Ch. 2 Kenyataan Ataukah Ilusi? II

Suasana pagi yang cerah disambut dengan awan indah bergilir pergi diterpa arus angin. Sinar matahari yang menyiratkan kegembiraan dan harapan baru. Tapi seperti berbanding terbalik dengan suasana pagi, hati Light layaknya awan gelap mendung ketika Dia melihat peti mati ajudan terpercaya nya Roy dikuburkan. Setelah prosesi pemakaman ajudannya Roy, Light dengan baju khas pemakaman berbalik berjalan pergi.

"Tap" "Tap" "Tap" suara langkah kaki Light berjalan keluar pemakaman menuju tepat mobilnya di parkirkan. Sebelum menaiki mobil, Ia berbalik sekali lagi menatap pemakaman tempat peristirahatan terakhir Roy. Dengan sudut matanya, Light melihat salah satu anggota yang ikut dalam operasi misi tingkat SSS Internasional berjalan menghampirinya.

"Komandan... Apakah dirimu benar- benar sudah memikirkannya dengan matang?" Tanya anggota tersebut.

"Hmm... Ya, ini sudah keputusan bulat ku!" Jawab Light dengan tatapan tegas yang diarahkan ke langit biru. Sembari Light membuka pintu mobil lalu masuk menyalakan mesin.

"Haahhh... Semoga Komandan selalu sehat, hati- hati Komandan." Anggota tersebut menghela nafas, sedikit menunduk dan mengirim pergi Light dengan kata- kata yang sopan.

"Brruumm" "Ya... Semoga kita bisa bertemu lagi di lain kesempatan" balas Light sembari melambaikan tangan saat mobilnya pergi menjauh dari pemakaman.

Melihat Light melambaikan tangan, anggota tersebut segera melaksanakan hormat militer dan bergumam "Senang bisa mengenal dan melaksanakan misi bersama mu Komandan Light."

Ya, anggota tersebut mengetahui bahwa Light akan segera mengundurkan diri dari militer, mengingat catatan prestasi Light yang selalu menyelesaikan misi dengan tingkat keberhasilan 100%, 0 korban jiwa. Mungkin misi tingkat SSS Internasional terakhir, yang menyebabkan hilangnya nyawa ajudannya Roy telah membuat pukulan besar terhadap kepercayaan dirinya. Sejauh yang anggota tersebut tau, Light adalah tipe orang yang sangat menghargai rekannya. Melihat kematian Roy tepat didepan mata yang berkorban demi keselamatan Light, dirinya merasa sangat bersalah sehingga memutuskan keluar dari kemiliteran.

Keesokan harinya,

Di jalan menuju gerbang masuk pangkalan militer, sebuah mobil Cross NFs Carbon warna hitam berjalan dengan kecepatan rendah.

"Bruuummm" penjaga yang mengetahui mobil tersebut semula ingin menghentikannya, tapi ketika Ia melihat bintang 4 serta lambang petir di plat mobil Light, Ia segera berlari membuka gerbang lalu keluar dan membungkuk sedikit memberi salam.

"Semoga hari mu menyenangkan!"

"Beep.. beep" suara klakson mobil Light menanggapi salam penjaga tersebut.

"Sshhhh... Hampir raga ku meninggalkan tubuh" desis penjaga tersebut dengan keringat dingin ditangannya. Siapa diseluruh pangkalan yang tidak mengetahui lambang petir dengan 4 bintang itu, hanya 1 orang yang dituju "One Man Army... Light!" Gumam penjaga tersebut sembari mengatur detak jantung nya. Di pangkalan tersebut lambang petir adalah penanda pasukan elit khusus Lightning Heaven yang di komandoi oleh bintang 4 Light.

Setelah Light memarkir mobilnya, sebentar Ia merapikan seragam militer nya kemudian berjalan menuju kantor pusat untuk menemui kepala staf pangkalan.

"Tap" Tap" Tap" suara langkah Light di lorong menuju ruangan kepala staf, kadang ada anggota yang berpapasan dan memberi hormat militer lalu Light menanggapi dengan anggukan. Setibanya Light di depan pintu kepala staf, Ia mengetuk pintu dengan perasaan campur aduk.

"Tok" "Tok" "Tok" "Ijin masuk!!" Ucapnya meminta ijin.

"Yaa.. Masuk!" Jawab tegas orang di dalam ruangan.

"Kreeekkk" suara pintu terbuka lalu menutup, melihat orang di dalam ruangan tersebut yang sedang duduk didepan meja menatapnya, Light segera memberi penghormatan "Selamat pagi kepala!!"

"Pagi juga Light... Jangan kaku, panggil aku seperti biasanya" tanggap orang tersebut seraya tersenyum melihat adik anggkatnya.

"Baik kakak" ucapnya menyetujui, ternyata kepala staf tersebut adalah kakak angkat Light yang bernama Bryan. Sejak pertama kali Light mengikuti pelatihan militer di korps tentara bayaran pada umur yang sangat muda yaitu 15 tahun, Bryan adalah orang yang sangat perhatian kepadanya sehingga hubungan mereka berubah menjadi kakak angkat dan adik angkat.

"Duduk.."

"Tidak perlu kak." Tolak Light

"Hm.. Jadi apa yang perlu kakak bantu?"

"Begini kak... Aku ingin mengundurkan diri dari kemiliteran!" Jawab tegas Light sembari menatap mata kakak angkatnya tersebut.

"Huff... Dirimu sudah memikirkan dengan bulat?" Mendengar perkataan Light, Bryan sama sekali tidak terkejut, sepertinya kematian ajudan terpercaya adik angkatnya benar- benar membuat Light terpukul.

"Ya kak... Itu sudah keputusan bulat ku!" Mengepalkan tangannya Light dengan tegas menjawab pertanyaan yang diajukan kakak angkatnya Bryan.

Mendengar jawaban Light, Bryan berdiri dari tempat duduknya lalu menghampiri Light dan menepuk pundaknya seraya tersenyum menyemangati " Kakak selalu mendukung keputusan mu Light." Melihat kakak angkatnya berkata demikian, Light merasa sangat dimengerti.

"Jadi.. setelah diri mu pergi, apa yang akan dirimu lakukan? Mencari wanita?? Hahaha" seru Bryan menggoda.

" Apa maksud kakak" mendengar godaan kakak angkatnya Bryan, Light langsung menepis tangan Bryan yang masih memegang pundaknya dan memasang wajah kesal.

"Hahaha... Light dirimu sudah 30 tahun, apakah tidak berminat mencari wanita untuk di jadikan istri??" Mengerti Light kesal mendengar ucapannya, Ia kembali menggoda dan tertawa lepas. Sangat jarang melihat ekspresi malu dan kesal yang Light tunjukkan kepada nya.

"Iiisshh... Diri ku berencana keluar negeri dan kembali menjadi tentara bayaran" Light segera memberi tahu kepada Bryan rencananya ke depan, juga supaya kakak angkatnya Bryan berhenti menggodanya.

"Haahhh... Baiklah, kakak akan mengurus surat pengunduran mu" mendengar rencana Light, Bryan menghela nafas dan berhenti menggodanya.

"Terima kasih kakak" ucap Light sembari melepas pangkat di pundaknya yang telah Ia dapatkan dengan kerja keras dan prestasi selama 15 tahun karir militernya. Light menyerahkan pangkat tersebut kepada Bryan, lalu memeluk Bryan dengan erat dan membisikkan kata perpisahan "Selamat tinggal kak." "Ya.. tetap jaga kesehatan" jawab Bryan memberi pesan.

Setelah moment tersebut, Light berbalik berjalan keluar ruangan melewati lorong menuju ke mobilnya. Ia menyalakan mobil kemudian mengendarai nya meninggalkan pangkalan militer. "Brrreeemmm"

Dari sudut jendela kepala staf, Bryan yang adalah kakak angkat Light, menatap mobil Light yang perlahan menjauh dengan perasaan campur aduk. Ia menggenggam pangkat yang diserahkan Light dan berkata "Light tetaplah semangat!".

Detik mulai menjadi menit, menit berderak menjadi jam, jam berlalu menjadi hari. Tiba ketika waktunya Light pergi meninggalkan Amerika. "Zzeeerrr" "Tap" "Tap" Light berjalan menuju Security Check Poin menggunakan pakaian jas warna hitam kesukaannya dengan koper di tangan kanannya. Setelah pemeriksaan SCP, Light segera check in tiket lalu kembali berjalan menuju kabin pesawat untuk meletakkan kopernya. Melihat waktu menggunakan jam tangan di tangan kirinya, Ia mulai memasuki pesawat dan duduk di bangku yang telah Ia pesan. Kembali Ia cek waktu, pesawat mulai take off meninggalkan landasan. Light melihat ke balik jendela seraya tersenyum dan bergumam "Selamat tinggal Amerika".

"Zzheee swoooshhh~~" pesawat terbang menjauh dari bendara, menjauh pergi meninggalkan Amerika.

Menembus awan,

Menggapai langit,

Meninggalkan sebuah kenangan,

Tentang kesenangan dan kesedihan.

Episodes
1 Ch. 1 Kenyataan Ataukah Ilusi? I
2 Ch. 2 Kenyataan Ataukah Ilusi? II
3 Ch. 3 Reinkarnasi? I
4 Pengenalan
5 Ch. 4 Reinkarnasi? II
6 Ch. 5 Huo Si Kutu Buku ?
7 Ch. 6 Racun Meridian Arsenik
8 Ch. 7 Keberuntungan
9 Ch. 8 Keadilan ?
10 Ch. 9 Tingkat 4 Alam Kondensasi Qi
11 Ch. 10 Warisan Kuno
12 Ch. 11 Formula Kekacauan Primal Sejati
13 Ch. 12 Paviliun Seni Bela Diri
14 Ch. 13 Boxing
15 Ch. 14 Niat Membunuh
16 Ch. 15 Murka Dewi
17 Ch. 16 Dual Manual Mendominasi
18 Ch. 17 Sutra Aliran Langit
19 Ch. 18 Dua Tahun
20 Ch. 19 Prasasti
21 Ch. 20 Pertemuan, Tantangan, dan Lelaki Misterius
22 Pengumuman
23 Ch. 21 Prasasti Ledakan Sekilas
24 Ch. 22 Suasana
25 Ch. 23 Taruhan
26 Ch. 24 Duel I
27 Ch. 25 Duel II
28 Ch. 26 Akhir
29 Ch. 27 Surgawi Tubuh Pertempuran
30 Ch. 28 Rapat I
31 Ch. 29 Rapat II
32 Ch. 30 Jia Xian
33 Ch. 31 Belati Violet Nether
34 Ch. 32 Assassin I
35 Ch. 33 Assassin II
36 Ch. 34 Dendam
37 Ch. 35 Setengah Tahun
38 Ch. 36 Cairan Tujuh Keajaiban
39 Ch. 37 Pertengahan Viscera Training
40 Ch. 38 Pandai Besi Jia Long
41 Ch. 39 Pedang Fleksibel Violet Nether
42 Ch. 40 Pil Api Guntur
43 Ch. 41 Menerobos
44 Ch. Si Lemak Kecil
45 Ch. 43 Prasasti Api Guntur
46 Ch. 44 Tidak Dapat Membuktikan Diri Sendiri
47 Ch. 45 Putri Sulung yang Sulit Diatur
48 Ch. 46 Konflik I
49 Ch. 47 Konflik II
50 Ch. 48 Satu Tebasan, Darah Mengalir
51 Ch. 49 Mencela Kejahatan
52 Ch. 50 Dalam Sebulan Kepala Mu Akan Menjadi Hiasan!
Episodes

Updated 52 Episodes

1
Ch. 1 Kenyataan Ataukah Ilusi? I
2
Ch. 2 Kenyataan Ataukah Ilusi? II
3
Ch. 3 Reinkarnasi? I
4
Pengenalan
5
Ch. 4 Reinkarnasi? II
6
Ch. 5 Huo Si Kutu Buku ?
7
Ch. 6 Racun Meridian Arsenik
8
Ch. 7 Keberuntungan
9
Ch. 8 Keadilan ?
10
Ch. 9 Tingkat 4 Alam Kondensasi Qi
11
Ch. 10 Warisan Kuno
12
Ch. 11 Formula Kekacauan Primal Sejati
13
Ch. 12 Paviliun Seni Bela Diri
14
Ch. 13 Boxing
15
Ch. 14 Niat Membunuh
16
Ch. 15 Murka Dewi
17
Ch. 16 Dual Manual Mendominasi
18
Ch. 17 Sutra Aliran Langit
19
Ch. 18 Dua Tahun
20
Ch. 19 Prasasti
21
Ch. 20 Pertemuan, Tantangan, dan Lelaki Misterius
22
Pengumuman
23
Ch. 21 Prasasti Ledakan Sekilas
24
Ch. 22 Suasana
25
Ch. 23 Taruhan
26
Ch. 24 Duel I
27
Ch. 25 Duel II
28
Ch. 26 Akhir
29
Ch. 27 Surgawi Tubuh Pertempuran
30
Ch. 28 Rapat I
31
Ch. 29 Rapat II
32
Ch. 30 Jia Xian
33
Ch. 31 Belati Violet Nether
34
Ch. 32 Assassin I
35
Ch. 33 Assassin II
36
Ch. 34 Dendam
37
Ch. 35 Setengah Tahun
38
Ch. 36 Cairan Tujuh Keajaiban
39
Ch. 37 Pertengahan Viscera Training
40
Ch. 38 Pandai Besi Jia Long
41
Ch. 39 Pedang Fleksibel Violet Nether
42
Ch. 40 Pil Api Guntur
43
Ch. 41 Menerobos
44
Ch. Si Lemak Kecil
45
Ch. 43 Prasasti Api Guntur
46
Ch. 44 Tidak Dapat Membuktikan Diri Sendiri
47
Ch. 45 Putri Sulung yang Sulit Diatur
48
Ch. 46 Konflik I
49
Ch. 47 Konflik II
50
Ch. 48 Satu Tebasan, Darah Mengalir
51
Ch. 49 Mencela Kejahatan
52
Ch. 50 Dalam Sebulan Kepala Mu Akan Menjadi Hiasan!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!