SESEORANG PELAYAN

Seseorang pelayan datang ke dapur dan menghampiri Puja.

"Nona! Apa nona membeli buah lagi? Padahal buah di kulkas masih sangat banyak!" ujar pelayan itu.

"Benarkah? Kalau begitu ambil saja semua buahnya untukmu! Setiap hari kamu harus membelikan ayahku buah yang baru, dan jangan berikan yang lama. Rasanya akan berkurang, dan tidak manis lagi!" ucap Puja yang langaung di balas anggukan oleh pelayan itu.

"Baik Nona!" balasnya, yang setelah itu memutuskan untuk pergi.

Puja telah kembali ke meja makan dengan membawa sepiring buah-buahan yang telah di potong-potong.

"Apa itu?" tanya Beby yang merasa penasaran.

Puja pun langsung segera berjalan ke arah putrinya, lalu berjongkok dan menunjukan piring yang tengah di bawanya itu.

"Apa kamu mau?" tanya Puja, dan Beby langsung mengangguk.

"Ambilah!" ucapnya lagi.

Setelah putrinya itu mengambil beberapa potong buah, Puja kembali berdiri dan menaruh sepiring buah itu tepat di hadapan ayahnya.

"Makanlah ayah! Sebagai pencuci mulut." ucap Puja, dan Anwar pun langsung mengangguk dan mulai memakan beberapa potong buahnya.

Wanita itu memutuskan untuk duduk kembali di samping putrinya.

"Ayah menyuruhmu pulang ke Indonesia, karena ingin mengatakan hal yang sangat penting!" ujar Anwar.

Sementara Puja masih terus mendengarkan ucapan sang ayah, sambil memakan sepiring pancake.

"Aku berpikir umur ayahmu ini sudah tidak lama lagi. Maka aku sudah menyiapkan pengacara untuk mengurus seluruh aset yang ku miliki untuk ku berikan kepadamu!" sambung Anwar lagi dengan menghela nafas panjang.

Pria tua itu sudah sering sakit-sakitan, jadi ia sudah tidak bisa menjamin umurnya lagi. Dan harus segera mengurus semua aset yang di milikinya, sebelum nantinya akan jatuh ke tangan orang yang tidak berhak.

Setelah bercerai dengan Jenny, Anwar memang memutuskan untuk menikah dengan seorang janda yang telah memiliki seorang anak laki-laki dewasa.

Namun siapa sangka wanita itu beserta dengan putranya memiliki niat jahat dan ingin merebut hak yang seharusnya menjadi milik putrinya. Maka dari itu Anwar pun tak ingin tinggal diam, dan langsung menggugat cerai wanita itu, dan memutuskan untuk menghukum anak tirinya dan membuatnya menjadi jera.

"Aku tidak bisa menerima semua itu! Lagi pula anak ayah bukan hanya aku saja. Masih ada Riskah! Berikan saja semuanya kepada dia." jawab Puja dengan segera.

"Kenapa? Kenapa kamu tidak mau menerima harta yang akan ayah berikan padamu? Nilainya bukanlah main-main! Memberikan semuanya pada Riskah itu akan sama saja dengan ayah yang menghancurkan aset ayah sendiri. Kakakmu sama seperti Jenny, yang ahli di bidang entertaiment. Sementara kamu! Sudah sangat ahli dan memiliki pengalaman banyak di dunia bisnis!" protes Anwar, merasa tidak percaya jika putrinya akan menolak secepat ini.

Dia pikir Puja akan dengan senang hati menerima warisan yang akan ia berikan.

Namun itu semua salah!

Padahal semenjak Puja masih kecil, Anwar sangat yakin jika putri keduanya itulah yang akan meneruskan seluruh warisan turun-temurun dari keluarga besarnya!

"Aku tidak bisa ayah! Jika warisan yang ayah berikan beralih ke tanganku! Itu otomatis seluruh perusahan utama maupun anak cabang akan menjadi milik ku semua!" ucap Puja merasa khawatir.

"Iya, kau benar! Semuanya akan menjadi milikmu, namun ada beberapa bagian yang akan aku berikan kepada kakakmu, serta keponakanku juga! Mereka berdua cukup berhak, namun yang lebih berhak nya lagi, itu adalah kau!" tunjuk Anwar tepat ke arah Puja.

Wanita itu benar-benar tak bisa berkata lagi sekarang!

Jika sang ayah menjadikannya sebagai pewaris utama! Itu otomatis dia akan menjadi pemilik perusahaan yang baru! Sementara perusahaan besar itu sendiri berada di Indonesia! Sungguh tidak bisa di bayangkan jika dirinya harus berpindah penduduk dan menetap kembali ke negara ini.

Bahkan untuk pulang ke tanah air meskipun sehari saja, Puja cukup di buat was-was! Karena takut jika putrinya akan bertemu dengan Rio! Dan ia sangat tidak mengharapkan jika hal itu sampai terjadi.

Puja tidak ingin jika pria brengsek itu sampai tau, bahwa kejadian semalam yang mereka berdua lakukan di hotel. Kini telah menghasilkan seorang anak!

Seumur hidup, Puja tidak akan rela! Kalau sampai putrinya tau jika ayahnya masih hidup! Karena selama ini ia selalu mengatakan kepada Beby bahwa sang ayah telah meninggal sejak 5 tahun yang lalu akibat kecelakaan.

Bergegas Puja mengambil tas ranselnya, dan menyuruh pelayan untuk menggendong Beby agar di bawa masuk ke dalam mobil.

Sebelum pulang wanita itu sempat berpamitan kepada sang ayah. Meskipun Anwar sempat di buat kaget, karena putrinya memilih untuk pulang secepat ini. Padahal pembahasan mereka belum lagi selesai.

"Maafkan aku ayah! Aku harus mempertimbangkan semua ini, sebelum mengambil keputusan yang sangat besar. Perusahaan ku di Malaysia bahkan masih belum sepenuhnya ter'urus, apalagi jika seandainya menambah perusahaan milik ayah! Apa ayah tidak kasihan padaku?" tanya Puja, yang seketika membuat Anwar langsung berpikir panjang.

Benar juga dengan perkataan dari putrinya itu! Namun ia tak punya pilihan lain dan akan tetap memberikan seluruh hartanya kepada Puja.

...****************...

Di dalam kamar kini wanita itu merasa prustasi dan tidak bisa berpikir dengan waras.

Masalah warisan itu mampu membuatnya menjadi pusing! Selama 6 tahun dirinya memutuskan untuk pergi dari negara ini. Dan di saat kembali, namun siapa sangka ia akan tertahan disini dalam jangka waktu yang lama. Bahkan bisa saja seumur hidup atau selamanya!

Padahal niat hati, Puja hanya akan tinggal di Indonesia selama beberapa hari saja, namun Anwar malah menahannya dan mengancam bahwa Puja tidak akan bisa melihat jasad ayahnya, jika sampai wanita itu kembali ke Malaysia sebelum permasalahan ini selesai.

Pada keesokan harinya!

Puja bangun pagi-pagi sekali, dan langsung pergi untuk melihat perusahaan cabang miliknya yang ada di Indonesia.

Karena memang wanita itu memiliki niat lebih awal sebelummya, karena tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan. Selagi sedang ada di Indonesia!

Tak lupa ia juga meninggalkan pesan kepada suster, agar nantinya membawa Beby ke Mall.

Tepat pada pukul 8 pagi.

Beby pun terbangun dari tidurnya! Dia memandang ke arah sekelilingnya untuk mencari keberadaan sang momy!

Namun ternyata momy nya itu sudah pergi, membuat Beby merasa sangat kecewa dan marah!

"Beby pergi ke Mall, bersama sus saja ya!

Momy sudah memberikan uang tadi, dan katanya Beby boleh membeli apapun." ucap Andra, mencoba untuk membujuk sekaligus memegang tangan gadis kecil itu yang saat ini sedang duduk di bagian sudut ranjang!

Beby terlihat sangat kesal, namun akhirnya dia tetap mau di ajak ke Mall oleh sang suster.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!