" astaghfirullahaladzim..."ujar seorang lelaki yang sedang memperhatikan kontrakan yang dia tempati, aura nya hitam pekat, aura negatif nya terasa seketika.
"rasa nya sebelum aku pergi dari kontrakan ini aura nya tidak seperti ini, apa yang sebenarnya terjadi ya Allah...?"ujar lelaki bertopiah dengan membawa kitab suci Al-Qur'an di tangan nya.
"aku harus ke dalam dan mengecek teman-teman ku, semoga tidak terjadi apapun..."tutur nya sambil berjalan masuk menuju pintu rumah, seketika tubuh nya di tarik paksa kebelakang hingga membuat ia terbentur keras di halaman depan rumah.
"astaghfirullah, apa yang sedang terjadi..."tutur nya lagi, lelaki itu sangat bingung, hingga ia melirik kesemua jendela di rumah dan tatapan nya tertuju ke lantai dua kamar salah seorang teman nya, terlihat aura negatif yang sangat kental berasal dari sebuah kamar lantai atas, lelaki itu pun menatap tajam kearah jendela tersebut.
"Rara ! apa yang tengah dia lakukan, kenapa di rumah ini ada begitu banyak makhluk gaib seperti ini dan aura nya juga sangat negatif, ini bisa berbahaya untuk teman-teman yang lain..." ujar lelaki itu khawatir.
"ya Allah, apa yang harus aku lakukan..." lirih nya lagi.
"Audzubillahiminasyaitonirojim Bismillahirohmanirohim..."
"assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..." ujar nya memasuki kontrakan tersebut, tak lupa mulut nya komat Kamit membaca kan ayat suci Al-Qur'an, supaya tidak ada gangguan sama sekali dari makhluk yang sangat banyak di kontrakan ini.
lelaki itu pun mengetuk satu persatu kamar kost teman-teman nya, hingga teman-teman nya berhamburan keluar kamar, ada yang kaget, ada yang marah karena di ganggu dan ada pula yang biasa-biasa saja dan menuruti perintah lelaki tersebut.
"gue ingin kalian semua berkumpul, jangan ada yang memisahkan diri sedikitpun, gue ingin ke lantai atas, mengecek teman-teman yang lain...."ujar lelaki itu sambil menaiki anak tangga.
"apa yang sebenarnya terjadi Robi ?" tanya Aliando seketika.
"nanti gue jelasin, sekarang kalian di sana dulu, biar gue panggili yang lain..."
mereka semua pun menuruti perintah teman nya yang bertopiah itu dengan duduk manis di sofa ruang tamu tanpa ada yang curiga sedikitpun.
seketika suara teriak kan perempuan memekakkan telinga dari lantai atas, hingga membuat teman-teman yang sedang berada di lantai bawah, berhamburan kearah atas, terlihat mereka semua tengah berdiri di depan ambang pintu kamar sahabat mereka yang tak lain adalah Rara,
wanita itu membeku di lantai tersebut dengan tubuh yang sangat dingin dan kepala serta bibir dan hidung yang mengeluarkan darah segar hingga membanjiri lantai kamar nya.
"apa yang sebenarnya terjadi?" tanya teman-teman sambil berlari kearah mereka, sudah ada Fika, Asti dan Sovia bersama Robi, mereka sangat sok hingga menangis sejadi-jadinya.
"nanti gue jelasin, ayo kita bantu bawa Rara ke bawah terlebih dahulu..."
para wanita pun membopong tubuh Rara ke lantai bawah, dengan di bantu oleh Lala dan Juwita yang menyaksikan tubuh Rara yang terkujur bersimbah darah di lantai, dengan perlahan Rara pun sudah di baring kan di sofa panjang ruangan tamu.
"mengapa Rara bisa seperti ini?"tanya Al khawatir sambil melirik ke semua teman-teman nya.
"gue nggak tau apapun, bahkan tidak mendengar apapun..."timpa Fika sambil melirik kearah Sovia dan Asti, mungkin mereka mendengar atau mengetahui sesuatu, sebab kamar mereka berdua yang lebih berdempetan dengan Rara.
"gue juga tidak mendengar apapun, sebab gue tertidur pulas setelah naik keatas..."tambah Asti.
"gue juga, entah mengapa malam ini rasa nya gue kecapekan banget hingga handphone gue pun berdering tak gue gubris sama sekali..." ujar Sovia, sambil memperlihatkan beberapa pesan masuk yang tak di angkat dari orang tua nya di kampung.
"Aneh, kok gue juga sama seperti kalian yah, setelah kita duduk di ruang tamu tadi gue langsung masuk ke kamar dan langsung terlelap, hingga gue sangat kesal di bangunin oleh Robi tadi..."tambah Adrian lagi.
"gue juga..."timpa Aliando.
"dan seperti nya kita juga..."ucap Juwita dengan di anggukan oleh Lala.
Sangat aneh, para penghuni kontrakan di buat terlelap, di saat Rara harus menghadapi makhluk tak kasat mata itu, dan hanya Robi yang masih terjaga, ia baru pulang dari masjid, setelah melaksanakan sholat magrib dan isya di masjid, ia beserta masyarakat di sana bercengkrama panjang lebar, hingga ia lupa waktu dan saat sampai di rumah ia malah menyaksikan hal yang mengerikan di kontrakan nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments