Setelah mengurus Deo Mira pergi ke perusahaan sesampainya di perusahaan ia langsung masuk ke dalam ruangan nya dan melanjutkan pekerjaan nya.velix yang mengetahui Mira sudah kembali ia membeli bubur ayam untuk Mira bubur ayam itu masih hangat Velix tau bahwa Mira pasti tidak sarapan pagi.
Tapi ia melihat Deo naik ke lift yang biasa hanya digunakan Mira yang merupakan CEO perusahaan ia mencoba menghentikan Deo.
"tunggu sebentar tuan"tahan Velix.
"emm ada apa?"tanya Deo.
"lift ini hanya untuk CEO"jawab Velix.
"oh"jawab Deo singkat
lalu masuk ke lift tanpa menghiraukan Velix Velix yang melihat itu sangat emosi karena dulu hanya dia yang bisa naik lift itu tapi sekarang malah pria lain yang bisa dan ia tak bisa.
Velix naik ke lift dan sesampainya didepan kantor Mira ia mencoba mengatur mimik wajahnya.
"tok tok tok"
"permisi bu boleh saya masuk"tanya Velix.
"masuk"jawab seorang pria dari dalam.
Velix terkejut mendengar nya tapi dia menduga pasti pria itu yang menggunakan lift pribadi CEO itu.
Setelah Velix masuk ia hanya tercengang melihat Deo ternyata dugaan nya benar itu Deo.
"iya ada apa?"tanya Deo.
"emm ini ada dokumen yang ingin saya perlihatkan kepada CEO Mira"jawab Velix sedikit kesal melihat keberadaan Deo.
"emm coba sini saya lihat"ucap Deo.
"maaf pak hanya CEO Mira yang dapat melihat isi dokumen ini"jawab Velix lagi.
"emmm kamu sangat efesien ya kerjanya"ucap Deo.
Velix hanya diam tak bersuara. setelah beberapa menit Mira pun masuk kedalam ruangan ia melihat suasana yang sangat menegangkan dan suasana menegangkan itu membuat Mira kebingungan dan bertanya tanya.
"ada apa ini?"tanya Mira.
"tegang amat suasananya"lanjut Mira.
"Mira karyawan kami ini agak gak sopan sama aku"jawab Deo.
"hah emang kenapa sama pak Velix?"tanya Mira.
"gak CEO bukan saya yang bersikap tidak sopan tapi tuan ini yang bersikap tidak sopan"ucap Velix.
tiba tiba Mira menerima panggilan dari ayahnya.
"emm baiklah nanti kita selesaikan saya terima telpon dulu"ucap Mira.
"baik ceo"jawab Velix.
setelah Mira keluar Deo pun mau membalas Velix yang tadi berani bilang ia tidak sopan didepan Mira.
"kamu berani juga ya cuman karyawan rendahan mau melawan ku"ucap Deo.
"biar saya tebak kamu juga ngincar Mira bukan?"tanya Deo.
"itu bukan urusan anda"jawab Velix yang sangat kesal sambil mengepalkan tangannya.
"ooh seperti nya benar kamu sedang mengincar Mira tapi maaf kamu tidak akan ada kesempatan "ucap Deo.
"jangan sombong dulu pak bukankah mantan suami CEO adalah laki laki biasa juga"ucap Velix meninggikan nada bicaranya.
"iya tapi sayangnya dia tidak tau diri"jawab Deo.
"jadi kamu juga jangan bermimpi Mira itu milik ku apa kamu MENGERTI "ancam Deo sambil memegang kera baju Velix.
Velix pun langsung emosi melihat Deo yang mengacam nya dan menggenggam kera bajunya ia pun langsung meninju wajahnya Deo.
"LO PIKIR LO SIAPA HAH BERANI NGANCAM GUE" ucap Velix dengan nada tinggi sambil memukul Deo.
Deo yang dipukuli hanya tersenyum dan mencoba memprovokasi Velix lagi.
"GUE MASA DEPAN NYA MIRA STATUS SOSIAL KAMI SAMA GUE JUGA TEMAN MASA KECIL NYA BISA DIBILANG KEKASIH MASA KECIL" ucap Deo dengan nada tinggi dan tersenyum.
mendengar perkataan Deo, Velix semakin emosi ia terus memukul Deo dengan keras.
Mira yang sudah selesai menelpon pun masuk ia terkejut melihat Velix yang terus memukul Deo.
ia pun mencoba melerai mereka tapi tidak berhasil ia pun segera memanggil petugas keamanan.
setelah petugas keamanan tiba mereka langsung dipisah Mira langsung membantu Deo yang sudah dipukuli sampai babak belur.
BRAK Mira memukul meja dengan keras karena merasa kesal dengan sikap mereka.
"APA YANG SEBENARNYA TERJADI?" tanya Mira dengan marah.
"DIA YANG DULUAN MAU MEMPROVOKASI AKU"jawab Velix dengan nada tinggi.
"Deo apa yang kamu katakan padanya?"tanya Mira sambil menghelakan nafas.
“aku tidak memprovokasi dia aku hanya melihat baju yang ia pakai sangat bagus jadi aku bertanya padanya dimana membeli baju itu” jawab Deo.
“TIDAK MIRA ITU TIDAK BENAR DIA MEMPROVOKASI AKU DENGAN CARA INGIN MENJADI………” ucap Velix dengan marah mencoba membenarkan apa yang terjadi.
“hah dia ingin menjadi apa?” Tanya Mira.
Velix hanya diam tak menjawab karena jika ia menjawab maka dia akan ketauan jadi dia hanya bisa diam sajamelihat Velix yang diam saja itu membuat Mira sangat kesal.
“kenapa hanya diam saja?” Tanya Mira kesal.
“JAWAB SAYA VELIX” ucap Mira dengan nada tinggi.
Velix tetap hanya terdiam dan tidak melakukan apa apa Deo yang melihat hal ini dia diam diam tersenyum puas.
“sudahlah Mira yang penting sekarang aku baik baik saja” ucap Deo.
“tapiiii” belum selesai Mira berbicara sudah diselah oleh seketaris nya yang baru datang.
“CEO lebih baik kita membawa tuan Deo kerumah sakit terlebih dahulu”ucap seketaris meberi saran kepada Mira.
“emmm baiklah siapkan mobil kita akan kerumah sakit sekarang juga” perintah Mira.
“baik CEO” jawab sekertaris menerima perintah.
Lalu Mira pun membawa Deo kerumah sakit dan meninggalkan Velix bersama dengan seketaris petugas keamanan. Velix yang meelihat Mira yang hanya peduli kepada Deo ia merasa sangat cemburu dan kesal tapi ia tidak bisa berbuat apa apa.
“baiklah kalian semua sudah bisa keluar dari ruangan CEO” perintah seketaris Mira.
Kemudian petugas keamanan pun keluar dan kembali keposisi mmereka masing masing sedangkan Velix masih berdiri termenung sambil mengepalkan tangannya seketaris Mira yang melihat Velix yang masih termenung dan terlihat kesal dan cemburu itu pun menyuruhnya untuk keluar juga.
“pak Velix anda juga keluar tunggu keputusan dari CEO nanti” ucap seketaris Mira.
Velix pun pergi dengan kesal setelah Velix pergi seketaris Mira juga keluar dan mengunci ruangan Mira.
Sementara dirumah sakit Deo bertingkah seperti anak kecil karena takut dengan jarum suntik dan pahitnya obat Mira yang melihat hal ini hanya bisa geleng geleng kepala.
“ ya ampun Deo itu tidak akan sakit rasa suntikan itu hanya seperti digigit semut “ucap Mira sambil menggelengkan kepalanya.
“ tapi tetap sakit”keluh Deo.
Akhirnya Mira pun mendapatkan ide untuk mengalihkan perhatian Deo.
“Deo bukankah elu ada rencanakan buat liburan tahun baruan nanti?”tanya Mira sambil mengedipkan mata kedokter.
Dokter pun mengerti dengan kedipan mata Mira dokter pun lamgsung menyuntik Deo saat ia tidak mempperhatikan setelah disuntik baru Deo terasa dan ia mulai mengeluh kepada Mira.
“aah sakiit Mira elu jahat lu dukung dokter itu sih” ucap Deo sambil cemberut.
“ah gak kok kan ini kebaikan elu sih llu mau tahun baruankan kalo elu gak sembuh gimana tahun baruan nya” ucap Mira sambil tersenyum.
Deo hanya cemberut lalu setelah selesai mengobati luka Deo, Mira pun mengucapkan terima kasih kepda dokter tersebut lalu mereka pergi dari rmah sakit itu dan naik mobil pulang menuju kediaman besar keluarga sekar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments