"tapi pa.., bukan kah kalau sudah menikah malah membuat Kiera tidak Fokus belajar? bukan kah Kiera harus lulus dengan nilai manajemen yang bagus agar bisa terjun ke dalam bisnis keluarga kita" Kiera terus berusaha mempertahankan diri
"eeh siapa bilang?" sela mama nya Kiera yang bernama Linda
Kiera yang awal nya fokus pada papa nya, Tuan Rio Zumarnis kini beralih menatap mama nya
Sang Mama melanjutkan perkataan nya
"itu bukan sebuah alasan, sayang. kau tentu saja bisa kuliah walau sudah menikah. jaman sekarang banyak orang yang melakukan hal serupa.." kata mama yakin
Kiera menghela nafas berat, kecewa bertumpu dan berkecamuk di dalam dada nya
"kenapa kau sekarang yang malah berpikiran sempit,Keira. seorang gadis yang memiliki pergaulan seperti mu kenapa malah harus berpikiran begitu" lanjut mama di iringi derai tawa perlahan
"bukan ma..." Kiera mulai bingung
"ada apa...? tidak ada tapi-tapian" sambung papa
"Kiera tidak menyukai anak sahabat papa itu, lagipula mama dan papa tau sendiri kan kalo kiera sudah punya pacar" Kiera berusaha menahan kekesalan nya agar jangan sampai marah-marah di hadapan kedua orangtua nya ini.
sebetul nya jika di turutkan hati, Keira memang ingin marah dan sangat teramat marah karena orangtua nya memaksakan perjodohan yang tak masuk akal ini kepada diri nya
"papa kurang suka sama pacar kamu si Bastian itu" balas papa
"apa alasan nya pa?" sahut Kiera cepat
"papa punya alasan sendiri" jawab papa seraya berdehem ringan
"dih...papa gak bisa dong gak suka sama orang tanpa menyebutkan alasan nya" protes Kiera yang gak terima pacar nya tampak tak di sukai sang papa..
"Bastian itu baik lho,pa..ma" entah ke berapa kali Kiera terus meyakin kan papa dan mama nya tentang hal ini, namun sejak ia masih duduk di kelas satu High school hingga sampai di semester akhir kelas tiga, papa dan mama nya masih saja tidak menyukai Bastian.
tiga tahun lho mereka pacaran dan itu bukan waktu yang sedikit.., selama itu pula hubungan mereka tanpa restu !
"Rheino itu anak nya juga baik kok, kei.." mama tampak mengalihkan topik, dari topik Bastian ke topik nya menjadi Rheino
'dih baik apa nya, culun gitu...bikin sakit mata lama-lama' gerutu Keira di dalam hati nya.
"kenapa sih papa sama mama gak mikirin perasaan Keira?" suara Keira terdengar lemah dan sedih
papa diam sejenak, namun mama berkata
"tapi mama dan papa tau mana yang terbaik buat kamu" ujar mama lembut
"ya...gak seharus nya juga cari suami buat Keira menurut pilihan mama papa" protes Keira sedih
"mentang-mentang anak sahabat nya" celutuk Keira lagi
"keira, ini tidak seperti yang kamu pikirkan" kata papa kemudian
"sahabat papa bukan cuma om Irwan" papa menyebutkan nama papa nya Rheino yang adalah Irwan Jofan..
"sahabat dan teman papa itu ada banyak, dan mereka juga punya beberapa putera. papa sudah pernah bertemu sama putera-putera mereka tapi entah mengapa papa begitu terkesan sama putera tunggal nya om Irwan, si Rheino itu..., papa sangat yakin dia lah yang mampu menjaga anak papa selama nya" papa tampak sumringah menjelaskan
Keira hanya diam menahan kekesalan dan protes di hati nya, mau apa pun alasan nya ia pasti kalah sama mama dan papa.
"Lagian ngapain sih, Om Irwan sahabat nya papa itu ngajak-ngajakin papa buat jodohin anak nya sama anak papa? ini kan bukan jaman nya lagi. papa juga sama nyebelin, mau-mau nya di ajak jodoh-jodohin..."Keira menggerutu kesal
"eits,bukan Om Irwan yang ngajakin. malah papa yang buka obrolan di awal, karena papa yang kepingin kalau si Rheino itu jadi menantu nya papa" balas papa, karena memang papa Keira sendiri yang menawarkan dan akhir nya papa nya Rheino menerima dengan senang hati tawaran tersebut dan Finnally mereka sepakat deh...untuk menjodohkan putera puteri mereka.
"apa?" seru Keira hampir tak bersuara...
Keira akhir nya hanya diam dan pasrah untuk saat ini..tapi Keira gak akan menyerah, ia akan memikirkan beribu cara untuk membuat agar rencana pernikahan nya dan si pria cupu bin culun itu gagal total !!! HARUS !!! titik.
di sisi lain, Rheino...ia juga sama baru mendapatkan kabar perjodohan ini dari kedua orang tua nya.
Rheino mengurut sedikit alis nya yang terasa berdenyut karena kedua mata nya merasa kelelahan akibat seharian ini terlalu banyak berkutat dengan buku dan komputer...
bukan nya merasa tidak senang perihal perjodohan dadakan ini namun dalam hal ini Rheino cukup tau diri, sangat tau diri.
memang nya siapa yang menolak di jodohkan dengan gadis terpopuler di sekolahan nya? sebagai pria normal tentu lah merasa kalau di jodoh kan dengan seorang gadis se-perfect Kiera,siapa yang bisa menolak nya? pria setampan Bastian pun bahkan bertahan menjalin hubungan dengan Kiera, hingga saat ini. apalagi diri Rheino yang pastilah bukan apa-apa jika di bandingkan dengan seorang Bastian mengenai tampang,fashion mau pun popularitas. dan jika pada keputusan nya diri Rheino harus di jodohkan dengan Kiera, lantas di mana letak permasalahan nya? sama sekali bukan masalah kan? malah hal ini adalah sebuah keberuntungan besar untuk Rheino.
lalu apa yang membuat Rheino pusing? ya...karena Rheino tau dan sudah bisa menebak nya..,seorang keira tak akan pernah mau menerima perjodohan dengan diri nya, dan aneh nya entah mengapa itu membuat diri Rheino sedih. kenapa???
karena sebetul nya sebagai seorang pria normal Rheino sudah sangat mengagumi Kiera dalam diam..., Rheino menyukai Kiera sejak lama, hanya saja rasa tahu diri dan tahu malu yang ada pada Rheino itu masih sangat lah besar. jadi selama itu pula Rheino hanya cukup mengagumi Kiera saja...tidak lebih..,
layak nya seperti seorang manusia biasa yang mengagumi sesosok dewi dari langit, sosok dewi yang datang dari kahyangan...kira-kira begitulah.
"Rhei.., kamu gak turun buat makan malam?" panggil mama pelan di balik pintu kamar Rheino yang terletak di lantai dua tersebut
Rheino tersadar dari lamunan sesaat nya barusan...
"ya, ma..." jawab Rheino spontan
pria kurus tinggi jangkung ini menghela nafas nya sesaat, lalu melanjut kan
"sebentar lagi Rhei turun..., mau cuci muka dulu"
Mama Rheino yang bernama Nyonya Eka Jofan itu setelah mendengar suara putera nya dari dalam, tersenyum dan menjawab...
"baik lah, mama dan papa tunggu di meja makan ya.., Bibik sudah selesai menyiapkan makan malam, kamu jangan lama-lama..nanti makanan nya dingin lho...gak enak lagi" kata Mama seperti biasa agak bawel tapi perhatian...he he
"iya mama..." balas Rheino kemudian segera bangkit menuju wastafel di toilet pribadi nya guna mencuci muka, untuk kemudian turun makan malam...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments