ternyata sedang berbicara dengan Pak Dimas.

"Assalamualaikum Pak Dimas," ucap Citra.

"Waalaikumsalam mbak," balas Pak Dimas

"Eh ada Lisa disini," sahut Citra.

"Iya Cit, gue lagi nanya-nanya kampus kita sama Pak Dimas," ucap Lisa.

"Mbak, silahkan masuk jangan di depan pintu saja," ajak Pak Dimas.

"Iya pak, terimakasih ya," ucap Citra sambil melepaskan sepatu lalu duduk di samping Lisa.

"Ini teman saya, namanya Citra pak, dia kesini mau tanya tentang tempat kuliah ini juga kayak saya pak," terang Lisa.

"Oh begitu ya, baiklah saya ceritakan," ucap Pak Dimas.

"Tempat kuliah ini walaupun kecil tapi sudah lama berdiri dari jaman bapak saya dulu yang kerja jagain tempat kuliah ini sampai ke saya sekarang," jelas Pak Dimas.

"Kalau untuk masalah penghuni mahluk halus disini, saya sering di ganggu kalau malam saat matikan lampu dan kunci ruangan. Awalnya merinding terus tapi lama-lama saya anggap biasa aja, karena udah kerjaan saya begini," lanjut Pak Dimas.

"Begitu ya pak, kalau boleh tau ruangan mana aja pak yang menurut bapak serem?" tanya Lisa.

"Kalau di lantai 1 deretan lorong UKS, perpustakaan sama ruang tata usaha, kalau untuk lantai 2 deretan lorong ruang ujung yang ada gudang, kamar mandi perempuan sama ruang komputer mbak," jawab Pak Dimas.

Citra mencatat dengan detail apa yang di ceritakan Pak Dimas. Merasa informasi yang mereka dapatkan sudah cukup, Citra dan Lisa pun undur diri.

"Terimakasih pak atas infonya," ucap Lisa

"Sama-sama mbak," ucap Pak Dimas.

"Sekalian saya dan teman saya mau izin masuk kesana saat malam boleh tidak pak?" tanya Lisa.

"Boleh saja, tapi saya takut nanti ada hal-hal yang tidak mengenakan menimpa kalian seperti kesurupan atau yang lainnya," jelas Pak Dimas.

"Tenang saja pak, kita udah siap menanggung resiko yang kita lakukan pak," ucap Citra yakin sambil memasukan buku catatan ke dalam tas.

"Baiklah saya izinkan. Oh iya, hari apa kalian mau kesini?" tanya Pak Dimas.

"Masih belum tau pak, saya mau bicarakan ke teman saya yang lainnya dulu," jawab Citra.

"Ya, kalau begitu kabari saya lagi nanti kalau mau kesini malam biar saya kasih kunci semua ruangannya," jelas Pak Dimas.

"Terimakasih pak, kita pamit permisi dulu," ucap Lisa berdiri lalu bersalaman dengan Pak Dimas.

Citra dan Lisa berjalan meninggalkan rumah Pak Dimas dan bergegas menuju lobi kampus.

"Lis, lu udah chat anak-anak buat suruh kesini?" tanya Citra.

"Udah barusan, tinggal nunggu pada dateng," jawab Lisa.

Selang beberapa waktu mereka satu persatu datang ke lobi dan bersiap untuk berdiskusi untuk langkah selanjutnya.

"Wah serem juga ternyata kampus kita ya, jadi takut gue kalau ke kamar mandi," ucap Riska.

"Hahaha, payah lu Ris," ejek Fikri.

"Kapan nih pada mau mulai? Kebetulan hari ini hari kamis, apa mau langsung nih nanti malam?" tanya Ilham.

"Gila aja dadakan, kita kan belum prepare, belum tau juga tugas-tugas kita apa," balas Alex.

"Betul kata Alex, kita enggak bisa dadakan, harus disiapin mateng-mateng dulu," jelas Citra membenarkan.

"Tapi kalian bukan takut karena malam jumat kan? Hehehe," ejek Fikri.

"Ya enggak lah," ucap Alex.

"Yaudah kita mulai 2 hari lagi aja gimana? Pas malam minggu, kita kan bertujuh jomblo semua dari pada cari pacar mendingan cari setan," saran Fikri penuh candaan.

"Ah bisa aja lu Fik," sahut Citra.

"Hahahaha," mereka tertawa menanggapi guyonan Fikri.

"Oh iya, gue baru selesai buat akun UTubenya nih, kalian pada mau nama channelnya apa?" tanya Riska sambil memegang laptop.

"Samain aja namanya kayak nama guild kita di game, The hunters," ucap Deni.

"Ide bagus tuh, setuju gue," ucap Lisa.

"Sama, gue juga setuju," ucap Ilham.

"Okay deh," ucap Riska.

"Nah sekarang, siapa yang mau jadi ketuanya? Sekalian bagi-bagi tugasnya?" tanya Ilham.

"Alex aja, dia kan udah biasa ngatur-ngatur kita di game," jawab Fikri.

"Waduh kenapa kasih beban terberat di gue? Kalau ada setan muncul kan gue bakal kabur paling pertama," balas Alex.

"Enggak apa-apa Lex, kita kan rame-rame ini," ucap Fikri.

"Yaudah Cit, lu tulis aja bagian anak-anak buat malam minggu, nanti kalau udah selesai kabarin lewat chat aja ya," suruh Alex.

"Okay Lex," ucap Citra.

"Yuk ah bubaran, laper nih mau pulang," ucap Deni.

Mereka saling melambaikan tangan dan berpisah menuju rumah tujuan masing-masing. Citra memutuskan kembali ke rumah Pak Dimas untuk memberi tahu ingin memakai gedung kampus saat sabtu malam. Setelah selesai berbincang sebentar, Citra pun kembali ke rumahnya.

.....

Setelah berkendara beberapa waktu di jalan, Citra akhirnya sampai dirumah. Rasa ngantuknya kembali menyerang, ia langsung menuju kamar dan melompat ke arah tempat tidur. Citra merebahkan badannya di kasur, menutup mata dan tidak lama dia tertidur.

Citra bangun dari tidurnya, meregangkan tangannya dan menatap sekitarnya. "Hmmmm. Sudah gelap ternyata, jam berapa ini ya?" tanya Citra pada dirinya sendiri, tangannya menggapai ponsel dan melihat jam di situ.

"Wah sudah jam 8 malam, pasti ibu marah-marah nih pas gue keluar kamar," ucap Citra seraya bergegas menuju dapur.

Citra berjalan pelan berjalan menuju meja makan dimana kedua orang tuanya tengah duduk menyantap makan malam.

"Tuh pak anaknya, bangun tidur makan ntar pas kenyang langsung main game dah," ucap Ibu Citra mengomelin anak gadisnya.

"Iya Cit, kamu kurangi main gamenya, kamu kan tahun depan udah skripsi," nasehat Bapak Citra.

"Aduh ibu, udah berprasangka buruk aja sama Citra, kan Citra lagi coba cari kegiatan lain supaya enggak main game lagi," terang Citra yang sudah duduk di samping Bapaknya.

"Syukurlah kalau begitu cit," ucap Ibu Citra.

"Emang apa kegiatan yang mau kamu lakuin?" tanya Bapak nya.

"Jadi pemburu hantu sama temen," jawab Citra.

"Haaahh?" ucap Ibu Citra yang kaget dengan ucapan anaknya. "Aduh, Ibu enggak ngerti lagi jalan pikiran yang ada di otakmu Cit," lanjut Ibu Citra.

"Hahahaha, tidak apa bu, biar Citra cari kesenangannya sendiri," balas Bapak Citra menyetujui kegiatan anaknya.

"Tapi pesan bapak cuma satu, kamu kalau ke tempat orang harus permisi sama penunggunya, supaya saat masuk dan keluar kamu selamat," saran Bapak Citra.

"Iya pak, Citra pasti permisi nanti," ucap Citra.

Makan malam telah berakhir, Citra kembali ke kamarnya setelah membantu Ibu membereskan peralatan makan.

Citra membaringkan badan ke tempat tidur sambil membalas chat teman-temannya, lalu bersiap untuk bermain game. Seperti sudah menjadi kebiasaan Citra memainkan game nya hingga larut malam.

Terpopuler

Comments

Laura Natasha

Laura Natasha

hai

2022-12-05

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!