Sudah satu bulan setelah kelulusan Nada sudah masuk ke universitas yang di inginkan bersama Meta sang sahabat . Di kampus itu Nada dan Meta tetap menjadi sorotan karena mereka terlihat berbeda dari yang lain . Dan tentunya mereka sudah jadi bunga kampus di tempat mereka menempuh pendidikan yang lebih tinggi .
Kedua gadis itu kini sedang berada di kantin menikmati makan siang mereka .
" Hai boleh gabung ?" sapa salah satu senior di sana . Dan pria itu juga salah satu kumbang kampus di sana .
" Silahkan " ucap Meta . Sedangkan Nada fokus kepada makanannya .
" Boleh kenalan gak ?" tanya Miko .
" Emmm .." Meta melirik ke arah Nada yang juga tengah menatapnya .
" Boleh " ucap Nada .
Meta lalu menganggukkan kepalanya mengerti . Kini mereka sudah beranjak dewasa jadi ya tidak masalah untuk berkenalan . Dan juga memang mereka tidak membatasi untuk berteman dengan siapa saja . Tapi untuk pacaran entahlah . Belum ada di dalam benak mereka , tapi juga tidak tahu nanti .
" Gue Miko . Kalian ?"
" Gue Meta dan dia Nada " ucap Meta .
" Kalian memang selalu berdua ya ?" tanya Miko memecahkan keheningan .
" Ya seperri inilah " ucap Nada .
Dari kejauhan ada seorang pria yang dulu masih tetap menantikan seorang gadis cantik yang waktu itu sempat gagal dia dapatkan . Tapi kini , lama-lama gadis itu terlihat lebih cantik . Bagai bunga yang sedang mekar .
" Aku masih di sini Nad . Menunggumu , entah sampai kapan tapi aku akan berusaha untuk mendapatkan cintaku " ucap Marvin
drt drt drt
" Hp lo degh kayaknya Nad " ucap Meta
" Hemm " ucap Nada seraya menganggukkan kepalanya.
" Mama " ucapnya lirih .
" Hallo mah "
" Nanti pulang kuliah langsung pulang ya . Kakek ada di rumah " ucap sang mama
" Iya mah " .
tut
" Kenapa ?" Meta
" Mama , katanya kakek ada di rumah " jelas Nada .
" Ya udah yuk ke kelas " ajak Nada .
Miko sebenarnya ingin meminta nomor ponsel Nada tapi Nada sudah lebih dulu pamit untuk ke kelas .
Nada dan Meta sebenarnya malas jika harus berhadapan dengan kakak seniornya terlebih lawan jenis . Itu akan membuat kakak seniornya yang perempuan akan menatap sinis kepada mereka . Bahkan ada yang terang-terangan melabrak mereka . Tapi bukan Nada dan Meta yang tidak bisa menghadapi mereka , karena itu sudah hal biasa bagi mereka .
……………………………………………………………
Seorang pria kini tengah di sibukkan oleh banyak pekerjaan di kantornya . Kini Marvin sudah tidak boleh pergi lagi . Jika memang ada yang penting baru di ijinkan . Bukan tanpa alasan , anak sulung dari Mario dan Maya itu sudah terlalu lama di sana . Mungkin memang ada perusahaannya di sana atau entahlah .
" Pemotretan sebentar lagi Tuan dan di depan ada nona Sonya , katanya ingin bertemu dengan anda " ucap Bram sahabat sekaligus asisten pribadi Marvin .
" Hem " ucap Marvin .
" Hemm yang mana nih ? Yang pemotretan atau Sonya boleh masuk . Soalnya pemotretan sebentar lagi dan jika Sonya ke sini pasti akan ada drama dan itu lama " ucap Bram yang sudah biasa menghadapi Marvin yang seperti balok es .
Bagi Marvin Sonya adalah teman tapi berbeda dengan Sonya . Sonya ingin lebih dari itu , meskipun kerap kali Marvin menolaknya meskipun tidak secara langsung .
" Kau yang lebih tahu Bram " ucap Marvin seraya melihat berkas meeting yang di berikan oleh Bram .
" Baiklah Tuan saya permisi " ucap Bram
" Tania , jika ada wanita yang mencari Bos jangan di beri ijin . Bos sedang tidak ingin di ganggu .
Ya beberapa hari ini Marvin selalu memikirkan apa yang di katakan waktu itu . Apa perjodohan ? Yang benar saja , bahkan memikirkannya saja tidak . Kekasih saja Marvin sangat malas . Bagi Marvin wanita itu ribet dan menyusahkan .
huhh.. bikin repot saja batin Marvin seraya meraup wajahnya kasar .
ting
" Nanti pulangnya jangan malam-malam . Kalau bisa setelah pemotretan ini selesai langsung pulang . Malam ini kakek ingin kita semua makan malam " isi pesan dari sang Mami tercinta .
Marvin hanya membacanya tanpa ada niatan membalas . Dia tahu malam ini adalah malam baginya bertemu calon istri .
Marvin segera berdiri dan keruang meeting terlebih dahulu sebelum melihat pemotretan produk terbaru di perusahaannya .
" Aku hanya ingin bertemu dengan Marvin kenapa tidak boleh " kesal Sonya kepada Bram .
" Sonya , hari ini Marvin benar-benar sibuk jadi tolong hari ini saja mengertilah . Jika kamu memang temannya justru kamu bisa memahaminya bukan ?! " ucap Bram jelas tanpa bertele-tele .
" Kau memang menyebalkan Bram " kesal Sonya lalu meninggalkan perusahaan Marvin .
Bram hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah wanita satu itu . Meskipun di tolak tetap menempel seperti ulat keket .. Hiiii ,, membayangkannya saja sudah ngeri sendiri . pikir Bram .
Bram lalu berjalan menyusul ke dalam ruangan meeting dimana sudah di mulai . Karena wanita itu sehingga membuat Bram terlambat . Marvin hanya melirik sekilas dan melanjutkan meetingnya .
" Permisi Tuan , model untuk pemotretannya sudah di sini " ucap Tania .
" Hem . Sampai di sini " ucap Marvin lalu berdiri meninggalkan ruang rapat .
Di ruang make up seorang gadis cantik sedang bersiap untuk melakukan pemotretan . Dunia yang begitu dia inginkan . Nada bersiap itu melakukan pemotretan . Nada dan Meta sudah dari SMA melakukan pekerjaan ini . Awalnya hanya iseng dan juga merasa tertarik . Tapi setelah kuliah mereka semakin mendapat tawaran yang semakin menggiurkan .
Arya , papa dari Nada juga mendukung . Lelaki yang akan di jodohkan dengan putrinya juga bergelut dalam bidang yang sama . Tapi meskipun begitu Arya selalu mengawasi anaknya . Tidak ingin sampai salah jalan .
*ting
" Sayang setelah pemotretan selesai segera pulang ya " isi pesan dari Anjani ..
" Iya mah ,, soalnya Nada sudah terikat kontrak jadi setelah kuliah selesai tidak bisa langsung pulang " balas Nada .
" Iya tidak apa sayang " jawab sang Mama* .
Setelah itu Nada tidak lagi menjawab karena sudah lebih dulu di panggil oleh Bram .
cantik . Ya kata itu yang ada dalam pikiran Bram .
" Mari nona " ajak Bram kepada Nada .
Nada hanya tersenyum menjawab ajakan Bram .
Maaf nona jangan tersenyum nanti saya bisa diabetes batin Bram
Nada lalu berpose dengan lihainya . Sedangkan Marvin juga cukup merasa kagum dengan Nada masih muda tapi memiliki bakat alami sebagai model . Dan terlihat profesional .
Mata Marvin masih tertuju pada Nada , biasanya Marvin tidak peduli akan hal itu . Dan kebanyakan model yang dia gunakan pasti akan terlihat cari muka dan genit di hadapannya , Tapi gadis di depannya itu bahkan melirik kearahnya saja tidak .
" Oke istirahat sebentar " ucap Bram dan juga di rasa cukup bagus semua nya .
Marvin melihat hasil foto yang telah di ambil . Marvin menganggukkan kepalanya cukup puas dengan hasilnya .
" Oke cukup " ucap Marvin kepada Bram .
Bram hanya mengangguk paham .
" Nona hati ini cukup sampai di sini dulu " ucap Bram kepada Nada .
" Baiklah , kalau begitu saya permisi " pamit Nada dan tanpa menghiraukan pria tampan di sebelah Bram . Nada menunduk ramah sebelum keluar dari ruangan itu .
Marvin terlihat sedikit kesal karena baru kali ini ada wanita yang tidak meliriknya , tapi juga ada rasa senang karena tidak perlu di repot kan dengan wanita yang ingin dekat dengannya .Bahkan ada yang terang-terangan menawarkan tubuhnya . Sungguh gila bukan ? .
" Apa matanya minus " gumam Marvin tapi masih terdengar oleh Bram.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Satik Nursa'adah
menarik
2024-11-01
0
Qaisaa Nazarudin
Kok Marvin gak kenal Nada?? katanya td “ Ku madih disini menunggu mu” Itu pastinya ungkapan Marvin utk Nada kan?🤫🤫
2023-06-18
0
Qaisaa Nazarudin
Kok marvin?? Marvin apa Marvel?? kalo Marvin dimana kenalnya?Kan Marvin baru pulang dr luar negri..
2023-06-18
0